Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PELEDAKAN
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PELEDAKAN
Jenis Batuan
Density Batuan
Kekuatan batuan
Struktur Batuan
Jenis bahan peledak
Cara/teknik peledak
JENIS BATUAN
Secara umum, jenis batuan dibedakan atas 3 bagian yaitu
batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Jenis batuan perlu diketahui terlebih dahulu, agar dapat
ditentukan jenis bahan peledak apa yang sesuai, dan metode
mana yang akan diterapkan sehingga hasilnya cocok dengan
perencanaan. Misalnya batuan beku umumnya lebih keras jika
dibanding dengan batuan sedimen atau batuan metamorf,
sehingga untuk peledakan batuan beku akan menggunakan
bahan peledak dengan detonasi tinggi dalam hal ini
menggunakan jenis bahan peledak High Explosive, sedang
untuk batuan sedimen bias hanya dengan menggunakan bahan
peledak Low Explosive.
DENSITY BATUAN
Density batuan adalah perbandingan antara berat (gram)
dengan volume (cc), atau dapat dituliskan dengan rumus
sebagai berikut :

Density batuan merupakan faktor yang mempengaruhi


peledakan karena batuan dengan berat jenis yang lebih tinggi
biasanya memerlukan faktor energi yang lebih tinggi untuk
menghasilkan fragmentasi yang optimum kecuali jika batuan
tersebut dalam keadaan berlapis lapis dan bersambung
dengan baik.
KEKUATAN BATUAN
Kekuatan batuan adalah sifat mekanik dari batuan, yaitu
kemampuan batuan untuk mempertahankan diri terhadap
tekanan maupun tarikan.
Kekuatan batuan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi peledakan karena semakin besar kekuatan
batuan, maka untuk memecahkan atau membongkar batuan
tersebut juga akan membutuhkan tekanan yang besar pula,
dalam hal ini harus disesuaikan dengan jenis bahan peledak
yang akan digunakan.
STRUKTUR BATUAN
Struktur batuan yang dimaksud adalah berupa adanya
perlapisan, retakan, serta rongga-rongga yang terdapat pada
batuan.
Struktur batuan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi peledakan, misalnya pada batuan berlapis
dengan kohesi terbatas dapat bergeser sehingga menyebabkan
patahnya bahan peledak. Batuan yang mempunyai banyak
retakan, secara umum memerlukan energi peledakan yang
relative lebih sedikit untuk mendapatkan fragmentasi yang
baik, namun banyaknya rekahan serta rongga-rongga pada
batuan menyebabkan terjadinya fly rock (batuan melayang),
ledakan udara (airblast) serta getaran yang hebat.
JENIS BAHAN PELEDAK
Bahan peledak adalah bahan senyawa kimia tunggal atau
campuran berbentuk padat, cair, gas atau campuran yang
apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau
ledakan awal akan mengalami suatu reaksi dengan kecepatan
tinggi, hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas
dan disertai panas dan bertekanan yang sangat tinggi.
Jenis bahan peledak secara garis besar (berdasarkan sumber
energinya) dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan (J.J
Manon, 1976), yaitu:
1. Bahan peledak mekanis (mechanical explosives)
2. Bahan peledak kimia (chemical explosives)
3. Bahan peledak nuklir (nuclear explosives)
JENIS BAHAN PELEDAK
Namun juga yang membedakan jenis bahan peledak
berdasarkan lapangan penggunaannya, yaitu:
- Bahan peledak militer, yaitu untuk kepentingan militer,
- Bahan peledak komersial/industry, yaitu untuk pekerjaan-
pekerjaan sipil, tambang dan sebagainya.
JENIS BAHAN PELEDAK
Dari ketiga bahan peledak yang ada, yang umum digunakan
sebagai bahan peledak industry ialah golongan bahan peledak
kimia
Berdasarkan kecepatan perambatan reaksinya, bahan peledak
kimia dapat dibagi menjadi dua jenis (menurut R. L. Ash,
1962), yaitu:
Low Explosive
High Explosive
JENIS BAHAN PELEDAK
Low Explosive : adalah bahan peledak yang kecepatan
perambatan reaksinya rendah, ummnya lebih kecil dari 1.000
m/sec. Contoh : Black Powder, Propellant, Puroteknik.
Peristiwa perambatan reaksinya disebut pembakaran sangat
lambat dan deflagrasi (agak cepat).
High Explosive : adalah bahan peledak yang kecepatan
perambatan reaksinya tinggi umumnya lebih besar dari 1.500
m/sec. Contoh : Dinamit, TNT, PETN. Peristiwa perambatan
reaksinya disebut peledakan.
JENIS BAHAN PELEDAK
Jenis bahan peledak marupakan faktor yang mempengaruhi peledakan
karena pemakaian bahan peledak harus disesuaikan dengan kondisi
batuan yang akan diledakkan. Hal ini juga akan berkaitan dengan biaya
yang digunakan, karena jenis bahan peledak High Explosive akan lebih
mahal jika dibanding dengan jenis bahan peledak Low Explosive.
Misalnya untuk batuan yang keras dengan batuan yang lunak; jenis bahan
peledak yang digunakan akan berbeda, yakni untuk batuan yang lebih
keras akan menggunakan bahan peledak jenis High Explosive, sedangkan
untuk batuan lunak bisa hanya dengan menggunakan bahan peledak Low
Explosive dengan biaya yang lebih rendah dari pada menggunakan bahan
peledak jenis High Explosive yang akan lebih mahal. Selain itu, untuk
batuan lunak jika menggunakan bahan peledak jenis High Explosive, akan
menyebabkan terjadinya fly rock (batuan melayang).
CARA/TEKNIK PELEDAK
` Salah satu aspek pendukung keberhasilan operasi peledakan adalah
pengetahuan tentang cara/teknik peledakan, Cara/tenik yang
perlu diperhatikan dalam pekerjaan peledakan meliputi :
Pemeriksaan lubang ledak (memeriksa kedalaman, memeriksa
adanya hambatan berupa penyumbat lubang, memeriksa air, dan
memeriksa rongga dan retakan).
Pengisian lubang ledak (pengisian primer, penngisian isian utama,
dan pengisian penyumbat (stemming)).
Penyambungan rangkaian (rangkaian sumbu api, rangkaian listrik
(seri, paralel, parallel seri), rangkaian sumbe ledak, rangkaian
nonel).
CARA/TEKNIK PELEDAK
Dari setiap pekerjaan di atas perlu cara-cara dan teknik yang
tepat untuk mendapatkan hasil peledakan sesuai dengan yang
direncanakan. Karena jika terjdi kesalahan, akan
menimbulkan kerugian baik berupa biaya maupun tenaga,
misalnya kemungkinan terjadinya gagal ledak (mis fire),
terjadinya fly rock (batuan melayang), ledakan udara
(airblast) serta getaran yang hebat yang akan mengganggu
lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai