Anda di halaman 1dari 4

Uji Kuat Tarik Batuan (Brazilian Test, Dog Bone and Hoop)

Kekuatan tarik (tensile strength, ultimate tensile strength)


adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh sebuah bahan ketika
diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Kekuatan tarik adalah
kebalikan dari kekuatan tekan, dan nilainya bisa berbeda.
Beberapa bahan dapat patah begitu saja tanpa mengalami deformasi, yang berarti
benda tersebut bersifat rapuh atau getas (brittle). Bahan lainnya akan meregang
dan mengalami deformasi sebelum patah, yang disebut dengan benda elastis
(ductile).
Kekuatan tarik umumnya dapat dicari dengan melakukan uji tarik dan mencatat
perubahan regangan dan tegangan. Titik tertinggi dari kurva tegangan-
regangan disebut dengan kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strength).
(Wikipedia)

Kekuatan tarik material batuan biasanya didefinisikan sebagai tegangan tarik


maksimum yang dapat dialami oleh suatu material dalah hal ini batuan atau beton.
Material batuan biasanya memiliki kekuatan tarik rendah, yang dapat ditentukan
dengan metode langsung dan tidak langsung.

Uji brazilian adalah salah satu pengujian kekuatan tarik secara tidak langsung
(Tensile Strength Test), yang paling populer dilakukan untuk mengetahui kuat tarik
batuan, pengujian ini lebih sering digunakan, karena lebih mudah dan sederhana
dibanding dengan uji kuat tarik batuan secara langsung yang prosesnya rumit dalam
hal sample preparation-nya.

Secara kronologis, pencipta metode uji kuat tarik tidak langsung ini adalah Carneiro
(1943), yang memperkenalkan metode uji untuk mendapatkan nilai kekuatan tarik
beton dan menciptakan rumus untuk menghitung kekuatan tarik sampel dalam
bentuk silinder yang dibebani konstant secara perlahan hingga sampel batuan
menunjukkan bidang keruntuhan.

Dimana P (kN) adalah beban tekan maksimal sampai sampel pecah, D (mm) adalah
diameter silinder dan t (mm) adalah panjang/tebal/thickness benda uji. Hasil uji
kuat tarik brazilian adalah dalam (MPa).
Rasio panjang / diameter harus 0,5 hingga 0,6 atau (L= 2D). Beban terus ditingkatkan
pada tingkat yang konstan sampai kegagalan sampel terjadi dalam beberapa menit.
Tingkat pemuatan tergantung pada bahan dan dapat dari 10 hingga 50 kN / menit.

Persamaan di atas menggunakan teori elastisitas untuk media kontinyu isotropik dan
memberikan tegangan tarik tegak lurus terhadap diameter yang dimuat di pusat
cakram pada saat terbentuk bidang keruntuhan batuan.

Dalam pengujian ini sampel batuan berbentuk silinder diletakkan dengan posisi
ditidurkan kemudian beban terpusat diberikan pada kedua kutubnya. Saat
membebani silinder beton pada dua kutubnya, Carneiro mengamati bahwa
keruntuhan benda uji hampir pasti terjadi pada bidang vertikal yang menghubungkan
kedua kutub dari suatu penampang silinder.

Nilai kekuat tarik batuan sebagai salah satu parameter mekanik batuan umumnya
digunakan dalam mendesain bagian dari suatu struktur yang bersifat ductile dan
brittle yang bersifat tidak statis, dalam arti selalu menerima gaya dalam jumlah
besar, meski benda tersebut tidak bergerak seperti bangunan, atau dalam konteks
pertambangan desain lereng tambang dan embankment/tanggul.
Kurva lengkap tegangan regangan II. Uji Kuat Tarik Uji kuat tarik tak langsung -
Brazilian Menurut bieniawski (1967) dan Hawkes & Mellor (1971) serta ISRM (1981),
kuat tarik suatu contoh batuan dapat dihitung dengan persamaan : σt = Keterangan :
σt : kuat tarik (MPa) F : beban/gaya tarik yang menyebabkan contoh batuan hancur D
: diameter contoh batuan (mm) t : ketebalan contoh batuan (mm) 12

Contoh batuan uji kuat tarik brazilian dan susunan jig II. Uji Kuat Tarik Uji kuat tarik
langsung Beberapa metode pelaksanaan uji kuat tarik langsung : Sistem grip (Obert,
Windes & Duval, 1946) Sistem lem (Fairhurst, 1961) 13

Uji kuat tarik langsung (sistem grip dan sistem lem) Parameter Andesit Lapuk Gamping
Bobot isi (kn/m3) 0,024 0,025 0,027 Porositas (%) 16,37 7,98 0,85 Kuat tekan (MPa)
35,3 30,1 96,9 Modulus elastisitas (GPa) 4,913 3,1 2,4 Nisbah poisson 0,38 0,33 0,29
Kuat tarik brazillian (MPa) 3,73 3,79 5,92 Kuat tarik langsung rerata (MPa) - 4,54 8,13
Kuat tarik langsung dog-bone 11 contoh (MPa) - 4,69 9,11 Kuat tarik langsung silinder
12 contoh (MPa) 2,81 4,38 5,87 σc/σt - Brazillian 9,5 7,9 16,4 σc/σt Rata Rata 12,6 6,6
11,9 σc/σt Silinder 12,6 6,9 16,5 σc/σt Dog-Bone - 6,4 10,6 A B 14

Uji Kuat Tarik Kuat tarik Hoop Prinsip : teori silinder berdinding tebal yang
menunjukkan tekanan dari dalam lubang silinder berdinding tebal yang bersifat elastik
akan menyebabkan tegangan tangensial dan radial. Peralatan dan susunan uji tarik
Hoop 15

Anda mungkin juga menyukai