Dosen Pengajar:
Disusun Oleh:
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
2019
GEOMETRI PELEDAKAN
3. Burden
Burden adalah jarak dari lubang peledakan ke bidang bebas yang terdekat. Penentuan
burden tergantung pada densitas batuan, densitas bahan peledak (bahan peledak yang
digunakan), diameter bahan peledak atau diameter lubang peledakan, dan fragmentasi
yang dibutuhkan. Peledakan dengan jumlah row (baris) yang banyak, trueburden
tergantung penggunaan bentuk pola peledakan yang digunakan. Bila peledakan
digunakan delay detonator dari tiap-tiap baris delay yang berdekatan akan
menghasilkan free face yang baru.
4. Spacing
Spacing adalah jarak diantara lubang tembak dalam baris (row) yangsama, tegak lurus
terhadap burden, baik untuk nomor delay yang samamaupun beda waktu delaynya.
Distribusi energi optimum diperolehapabila jarak lubang sebanding dengan dimensi
burden dikalikan 1,15dan polanya disusun dengan konfigurasi yang berselang-seling.
Jikaspacing lebih kecil daripada burden, cenderung mengakibatkan stemming
injection yang lebih dini.
5. Stemming
Stemming adalah penempatan material isian (cutting pemboran) diatas bahan peledak
pada lubang peledakan untuk menahan energi, mencegah terjadinya gelombang
tekanan udara (air blast) dan batuan melayang (flying rock) yang disebabkan tekanan
gas-gas hasil ledakan. Ukuran stemming secara umum dapat ditentukan dengan cara
dimensi burden dikalikan dengan 0,7. Di lapangan, biasanya material stemming yang
digunakan adalah cutting pemboran, yang menjadi masalah adalah pada saat musim
hujan; untuk mengisi lubang ledak dengan material stemming, susah karena basah.
Lubang ledak yang basah membutuhkan material stemming yang lebih banyak untuk
pengungkungan energi bahan peledak daripada lubang ledak yang kering, karenanya
perlu ditentukan pengungkungan relatif (relative confinement = RC) dari suatu bahan
peledak sehingga energi dapat tertahan dengan baik. Faktor pengungkungan relatif
bersifat sangat spesifik terhadap lokasi, tergantung pada kondisi geologi disekitar
lubang peledakan. Secara umum pengungkungan relatif harus lebih besar dari 1,4
untuk mencegah hilangnya energi yang terkungkung secara berlebihan.
6. Subdrilling
Subdrilling merupakan jarak pemboran lubang peledakan yang berada di bawah dasar
teras (jenjang). Subdrilling perlu untuk menghindari problem tonjolan (toe) pada
lantai, karena dibagian ini merupakan tempat yang paling sukar diledakkan. Dengan
demikian gelombang ledak yang ditimbulkan pada lantai dasar jenjang akan bekerja
secara maksimum. Peledakan dengan subdrilling memberikan tegangan tarik yang
cukup besar pada dasar jenjang, selain itu juga mengurangi keterikatan dengan bagian
lainnya yang menyebabkan bagian dasar mudah hancur dan tidak terjadi tonjolan
(toe). Secara umum panjang subdrilling dapat ditentukan paling tidak 0,3 ~ 0,5 kali
panjang burden.
7. Powder Column ( Pc )
Powder column merupakan bagian dari lubang bor yang akan terisi oleh bahan
peledak, merupakan selisih dari kedalaman lunag ledak dengan stamming. Powder
colomb menentukan banyaknya pemakaian bahan peledak yang dipakai dalam sebuah
lubang bor.
8. Kedalaman Lubang Ledak ( Blasthole Depth )
Merupakan dimensi tinggi teras ditambahkan dengan dimensi panjang subdrillitingg
SIFAT-SIFAT BAHAN PELEDAK
1. Kekuatan (Strength)
3. Kerapatan (Density)
Density adalah angka yang menyatakan perbandingan berat per volume.
Density bahan peledak dapat didefenisikan dengan beberapa pengertian,
Density bahan peledak berkisar antara 0,6 – 1,7 gr/cc, contohnya ANFO,
memiliki density 0,8 – 0,85 gr/cc. Bahan peledak yang memiliki density tinggi akan
menghasilkan kecepatan detonasi dan tekanan yang tinggi. Untuk fragmentasi hasil
peledakan berukuran kecil, digunakan bahan peledak dengan densitas tinggi, dan
sebaliknya untuk fragmentasi hasil peledakan berukuran besar digunakan bahan
peledak dengan density besar. Untuk meledakkan batuan massif atau keras, digunakan
bahan peledak dengan density tinggi dan untuk batuan yang berstruktur atau lunak
digunakan bahan peledak dengan density rendah.
Dengan,
Ketahanan terhadap air dari suatu handak ialah kemampuan handak itu dalam
menahan rembesan air dalam waktu tertentu tanpa merusak, merubah atau
mengurangi kepekaannya, dinyatakan dalam jam. Sifat ini sangat penting dalam
kaitannya dengan kondisi tempat keja, sebab untuk sebagian besar jenis handak,
adanya air di dalam lubang ledak data mengakibatkan ketidakseimbangan kimia dan
memperlambat reaksi pemanasan. Lebih lanjut air juga dapat mengakibatan kerusakan
handak. Dikenal ada lima tingkatan dalam ketahanan dalam air, yaitu:
Handak dapat dilindungi dari air dengan cara menambah campran gelatin ke
dalam komposisinya (sewaktu dalm proses manufacturing di pabrik), atau secara fisik
dibungkus dengan pembungkus kedap air seperti wood fiber, paraffin dan politilen.
Bahan peledak yang meledak menghasilkan dua kemungkinan jenis gas yaitu
smokes atau fumes. Smokes tidak berbahaya karena hanya terdiri dari uap dan asap
yang berwarna putih. Sedangkan fumes berbahaya karena sifatnya beracun, yaitu
terdiri dari karbon-monoksida dan oksida-nitrogen. Fumes dapat terjadi jika bahan
peledak yang diledakkan tidak memeiliki keseimbangan oksigen, dapat juga terjadi
jika bahan peledak tersebut dalam keadaan rusak kareana kadaluwarsa, selama
penyimpanan dan oleh sebab lain.
PELEDAKAN TAMBANG BAWAH TANAH