Anda di halaman 1dari 15

BAHAN GALIAN TIMBAL (Pb)

Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu nilai mata kuliah Geologi Ekonomi dan Bahan Galian

Dosen: Bpk. Dr.Ir. Awang Suwandhi, M. Sc.

Disusun oleh:

NURUL ELWINDHA

1017007

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONESIA

BANDUNG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Timbal (Pb) merupakan logam berat dengan massa jenis yang lebih tinggi daripada


banyak bahan yang ditemui sehari-hari. Timbal memiliki sifat lunak, mudah ditempa,
dan bertitik leleh rendah. Saat baru dipotong, timbal berwarna perak mengilat kebiruan,
tetapi jika terpapar udara permukaannya akan berubah menjadi warna abu-abu buram.
Timbal adalah unsur stabil bernomor atom tertinggi dan tiga di antara isotopnya adalah hasil
akhir peluruhan berantai unsur-unsur yang lebih berat.

Bijih timbal dapat ditemukan pada mineral galena karena memiliki komposisi kimia
PbS. Galena merupakan bijih utama timbal (timah hitam) dan ditambang di banyak negara.
Dalam bisnis perdagangan logam, Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam yang
banyak dibutuhkan. pemanfaatan timbal banyak digunakan pada baterai, selubung kabel,
manufaktur mesin, galangan kapal, industri ringan, oksida timbal, proteksi radiasi dan
industri lainnya.

logam timbal yang diperkirakan berasal dari 7000–6500 SM telah ditemukan di Turki
bisa jadi ini adalah kali pertama manusia mengekstraksi logam dari bijihnya melalui
teknik peleburan. Bangsa Mesir Kuno adalah bangsa pertama yang menggunakan mineral
timbal sebagai kosmetika, dan praktik inipun menyebar ke Yunani Kuno dan daerah-daerah
lain. Bangsa Mesir Kuno bisa jadi juga menggunakan timbal untuk pemberat jaring
penangkap ikan, kaca, email porselen, dan sebagai hiasan.

Daerah Nusantara telah mengenal pertambangan timbal dan penggunaannya dalam


paduan perunggu setidaknya sudah ada sejak zaman kebudayaan bercorak Hindu-Buddha.
Sebagian artefak perunggu yang ditemukan dari zaman ini
di Sumatra dan Jawa mengandung kadar timbal yang berkisar antara 1,22% sampai
17,43% Daerah pertambangan yang menggunakan teknik peleburan ditemukan di berbagai
tempat di Sumatra, termasuk Muara Sipongi, Sumatra Utara.
Selama rentang 1960–1990, produksi timbal di negara-negara Blok Barat tumbuh
sekitar 31%. Produksi di negara-negara Blok Timur juga meningkat, dan persentase timbal
dunia yang dihasilkan di negara-negara ini meningkat dari sekitar 10% (1950) menjadi 30%
(1990). Uni Soviet menjadi penghasil timbal terbesar dunia dari pertengahan 1970-an hingga
1980-an, dan Tiongkok mulai melakukan penambangan timbal besar-besaran pada akhir
abad ke-20. Berbeda dengan negara-negara Blok Timur di Eropa, pada pertengahan abad ke-
20 sebagian besar Tiongkok masih belum terindustrikan. Penggunaan timbal terkait
pengindustrian yang selanjutnya terjadi di negara tersebut menjadi ancaman kesehatan
(seperti halnya di Eropa pada masa Revolusi Industri).  Pada tahun 2004, Tiongkok menjadi
produsen timbal terbesar dunia.

Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar
6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu
timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan
disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua
dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di
bumi.

1.2. Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui genesa atau awal mula terbentuknya timbal
beserta sebarannya di Indonesia, mengetahui manfaat dari timbal dan cara yang dilakukan
untuk menambang timbal.
BAB II
GENESA TIMBAL

2.1. Terbentuknya Timbal


Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses
pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor
pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls). Endapan-endapan mineral yang
muncul sesuai dengan bentuk asalnya disebut dengan endapan primer (hypogen). Jika
mineral-mineral primer telah terubah melalui pelapukan atau proses-proses luar (superficial
processes) disebut dengan endapan sekunder (supergen). Kerak bumi terdiri dari batuan-
batuan beku, sedimen, dan metamorfik. Pengertian bijih adalah endapan bahan galian yang
dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya secara ekonomis, dan bijih dalam suatu
endapan ini tergantung pada dua faktor utama, yaitu tingkat terkonsentrasi (kandungan logam
berharga pada endapan), letak serta ukuran (dimensi) endapan tersebut.
Pada kesempatan ini akan dijelaskan bagaimana genesa Timbal yang terbentuk secara
fase hidrotermal khususnya jenis hipotermal. Sebelumnya terdapat beberapa jenis endapan
hidrotermal, antara lain Epitermal (T 0˚C - 200˚C) yang berada dekat permukaan bumi dan
terletak paling jauh dari tubuh intrusi, Mesotermal (T 150˚C - 350˚C) kedalaman bekisar
4.000 meter sampai 12.000 meter, dan Hipotermal (T 300˚C - 500˚C) pada kedalaman > 12.
000 meter. Setiap tipe endapan hidrotermal diatas selalu membawa mineral-mineral yang
tertentu (spesifik), berikut altersi yang ditimbulkan barbagai macam batuan dinding.
Paragenesis endapan hipotermal dan mineral gangue adalah : emas (Au), magnetit (Fe3O 4),
hematit (Fe2O3), kalkopirit (CuFeS2), arsenopirit (FeAsS), pirrotit (FeS), galena (PbS),
pentlandit (NiS), wolframit (Fe(Mn)WO)4), Scheelit (CaWO4), kasiterit (SnO2), Mo-sulfida
(MoS2), Ni-Co sulfida, nikkelit (NiAs), spalerit (ZnS), dengan mineral-mineral gangue antara
lain : topaz, feldsparfeldspar, kuarsa, tourmalin, silikat-silikat, karbonat-karbonat.
Unsur Pb umumnya ditemukan berasosiasi dengan Zn - Cu dalam tubuh bijih. Bijih
logam timbal (Pb) dapat terbentuk dalam cebakan-cebakan seperti stratabound sulfida massif,
replacement, urat, sedimentasi, dan metasomatisma kontak dengan mineral-mineral utama
terdiri atas: galena (PbS), cerusit (PbCO3), anglesit (PbSO4), wulfenit (PbMoO4), dan
piromorfit [Pb5(PO4, AsO4)3Cl]. Larutan pembawa Pb diantaranya: air connate, air meteorik
artesian, dan larutan hidrotermal yang naik ke permukaan; dengan sebagian besar Pb berasal
dari larutan hidrotermal yang membentuk cebakan bijih pada suhu rendah, berupa pengisian
rongga batuan induk.
Pb dalam batuan berada pada struktur silikat yang menggantikan unsur kalsium/Ca, dan
baru dapat diserap oleh tumbuhan ketika Pb dalam mineral utama terpisah oleh proses
pelapukan. Pb relatif dapat melarut dalam air dengan pH<5 dimana air yang bersentuhan
dengan timah hitam dalam suatu periode waktu dapat mengandung >1 μg Pb/dm 3; sedangkan
batas kandungan dalam air minum adalah 50 μg Pb/dm3.
Komposisi utama dari larutan hipotermal adalah air. Airnya selalu mengandung garam-
garam, sodium khlorida, potassium khlorida, kalsium sulfat, dan kalsium khlorida. Kadar
garam yang terlarut sangatlah bervariasi, mulai dari salinitas air laut yaitu 3.5% berat sampai
puluhan kalinya. Larutan yang sangat 8 “asin” (barin, kadar garam tinggi) dapat melarutkan
sedikit mineral yang tampaknya tidak larut seperti emas, kalkopirit, galena dan sfalerit.
Larutan hipotermal terjadi dalam beberapa cara. Salah satunya peleburan magma yang
terjadi oleh parsial basah yang mendingin dan mengkristal, air yang menyebabkan peleburan
parsial basah dilepaskan. Namun tidak sebagai air murni, tetapi mengandung semua unsur
yang dapat larut yang terdapat pada magma seperti NaCl dan unsur kimia: emas, perak,
tembaga, timbal, zinc, merkuri dan molybdenum, yang tidak terikat kuarsa, feldspar, dan
mineral lain dengan substitusi ion. Suhu yang tinggi meningkatkan efektifitas larutan yang
sangat asin ini untuk membentuk endapan mineral hidrotermal. Larutan lainnya berasal dari
air hujan atau air laut yang bersirkulasi jauh didalam kerak.
Timbal pada umumnya terdapat pada suatu zona hipotermal dimana pada umumnya
zona hipotermal merupakan daerah vulkanis. Genesis Timbal sendiri dikatakan bahwa
Timbal berasal dari suatu reservoar yaitu inti bumi dimana kemudian air magmatik yang
mengandung ion sulfida, ion klorida, dan ion tio kompleks mengangkut logam Timbal ke
permukaan bumi. Arah aliran dari larutan kimia yang mengandung Timbal ini pada
umumnya searah dengan saluran magma pada gunung api membentuk urat-urat (vein)
Timbal. Saat larutan Timbal terendapkan pada saluran magma yang telah membeku proses
hipotermal yang merupakan kegiatan pos vulkanis terjadi dari kontak air meteorik dengan
batuan yang panas atau gerakan air magmatik ke atas dimana keduanya membawa dan
melarutkan ion sulfida-klorida-tio kompleks yang menyebabkan Timbal semakin
terendapkan di permukaan bumi. Atau ion-ion sulfida-klorida-tio kompleks pembawa
Timbal, mengisi rongga-rongga atau bukaan-bukaan pada batuan dan kemudian terendapkan
sebagai vein Timbal. Pergerakan larutan hipotermal dari sumber ke tempat pengendapan
sangat tergantung pada tersedianya bukaan (opening) dalam batuan, sedang pembentukan
tubuh bijih yang besar tergantung kepada banyaknya suplai material yang bisa terangkut
melalui bukaan tersebut. Dengan demikian bukaan tersebut harus saling berhubungan antara
satu dengan lainnya.

Gambar 2.1. Keterjadian larutan hidotermal di lingkungan darat

Bijih logam timbal (Pb) dapat terbentuk dalam cebakan-cebakan seperti stratabound
sulfida massif, replacement, urat, sedimentasi, dan metasomatisma kontak. Dimana timbal
tersebut membentuk jalur di antara rekahan batuan beku dan metamorf. Singkapan mineral
timbal bisa terlihat di lereng bukit atau tepian sungai di daerah batuan metamorf. Genesa
bahan galian timbal secara umum mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses
pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor
pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls). Dalam urat hidrotermal dengan
sfalerit. Seperti impregnations di batu pasir (sedimen). Juga umum di kapur sebagai
contactpneumatotic occurencies.
Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Melalui proses
geologi, Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih logam. Pada umumnya Pb berdisosiasi dengan
Zn, Cu, dan As. Bijih Pb yang pada mulanya diperoleh dari hasil penambangan mengandung
sekitar 3-10% Pb, kemudian dipekatkan lagi hingga 40% sehingga diperoleh logam timbal
murni. Anglesite, cerussite, dan minim adalah mineral-mineral timbal yang lazim
ditemukan.

2.2. Asosiasi Timbal


Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji
mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral
timbal yang utama adalah “Galena (PbS)” yang mengandung 86,6% Pb, “Cerussite
(PbCO3)”, dan “Anglesite (PbSO4).
1. Galena (PbS)
Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di penjuru
belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti sphalerite, calcite,
dan flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah tertentu perak dan juga
terdapat seng, cadmium, antimoni,arsen, dan bismuth, sehingga umumnya produksi
timbal dari galena menghasilkan juga logam-logam tersebut.
2. Cerussite (PbCO3)
Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat dan
menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga terdapat dalam
bentuk granular yang padat atau benbentuk fibrous. Warnanya umumnya tidak berwarna,
hingga putih, abu-abu, biru, atau hijau dengan penampakkan darai transparan hingga
translusen. Mineral ini bersifat getas tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam
encer seperti asam nitrat.
Cerrusit kadang - kadang keliru dibedakan dengan berlian dan permata lain yang juga
berwarna jernih, tetapi cerrusit lebih padat dan terlalu lunak, sehingga tidak termasuk
jenis mineral yang berharga. Cerrusit terbentuk dari lapisan mineral yang berubah seperti
halnya timah hitam, tembaga, dan seng.Timah hitam awalnya meleleh dari cerrusit.
Cerrusit dipakai pada pipa air di roma, bahkan untuk tempat penyimpanan makanan dan
air sebelum akhirnya mineral ini diketahui beracun.
3. Anglesite (PbSO4)
Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat PbSO 4. Mineral ini
terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh cuaca. Angelsit merupakan
mineral-mineral sekunder yang telah diubah oleh reaksi kimia (air dan udara) di dalam
batuan aslinya, bukan oleh pergerakan lapisan bumi. Anglesit terbentuk oleh oksidasi
galena (timah dan sulfid). Namanya berasal dari tempat ditemukan yaitu Anglesey di
Wales.
BAB III
SEBARAN TIMBAL DI INDONESIA

3.1. Penyebaran Timbal di Indonesia


Endapan bijih timbal banyak terdapat di seluruh daerah Indonesia, beberapa wilayah
memiliki cadangan yang cukup besar diantaranya.

Provinsi Lokasi
DI. Aceh K. Beureung, K. Isep, Pasir Putih, Lokop, Aceh Timur
Sumatra Utara Bululaga, Nias, Sihajo, Nusa Bargot, Muara Soma, Ulu Aek,
Paneme Estella, Paguran Si Ayu, Bukit Pionggu, Malilir, G.
Marisi, Sidingin.
Sumatra Barat Sumpu, Balung, Batang Bio, Bata Menjulur, Lubuh Selasih, S.
Talang, S. Pagu, Bulangsi, Tepan, Mangani, G. Arum, Pasaman.
Bengkulu S. Ipuh Panjang, G. Batu Berulis, Aer Panejun, Aer Saleh, Aer
Piatu, Aer Bagus, Tabrak Tempilang, Aer Anget, Aer Limpure,
Cepei, Aer Kidurung, Aer Loh, Muara Impu Tanah, Lebong
Simpang, Lebong Donok, Lebong Sulit, Lebong Kandis, Simau,
Tambang Sawah.
Sumatra Selatan S. Tuboh, Aer Kukus, Aer Seri, Bukit Lajah, Kikim Besar.
Lampung Rajabasa, G. Rantai.
Bangka Belitung Tanjung Pandan, Membolang, Dendang, Gantung, Manggar,
Kelapa Kampit.
Banten Cirotan, Cikotok, Panggarangan, Pandeglang, Serang.
Jawa Barat G. Parang, G. Sawal, Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi,
Jawa Tengah Wonogiri
Jawa Timur Janglot, Dawuhan, Kedungpiring, Tegalrejo, Domasan, Kalitelu,
Kasihan, Brungkah, Batu Ulu, Ponorogo.
Kalimantan Barat Mandoe, Bengkayang, S. Samarayak, Ketapang
Kalimantan Tengah Sampit
Kalimantan Timur S. Mara
Sulawesi Selatan Sasak, Masupu, Bobohan.
Nusa Tenggara Barat Desa Rambita, Lentek, Lombok Tengah.
Nusa Tenggara Timur Hulu W. Rango, Omesuri, Laibunggi, Ujung Selatan bag. Barat P.
Sumba, Worgilli-Prabur, Maikawada, Taneman, Kunamen,
Mamenang, Pido, Taramen, Wakapasir.
Sedangkan cadangan timbal di Indonesia, dari data yang dimiliki oleh Pusat Sumber
Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (2019), pada tahun 2018 mencapai 11.53 juta ton
dengan sumber daya 365.52 juta ton.
BAB IV
MANFAAT TIMBAL

4.1. Manfaat Timbal


Adapun manfaat dari timbal diantaranya adalah:
1. Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
2. Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk
warna kuning dan merah.
3. Timbal dipakai dalam industri plastik PVC untuk menutup kawat listrik.
4. Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing
untuk pemberat disebakan timbal memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan
mudah untuk digunakan.
5. Lembaran timbale dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
6. Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan
radiasi misalnya sinar X.
7. Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reaktor yang
menggunakan timbal sebagai pendingan.
8. Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah
karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
9. Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
10. Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
11. Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi
air dalam kabel.
12. Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan
biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
13. Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
14. Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
15. Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan
bakar.
16. Semi konduktor berbahan dasar timbale banyak seperti Timbal telurida, timbal selenida,
dan timbal antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan
detektor inframerah.
17. Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang
karena pertimbangan lingkungan.
BAB V

METODE PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN

5.1. Metode Penambangan


Karena timbal merupakan bijih yang kehadirannya selalu berasosiasi dengan unsur lain,
terutama pada mineral galena. Maka, yang harus dicari pertama kali adalah mineral galena
atau mineral lainnya pembawa timbal (Pb). Metode penambangan timbal umumnya
menggunakan peledakan atau membuka singkapan dengan alat berat kemudian
mengambilnya secara manual. Kemudian dibawa ke laboratorium metalurgi untuk dilakukan
pemisahan sehingga timbal terlepas dari unsur yang berikatan lainnya.

5.2. Pengolahan Timbal


Mineral yang biasanya digunakan untuk diekstrak Pb-nya adalah mineral galena.
Keberadaan galena di bumi ini selalu berikatan dengan material logam lainnya, seperti zinc,
Au dan Ag. Untuk mendapatkan logam Pb yang murni, mineral galena harus di melewtai
tahap ore dressing. Tujuan ore dressing adalah untuk meningkatkan kadar. Mineral galena
dengan pengikatnya lainnya dinaikkan dari sekitar 3% Pb menjadi 40-70% Pb. Ore Dressing
melewati tahap crushing, grinding dan kemudian dilakukan konsentrasi. Metode konsentrasi
yang digunakan adalah froth flotation, yaitu metode pemisahan dengan memanfaatkan sifat
responnya terhadap larutan (biasanya air). Dari proses ore dressing ini, diperoleh konsentrat
Pb dengan kadar yang lebih tinggi sebagai syarat supaya mineral ini dapat diekstraksi
diproses selanjutnya.

Ekstraksi logam Timbal yang secara konvensional adalah lewat jalur Pirometallurgi,
biasanya dapat menghasilkan pencemaran udara dalam bentuk emisi gas SO2, uap, dan debu
logam Timbal. Ada 4 tahap pirometalurgi untuk mendapatkan logam timbal, yaitu:

1. Roasting
2. Smelting
3. Converting
4. Refining

Gambar 5.2. Skema singkat proses ekstraksi timbal

Dengan semakin ketatnya persyaratan ambang batas yang diizinkan untuk polutan,
maka perlu dicari altematif lain. Salah satu alternatif tersebut adalah lewat jalur
hidroelektrometallurgi. Jika menggunakan Hidrometalurgi dalam mengolah Pb dalam
jumlah besar akan banyak menghabiskan biaya, sehingga tidak akan ekonomis. Namun
dengan Pirometalurgi akan bisa menghasilkan gas SO2, uap, dan debu logam Timbal,
sehingga akan bisa menyebabkan polusi. Jadi, untuk mengekstrak dalam jumlah sedang
masih ekonomis dengan menggunakan Pirometalurgi. Belakangan ini, logam timbal sudah
ditekan produksinya. Penelitian untuk pengganti material timbal pada beberapa komponen
sudah sangat digencarkan. Hal ini terkait dengan sifat logam Pb yang tidak ramah
lingkungan. Penelitian lebih lanjut adalah mencari cara mengolah limbah logam Pb tersebut
supaya bisa dimanfaatkan kembali atau setidaknya mengurangi efek buruk bagi
lingkungannya.
Daftar Pustaka

Galena. https://id.wikipedia.org/wiki/Galena. 13 April 2020


Laporan EITI Indonesia. Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
2017.

Makalah Timbal. 13 April 2020. http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/timbal.html. 13 April


2020

Manfaat Timbal. 13 April 2020. http://sitimahhitam.blogspot.com/2011/03/manfaat-timbal.html.


13 April 2020

Pemetaan Pertambangan Timbal (Pb).


https://www.slideshare.net/AnindyaNadhiraRafitricia/esdm-timbal. 13 April 2020

Slide Kuliah Metalurgi Ekstraksi 1, Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi Soedarsono, DEA, Departemen
Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Timbal. https://id.wikipedia.org/wiki/Timbal. 13 April 2020

Anda mungkin juga menyukai