Anda di halaman 1dari 4

Ganesa Nickel

Daerah penelitian secara umum terbentuk dari batuan beku peridotit, dunit, dan
beberapa tempat terdapat serpentinit. Batuan ini merupakan batuan dasar pembentuk
daerah penelitian. Dari pelapukan peridotit serta serpentinit pada daerah penelitian akan
menghasilkan tanah laterit yang merupakan sumber dari pembentukan endapan bijih
nickel. Proses pembentukan endapan nickel ini adalah melalui proses mekanis yaitu
adanya sumber batuan yang kaya akan mineral nickel (Ni) seperti peridotite , dunit.
Batuan ini mengalami pelapukan secara mekanis.

Endapan nickel laterit terbentuk akibat pelapukan batuan ultramafik seperti peridotit ,
dunit, dan lain-lain yang disebabkan oleh pengaruh perubahan cuaca (iklim). Factor
cuaca menyebabkan perubahan komposisi batuan dan melarutkan unsure-unsur yang
mudah larut seperti Ni, Co, dan Fe.

Air hujan yang mengandung CO2 dari udara meresap kebawah sampai ke permukaan
air tanah sambil melindih mineral primer yang tidak stabil seperti olivine/serpentinit dan
piroksin. Air tanah meresap secara perlahan dari atas kebawah sampai ke batas antara
zona limonit dan zona saprolit, kemudian mengalir secara lateral dan selanjutnya lebih
banyak didominasi oleh transportasi larutan secara horizontal (valeton, 1967).
Magnesium dan silikon termasuk nikel terlindi dan terbawa bersama larutan , demikian
hingga memungkinkan terbentuknya mineral baru melalui pengendapan kembali dari
unsure-unsur yang larut. Batuan asal ultramafik pada zona saprolit di impregnasi oleh
nikel melalui larutan yang mengandung nikel, sehingga kadar nikel dapat naik hingga
7%.

Dalam hal ini nikel dapat mensubtitusi magnesium dalam serpentin atau juga
mengendap pada rekahan bersama dengan larutan yang mengandung magnesium
silikon sebagai garnerit. Akibat disintegrasi pada batuan, air tanah akan masuk pada
rekahan yang terbentuk dan memungkinkan intensitas pelindian , karena pengaruh
morfologi yang semakin besar.

Disamping hidrolisamagnesium dan silikon , maka air tanah kontak yang dengan batuan
pada zona saprolit tersebut juga akan dijenuhkan oleh unsur nikel.
Gambar 4.1. Model Teoritis Pembentukan Nikel Pada Iklim Yang Berbeda
Gambar 4.2. Skema Pembentukan Nikel Laterit

Secara umum penumpang endapan nikel laterit dari bawah keatas berturut-turut adalah :

Batuan dasar, umumnya didominasi oleh batuan ultramafik seperti dunit, peridotit,
piroksenit, serpentinit yang masih segar belum mengalami pelapukan, tekstur asli
batuan masih Nampak jelas
Zona saprolit, batuan asal ultramafik pada zona ini akan berubah menjadi saprolit akibat
pengaruh air tanah. Mineral-mineral utamanya adalah serpentin, kuarsa sekunder, Ni-
kalsedon, garnierite, dan beberapa tempat sudah terbentuk limonit (Fe hidroksida)
Garnierit yang merupakan bijih nikel silikat merupakan suatu nama kelompok mineral
untuk green hydrous magnesium nickel silicates (serpentin yang mengandung nikel Ni
talk, dan Ni klorit). Melalui penggantian magnesium oleh nikel, kadar nikel dalam
serpentin akan bertambah. Garnierit sendiri tidak dijumpai sebagai mineral murni, tetapi
tercampur juga dengan Ni serpentin kadar rendah lainnya, sehingga kadar nikel dalam
bijih menjadi menurun.
Zona pelindian, horizon ini merupakan zona transisi dari zona saprolit ke zona limonit
diatasnya. Disini terjadi perubahan geokimia unsure yang terbesar dalam penampang.
Kadar Fe2O3 dan Al2O3 naik, sedangkan kadar SiO2 dan MgO turun
Zona limonit, pada zona limonit hamper seluruh unsure yang mudah larut hilang terlindi,
kadar MgO dan silica akan semakin berkurang, sebaliknya kadar Fe2O3 dan Al2O3
akan bertambah. Zona ini didominasi oleh mineral geotit, disamping juga terdapat
magnetit, hematite, talk, serta kuarsa sekunder
Zona tanah penutup, umunya pada zona ini didominasi oleh humus dan bersifat gembur
kadang terdapat lempeng silica. Kadar Fe pada lapisan ini tinggi dan sering dijumpai
konkresi-konkresi besi, kadar nikel relative rendah.

Anda mungkin juga menyukai