Anda di halaman 1dari 15

MINERAL BORAK

Na2B4O7 - 10H2O, garam asam bor sodium Hydrated.


Kelas: Subclass karbonat: Uses garam asam bor: suatu bijih dari borium dan sebagai sumber dari boraks ( suatu
membersihkan agen dan bahan kimia bermanfaat industri)
Spesimen Boraks adalah suatu mineral garam asam bor yang kompleks yang ditemukan di danau playa dan
lain deposito evaporite. Struktur dasar dari boraks berisi rantai dari menyambungkan BO2(OH) BO3(OH dan
segi tiga) bidang empat yang terikat ke rantai dari bidang delapan air dan sodium. Spesimen mineral yang
paling tua dari boraks adalah berkapur/pucat putih dalam kaitan dengan suatu reaksi kimia dari pengeringan.
Mereka sudah benar-benar mengubah (sedikitnya di permukaan mereka) bagi mineral tincalconite, Na2 B4O7-
5H2O, dengan hilangnya air. Perubahan macam ini dari satu mineral ke yang lain meninggalkan bentuk yang
asli dari kristal itu. Minerologists mengacu pada ini sebagai pseudomorph, atau "bentuk yang gadungan",
sebab tincalconite mempunyai bentuk kristal dari predecessing boraks.Boraks adalah secara langsung disimpan
di daerah yang kering dari penguapan dari air di danau yang kadang-kadang disebut playas. Playas membentuk
hanya selama musim hujan dalam kaitan dengan runoff dari pegunungan yang bersebelahan. Runoff yang kaya
akan borium dan sangat dipusatkan oleh penguapan di iklim yang kering.
KARAKTER FISIK:
 Warna adalah putih jelas bersih..
 Kilau adalah seperti kaca..
 Kristal ketransparanan adalah transparan ke tembus cahaya..
 Sistem hablur adalah monoklin; 2/m Crystal Habits meliputi blocky ke kristal yang seperti prisma/aneka
warna dengan suatu potongan melintang [penyiku/ lapangan] yang hampir. Juga besar(masive) dan
[sebagai/ketika/sebab] kulit keras..
 Perpecahan sempurna di satu arah.
 Belahan adalah conchoidal.
 Kekerasan adalah 2 - 2.5 Specific Gravity adalah kira-kira 1.7 ( seluruh cahaya)
 Warna lapisan putih..
 Mineral yang sejenis adalah kalsit, halit, hanksite, colemanite, ulexite dan garam asam bor yang lain.
 Karakteristik yang lain: suatu rasa manis yang bersifat alkali, mengubah ke tincalconite berkapur/pucat
yang putih dengan pengeringan.

ASAM BORAT DAN KEGUNAANNYA


January 8, 2014 ansarikimia Leave a comment

ASAM BORAT, juga disebut hidrogen borat, asam borakat, asam ortoborat dan acidum boricum, adalah suatu asam lemah

dari boron sering digunakan sebagai antiseptik, insektisida, flame retardant, penyerap netron (neutron absorber), atau

prekursor bagi senyawa kimia lain. Asam borat memiliki rumus kimia H3BO3 (terkadang ditulis B(OH)3), dan terdapat dalam
bentuk kristal tak berbawarna atau serbuk putih yang larut dalam air. Bila terjadi sebagai mineral, ia disebut sassolite.

Nama dan Ciri-ciri Asam Borat

Nama dan ciri-ciri asam borat dapat dilihat dalam table-1 di bawah ini

Tabel-1. Nama dan Ciri-ciri Asam Borat


Nama Asam Borat
Nama IUPAC Nama Lain

Asam borat, Asam ortoborat, Asam borakat,


Trihidroksidoboron Sassolite, Optibor, Borofax
Sifat-sifat Asam Borat
Rumus molekul H3BO3
Berat molekul 61,83 gr mol−1
Penampilan Kristal padat berwarna putih
Densitas 1,435 gr/cm3
Titik leleh 170,9 °C, 444 K, 340 °F
Titik didih 300 °C, 573 K, 572 °F
2,52 gr/100 mL (0 °C)
4,72 gr/100 mL (20 °C)
Kelarutan dalam air
5,70 gr/100 mL (25 °C)

19,10 gr/100 mL (80 °C)


27,53 g/100 mL (100 °C)
Kelarutan dalam pelarut Larut dalam alcohol yang lebih
lain rendah;

Larut sedang dalam piridin;

Sangat sedikit larut dalam aseton


Keasaman (pKa) 9,24 (lihat teks)
Struktur Asam Borat
Bentuk molekul Trigonal planar
Momen dipol Nol
Bahaya
MSDS Klasifikasi Uni NFPA Titik LD50
Eropa 704 Nyala
MSDS Sangat berbahaya 010 Tidak 2660 mg/kg,
Eksternal (Xn) Repr. Cat. 2 menyala oral (tikus)
Senyawa Terkait
Senyawa terkait Boron trioksida dan Boraks

Terjadinya di Alam

Asam bebas aslinya ditemukan di distrik-distrik vulkanik tertentu seperti Tuscany, Kepulauan Lipari dan

Nevada, mengeluarkan uap yang bercampur, dari celah di dalam tanah, asam bebas ini juga ditemukan

sebagai konstituen dari banyak mineral – boraks, boracite, boronatrocaicite dan colemanite. Adanya asam

borat dan garam-garamnya telah diperhatikan dalam air laut. Asam borat juga terdapat dalam tanaman dan

terutama di hampir semua buah-buahan.


Asam borat pertama kali dibuat oleh Wilhelm Homberg (1652 – 1715) dari boraks, melalui aksi asam-asam

mineral, dan diberi nama sal sedativum Hombergi (“garam sedatif dari Homberg”). Namun Borat, termasuk

asam borat, telah digunakan sejak masa Yunani untuk pembersih, pengawet bahan makanan, dan aktivitas

lain.

Pembuatan

Asam borat dapat dibuat dengan mereaksikan boraks (natrium tetraborat dekahidrat) dengan suatu asam

mineral, seperti asam hidroklorida (HCl), reaksinya sebagai berikut:

Na2B4O7·10H2O + 2 HCl → 4 B(OH)3 + 2 NaCl + 5 H2O

Asam borat juga terbentuk sebagai hasil-samping dari hidrolisis boron trihalida dan diboran, reaksinya

sebagai berikut:

B2H6 + 6 H2O → 2 B(OH)3 + 6 H2

BX3 + 3 H2O → B(OH)3 + 3 HX

(dinama X = Cl, Br, I)

Sifat-sifat

Asam borat larut dalam air mendidih. Bila dipanaskan di atas suhu 170 °C, ia terdehidrasi (melepaskan air),

mem-bentuk asam metaborat (HBO2):

H3BO3 → HBO2 + H2O

Asam metaborat adalah zat padat berbentuk kristal kubus, berwarna putih dan hanya sedikit larut dalam air.

Asam metaborat meleleh pada suhu sekitar 236 °C, dan bila dipanaskan di atas suhu 300 °C dehidrasi

berlanjut, mem-bentuk asam tetraborat atau asam piroborat (H2B4O7):

4 HBO2 → H2B4O7 + H2O

Istilah asam borat terkadang mengacu pada senyawa tersebut. Pemanasan lebih lanjut menghasilkan boron

trioksida, reaksinya sebagai berikut:

H2B4O7 → 2 B2O3 + H2O

Asam borat tidak terurai dalam larutan encer sebagai asam Brønsted, tetapi sebagai asam Lewis yang

berinteraksi dengan molekul-molekul air untuk membentuk ion tetra-hidroksiborat, seperti yang

dikonfirmasikan dengan spektros-kopi Raman:

B(OH)3 + H2O = B(OH)4─ + H+


(Ka = 5,8 x 10−10 mol/l; pKa = 9,24)

Anion poliborat terbentuk pada pH 7–10 bila konsentrasi boron lebih tinggi dari sekitar 0,025 mol/L. Yang

terkenal dari anion tersebut ialah ion tetraborat, yang ditemukan dalam mineral boraks:

4 B(OH)4─ + 2 H+ = B4O2−7 + 9 H2O (reaksi timbal-balik)

Asam borat membuat kontribusi penting untuk penyerapan suara frekuensi rendah dalam air laut.

Toksikologi

Berdasarkan pada dosis mematikan median (median lethal dose—LD50 mamalia tingkat 2.660 mg/kg berat

badan, asam borat beracun bila terasup atau terhirup secara internal dengan sebesar itu. Edisi ke-3 dari

Merck Index menunjukkan bahwa LD50 dari asam borat ialah 5,14 gr/kg untuk dosis oral yang diberikan

pada tikus, dan 5–20 gr/kg telah menyebabkan kematian pada manusia dewasa. Demi perbandingan, LD50

dari garam dilaporkan menjadi 3,75 gr/kg pada tikus menurut Merck Index.

Pajanan jangka panjang terhadap asam borat mungkin lebih banyak perhatian, penyebab kerusakan ginjal dan

akhirnya gagal ginjal. Meskipun tidak muncul untuk menjadi karsinogenik, penelitian pada anjing telah

dilaporkan atrofi testis setelah terpapar 32 mg / kg berat badan / hari selama 90 hari. Tingkat ini jauh lebih

rendah dari LD50.

Menurut Dataset IUCLID asam borat yang diterbitkan oleh Komisi Eropa, asam borat dalam dosis tinggi

menunjukkan perkembangan toksisitas dan teratogenik yang signifikan pada kelinci, tikus, dan janin tikus
serta cacat jantung, berbagai rangka, lesi ginjal ringan.

Akibatnya, pada bulan Agustus 2008, di ATP ke-30 untuk direktif Uni Eropa 67/548/EEC, EC memutuskan
untuk mengubah klasifikasi sebagai kategori reprotoxic 2 dan menerapkan frase risiko R60 (dapat
mengganggu kesuburan) dan R61 (dapat menyebabkan kerusakan pada janin.Pada Pertemuan Asosiasi
Manufaktur Diagnostik Eropa (EDMA) terbaru, beberapa tambahan baru bagi calon Substansi Kepedulian
Sangat Tinggi (SVHC) mencantumkan dalam hubungannya dengan Registrasi, Evaluasi, Otorisasi
dan pembatasn Peraturan Zat Kimia 2007 (REACH) dibicarakan. Registrasi dan tinjauan lengkap sebagai
bagian dari REACH mengandung makna klasifikasi terbaru Asam Borat CAS 10043-35-3/11113-50-1 sejak
1 Desember 2010 akan dicantumkan sebagai H360FD (Dapat merusak kesuburan. Dapat merusak janin.)

KEGUNAAN

Medis

Asam borat dapat digunakan sebagai antiseptik untuk luka bakar ringan atau luka dan kadang-kadang
digunakan sebagai dressing atau salep. Asam borat digunakan dalam larutan yang sangat encer sebagai
pencuci mata. Asam borat encer dapat digunakan sebagai douche vagina untuk mengobati vaginosis bakteri
karena alkalinitas berlebihan.Sebagai senyawa anti-bakteri, asam borat dapat juga digunakan untuk
mengobati jerawat. Asam ini juga digunakan sebagai pencegahan kaki atlet, dengan memasukkan bubuk
dalam kaus kaki atau stoking, dan sebagai larutan dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis otitis
eksterna (infeksi telinga) pada manusia dan hewan. Pengawet dalam botol sampel urin (tutupi merah) di
Inggris adalah asam borat. Larutan asam borat yang digunakan sebagai pencuci mata atau pada kulit
terkelupas diketahui terutama beracun untuk bayi, khususnya setelah penggunaan berulang karena laju
eliminasi yang lambat.

Insektisida

Asam borat pertama kali terdaftar sebagai insektisida di Amerika Serikat pada tahun 1948 untuk
mengontrol kecoa, rayap, semut api, kutu, ngengat, dan banyak serangga lainnya. Produk ini secara umum
dianggap aman untuk digunakan di dapur rumah tangga untuk mengontrol kecoa dan semut. Asam borat
bertindak sebagai sebagai racun perut mempengaruhi metabolisme serangga, dan bubuk kering abrasif untuk
eksoskeleton serangga.

Pengawet

Sebagai kombinasi dengan kegunaannya sebagai insektisida, asam borat juga mencegah dan merusak adanya
busuk basah dan kering pada kayu. Asam ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan pembawa etilena
glikol untuk mengobati kayu bagian luar terhadap serangan jamur dan serangga.Hal ini dimungkinkan untuk
membeli batang yang diresapi-borat untuk dimasukkan ke dalam kayu melalui lubang bor di mana
kelembaban dan air diketahui berkumpul dan duduk.Asam borat semacam ini tersedia dalam bentuk gel dan
pasta yang disuntikkan untuk mengobati batang kayu yang terkena pembusukan tanpa harus menggantikan
kayu. Konsentrat dari pengolahan berbasis borat dapat digunakan untuk mencegah pembentukan lendir,
pertumbuhan misel-ium dan ganggang, bahkan dalam lingkungan perairan.Asam borat yang ditambahkan
pada garam dalam kari janin sapi, kulit anak sapi dan kulit domba. Hal ini membantu untuk mengontrol
perkembangan bakteri dan membantu untuk mengendalikan serangga.

Pelumasan

Suspensi koloid nanopartikel dari asam borat yang dilarutkan dalam minyak bumi atau minyak nabati dapat
membentuk pelumas yang luar biasa pada permukaan keramin dan logam dengan dengan koefisien gesekan
kinetik yang berkurang dengan meningkatnya tekanan untuk nilai yang berkisar dari 0,10-0,02.Pelumasan-
sendiri film H3BO3 dihasilkan dari reaksi kimia spontan antara molekul air dan B2O3 yang melapisi di dalam
lingkungan yang lembab. Pada skala-curah, terdapat hubungan terbalik antara koefisien gesekan dan tekanan
kontak Hertzian disebabkan oleh beban yang diberikan.Asam borat digunakan untuk melumasi papan
karambol dan novuss, yang memungkinkan permainan bisa lebih cepat.

Tenaga Nuklir

Asam borat digunakan dalam pembangkit tenaga nuklir sebagai racun netron untuk memperlambat laju pada
mana reaksi fisi terjadi. Reaksi rantai fisi umumnya dikendalikan dengan jumlah netron yang ada (sebagai
produk dari fisi sebelumnya). Boron alami adalah 20% boron-10 dan sekitar 80% boron-11. Boron-10
memiliki penampang-lintang tinggi untuk penyerapan netron energi (termal) rendah. Dengan menambah
asam borat lebih banyak pada zat pendingin reaktor yang bersirkulasi melalui reaktor tersebut, ke-mungkinan
bahwa netron dapat bertahan untuk menye-babkan fisi berkurang. Oleh karena itu, perubahan konsentrasi
asam borat dengan efektif mengatur laju reaksi fisi yang berlangsung dalam reaktor. Metoda ini hanya
digunakan dalam reaktor air bertekanan (PWR). Boron juga dilarutkan ke dalam kolam-kolam menghabiskan
bahan bakar yang mengandung batang uranium yang digunakan. Konsentrasi yang cukup tinggi untuk
menjaga pelipat-gandaan pada tingkat minimum. Asam borat yang dibuang melalui Reaktor 4 Fasilitas
Nuklir Chernobyl setelah krisis untuk mencegah terjadinya reaksi lain.

Industri

Industri primer yang menggunakan asam borat adalah dalam pembuatan serat kaca monofilamen yang
biasanya mengacu sebagai serat kaca tekstil. Serat kaca tekstil digunakan untuk memperkuat plastik dalam
aplikasi yang berkisar dari pembuatan perahu, sampai pembuatan pipa lalu papan sirkuit komputer.Dalam
industri perhiasan, asam borat sering digunakan dalam kombinasinya dengan alkohol yang didenaturasi—
yang dihilangkan sifat alaminya untuk mengurangi oksidasi permukaan dan noda api dari pembentukan di
atas logam selama operasi anil dan solder. Asam borat digunakan dalam produksi kaca sebagai layar LCD
panel flat. Dalam electroplating, asam borat digunakan sebagai bagian dari beberapa rumus yang ekslusif.
Salah satu rumus yang dikenal seperti julukan tentang perbandingan 1:10 dari H3BO3 dengan NiSO4, satu
porsi sangat kecil dari natrium lauril sulfat dan seporsi kecil H2SO4. Asam borat, yang dicampur dengan
boraks (natrium tetraborat dekahidrat) pada perbandingan berat 4:5, adalah sangat larut dalam air, dengan
demikian mereka tidak begitu larut secara terpisah. Larutan yang digunakan untuk penahan api dari kayu
melalui peresapan. Asam borat juga digunakan dalam pembuatan “rum-ming mass”, yaitu serbuk yang
mengandung silika halus digunakan untuk memproduksi lapisan dapur dan keramik. Asam borat merupakan
salah satu zat yang paling umum digunakan yang dapat menetralkan asam hidrofluorida aktif (HF). Ia
bekerja dengan mengarahkan anion F─bebas menjadi garam kompleks. Proses ini kekalahan toksisitas
ekstrim dari asam hidrofluorida, terutama kemampuannya untuk menye-rap ion kalsium dari serum darah
yang dapat menimbulkan serangan jantung dan dekomposisi tulang; peristiwa tersebut dapat terjadi dari
hanya kontak kulit ringan dengan HF. Asam borat yang ditambahkan pada boraks untuk digunakan sebagai
fluks pengelasan oleh pandai besi dan tukang besi-ladam. Asam borat, dalam kombinasinya dengan 80 zat
kimia lain, digunakan untuk pembuatan “Silly Putty”, sejenis dempul. Asam borat, dalam kombinasinya
dengan 80 zat kimia lain digunakan dalam pengeboran Marcellus Shale.

Asam borat, atau sasolit, ditemukan dalam keadaan bebas di beberapa distrik vulkanik, misalnya, di wilayah
Tuscany Italia, Kepulauan Lipari dan negara bagian Amerika Serikat Nevada. Dalam pengaturan vulkanik
terjadi masalah, tercampur dengan uap, dari celah di dalam tanah. Hal ini juga ditemukan sebagai konstituen
dari banyak mineral alami, seperti boraks, borasit, boronatrokaisit dan kolemanit. Asam borat dan garamnya
ditemukan dalam air laut. Senyawa ini juga ditemukan pada tumbuhan, termasuk hampir semua buah-
buahan.[4] Asam borat pertama kali disusun oleh Wilhelm Homberg (1652-1715) dari boraks, oleh aksi asam
mineral, dan diberi nama sal sedativum Hombergi ("garam penenang dari Homberg"). Namun borat,
termasuk asam borat, telah digunakan sejak Yunani Kuno untuk membersihkan, menjaga makanan, dan
kegiatan lainnya.
3

BAB II

PEMBAHASAN

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom
29.Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktorpanas dan listrik yang
baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan
permukaan berwarna jingga kemerahan.Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat
perunggu.Logam ini dan aloinya (campuran) telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga
umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (сyprium, logam Siprus), nantinya
disingkat jadi сuprum). Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).

Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai
agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat
racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan
tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan
ginjal

Tembaga telah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu, tapi lebih dari 96% dari jumlah yang ditambang baru
diekstraksi setelah 1900. Cadangan tembaga di bumi pun masih amat besar (sekitar 1014 ton), atau cukup
untuk 5 juta tahun dengan kecepatan ekstraksi saat ini.Meski begitu, hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini
yang bernilai ekonomis, dengan teknologi dan harga jual saat ini. Beberapa estimasi mengatakan bahwa
cadangan yang ada hanya cukup untuk 25 sampai 60 tahun lagi, tergantung dari seberapa besar peningkatan
penggunaannya. Daur ulang tembaga merupakan salah satu sumber utama.

A. Genesa Tembaga Genesa endapan bijih tembaga secara garis besar dapat dibagi 2 (dua) kelompok, yaitu
genesa primer dan genesa sekunder. 1. Genesa Primer Proses genesanya berada dalam lingkungan
magmatik, yaitu suatu proses yang berhubungan langsung dengan intrusi magma. Berikut skema mekanisme
ganesa primer.
Gambar 1. Skema mekanisme genesa primer

Magma mengkrist al

terbentuk

Batuan beku ataumineral

Magma

Magma naik ke permukaan bumi melalui rekahanrekahan tanah/batuan

sebagian

sebagian

terbentuk k

Terowongan atau intrusi dalam tanah

Magma sampai di permukaan bumi, tekanan magma berkurang, temperature turun

Bahan volatile terlepas

Bahan non-volatile terinjeksi

terbentuk
Endapan pegmatiet

Endapan hidrotermal

Endapan pegmatite sering dijumpai berhubungan dengan batuan plutonik tapi umumnya granit yang kaya
akan unsur alkali, aluminium, kuarsa dan beberapa muskovit dan biotit. Endapan hidrotermal merupakan
endapan yang terbentuk dari proses pembentukan endapan pegmatite lebih lanjut, dimana larutan bertambah
dingin dan encer. Ciri khas endapan hidrotermal adalah urat yang mengandung sulfida yang terbentuk karena
adanya pengisian rekahan (fracture) atau celah pada batuan semula, rendah, tersebar relatif merata dengan
jumlah cadangan yang besar.Endapan bahan galian ini erat hubungannya dengan intrusi batuan Complex
Subvolcanic Calcaline yang bertekstur porfitik, membentuk endapan tembaga porfiri. Endapan porfiri adalah
endapan mineral yang terjadi akibat suatu intrusi memiliki kadar rendah namun tersebar merata, yang
kemudian terjadi kontak dengan batuan samping yang menyebabkan terjadinya mineralisasi, dan merupakan
endapan penghasil tembaga terbesar yaitu lebih dari 50%. Sifat susunan mineral bijih endapan tembaga
porfiri adalah: a. Mineral utama, terdiri: pirit, kalkopirit dan bornit. b. Mineral ikutan, terdiri: magnetit,
hematite, ilmenit, rutil, enrgit, kubanit, kasiterit, kuebnit dan emas. c. Mineral sekunder, terdiri: hematite,
kovelit, kalkosit, digenit dan tembaga natif.

2. Genesa Sekunder Proses genesanya melalui proses ubahan (alteration) yang terjadi pada mineral-mineral
urat (vein) terutama tembaga yang bersifat tidak stabil bila terkena pengaruh air dan udara. Mineral sulfida
yang terdapat di alam mudah sekali mengalami perubahan.Mineral yang mengalami oksidasi dan berubah
menjadi mineral sulfida kebanyakan mempunyai sifat larut dalam air. Akhirnya didapatkan suatu massa yang
berongga terdiri dari kuarsa berkarat yang disebut

Gossan (penudung besi). Sedangkan material logam yang terlarut akan mengendap kembali pada kedalaman
yang lebih besar dan menimbulkan zona pengayaan sekunder. Pada zona diantara permukaan tanah dan muka
air tanah berlangsung sirkulasi udara dan air yang aktif, akibatnya sulfida-sulfida akan teroksidasi menjadi
sulfat-sulfat dan logam-logam dibawa serta dalam bentuk larutan, kecuali unsur besi. Larutan mengandung
logam tidak berpindah jauh sebelum proses pengendapan berlangsung. Karbon dioksit akan mengendapkan
unsur Cu sebagai malakit dan azurit. Disamping itu akan terbentuk mineral lain seperti kuprit, gunative,
hemimorfit dan angelesit. Sehingga terkonsentrasi kandungan logam dan kandungan kaya bijih. Apabila
larutan mengandung logam terus bergerak ke bawah sampai zona air tanah maka akan terjadi suatu proses
perubahan dari proses oksidasi menjadi proses reduksi, karena bahan air tanah pada umumnya kekurangan
oksigen. Dengan demikian terbentuklah suatu zona pengayaan sekunder yang dikontrol oleh afinitas
bermacam logam sulfida. Logam tembaga mempunyai afinitas yang kuat terhadap belerang, dimana larutan
mengandung tembaga (Cu) akan membentuk seperti pirit dan kalkopirit yang kemudian menghasilkan
sulfida-sulfida sekunder yang sangat kaya dengan kandungan mineral kovelit dan kalkosit. Dengan cara
seperti ini terbentuk zona pengayaan sekunder yang mengandung konsentrasi tembaga berkadar tinggi bila
dibanding bijih primer.
7

B. Persebaran Tembaga di Indonesia

Gambar 2. Persebaran Mineral Tembaga di Indonesia

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat persebaran tembaga di indonesia, dari pulau Sumatera sampai
Papua. Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Mineral & Batubara (2003) potensi
tembaga terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua.Potensi lainnya menyebar di Jawa Barat,
Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

C. Penambangan Tembaga

Menurut Sukandarrumidi (2009), penambangan dilakukan dengan cara tambang terbuka (open pit), apabila
endapan bijih ditemukan tidak terlalu dalam. Dapat juga dilakukan dengan penambangan dalam
(underground) dengan membuat terowongan atau pengangkutan dengan menggunakan alat-alat berat. Khusus
untuk tambang tembaga Grasberg dan Batu Hijau (Indonesia) adalah tipe porfiri. Cebakan tembaga tipe
porfiri mempunyai dimensi besar dan kadar relatif rendah sehingga atas pertimbangan keekonomian,
penambangan hanya

dapat dilakukan dengan cara tambang terbuka (open pit mining). Pengupasan lapisan penutup (overburden)
dan penambangan bijih dilakukan dengan sistem jenjang (benches).Cebakan bijih tembaga yang sangat tebal
memerlukan banyak jenjang, dengan lebar dan tinggi jenjang diupayakan untuk dapat menahan batuan yang
berhamburan saat peledakan, dan menyediakan ruang gerak yang memadai untuk alat pembongkar
(excavator) dan unit pemuat (haulage). Gambar dibawah ini adalah contoh metode penambangan terbuka
yaitu tambang Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Gambar 3. Tambang Batu Hijau, Sumbawa, NTB dengan cara tambang terbuka
Tahapan eksploitasi tambang terbuka tembaga: 1. Pengeboran Pengeboran merupakan tahap awal untuk
menghasilkan lubang siap ledak (blast holes).Lubang siap ledak kemudian diledakkan dengan menggunakan
bahan peledak yang sudah ditentukan di bagian peledakan (blasting group) untuk menghasilkan material
hancur hasil peledakan

(broken muck) yang selanjutnya digali oleh alat gali dan dimuat oleh alat angkut (dump truck). Tahapan inti
dalam proses pengeboran adalah: a. Persiapan dan pembersihan lokasi pengeboran Kegiatan utamanya adalah
menyiapkan rencana lokasi pengeboran yang rata untuk mesin bor, membuat tanggul yang aman untuk
memisahkan posisi mesin bor dari alat lainnya, dan membersihkan batas material atau lumpur dari sisa
peledakan sebelumnya.Disini ditentukan tanda batas lokasi pengeboran yang umumnya berbentuk
kotak/persegi empat atau berbatasan langsung dengan hasil peledakan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Proses persiapan dan pembersihan lokasi pengeboran dengan menggunakan dozer Caterpillar seri D10 atau
seri D11.

Gambar 4. Pembersihan lokasi pemboran

b. Pelaksanaan pengeboran produksi Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mesin bor. Pola
pengeboran bisa menggunakan “pola pengeboran manual” atau “pola pengeboran dengan sistem
Aquila”.Pola pengeboran manual

10

menggunakan patok-patok kayu sebagai tanda posisi lubang yang harus dibor yang diletakkan di tanah dan
dilengkapi dengan keterangan survey mengenai kedalaman lubang yang harus dibor.Sementara pengeboran
dengan sistem Aquila sudah terpasang pada semua mesin bor mengandalkan sistem pandu satelit (Global
Positioning System atau GPS) yang terhubung langsung ke antenna mesin bor untuk memandu operator
mengikuti pola dan kedalaman pengeboran.

Gambar 5. Proses pemboran Setelah proses pengeboran, mesin bor dipindahkan ke lokasi pengeboran lainnya
atau menunggu sampai proses peledakan lubang bor tersebut selesai. Pemindahan mesin bor untuk jarak
lebih dari 500 meter diangkut dengan alat bantu yang disebut mesin lowboy.

2. Peledakan Setelah lubang bor dibuat, juru ledak akan memeriksa setiap lubang bor untuk memastikan
kedalaman lubang tersebut sebelum dilakukan pengisian bahan peledak (explosive). Setelah lubang disetujui,
lubang diisi

11

dengan primer (detonator+booster) dan bahan peledak sesuai dengan kandungan air di dalamnya.
Gambar 6. Pengisian lubang ledakan dengan explosive berupa Powergel.

12

3. Penggalian Proses penggalian dilakukan dengan menggunakan alat gali atau shovel untuk menggali
material hasil peledakan atau material lepas yang berupa bijih atau batuan penutup.

Gambar 7. Proses penggalian tembaga Ada dua jenis shovel yang digunakan dalam operasi penambangan
tambang tembaga: yaitu: a. Shovel listrik, yaitu alat gali yang digerakkan dengan tenaga listrik. b. Shovel
hidraulik, yaitu alat gali yang digerakkan dengan sistem hidraulik. Ada dua metode proses penggalian, yaitu:
a. Single side loading, yaitu metode penggalian di mana ketika menerima muatan, truk berada pada satu sisi
shovel. Dengan demikian ketika salah satu truk sedang diberi muatan, truk kedua dalam posisi antri atau
prespot. Hidraulik shovel umumnya menggunakan metode single side loading dan dilakukan di sisi kiri
shovel. Shovel listrik dilakukan bila loading area hanya bisa untuk maneuver satu truk saja.

13

b. Double side loading, yaitu metode penggalian di mana ketika menerima muatan, truk berada pada kedua
sisi shovel sehingga ketika salah satu truk sedang diberi muatan, truk kedua berada pada posisi menerima
muatan di sisi lain. Metode ini pada umumnya diterapkan untuk shovel listrik dengan lebar area loading yang
memenuhi syarat dua kali radius putar truk yang ditugaskan di shovel tersebut.

4. Pengangkutan Bijih atau batuan penutup yang sudah digali kemudian diangkut ke dalam alat angkut yang
dikenal sebagai truk angkuttambang (dump truck). Setelah dilakukan pengisian oleh shovel, truk akan
menuju ke tempat pembuangan yang telah ditentukan sesuai dengan materialnya. Jika truk mengangkut bijih,
material yang diangkut akan dibuang ke crusher bijih atau stockpile bijih. Jika material yang diangkut adalah
bahan penutup, material akan dibuang ke crusher overburden (OHS:Overburden Handling System) atau ke
overburden pump.

Gambar 8. Proses pengangkutan tembaga

14
5. Penggerusan bijih atau batuan Saat ini Grasberg ditambang dengan metode tambang terbuka. Namun
karena bukaan yang semakin dalam, sekitar tahun 2015, cara penambangan akan diubah menjadi tambang
bawah tanah. Jika semua terwujud, tambang bawah tanah Grasberg akan menjadi salah satu yang terbesar.

D. Kegunaan Tembaga Tembaga dapat digunakan sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.
Tembaga juga bisa dipadukan, paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan
tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu. Perunggu yang mengandung sejumlah fosfor
seringdigunakan dalam industri arloji dan galvanometer.Kuningan berwarna seperti emas sehingga banyak
digunakan sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen.Sedangkan perunggu banyak dijadikan sebagai
perhiasan dan digunakan pada seni patung.Tembaga juga digunakan sebagai bahan penahan untuk bangunan
dan beberapa bagian dari kapal. Dan, serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi
metanol menjadi metanal.

E. Pengolahan Tembaga Pengolahan bijih tembaga melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Pengapungan (flotasi)
Proses pengapungan atau flotasi di awali dengan pengecilan ukuran bijih kemudian digiling sampai terbentuk
butiran halus. Bijih yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu minyak
tertentu.Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk menghasilkan gelembunggelembung udara.
Bagian bijih yang mengandung logam yang tidak berikatan dengan air akan berikatan dengan minyak dan
menempel pada gelembunggelembung udara yang kemudian mengapung ke permukaan. Selanjutnya

15

gelembung-gelembung udara yang membawa partikel-partikel logam dan mengapung ini dipisahkan
kemudian dipekatkan. 2. Pemanggangan Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam udara
terbatas pada suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan air yang mungkin masih ada pada saat
pemekatan dan belerang yang hilang sebagai belerang dioksida.

Campuran yang diperoleh dari proses pemanggangan ini disebut calcine, yang mengandung Cu2S, FeO dan
mungkin masih mengandung sedikit FeS. Setelah itu calcine disilika guna mengubah besi(II) oksida menjadi
suatu sanga atau slag besi(II) silikat yang kemudian dapat dipisahkan. Reaksinya sebagai berikut.

Tembaga(I) sulfida yang diperoleh pada tahap ini disebut matte dan kemungkinan masih mengandung sedikit
besi(II) sulfide

3. Reduksi Cu2S atau matte yang yang diperoleh kemudian direduksi dengan cara dipanaskan dengan udara
terkontrol, sesuai reaksi 2Cu2S(s) + 3O2(g) ―→ 2Cu2O(s) + 2SO2(g) Cu2S(s) + 2Cu2O(s) ―→ 6Cu(s) +
SO2(g) Tembaga yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga lepuhan sebab mengandung
rongga-rongga yang berisi udara
4. Elektrolisis Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt kemudian
dimurnikan dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis tembaga

16

kotor (tidak murni) dipasang sebagai anoda dan katoda digunakan tembaga murni, dengan elektrolit larutan
tembaga(II) sulfat (CuSO4). Selama proses elektrolisis berlangsung tembaga di anoda teroksidasi menjadi
Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi logam Cu. Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) Anoda : Cu(s) →
Cu2+(aq) + 2e Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni) makin bertambah
banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag, Au, dan Pt mengendap sebagai lumpur.

Berikut ini adalah gambar bagan skema pengolahan mineral tembaga dengan beberapa tahapan pengolahan
secara kimia.

Gambar 9. Skema Pengolahan Mineral Tembaga

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tembaga atau cuprum dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29.Tembaga ditemukan baik se
atau sebagai bagian dari mineral. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Tembaga m
mineralnya, seperti: cuprite (Cu2O, 88,8% Cu), malachite (Cu2(OH)2CO3, 57,3% Cu), azurite, chalcopyrite (CuFeS2), 34,5
(Cu2S, 79,8% Cu), Covellite (CuS), enargit (Cu3AsS4), dan bornite (Cu5FeS4), dan yang paling banyak ditemukan adalah d
yaitu kalkopirit Dalam dunia pertambangan, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan kandungan mineral y
Cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia, dan merupakan peringkat ke-7 sedangkan da
10,4% dari produksi dunia dan merupakan peringkat ke2. Daerah-daerah penghasil tembaga di Indonesia diantar
Jawa Barat; Kompara, Papua; Sangkarapi, Sulawesi Selatan; dan Tirtamaya, Jawa Tengah. Selain itu, terdapat juga
Sulawesi Tengah. Metode penambangan tembaga yang umumnya digunakan adalah metode penambangan open pit m
mining karena karakteristik endapannya yang dekat permukaan dengan biaya operasional rendah. Tembaga memili
alat-alat elekronik yang umum kitagunakan sehari-hari semuanya memiliki komponen dari tembaga. Dengankata lain
tembaga telah menjadi salah satu logam yangmenjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Sebagai mahasiswa pe
mengetahui metode penambangan tembaga, genesa tembaga maupun cadangan tembaga yang ada. Makalah ini dibua
tugas matakuliah tambang terbuka, selain itu untuk menambah

2
wawasan mengenai mineral tembaga secara umum, karena akan membahas tentang hal-hal umum mengenai tembaga, ge
penambangan hingga pengolahan tembaga.

B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. MelengkapiTugas Matakuliah Tam
diajarkan oleh Drs.Sumarya,MT. 2. Sebagai pembelajaran dan penambahan
mineral tembaga secara mendalam. 3. Mengetahui hal-hal yang berhubung
tembaga, dimulai dari genesa tembaga, metode penambangan dan pengola

C. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis Bagi penulis, s
kegiatan penulisan makalah diharapkan dapat memantapkan pemahaman
tembaga dalam dunia pertambangan. 2. Manfaat Akademis Bagi civitas ak
Negeri Padang, makalah ini diharapkan dapat menjadi dokumen yang b
dijadikan acuan pembelajaran bagi mahasiswa.

Boraks atau yang lebih dikenal oleh masyarakat


dengan nama “bleng”
(bahasa jawa) yaitu serbuk kristal lunak yang
mengandung boron, berwarna
putih atau transparan tidak berbau dan larut dalam
air. Boraks dengan dalam
nama ilmiahnya dikenal sebagai
natrium t
etraborate decahydrate.
Boraks
mempunyai nama lain natrium biborat, natrium
piroborat, natrium tetraborat
yang seharusnya hanya digunakan dalam industry
non pangan.
5,7
Menurut Kamus Kedokteran Dorland, boraks
dikenal sebagai bahan
pembasa preparat farmasi
. Boraks juga digunakan sebaga
i bahan bakterisida
lemah dan as
tringen ringan dalam lotion, obat kumur dan
pembersih mulut.
Boraks juga disebut sebagai sodium pyroborate
dan sodium tetraborate.

Anda mungkin juga menyukai