Anda di halaman 1dari 33

TOPIK KHUSUS

STRUKTUR
DOSEN PENGAJAR :

RECKY. S. WINDAH, ST, MT


DISUSUN OLEH:

JILIWOSY SALAINTI (120211024)


GLENN. Y. D. PANGAU (120211080)

PA NJANG
P ENYALURAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisan
1.4.Manfaat Penulisan

LATAR BELAKANG

Digunakan
tulangan baja
untuk
mengakomodir
kuat tarik dari
beton tersebut

Beton memiliki
kuat tekan yang
tinggi, namun
memiliki kuat tarik
yang rendah

Terbatasnya
panjang tulangan
baja yang
diproduksi,
dan/atau dimensi
yang tidak tesedia
di pasaran

Digunakan
sambungan pada
tulangan

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

RUMUSAN MASALAH

1. Apa alasan penerapan prinsip panjang penyaluran dalam suatu


struktur ?
2. Bagaimana penerapan dari prinsip panjang penyaluran dalam
suatu struktur ?
3. Apa perbedaan panjang penyaluran tekan dan tarik dalam suatu
struktur ?
4.

Bagaimana penerapan sambungan lewatan pada suatu struktur ?

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui latar belakang dan alasan penerapan dari


prinsip panjang penyaluran dalam suatu struktur, tingkat
urgensi yang dimiliki, dan bagaimana penerapannya dalam
struktur tersebut.
2. Untuk mengetahui mengenai panjang penyaluran yang
diakibatkan gaya tarik ataupun tekan dalam suatu
struktur.

3. Memahami penerapan sambungan lewatan pada suatu


struktur

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

MANFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai


bahan pelajaran dan pengkajian mahasiswa terhadap
prinsip dan penerapan dari panjang penyaluran dalam
suatu struktur.
Dan sebagai tugas dalam mata kuliah pilihan Topik
khusus Struktur, jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam
Ratulangi, Manado, tahun 2015.

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

BAB I

ISI

2.1. Prinsip Panjang Penyaluran


2.2. Panjang Penyaluran Tulangan Tarik
2.3. Panjang Penyaluran Tulangan Tekan
2.4. Panjang Penyaluran Tulangan Tarik Berkait
2.5. Panjang Penyaluran Momen Negatif
2.6. Panjang Penyaluran Momen Positif
2.7. Panjang Penyaluran Tulangan Badan
2.8. Sambungan Lewatan
2.9. Sambungan Lewatan Jaring Kawat Ulir Kondisi
Tarik
2.10.
Sambungan Lewatan Jaring Kawat Polos
Kondisi Tarik

PRINSIP PANJANG
PENYALURAN
Panjang penyaluran adalah panjang penambatan yang
diperlukan untuk mengembangkan tegangan leleh pada tulangan
yang merupakan fungsi dari tegangan leleh baja (fy), diameter
tulangan (db) dan tegangan lekat [Dipohusodo,1994]. Kebutuhan
panjang lewatan ini harus diperhitungkan untuk menghindari dari
keruntuhan sambungan.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
panjang penyaluran antara lain;
Jenis dan bentuk dari tulangan
Kehadiran Bahan Pelapis (coating)
Kualitas / Mutu Beton
Jarak antara tulangan dari tepi beton
Jumlah tulangan vertikal dan lateral
Jenis dari angkur tanam dalam beton
PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN
TARIK
SNI-03-2847-2002 pasal 14.1 menyebutkan gaya tarik pada
tulangan disetiap penampang komponen struktur beton bertulang
harus disalurkan pada masing-masing sisi penampang tersebut
melalui panjang pengangkuran, kait atau alat mekanis, atau
kombinasi dari cara-cara tersebut.

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN
TARIK

Atr

Fyt
S

= Panjang Penyaluran (mm); 300 mm


= Diameter batang tulangan ulir (mm)
= Faktor lokasi penulangan
= Faktor pelapis
= Faktor ukuran batang tulangan
= Faktor beton agregat ringan / normal
= Spasi selimut beton (mm). Pergunakan selimut beton terkecil antara
jarak dari sumbu batang ke permukaan beton terdekat dan setengan
spasi sumbu ke sumbu yang disalurkan
=Indeks tulangan transversal, (namun, untuk penyederhanaan bisa
digunakan Ktr = 0)
= luas penampang total dari semua tulangan transversal yang berada
dalam rentang daerah berspasi s dan yang memotong bidang belah
potensial melalui tulangan yang disalurkan, mm2
= kuat leleh yang disyaratkan untuk tulangan transversal, mpa
PANJANG
PENYALURAN sumbu
Jiliwosy Salainti
(120211024),
Glenn. Y. transversal
D. Pangau (120211080)
= spasi
maksimum
ke sumbu
tulangan
yang

PANJANG PENYALURAN
TARIK
Faktor-faktor yang
digunakan pada
persamaanpersamaan untuk
penyaluran
batang ulir dan
kawat ulir yang
berada dalam
kondisi tarik pada
pasal 14 adalah
sebagai berikut:
PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN
TARIK
Faktor modifikasi struktur

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN
TEKAN
Panjang penyaluran tulangan tekan lebih pendek dibandingkan
dengan batang tulangan tarik. SNI-03-2847-2002 pasal 14.3
membatasi panjang penyaluran tekan (ldb) 200 mm atau
panjang penyaluran dasar harus diambil sebesar db.fy4. fc
tetapi tidak kurang dari 0,04.db.fy.

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN
TULANGAN TARIK BERKAIT

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN
TULANGAN TARIK BERKAIT

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN
TULANGAN TARIK BERKAIT

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN MOMEN


NEGATIF
Tulangan momen negatif pada suatu komponen struktur
menerus, komponen struktur yang terkekang deformasinya,
atau komponen struktur kantilever, atau pada sebarang
komponen struktur dari suatu rangka kaku, harus diangkur di
dalam atau sepanjang komponen struktur pendukung, dengan
menggunakan panjang penanaman, kait, atau angkur mekanis.
Tulangan momen negatif harus mempunyai suatu panjang
penanaman ke dalam bentang seperti diisyaratkan.
Paling sedikit sepertiga dari jumlah tulangan tarik total yang
dipasang untuk momen negatif pada suatu tumpuan harus
ditanamkan hingga melewati titik belok sejauh tidak kurang dari
nilai terbesar antara tinggi efektif komponen struktur, 12db,
atau seperenambelas bentang bersih. Pada tumpuan dalam dari
komponen struktur lentur tinggi, tulangan tarik momen negative
harus menerus dengan tulangan tarik pada bentang
disebelahnya.
PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN MOMEN


NEGATIF

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN MOMEN


POSITIF

Paling sedikit sepertiga dari tulangan momen positif pada


komponen struktur sederhana dan seperempat dari tulangan
momen positif komponen struktur menerus harus diteruskan
hingga ke dalam tumpuan. Pada balok, tulangan tersebut harus
diteruskan ke dalam tumpuan paling sedikit sejauh 150 mm.
Apabila suatu komponen struktur lentur merupakan bagian dari
suatu sistem penahan gaya lateral utama, maka tulangan
momen positif yang harus diteruskan ke dalam tumpuan harus
diangkur agar mampu mengembangkan kuat leleh tarik fy
pada bagian muka tumpuan.
PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN MOMEN


POSITIF

Mn
Vu
La

= kuat momen nominal dengan asumsi bahwa semua


tulangan pada penampang yang ditinjau mencapai kuat
leleh yang disyaratkan, fy.
= gaya geser terfaktor pada penampang
= panjang penanaman yang melampaui pusat
tumpuan. La pada suatu titik belok nilainya dibatasi
sebagai nilai terbesar antara tinggi efektif komponen
struktur dan 12db.
Nilai dari Mn/Vu boleh dinaikkan sebesar 30% bila
ujungPENYALURAN
tulangan Jiliwosy
dikekang
oleh
suatu reaksi
PANJANG
Salainti
(120211024),
Glenn. Y. tekan
D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN TULANGAN


BADAN

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

PANJANG PENYALURAN TULANGAN


BADAN

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

SAMBUNGAN LEWATAN
Penyambungan

batang-batang

baja

tulangan

dapat

dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:


Sambungan lewatan: mengandalkan secara penuh pada
kekuatan

lekat

antara

dua

tulangan

yang

saling

dilewatkan, penyambungan dengan cara ini biasanya


dibatasi untuk diameter tulangan maksimum 33 mm.
Sambungan

dengan

las:

secara

ekonomis

dapat

digunakan jika ukuran baja tulangan lebih besar dari 33


mm.
Sambungan mekanis: dengan memasang lengan pengunci
yang disambungkan pada ujung tulangan dengan syarat
harus
mampu
mengembangkan
kuat Glenn.
tarikY. D.
atau
tekan
PANJANG
PENYALURAN
Jiliwosy Salainti (120211024),
Pangau
(120211080)

SAMBUNGAN LEWATAN
Sambungan Batang
dan Kawat Ulir Tertarik
Panjang minimum sambungan lewatan tarik harus
diambil berdasarkan persyaratan kelas yang sesuai tetapi
tidak kurang dari 300 mm. Ketentuan masing-masing kelas
sambungan tersebut adalah:
Sambungan
kelas
A .......................................................... 1,0 ld
Sambungan
kelas
B .......................................................... 1,3 ld

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

SAMBUNGAN LEWATAN
Sambungan Batang
dan Kawat Ulir
Tertekan
Panjang lewatan minimum untuk sambungan
lewatan

yang

menerima

beban

tekan

adalah

0,07fydb , untuk fy 400 MPa atau kurang, atau


(0,13fy - 24)db untuk fy yang lebih besar dari 400
MPa, tetapi tidak kurang dari 300 mm, Untuk fc
kurang

dari

20

MPa,

panjang

lewatan

harus

ditambah sepertiganya.

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

SAMBUNGAN LEWATAN JARING


KAWAT ULIR KONDISI TARIK
Panjang lewatan minimum untuk
sambungan lewatan jaring kawat
ulir las yang diukur antara ujung
masing-masing lembar jaringan
yang disambung tidak boleh
kurang dari 1,3ld ataupun 200
mm dan bagian lewatan yang
diukur antara persilangan kawat
terluar
pada
masing-masing
lembar jaringan yang disambung
tidak boleh kurang dari 50 mm. ld
adalah panjang penyaluran untuk
tegangan
leleh
fy
yang
disyaratkan
sesuai
dengan
ketentuan. Sambungan lewatan
untuk jaring kawat ulir las, yang
PENYALURANpersilangan
Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)
tidak PANJANG
mempunyai

SAMBUNGAN LEWATAN JARING


KAWAT POLOS KONDISI TARIK
Panjang lewatan minimum untuk sambungan lewatan jaring
kawat polos ditetapkan sebagai berikut:
Bila luas tulangan terpasang pada lokasi sambungan kurang
dari dua kali luas yang diperlukan berdasarkan analisis,
maka panjang lewatan yang diukur antara persilangan
kawat terluar pada masing-masing lembar jaringan kawat
yang disambung tidak boleh kurang dari satu jarak silang
ditambah 50 mm, dan tidak boleh kurang dari 1,5ld,
ataupun 150 mm. ld adalah panjang penyaluran untuk kuat
leleh fy.
Bila luas tulangan terpasang pada lokasi sambungan lebih
dari dua kali jumlah yang dibutuhkan berdasarkan analisis,
maka panjang lewatan yang diukur antara persilangan
terluar pada masing-masing lembar jaringan kawat yang
disambung tidak boleh kurang dari 1,5 ld , ataupun 50 mm.
PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

SAMBUNGAN LEWATAN JARING


KAWAT POLOS KONDISI TARIK

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

BAB I

PENUTUP
3.1.

Kesimpulan

3.2.

Saran

KESIMPULAN

Panjang penyaluran merupakan hal yang sangat penting


untuk diperhatikan dalam suatu struktur. Hal ini akan berkaitan
dengan tegangan yang terjadi di sepanjang salah satu bagian
struktur, dikarenakan berbagai hal, misalnya panjang
penyaluran antara tulangan tekan dan tulangan tarik.
Panjang penyaluran adalah panjang penambatan yang
diperlukan untuk mengembangkan tegangan leleh pada
tulangan yang merupakan fungsi dari tegangan leleh baja (fy),
diameter tulangan (db) dan tegangan lekat.
Panjang penyaluran sendiri dibedakan atas panjang
penyaluran tulangan tarik dan tulangan tekan. Di mana
panjang penyaluran tulangan tarik biasanya lebih panjang
daripada panjang penyaluran tulangan tekan. Dalam kajian
akan panjang penyaluran juga mencakup kait atau bengkokan,
di
mana kait atau bengkokan itu sendiri adalah sistem
penjangkaran
mekanis Jiliwosy
di ujung
ujung
bajaGlenn.
tulangan.
PANJANG PENYALURAN
Salainti
(120211024),
Y. D. Pangau (120211080)

KESIMPULAN

Dalam menghitung panjang penyaluran juga kita perlu


memperhatikan panjang penyaluran momen positif dan
momen negative. Sambungan lewatan juga merupakan hal
yang penting untuk diketahui, karena ini akan menentukan
di mana panjang yang efisien apabila akan terjadi
penyambungan suatu tulangan. Di mana terdapat
perbedaan antara sambungan kelas A dan kelas B, juga
terdapat perbedaan antara sambungan menggunakan
batang kawat ulir dan polos.
Dengan kata lain, cakupan dalam panjang daerah
penyaluran sangatlah penting, karena ini mencakup
kestabilan, terutama pada titik titik kritis suatu struktur, di
mana pada pelaksanaanya tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana, misalnya
dengan adanya kondisi tulangan yang tidak cukup terhadap
suatu bentang, maka perlu dilakukan sambungan lewatan,

PANJANG PENYALURAN Jiliwosy Salainti (120211024), Glenn. Y. D. Pangau (120211080)

SARAN
Panjang penyaluran sering terabaikan ketika merencanakan
suatu struktur, namun perlu kita ingat bahwa dalam suatu struktur
tidak ada yang terhindar dari suatu panjang peyaluran. Mulai dari
kait dan bengkokan, sampai kepada hal hal yang berbau
situasional seperti sambungan lewatan.
Panjang penyaluran sebaiknya dikaji ketika merencakanan
suatu struktur. Untuk panjang penyaluran tarik dan tekan, panjang
penyaluran momen positif dan negative, panjang penyaluran
badan, bahkan kait bisa direncanakan seiring dengan perencanaan
suatu struktur. Untuk sambungan dan lewatan itu sendiri, kita
harus melihat lagi keadaan di lapangan, apakah itu merupakan hal
yang harus dilakukan dan tidak ada jalan keluar lagi ditinjau dari
sisi biaya, waktu, dan kekuatan. Karena pada dasarnya, lebih
disarankan agar tetap menggunakan batang utuh dalam suatu
bentang sehingga akan meminimalisir kesalahan, baik dalam
perhitungan maupun dalam pelaksanaan.
Panjang penyaluran harus direncanakan sebaik baiknya dan
sedetailPANJANG
detailnya
terjadi hal
Y.hal
yang
tidak
PENYALURAN agar
Jiliwosy tidak
Salainti (120211024),
Glenn.
D. Pangau
(120211080)

Jiliwosy Salainti
(120211024)

Glenn. Y.D.
Pangau

TERIMA KASIH

(120211080)

Anda mungkin juga menyukai