VII - 1
Uji triaxial batuan biasanya digunakan untuk menentukan kekuatan
batuan dibawah tiga komponen tegangan melalui persamaan kriteria
runtuhannya. Pengujian ini menggunakan beberapa contoh sampel batuan yang
kemudian dimampatkan dengan tegangan yang berbeda-beda.
Pada uji kuat Tarik terdapat dua metode yang dapat digunakan yaitu kuat
Tarik tidak langsung dan kuat Tarik langsung. Uji kuat Tarik tidak langsung lebih
sering digunakan, hal ini disebabkan karena uji kuat Tarik tidak langsung lebih
mudah dan murah dibandingkan denga uji kuat Tarik langsung.
Uji kuat Tarik tidak langsung merupakan sebuah metode untuk
mengetahui nilai gaya Tarik dari dari beton. Tujuan dari uji kuat Tarik tidak
langsung ialah untuk mengetahui sifat mekanik batuan khususnya sifat kuat Tarik
secara tidak langsung. Specimen diberikan pembebanan terhadap arah
diameteral sehingga gaya yang diberikan di distribusikan secara diameteral.
Beberapa bahan dapat patah begitu saja tanpa mengalami deformasi,
yang berarti benda tersebut bersifat rapuh sehingga mudah berubah maupun
hancur. Bahan lainnya akan meregang dan mengalamim deformasi sebelum
patah, yang disebut dengan benda elastis. Kekuatan Tarik material batuan
biasanya didefinisikan sebagai tegangan Tarik maksimum yang dapat dialami
oleh suatu material.
Menurut ASTM (American Standard Testing and Material) D 653-67 kuat
Tarik didefinisikan sebagai tegangan Tarik maksimum yang bisa di kembangkan
suatu material. Kuat Tarik merupakan tegangan maksimum yang dikembangkan
oleh suatu contoh material pada sebuah pengujian tarikan yang dilakukan untuk
memecahkan batuan pada kondisi tertentu. Uji kuat Tarik tidak langsung
dilakukan untuk mengetahui kuat tarik pada sebuah sampel dengan alat yang
digunakan sama dengan alat pada uji kuat tekan.
Keterangan;
P= beban maksimum saat contoh pecah
σt= kuat Tarik(kg/cm²
L= Tebal contoh(cm)
D= Diameter contoh(cm)
DAFTAR PUSTAKA
VI - 8