Anda di halaman 1dari 13

STABILITAS ARMOR BLOCK LOCK PADA BREAKWATER TENGGELAM

TAMRIN HUSAEN
Dosen Fak. Teknik Universitas Nuku Tidore
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan dari Armor Block Lock pada Breakwater
dalam kondisi tenggelam, dimana factor yang mempengaruhi kestabilan dari armor adalah tinggi
gelombang (H), berat dari armor (W) parameter tinggi breakwater (d/h) dan lamanya durasi serangan
gelombang (t), kemiringan talud Breakwater (), dan cara penempatan dari armor.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
dengan uji model eksperimental dengan variasi 3 berat model armor, variasi 3 kedalaman air (h) , 2
kemiringan sudut struktur talud (). Periode gelombang (T) sebesar 1,08 detik. Durasi serangan
gelombang selama 5 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh dan parameter ketinggian breakwater
terhadap kestabilan dari armor sangat signifikan dimana kerusakan yang terjadi pada armor sangat
besar terjadi pada parameter ketinggian breakwater mendekati 1 dan semakin berkurang pada
parameter ketinggian breakwater yang lebih kecil dari 1, sedangkan durasi serangan gelombang
terlihat pengaruhnya dimana semakin lama serangan gelombang semakin besar kerusakan yang
ditimbulkan. Faktor kemiringan sudut juga besar pengaruhnya, terlihat dari semakin curam sudut,
semakin besar kerusakan yang terjadi.
Kata kunci : Kestabilan Armor, Koefisien Stabilitas, Breakwater Tenggelam.
THE STABILITY OF ARMOR BLOCK LOCK IN SUBMERGED BREAKWATER
TAMRIN HUSAEN
Dosen Fak. Teknik Universitas Nuku Tidore
ABSTRACT
This study aims to determine the stability of the Breakwater Armor Block Lock in submerged
condition, where the factors that influence the stability of the armor is the wave height (H), weigh of
armor (W), high breakwater parameters (d / h), the length of duration of wave attack (t), the angle of
breakwater ()
The research was conducted at the Marine Laboratory , University of Hasanuddin Makassar. to
test an experimental model with 3 variations of heavy armor model, three variations of water depth (h),
2 tilt angle structure (), with placement and armor randomized set. Wave period (T) of 1.08 seconds.
Duration of wave attack for 20 minutes
These results indicate that the influence and height parameters to the stability of breakwater
armor which is very significant damage on the armor is very large place in breakwater height
parameters are close to one and reduced in height which is smaller than 1, whereas the duration of the
effect seen a wave of attacks in which the longer the wave of the attack the greater the damage
caused. Factors influence the slope angle is also large, visible from the steep angle, the greater the
damage.
Keywords Armor Stability, Coeficient Stability, Breakwater.

PENDAHULUAN
Dalam

terhadap sifat saling kunci (sifat saling


pembuatan

bangunan

pengaman pantai seperti breakwater atau


bangunan

perlindungan

pantai

lainnya,

diprlukan berbagai jenis armor, yaitu suatu


benda

cetak

dari

beton.

Dalam

penggunaannya diperlukan sifat-sifat armor


tersebut, seperti koefisien stabilitas KD,
porositas bangunan yang dibentuknya, dan
lain-lain.
Bangunan Breakwater dibuat untuk
melindungi pantai dari serangan gelombang
yang berpotensi menimbulkan erosi, juga
melindungi

daerah

tertentu

agar

tidak

mengalami fluktuasi muka air laut dengan


periode pendek. Breakwater tumpukan batu
(Rubble mound) merupakan konstruksi yang
fleksibel dimana lapisan paling luarnya disebut
lapis lindung (armour layer) yang berguna
untuk melindungi Breakwater dari serangan

menahan

antar

terangkat

material

berpindah

saat

dari

material

tempatnya).

Stabilitas lapis lindung struktur Breakwater


tergantung pada bentuk dan kekasaran butir,
tata letak material, kemiringan sisi bangunan,
berat material, berat jenis material, porositas
bangunan, gaya external dan lainnya. Lapis
lindung pada Breakwater dapat diatur dari
batu alam maupun batu buatan.
Kendala

penggunaan

batu

alam

sebagai material lapis lindung antara lain


bentuk

dan

kekasarannya

memberikan

interlocing yang rendah sehingga kurang


stabil, juga dibeberapa daerah terkadang sulit
mendapatkan batu alam dengan ukuran dan
berat dalam jumlah yang mencukupi. Solusi
untuk mengatasi masalah tersebut, adalah
dengan penggunaan material lapis lindung
buatan dari beton.

gelombang. Lapis lindung bisa dari batu alam

Bentuk armour A-jack salah satu

atau material buatan yang terbuat dari beton.

material lapis lindung buatan dari beton

Sebagai

mengilhami

peneliti

untuk

mencoba

digunakan harus stabil terhadap serangan

memodifikasi

kembali

dengan

membuat

gelombang. Salah satu syarat agar stabil di

bentuk baru, dengan harapan akan didapat

dapat dari berat armour dan berat jenis

saling kunci (interloking) yan lebih baik lagi,

armour,

sehingga mempunyai angka stabilitas yang

tergantung

lapis

lindung,

sehingga
dari

tebal
bahang

material

lapis
material

yang

lindung
yang

digunakan yang pada akhirnya mempengaruhi


volume lapis lindungnya.
Stabilitas lapis lindung juga tergantung
pada peletakan material yang berpengaruh

cukup tinggi.
Angka stabilitas yang tinggi akan
mengakibatkan
material

kebutuhan

menjadi

berat

berkurang

satuan
sehingga

volumenya juga menjadi berkurang yang

mengakibatkan harga bangunan menjadi lebih

tenggelam dianggap menghilangkan kesan

murah. Berat satuan yang berkurang dari

alamiah pantai tersebut oleh wisatawan.

Armour buatan yang dapat dibuat secara


masal dengan bahan semen yang mudah
didapat akan memudahkan pelaksanaan.
Bentuk modifikasi ini dinamakan Block
Lock dengan pertimbangan faktor bentuk yang
menyerupai

balok

balok

yang

saling

mengunci. Adapun yang menjadi judul dalam


penelitian ini adalah Stabilitas Armor Block
Lock pada Breakwater Tenggelam.

mengetahui

A. Hasil Penelitian Terdahulu


Untuk Struktur Breakwater Tenggelam , studi
telah dilakukan oleh antara lain:
Van der Meer (1991) melakukan studi rock
submerged breakwater, dengan model fisik
struktur 2 lapis dan menggunakan gelombang
irreguler. Hasilnya grafik hubungan N*S
versus d/h; sebagai berikut.

Tujuan penelitian ini adalah :


1. Untuk

KAJIAN PUSTAKA

persentase

kerusakan lapis lindung(S), pada


variabilitas
(d/h),

ketinggian

karakteristik

kedalaman air,

breakwater
gelombang,

kemiringan talud

breakwater ().
2. Untuk mendapatkan nilai koefisien
Stabilitas lapis lindung KD Block Lock
pada

lereng

depan

struktur

breakwater tenggelam.

Gambar

penelitian

Grafik

N*S

pada

rock

submerged breakwater (van der Meer, l99l)

Manfaat dari penelitian ini adalah :


Diharapkan

1.

ini

dapat

memberikan suatu hasil yang bermanfaat


sebagai alternatif rancangan lapis lindung
pada struktur breakwater fleksibel yang ramah
lingkungan berupa breakwater tenggelam
dengan menggunakan material lapis lindung
Block Lock, karena pada pantai yang
merupakan obyek wisata, breakwater tidak

Vidal et al. (1992), melakukan studi


stabilitas armor pada submerged
breakwater,

dengan

gelombang

irregular . Parameter dimensionless


free board F/Dn50 stabitity number
NS

HS/Dn50

dan

tingkat

kerusakan ,S. Hasilnya berupa grank


F/Dn50 versus NS seperti berikut ini:

semua dapat saling mengunci maka gaya


yang diperlukan untuk menggeser material
tersebut harus lebih besar. Persamaan
stabilitas dengan menggunakan model dua
dimensi sebagai berikut :

Gambar 2. Grafik NS pada rock submerged


breakwater(Vidal et al.,l99l)
Losada et al. (1992) melakukan studi
stabilitas armor pada breakwater
tenggelam dengan puncak sempit.

Gambar 3. Gaya yang bekerja pada

Dasarnya adalah hasil studi Losada et

material lapis lindung

al. (1979), yang merumuskan untuk

FL =

CL w A u2 (8)

FD =

CD w A u2 ...(9)

struktur non overtopping,yaitu bahwa


berat :armor yang diperlukan adalah:

Dengan CD = koefisian seret , CL = koefisien


angkat , w = masa jenis air, u = kecepan
(7)

aliran,
A = luas bidang permukaan armor yang

B. Interaksi Gelombang dengan Armor

diserang gelombang.

pada Breakwater

Gabungan dari gaya angkat dan gaya seret

Gaya

gelombang

yang

disebut resultan gaya hidrodinamik, yang

membahayakan lapis lindung Breakwater

dirumuskan sebagai berikut :

menurt Jansen,1984, adalah adalah gaya

FR = C w A u2 .(10)

hidrodinamik berupa gaya seret (drag force)


dan gaya angkat (lift force) . Agar tercapai

Kecepatan partikel air pada saat run down

stabilitas pada lapis lindung maka gaya seret

pada dinding lereng dapat didekati dengan

dan gaya angkat harus dilawan oleh gaya

rumus: (Jansen, 1984)

grafitasi, gaya gesek antar butir lapis lindung


dan sifat saling kunci antar material. Bila
material disusun sedemikian rupa sehingga

u = 2gH.(11)

Untuk gelombang yang sudah dipengaruhi oleh

Dengan = koefisien kecepatan, g =


percepatan grafitasi bumi, H = tinggi

pendangkalan pantai, Triatmaja memodifikasi

gelombang. Dengan mensubstitusikan

rumus Hudson sebagai berikut :

persamaan (10) ke persamaan (11)


FR = C w 2gHD2/4 .(12)

Ws =

(17)

Sedangkan kriteria stabilitas terhadap guling


yaitu dengan mengambil keseimbangan

Dimana d adalah kedalaman air pada kaki

terhadap bidang sentuh antara 2 unit lapis

struktur.

lindung gambar 3 menghasilkan :


W.cos

FR sin

W = . D3. (
1.

(13)
w)g

Koefisien Stabilitas(Kd).
Didalam

Gambar 4.

perencanaan

pemecah

gelombang sisi miring, untuk menentukan berat

Breakwater tenggelam

2. Tingkat Kerusakan

armor dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut ::

(14)

a
w

100 %

(18)

=
,

Tingkat kerusakan yangterjadi pada lapis


lindung breakwater (S) dapat dijelaskan dengan

rumus Hudson.
W

Sketsa definisi untuk struktur

Dimana S = tingkat kerusakan ( Hudson, 1958)

= massa jenis armor

Jumlah material lapis lindung yang terkena

= massa jenis air laut

Dengan mengeleminasi rumus diatas didapat

(15)

Sedangkan nilai stabilitas adalah:


Ns = H/ Dn

yang berada pada luasan antara + 1,5 sampai 1,5


Hs di ukur dari muka air tenang.

rumus koefisien stailitas sebagai berikut :


KD =

serangan gelombang diasumsikan pada material

(16)

Gambar. 5 Ilustrasi serangan gelombang


pada breakwater enggelam

C. Konsep Dasar Pemodelan

geometrik model dari armor block lock dapat

Konsep dasar pemodelan dengan


bantuan skala model adalah membentuk
kembali masalah atau fenomena yang ada di

dilihat pada tabel 1.


Tabel 1. Desain Geometrik Model Armor
Block Lock

prototipe dalam skala yang lebih kecil,


sehingga fenomena yang terjadi di model akan
sebangun dengan yang ada di prototipe.
Kesebangunan

yang

dimaksud

adalah

sebangun geometrik, sebangun kinematik dan


sebangun dinamik (Yuwono, 1996). Pada

Pada penelitian ini menggunakan

penelitian ini, bentuk dan desain geometric

sebangun geometrik sempurna (tanpa distorsi)

armor Block lock seperti terlihat pada gambar

sehingga model mempunyai skala horizontal

6.

sama dengan skala vertical yang dapat


dinyatakan sebagai berikut : nh = nd = nL
Dalam penelitian Kajian Stabilitas Lapis
Lindung
Breakwater

Block

Lock

pada

tenggelam,

Bangunan

kesebangunan

(similaritas) dinamik antara model dan prototipe


banyak dipengaruhi oleh gaya gravitasi, maka
Gambar 6. Desain Geometric Armor
Block lock

yang digunakan adalah bilangan Froude

Panjang lebar dan tinggi dari Armor

(19)

Block lock adalah sama maka pada desain


geometrik

ini,

diambil

satu

(20)

bilangan

pembanding yaitu tinggi (H) sebagai penentu


untuk menentukan dimensi keseluruhan dari
bentuk Armor Block lock sebagai berikut: T =
Ketebalan lengan, H = Tinggi Armor Untuk

Dimana:
bilangan Froude, Kecepatan (m/dt),
= percepatan gravitasi (m/dt) ,
panjang
spesifik (m), rapat massa (kg/m3).
Dalam penelitian ini tinggi gelombang
maksimum (Hsig) yang mampu dihasilkan flume

ketebalan lengan diambilT = 0,285 H F =

wave di laboratorium adalah 0.10 m. sehingga

Panjang fillet = 0,15 H C = Panjang Lengan =

didapatkan skala ideal untuk model

0,3575 H Volume dari armor block lock adalah :


V= 0,365 H3 (Rumus desain). Desain

1 : 30

Tabel 2 Skala model

E. Metode Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian Metode

Item

SImbol

Skala

Panjang spesifik
Kedalaman Air
Tinggi
Percepatan
Kecepatan
Waktu
Periode
gelombang
Berat Armor
Volume Armor

nL
Nd
nh
na = ng
nv = nL
nt = nv = nL

1:30
1:30
1:30
1:30
1 : 5,5
1 : 5,5

nt = nv = nL
nw = nL3
nv = nL3

1 : 5,5
27000
27000

D. Kerangka Pikir
Alternatif lapis lindung

yang digunakan dalam penelitian ini adalah


eksperimen

laboratorium.

ini

dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu mulai


bulan Juli sampai dengan September 2011,
dengan lokasi bertempat di Laboratorium
Kelautan

Fakultas

Teknik

Universitas

Hasanuddin. Alat dan Bahan Penelitian Alatalat yang digunakan adalah :


1. Saluran gelombang yang dilengkapi
dengan alat pembangkit gelombang
dan peredaman gelombang
pada

Alternatif armor Block Lock untuk melindungi


breakwater tenggelam dengan menghitung nilai
koefisien stabilitasnya

Penelitian

ujung

saluran.

miring
Saluran

gelombang terbuat dari baja dengan


panjang 1.845 cm, lebar 122 cm dan
tinggi efektif 122 cm.

Stabilitas Armor dipengaruhi oleh :


parameter Variasi
Berat Armor (W)
Kemiringan Struktur bangunan ()
Parameter ketinggian Breakwater (d/h)
Durasi serangan gelombang (N)
Parameter amatan :
Tinggi gelombang signifikan (Hs)
Perpindahan armor dari posisi semula (S)

2. Mistar ukur digunakan untuk mengukur


kedalaman,
3. Meteran

untuk

mengukur

tinggi

gelombang,
4. Stopwacth untuk mengukur periode
gelombang,

Analisa kerusakan armor Block Lock akibat


serangan gelombang pada lereng struktur
bangunan
Analisa angka stabilitas .

5. Kamera untuk dokumentasi,


6. Tabel dan Alat tulis
F. Variabel yang Diteliti

Armor Block Lock yang memiliki angka


stabilitas yang baik

Gambar 7. Kerangka Pikir Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang


telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel
yang diamati pada penelitian ini adalah :
1. Tinggi gelombang datang (hi) dan tinggi
gelombang depan bangunan Breakwater

(Hs) yang diukur dengan menggunakan

dengan berat 100 gram cenderung stabil. Pada

alat mistar ukur.

kemiringan 1 : 2 persentase kerusakan

Periode gelombang (T) yang diukur

maksimum yang terjadi sebesar 10,35 % dan

dengan menggunakan alat stopwatch.

1,09 % untuk berat armor 54 gram dan 80

3. Jumlah prosentase kerusakan unit armor

gram, sedangkan armor dengan berat 100

2.

tidak

(S)

G. Analisa dan Pembahasan


1. Hubungan Kemiringan Sudut Talud
Breakwater () dengan Kerusakan (S)
Hubungan antara kemiringan sudut
talud breakwater () dengan persentase
kerusakan yang terjadi (S) dalam peelitian ini,
disajikan dalam table 10 berikut ini :
Tabel 3. Hubungan Berat Armor (W),
Kemiringan Sudut Talud Breakwater (),
Kedalaman air (h) dengan Persentase
Kerusakan (S).

terjadi

kerusakan.

Fenomena

ini

memberikan gambaran bahwa kemiringan


semakin curam armor semakin labil dan untuk
kemiringan yang landai armor cenderung stabil,
karena gaya hidrodinamis dari gelombang akan
semakin berkurang pada kemiringa yang
landai.
3. Hubungan
Banyaknya
Serangan
Gelombang (N) dengan Kerusakan (S).
Pada pengujian kestabilan armor Block Lock
dalam penelitian ini, dikaji hubungan antara
kerusakan yang terjadi pada armor dalam
durasi

serangan

gelombang,

berupa

persentase kerusakan (S) dan banyaknya


gelombang (N) dalam setiap durasi serangan
(t). Persentase kerusakan yang terjadi pada
ketiga berat armor yang diteliti pada setiap
durasi tertentu, pada ketiga kedalaman air (h),
yaitu h = 30 cm, h = 27,5 cm dan h = 25 cm.
Durasi serangan gelombang dimulai dari 5
menit , 10 menit, 15 menit dan 20 menit.
Periode gelombang yang digunakan (T) = 1,08

Pada table 3, terlihat persentase

detik,

maka

jumlah

gelombang

yang

kerusakan yang terjadi pada ketiga berat armor

menyerang untuk durasi 5 menit sebesar 278

untuk ketiga kedalaman air , untuk armor

gelombang , 10 menit sebesar 556 gelombang,

dengan berat 54 gram dan 80 gram pada

15 menit sebesar 833 gelombang dan 20 menit

kemiringan 1 : 1,5

sebesar

kerusakan maksimum

sebesar 30,16 % dan 24 % sedangkan armor

1111

gelombang.

Persentase

kerusakan pada sudut cot 1,5, maupun cot 2

diperlihatkan dalam grafik 8, 9, 10, 11, 12, 13


berikut ini :

Sesuai hasil pengujian Armor Block


Lock yang diperlihatkan pada gambar grafik 8,
9, 10, 11, 12, 13, terlihat bahwa durasi
serangan gelombang berpengaruh terhadap
tingkat kerusakan dari armor yang diuji. Hal
tersebut

bisa

dilihat

dari

peningkatan

kerusakan yang terjadi pada armor mengikuti


lamanya waktu serangan gelombang .
Fenomena lain yang terlihat adalah
pengaruh dari berat armor, semakin berat
armor kerusakan semakin sedikik, karena berat
dari armor mengurangi gaya angkat dari
gelombang ( up lift), hal ini bisa dilihat pada
gambar grafik 23, 24 terlihat tidak terjadi
kerusakan pada berat armor 100 gram.
Pengaruh

kemiringan

sudut

Gambar 15. Grafik Persentase Kerusakan


(S) dan Hubungannya dengan
parameter tinggi breakwater

juga

(d/h). sudut 1 : 2

terlihat pada grafik diatas, dimana untuk sudut


yang lebih curam 1 : 1.5 terlihat persentase
kerusakan lebih besar disbanding kemiringan
yang lebih landai 1 : 2.
4.

Pada gambar grafik 14 dan 15,


memperlihatkan fenomena bila parameter
tinggi breakwater (d/h) mndekati angka 1,

Hubungan Kerusakan (S) Dengan

semakin besar kerusakan yang terjadi, hal ini

Parameter Ketinggian Breakwater (d/h).

sesuai dengan teori dalam SPM (1984), bahwa

Persentase

kerusakan

(S)

dan

hubungannya dengan parameter ketinggian


breakwater (d/h) ditunjukkan oleh gambar 14,
15 berikut ini.

interaksi antara gelombang dengan struktur


akan semakin besar bila parameter tinggi
breakwater semakin mendekati 1, kondisi ini
menyebabkan kestabilan dari armor semakin
kecil.
G. Koefisien Stabilitas (Kd) Armor Block
Lock
Perhitungan koefisien stabilitas (Kd)
untuk lapis lindung Block Lock menggunakan
persamaan Hudson (persamaan 14). Formula

Gambar 14. Grafik Persentase Kerusakan (S) dan


Hubungannya dengan parameter
tinggi breakwater (d/h). sudut 1 : 1,5

ini menggunakan tinggi gelombang rata-rata.


Niai koefisien stabilitas yang diambil untuk
kerusakan 0-5% dimana amour Block Lock
dalam keadaan tidak mengalami kerusakan.

Tabel.13. Koefisien stabilitas KdBlock Lock

2. Pengruh durasi serangan gelombang


terhadap

stabilitas

armor,

sesuai

dengan analisa hasil penelitian ini


menunjukkan bahwa kerusakan yang
terjadi

pada

armor

cenderung

meningkat mengikuti lamanya durasi


serangan gelombang.
3. Parameter ketinggian breakwater (d/h)
Sumber : Hasil analisa

dan pengaruhnya terhadap stabilitas


armor dalam penelitian ini menujukan

KESIMPULAN

fenomena

diman

semakin

besar

kerusakan yang terjadi pada armor

Adapun kesimpulan dalam penelitian

ketika d/h mendekati angka 1. Hal ini

ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

disebabkan gaya gelombang yang


1. Besar

kerusakan yang terjadi pada

menyerang breakwater akan semakin

sudut

curam 1 : 1,5, kerusakan

besar tertahan pada breakwater saat

maksimum pada kedalaman 25 cm


yang terjadi pada armor dengan berat

d/h mendekati angka 1.


4. Koefisien

stabilitas

yang

didapat

54 gram sebesar 30,16 % , untuk

adalah sebagai berikut :

armor dengan berat 80 gram sebesar

Nilai KdBlock Lock 10.61-12,39 untuk

24,32 %, dan untuk armor dengan

Cot = 1,5

berat 100 gram 0 %. Sedangkan pada

Nilai KdBlock Lock 9.55- 10,1 untuk

sudut 1 : 2. Untuk armor dengan berat

cot = 2

54 gram sebesar 10,35 %, untuk armor


degan berat 80 gram sebasar 7,09 %,

SARAN

dan untuk armor dengan berat 100


gram 0 % . Menganalisa fenomenna
yang terjadi dimana kerusakan lebih
besar terjadi pada sudut yang lebih
curam, hal ini disebabkan karena gaya

Berdasarkan

hasil

dari

penelitian

dan

pengamatan fenomena yang terjadi selama


penelitian berlangsung, maka kami sarankan
beberapa hal sebagai berikut :

hidrodinamis dari gelombang semakin

1. Untuk armor dengan berat 100 gram

berkurang pada sudut yang lebih

dapat digunakan sebagai material

landai.

armor alternative untuk perlindungan


pantai,

karena

hasil

pengujian

memperlihatkan fenomena lebih stabil

Research

dalam berbagai kondisi perlakuan.

Mississippi.

Center,

Vicksburg,

2. Perlu kajian lanjutan untuk optimalisasi

Carver, R.D., Heimbaugh, M.S., 1989, Stability

dimensi, karena pada penelitian ini

of Stone and Dolos-Armore, Rubble-

umumnya terjadi kerusakan armor

Mound Breakwaters Heads Subjected

pada bagian tengah ( patah pada

to Breaking and Nonbreaking Waves

bagian tengah).

With no Overtopping, CERC-89-4, US

3. Perlu kajian kestabilan armor Block


Lock pada puncak breakwater dan

Army.
Coastal Engineering Research Center,

pada bagian belakang struktur, karena

Vicksburg,

pada penelitian ini dibatasi hanya pada

Enginering Research Centre (CERC),

bagian depan dari struktur Breakwater.

(1984),

4. Untuk penelitian sejenis kedepan

Mississippi.

Coastal

Shore Protection Manual, Vol 1and II, U.S.

diperlukan peralatan pencatat tinggi

Army Coastal Engineering Research

gelombang

Center, Vicksburg, Mississippi,USA.

(Wave

Probe)

untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik.

Full Scale Monitoring Study of a

DAFTAR PUSTAKA

Submerged Breakwater, Palm Beach,

Ahrens, J., (1987). Characteristics of Reef


Breakwaters, Technical Report, CERC
-

87-17,

Engineering

Dean, R.G., Chen, R., Browder, A.E., 1997,

U.S.

Army

Research

Florida, USA, Coastal.


Goda, Y. and Takagi, H., (1998). "Lateral

Coastal

Versus

Center,

ReefSystem", Proceeding of 26th

Vicksburg, Mississippi, USA.


Burcharth, H.F., Dangremond, K., Van der

Longitudinal

Artificial

International Conference of Coastal


Engineering,American Society of Civil

Meer,J.W., Liu, Z., 2000, Empirical

Engineers, New York, USA, pp. 2152-

Formula for Breakage of Dolosse and

2165.

Tetrapods,

CoastalEngineering-

Elsevier-40, 183-206.

Harris, L.E. (2001) Submerged Reef Structure


for

Carver, R.D., Wright B.J., 1994, Investigation

Habitat

Enhancement

and

Shoreline Erosion Abatement, Cosatal

of Wave Grouping Effects on the

Engineering Technical Note, CETN-III-

Stability of Stone- Armored, Rubble-

xx, USACE.

Mound Breakwaters, CERC-94-13,


US

Army

Coastal

Engineering

Hughes, S.A., 1993, Phisical Models and


Laboratory Techniques in Coastal
Engineering, Advanced Series on

Ocean

Engineering

vol.

7,World

Scientific Publishing Co., Singapore.


Japan International Cooperation Agency, 1989,

Losada, I.J., Silva, R., Losada, M.A., 1996,3-D


Non-Breaking
Interaction

Regular
With

Wave
Submerged

The Feasibility on the Urgent Bali

Breakwater, Coastal Engineering-28,

Beach Consevation Project,

Elsevier, 229-248.

Directorate

General

of

Water

Van der Meer, J.W., 1988, Rock Slope and

Resources Development, Ministry on

Gravel Beaches under Wave Attack,

Public Work, Government of the

Grafische verzorging Waterloopkundig

Republic of Indonesia.

Laboratorium/ WL.

Kinong, K., 2000, Rehabilitasi Pantai Dengan

Van der Meer, J.W., Daemen, I.F.R., 1994,

Beach Nourishment, Tesis Magister

Stability and Wave Transmission at

pada Program Studi Teknik Sipil,

Low-Crested

Program Pasca Sarjana ITB, Bandung.

Structures, Journal of Waterway, Port,

Kinong, K., 2000, Transmisi Gelombang dan


Stabilitas Armor pada Breakwater
Tenggelam, Disertasi pada Program

Coastal

and

Rubble-Mound
Ocean

Engineering,

ASCE, 120(1) 19.


Yuwono Nur ,Nizam, Mundra IW (1996), Studi

Studi Teknik Sipil, Program Pasca

model fisis Stablitas dan unjuk kerja

Sarjana ITB, Bandung.

Reef Buatan pada Perlindungan Pantai


, MEDIA TEKNIK no.2 edisi Agustus .

Anda mungkin juga menyukai