Anda di halaman 1dari 18

Kumpulan Soal Sidang Teknik

Pertambangan (Part 1)
1.    jelaskan perbedaan tahap-tahap kegiatan pertambangan &  penambangan ?
jawab :
–    Pertambangan adalah suatu kegiatan yang mencakup mulai dari prospeksi, eksplorasi,
evaluasi, development, eksploitasi dan penjualan/pemasaran bahan galian.
–    Penambangan adalah suatu kegiatan yang berusaha melepaskan bahan galian dari batuan
induknya yang dibawa kepermukaan untuk diolah demi kepentingan/kebutuhan orang banyak.
2.    perbedaan mineral dan maseral ?
jawab :
”    Mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terdapat di alam secara alamiah
mempunyai komposisi kimia secara tertentu dan sifat fisik yang tetap.
”    Maseral adalah unsur-unsur organik yang terdapat di alam secara alamiah sebagai
pembentuk batubara.
3.    skala mosh ?
jawab :
Skala mosh adalah skala yang menunjukkan tingkat kekerasan mineral yaitu daya tahan mineral
terhadap goresan.
1. Talk        : Mg3O4Si2O10
2. Gipsum        : CaSO4 2H2O
3. Kalsit        : CaCO3
4. Fluorit        : CaF5
5. Apatit        : C5PO4
6. Ortoklas        : KalSi2O4
7. Kuarsa        : SiO2
8. Topas        : Al2(FOH)2SiO2
9. Korundum    : Al2O3
10. Intan        : C

4.    perbedaan sumberdaya dan cadangan ?


jawab :
”    Sumber daya adalah material yang terdapat di alam baik zat cair, zat pada maupun gas yang
mengandung satu atau lebih komoditas dan diharapkan dapat menguntungkan bila ditambang.
”    Cadangan adalah endapan bahan galian yang dapat menguntungkan bila ditambang
berdasarkan teknologi pada saat ini, karena telah melalui sutau perhitungan yang teliti.
5.    apa yang dimaksud dengan anomali ?
jawab :
Anomali adalah segala sesuatu yang menunjukkan gejala yang lain daripada gejala di tempat
lain.
6.    tahap-tahap kegiatan eksplorasi ?
jawab :
”    Target eksplorasi meliputi dimana daerahnya, bahan galian apa.
”    Peninjauan lapangan meliputi survei geologi regional, sampling secara acak pada daerah-
daerah prioritas.
”    Eksplorasi pendahuluan meliputi pemetaan topografi, pemetaan geologi, survei geokimia,
survei geofisika dan pemboran awal.
”    Eksplorasi lanjut meliputi survei geofisika, pemboran lanjutan.
”    Eksplorasi detail meliputi pemboran detail, sampling detail.
”    cadangan bahan galian (cadangan terukur).
7.    jelaskan metode geofisika dan geokimia ?
jawab :
”    Metode geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam
batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air atau gas untuk mendapatkan anomali
geokimia.
”    Metode geofisika adalah kegiatan yang dilakukan berdasarkan kontras atau perbedaan sifat
fisik dari batuan, mineral, dan bijih dari endapan yang diukur.
8.    rumus kimia : galena, kalkopirit, silika, halit dan pirit
jawab :
– galena        : PbS
– kalkopirit        : CuFeS2
– silika        : SiO2
– halit        : NaCl
– pirit        : FeS2
9.    genesa terbentuknya endapan nikel primer dan sekunder ?
jawab :
”    Endapan nikel primer adalah endapan nikel yang terbentuk langsung dari pembekuan magma
yang membentuk batuan beku ultra basa peridotit dengan kandungan Ni ± 0,2 %.
”    Endapan nikel sekunder adalah endapan nikel yang terbentuk sebagai konsentrasi residu dan
proses pelapukan yang batuannya berasal dari batuan ultra basa peridotit dan serpentinit.
10.    batuan-batuan yang mengandung Ni ?
jawab :
– peridotit        : 0,2000 %
– gabro        : 0,0160 %
– diorit        : 0,0040 %
– granit        : 0,0002 %
11.    apa yang dimaksud dengan skala ?
jawab :
Skala adalah perbandingan antara jarak penggambaran di peta dengan jarak sebenarnya
dilapangan.
12.    jelaskan pengolahan dan metalurgi ?
jawab :
”    Pengolahan adalah proses pemisahan mineral-mineral berharga dari mineral-mineral tidak
berharga. Proses pengolahan meliputi communution, sizing dan concentration.
”    Metalurgi adalah proses ekstraksi logam dari bijihnya, dimana terjadi perubahan sifat kimia.
13.    Apa itu COG ?
jawab :
”    Kadar rata-rata terendah yang dapat menguntungkan bila ditambang berdasarkan teknologi
pada saat ini.
”    Kadar terendah yang masih menguntungkan bila ditambang.
14.    Perbedaan stock yard dan stock pile ?
jawab :
”    Stock yard adalah tumpukan material/bahan galian yang belum melalui suatu proses
pengolahan.
”    Stock pile adalah tumpukan material/bahan galian yang sudah melalui sutau proses
pengolahan.
15.    Apa itu mesh ?
jawab :
Mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inch linier.
16.    Pebedaan ETO dan EFO ?
jawab :
”    ETO adalah produksi yang dilakukan pada front penambangan kemudian diangkut ke stock
yard.
”    EFO adalah produksi yang dilakukan pada saat pengosongan grizzly kemudian diangkut ke
stock pile.
17.    Perbedaan iklim dan cuaca ?
jawab :
”    Iklim adalah keadaan yang berhubungan dengan gejala atmosfir dan daerah cakupannya
luas dengan jangka waktu sangat lama.
”    Cuaca adalah keadaan pada suatu tempat dengan jangka waktu terbatas dan daerah
cakupannya kecil.
18.    Jelaskan jenis-jenis kontur ?
jawab :
”    Kontur indeks adalah garis kontur yang biasanya mempunyai nilai antara 5 – 10 kali dari
kontur biasa, umumnya dibuat garis tebal.
”    Kontur setengah adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis putus-putus dengan
nilai ketinggian adalah setengah dari kontur biasa.
”    Kontur biasa adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis biasa yang memperlihatkan
titik ketinggian suatu daerah.
19.    perbedaan tambang terbuka dan tambang dalam ?
jawab :
”    Tambang terbuka adalah segala aktifitas penambangannya berhubungan langsung dengan
udara luar.
”    Tambang bawah tanah adalah segala aktifitas penambangannya tidak berhubungan
langsung dengan udara luar.
20.    Jelaskan metode tambang terbuka dan tambang dalam ?
jawab :
Metode tambang terbuka :
”    Open pit, open cut, open cast dan open mine adalah metode penambangan yang diterapkan
untuk bahan galian logam.
”    Quarry adalah metode penambangan yang diterapkan untuk bahan galian non logam.
”    Strip mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk endapan bahan galian yang
posisinya horisontal atau agak miring.
”    Alluvial mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk endapan alluvial.
Metode tambang bawah tanah :
”    Open stope methods :
? gophering adalah sistem yang arah penggaliannya selalu mengikuti arah endapan bijih.
? underground glory hole adalah sistem penggaliannya dimulai dari atas raise dan diperbesar ke
segala arah.
? shrikage stoping adalah sistem penggaliannya dilakukan secara over hand.
? sublevel stoping adalah sistem dimana dibuat sublevel-sublevel dengan jarak tertentu.
”    Supported methods :
? cut and fill stoping adalah sistem penggaliannya dimana broken orenya dikeluarkan seluruhnya
dan diganti dengan fiiling material.
? shrinkage stoping adalah sisitem yang menerapkan perpaduan antara shrinkage dan cut and
fill stoping.
? square set stoping adalah sistem penambangannya digunakan timber untuk menyangga
seluruh ruangan bekas tambang.
? stull stoping adalah sistem penambangannya menggunakan stull untuk menyangga antara
hanging wall dan foot wall.
”    Caving methods :
? top slicing adalah sistem penggaliannya diawali dari puncak yang dilakukan slice demi slice.
? sublevel caving adalah sistem penggaliannya dengan membuat sublevel-sublevel.
? block caving adalah penambangannya dengan memanfaatkan runtuhnya broken ore dalam
tiap block level.
21.    Apa itu stripping ratio dan BESR ?
jawab :
”    Stripping ratio adalah perbandingan antara jumlah overburden yang akan dikupas dengan
endapan bijih yang akan dikupas.
”    BESR adalah perbandingan antara keuntungan kotor dengan ongkos pengupasan
overburden.
22.    apa perbedaan over burden dan inter burden ?
jawab :
”    Overburden adalah material yang berada diatas endapan bahan galian.
”    Inter burden adalah material yang berada diantara endapan bahan galian.
23.    curah hujan dalam mm buktikan ?
jawab :
Curah hujan mempunyai satuan mm, sebab dalam luas 1 m2 dapat diperoleh air sebanyak N
mm. Misal : 10 mm/24 jam artinya dalam waktu 24 jam terdapat air sebanyak 10 liter dalam luas
1 m2.
Bukti :    1 liter        = 1 dm3
10 liter    = 0,01 m3
10 liter/m2    = 0,01 m3/ m2
= 0,01 m  =  10 mm (terbukti)
24.    cara menentukan % kemiringan jalan ?
jawab :
Rumus dasar :
Sin ?    =  a/b
Cos ?    =  c/b
a                         b               tg  ?    =  a/c

25.    jelaskan cara menentukan lintang dan bujur ?


jawab :
Keliling bumi di katulistiwa    : 40.070 km
Keliling bumi di kutub        : 39.941 km
Maka tiap derajat bumi setara dengan :
Lintang    =   40.070 km/360º    = 111,3056 km
Bujur    =   39.941 km/360º    = 110,9472 km
Bila letak kontra karya penambangan antara 116,40º  BT – 116,55º  BT (selisih 0,15º ) dan 8,5º 
LS – 9,05º  LS (selisih 0,55º), maka luasnya adalah :
=  (0,15º x 110,9472 km/º) x (0,55º x 111,3056 km/º)
=  ( 16,64208 x 61,21808) km
=  1018,7961 km2
Kumpulan Soal Sidang Teknik
Pertambangan (Part 2)
1.    Specific Grafity :
Kepadatan yang dinyatakan sebagai pembanding berat suatu volume dari suatu zat terhadap
berat dari zat standar lain dengan volume yang sama. Untuk mengukur tekanan dan kapasitas
alir dari reservoar

2.    Recoverable Reserves :


Jumlah dari minyak atau gas didalam reservoar yang benar-benar dapat diproduksi

3.    Penambangan dengan Back Filling (back filling digging system :


Cara penambangan dengan membuang material ketempat dimana bijihnya telah diambil. Karena
overburden dikembalikan pada tempat yang sudah diambil/ sudah digali bijihnya maka dibuat
back filling digging methode. Dragline lebih disukai untuk masud ini, disebabkan karena
boomnya lebih panjang dibandingkan dengan fower shovel. Back filling dingging methode sangat
cocok untuk endapan yang tidak berlapis atau bijihnya hanya satu lapis. Apabila bijihnya dua
lapis maka overburden yang pertama dibuangkan kelaur tambang, beck filling methode cocok
untuk material lunak, yang tidak membutuhkan peledakan. Umumnya untuk endapan yang
horizotal.

4.    SG campuran :


SG X = a : berat A Kg        Maka SG campuran adalah :
SG Y = b : berat B Kg            A + B + C
SG Z = c : berat C Kg        SGmin
A/a + B/b + C/c

5.    Campuran pencucian Batubara :


Batubara dengan butiran halus dapat dicuci dengan cara flotasi, batubara dengan ukuran antara
40 – 1.600 (micro) dapat dengan mudah mengapung dengan menggunakan suatu collector
netral (non polar). Batubara dengan butiran kasar tetap dilakukan dengan “tabling” dari
bermacam-macam type table.

6.    Satuan kadar :


Emas = gr/ton, perak = gr/ton, Fe = %, NI=%
7.    Endapan primer :
Endapan pertama, ini terjadi langsung dari magma

8.    Endapan sekunder :


Endapan primer yang telah mengalami pelapukan, andapan alluvial terjadi karena adanya
pemisahan alam dari batuan asalnya, dan kemudian mengumpul disuatu tempat

9.    Endapan plaser /endapan alluvial :


Endapan yang terbentuk karena adanya proses kosentrasi alam.
Syarat-syarat supaya material membentuk endapan alluvial :
26.    Mineral harus keras
27.    Mineral tidak mudah larut dalam asam/basa
28.    Memiliki berat jenis yang tinggi (besar dari 3)

10.    Berdasarkan cara penambangan yang dilakukan terutama cara pembuangan


overeburdennya, maka ada  empat endapan yang cocok untuk tambang tebuka :
”    endapan elluvial, endapan yang terjadi karena adanya proses kosentrasi oleh alam terhadap
pelapukan batuan sumber yang telah terangkat pada jarak yang kurang dari 100 meter
”    endapan alluvial, proses terjadinya sama dengan endapan elluvial tetapi telah terangkat lebih
dari 100 km
”    endapan vein, yang tebal lebih dari 5 meter dan telah tersingkap
”    endapan horizontal, yang luas seperti batubara, garam-garam dan ilmenit

11.    Prinsip Kerja Jigging :


Jigging ialah proses ore kosentrasi dalam suatu cairan berdasarkan perbedaan berat jenis dari
partikel mineral yang mengakibatkan kesanggupan dari pertikel tadi mengatur dirinya mengambil
kedudukan (startification) dalam beberapa lapisan sesuai dengan BD-nya masing-masing yang
kemudian dilanjutkan dengan pengeluarannya.
Dalam jigging digunakan gaya hidrolic ke 2 jurusan, yaitu bergantian aliran air ke atas (pulsion)
melalui suatu lapisan partikel “semistationery bed” yang bertidak sebagai media pemisah dan
ditahan oleh suatu screen. Pada saat terjadi pulsion dan suction, maka partikel mengalami fraksi
gaya-gaya yang berbeda-beda.

12.    Pemisahan Kosentrasi dan Tailing :


Partikel mineral yang berstratifikasi dalam lapisan-lapisan yang berbeda berat jenisnya dapat
dipisahkan dengan beberapa cara :
”    Pengeluaran berkala :
Fine concentrate mungkin dapat kelaur (lolos) dengan sendirinya melalui screen apabila sizenya
lebih kecil dari screen. Coarse kosentrate dan tailing (mineral) ringan yang dapat diatas screen
dapat dikeluarkan dengan jalan digaruk lapisan demi lapisan
”    Secara kontinue :
Fine concentrate dapat lolos dari screen dan keluar dari bawah sebagai hutch concentrase.
Cprase concentrate yang terdapat diatas screen dapat dikeluarkan melalui gate dan discarge
diatas screen. Tailing yang terdapat pada lapisan atas dapat keluar karena dorongan feet yang
baru melalui discreen endapan

13.    Angle of repose :


Sudut yang dibentuk oleh suatu mineral lepas yang mengunduk seperti kerucut dimana
diperoleh keseimbangan

14.    Cara pencucian Cassiterite (bijih timah):


Pada waktu pulp (material-material yang berupa lumpur atau campuran antara air dengan
material-material solid) melintasi riffle material yang berat akan tertangkap riffle sedangkan
material yang ringan akan ikut bersama-sama dengan aliran pulp keluar sluice box sebagai
tailling

15.    Reduction ratio :


Nilai perbandingan diameter dari feet terbesar dengan diameter produk terbesar

16.    Ore limit :


Batas dari pada bijih, biasa merupakan kontak garis yang tertentu atau batas-batas yang tidak
tertentu, tergantung dari pada assay dari pada sample

17.    Assay :
Nilai metal dalam bijih

18.    Prospect :
Suatu tambang endapan mineral yang belum menjadi tetapi ada kemungkinan untuk bisa di
tambang

19.    Cadangan :
Bagian dari Sumberdaya yang telah diteliti dan diketahui tingkat keekonomisannya

20.    Minimum stoping width :


Stope yang masih ekonomis dimana pekerja masih dapat bekerja serta penetapan alat secara
leluasa
21.    Ore estimation :
Untuk menentukan tonase dari pada bijih harus dipertimbangkan dua faktor :
o    berat dari pada bijih
o    volume dari pada bijih

22.    Pemeriksaan tambang :


Penyelidikan yang teliti dari suatu tambang untuk mendapatkan gambaran atas nilainya serta
dikemudian hari

”    Penelitian tambang :


Bijih/tambang dinilai secara ekonomis apakah dapat dibuka atau tidak (dihitung secara ekonomis
dan sederhana) jadi dalam hal ini segi geologinya, seperti peta-peta geologi, penyebaran
endapan, petrologi sudah diketahui. Kemudian dilanjutkan pemboran untuk mengetahui
besarnya cadangan

23.    Sistem kristal :


”    Isometrik, mineralnya : Pirit, halit dan flourit.
”    Tetragonal, mineralnya : kasiterite dan zirkon.
”    Heksagonal, mineralnya : kuarsa, kalsit, dan hematit.
”    Orthorombic, mineralnya : topas.
”    Monoklin, mineralnya :  orthoklas, gip,augit
”    Triklin, mineralnya : albit dan aksinit

24.    Pembagian mineral pembentukan batuan :


”    Mineral Utama :
Mineral-mineral yang secara dominan didalam suatu batuan mempunyai susunan serta struktur
atom tersendiri
”    Mineral sekundar :
Mineral-mineral sekunder yang kemudian dibentuk dari mineral-mineral primer
”    Mineral aksesoris :
Mineral yang terdapat dalam jumlah yang sangat kecil tapi hampir merata terdapat disemua
batuan

25.    Beda batuan beku luar dan batuan beku dalam :


a.    Batuan beku luar :
a.    Terbentuk dipermukaan bumi
b.    Struktur porfiri/amorf
b.    Batuan beku dalam :
a.    Pembentukannya didalam kerak bumi
b.    Antara 3 – 4 km
c.    Struktur holokristalin

26.    Macam-macam alat Crushing dan Grinding :


Crushing :
Suatu langka pertama dalam mineral dressing yang bertujuan menghancurkan /memecahkan
bongkahan-bongkahan batuan besar menjadi fragmen yang lebih kecil
”    Coarse crushing (primary breaking), jawcrusher dan gyratory crusher
”    Intermediate (secondary) crushing, reduction giratory crusher, conecrusher dan spiring rolls
”    Fine crusher, gravity stam mill
”    Special USE. Toothed stam mill
Grinding :
Penghancuran oleh gaya gesekan dan biasanya dipakai untuk material halus (max 6 mesh)
”    Tumbling mill
”    Balls mill
”    Rod mill
”    Tube mill

27.    Grade Resistance :


Besarnya gaya berat yang melawan/membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalan yang
dilaluinya

28.    Match factor :


Faktor untuk menilai keserasian kerja antara alat angkut dan alat muat dalam operasi
penambangan
na . Ctm        Dimana :
MF      =                 MF     = match factor
Nm. Cta            na        = jumlah alat angkut
Nm       = jumlah alat muat
Ctm        =  Cycle Time alat muat
Cta    = cyle time Alat angkut

29.    Kestabilan lereng:


Besarnya sudut untuk suatu bench agar tetap stabil (tidak terjadi kelongsoran)

30.    Kestabilan lereng tergantung pada :


o    Komposisi kimia batuan, yang menentukan sifat-sifat fisik tanah/batuan
o    Bidang diskontinu (stratifikasi, joint, fault, fold, dan gerakan-gerakan tektonik)
o    adanya air tanah, terutama bila disertai oleh stratifikasi/joints
o    geometri lereng (tinggi lereng, sudut lereng, berm width,bank width)

31.    Cara mengantasi Kelongsoran :


”    membuat sudut kemiringan yang merupakan kompromi antara safety dengan segi keamanan
”    menggunakan drainage sistem yang sesuai
”    pada waktu-waktu tertentu harus diamati, tempat-tempat terjadinya “tension crack”
”    kalau bench dibiarkan terlalu lama, maka sudut kemiringannya harus diawasi apakah cocok
untuk safety atau tidak

32.    Perbedaan batuan asam dan basa :


”    Batuan asam : Banyak mengandung SiO2 , Warna terang
”    Batuan basa :   Kurang SiO2, Warna gelap/hitam

33.    Silika (SiO2) :


Merupakan mineral utama, yaitu mineral-mineral yang secara dominan didalam suatu batuan
34.    Swell factor :
Material dialam itu didapat dalam keadaan padat dan terkonsilidasi dengan baik sehingga hanya
sedikit bagian yang kosong atau yang terisi udara diantara butir-butirnya, lebih-lebih kalau butir
buti itu halus sekali. Tetapi bila material itu digali dari tempat aslinya maka akan terjadi
pengembangan volume (swell). Bila 1,00 cuyd tanah liat dialam bila telah digali akan  memiliki
volume sebesar 25% dan dikatakan baik material tersebut mempunyai swell factor sebesar 0.80
atau 80%
SF = (V insitu/V loos)x100% = (1,00/1,25)x100% = 80%
Present swell = (1,25/1-1)x100% = 25%

35.    Refractory :
Bahan yang mempunyai sifat dapat mempertahankan bentunya pada temperatur yang tinggi.
Gunanya:
Pelapis tanur untuk proses-proses yang memerlukan temperatur yang tinggi
Atap tanur
Kuali penuang logam/terak cair
Cawan tanah panas (crusibel)

36.    Jenis-jenis Refraktory :


Bedasarkan komposisi kimia/persenyawaan :
”    Refraktory oksida :
Silika : lempung tanah api, alumina kadar tinggi, chromit, magnesia chromit
”    Refraktory bukan silika :
Karbon dan grafit : silikon karbida

37.    Berdasarkan sifat keamanan :


”    Refraktory asam (Refraktory yang menggunakan suatu bahan dan sifat kimianya asam)
misalnya :
”    Silika
”    Lempung tanah api
”    Alimina silikate
”    Refraktory basa, misalnya :
”    Bauksit brick
”    Alundan
c.    Refraktory netral :
”    Carbon, grafit
”    Chromit
”    Logam : Cu, Pt, Th, Ti, dsb
d.    Rafe refraktory :
Berrilium oksida
Titan oksida

38.    Harga logam didunia tergantung dari beberapa faktor :


konsentrasi logam pada kerak bumi
kadar logam pada bijih
kesulitan pada ekstraksi metalurginya
kemurnian logam dari kotornya
jumlah produksi logam
pemakiannya
faktor politik
pajak tiap negara

39.    Metal recovery :


Jumlah logam (dalam berat) yang berada pada kosentrat dibandingkan dengan jumlah logam
(dalam berat) yang berada pada feet (bijih)

40.    Ekonomic recovery :


Nilai dari kosentrat yang nyata (riel) di bandingkan dengan nilai dari kosentrat yang ideal dari
suatu proses pengolahan bijih
41.    Free On Board :
Produsen menanggung ongkos sampai kepelabuhan (tempat pengapalan)

42.    Free On Rail :


Pembeli yang menaggung ongkos ke tempat dimana bijih akan di bawah

43.    Cost Insurance dan Feight (CIF) :


Semua ongkos asuransi, transport sudah termasuk dalam harga. Bila ongkos naik, maka ongkos
ditanggung oleh produsen/penjual

44.    Calcining :
Pemisahan karbonat dengan batuan panas

45.    Roasting :
Proses reaksi dari bijih (padat) atau kosentrat dengan gas, biasanya oksiden dari atmosfer
dengan tujuan utama mengoksidasi mineral-mineral sulfida menjadi oksida-oksida atau sulfat-
sulfat

46.    Sintering :
Proses dimana bahan padat yang halus terpisah-pisah di aglomerasikan menjadi cake yang
berpori-pori, bersela dengan batuan panas

47.    Proses metalurgi untuk logam Cu


Proses pada Cu sulfida :
Biasanya proses yang dilakukan untuk bijih cu sulfida adalah dengan proses pyrometalurgy.
Langka-langka dari proses itu adalah :
”    meningkatkan kadar Cu hingga   25% di dalam konsentrat yang dihasilkan dari proses
mineral dressing
”    proses oksidasi rosting pada temperatur 750 – 8000 C, pada temperatur ini hanya Cu sulfida
yang dapat teroksidir, sehingga didapat Cu oksida tetap (tidak berubah) dan Cu sulfida berubah
menjadi Cu oksida
”    proses netral smelting (dalam dapur “strall oven”) pada temperatur 14000 C, terjadi
pemisahan dimana mineral-mineral oksida (mis. Fe oksida) akan masuk kedalam slag
sedangkan mineral-mineral sulfida akan terbentuk “matte”
”    matte yang terjdi dari Cu sulfida dengan hembusan udara matte tersebut menjadi “matelister
Cu” (proses terjadinya dalam converter horizontal pada temperatur 15000 C dengan kadar Cu
manjadi 98 – 99%
”    ferinery (pemurnian) dikerjakan dengan “electro refinery”
48.    Bijih-bijih Cu sulfida :
Covelite (CuS), Chaclopyrite (CuFeS2), Bornite (CuSO4 Cu(OH)2), dll

49.    Proses Cu oksida :


Proses yang dilakukan adalah hydrometalurgy :
o    Leaching dan dengan memakai H2SO4 dimana Cu dirubah menjadi Cu sulfat
o    Cu dalam larutan sulfat dikerjakan dalam cementasi, proses cementasi ini menggunkan
scrap Fe
o    Electro perfinery

50.    Penggolongan mineral berdasarkan persenyawaan kimia :


1.    Unsur            5.  Sulfat
2.    Haloida            6.  Oksida
3.    Organis            7.  Sulfat
4.    Carbonat        8.  Silikat

51.    Cara terbentuknya mineral ialah : primer, sekunder, aksesor.


Contoh :
”    Primer : meneral berbentuk insitu (asal), misal; Calciite, Granit, Kuarsa, Biotit
”    Sekunder : Mineral yang telah mengalami pelapukan (dari primer). Misal; Chlorite.
”    Aksesor : Jumlah mineralnya kecil tetapi merata pada semua batuan. Misalnya; magnetit,
hematit, limonit.

52.    Kadar macam-macam logam :


Au  (emas)        = gr/ton
Sn  (timah)        = kwintal/1000 m3
Fe   (besi)        = %
Cu   (tembaga)        = %
Ni   (nikel)        = %

53.    Macam-macam semen :


”    Pozzolanas semen    : dibuat pada batuan-batuan yang telah mengandung dari pada
komposisi semen dan ditambah dengan “silika bebas”
”    Slag semen    : dibuat dari pada slag peleburan baja, dimana dalam slag itu terdapat
komponen semen, antara lain Al2 O3 SiO2, Ca oksida, Fe oksida Si oksida.
”    Aluminous semen    : dibuat dari sebagian komponen SiO2 yang diganti dengan oksida besi
dan Al.
”    Masanry, Water Proof, Calored Cemen (ketiganya adalah portland cemen yang ditambah
dengan suatu zat semen).
”    Masanry cement : Portland semen + partikel-partikel kerikil + pecahan silika + clay
”    Water Proof cement : Portland semen + asam asetat
”    Calored Cement : Portland semen + zat-zat tertentu sesuai dengan yang kita inginkan.

54.    Pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan apakah suatu penambangan dibuka
dengan tambang terbuka atau tertutup antara lain :
”    Kedalaman dari endapan, hal ini merupakan endapan kuno, karena dengan kemajuan
teknologi sekarang ini faktor kedalaman bukan lagi merupakan suatu permasalahan, hal ini
dapat kita lihat pada contoh berikut :
Dicikatok dengan kedalaman kurang dari 435 m, digunakan sistem tambang bawah tanah,
sedangkan pada tambang tembaga di bingham (USA) dengan kedalaman lebih dari 435 m,
masih digunakan tambang terbuka
”    Pertimbangan ekonomis, hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan semaksimal
mungkin dengan mining recovery yang semaksimal mungkin dan relatif aman bagi pekerja.

55.    Keuntungan tambang terbuka :


”    ongkos operasi lebih murah
”    mengamatan dan pengawasan relatif lebih mudah
”    kondisi kerja yang lebih baik, karena langsung berhubungan dengan udara luar
”    alat-alat mekanis yang lebih besar dapat bekerja lebih leluasa, sehingga produksi dapat
ditingkatkan lebih besar
”    mining recovery rata-rata lebih besar, batas-batas endapan lebih mudah diketahui dan dapat
dimanfaatkan, secara keseluruhan
”    pemakaian bahan peledak dapat lebih effisien dan leluasa
”    relatif lebih aman, bahaya yang ditimbulkan hanyalah adanya kelongsoran, juga dapat
disebabkan  oleh gas-gas beracun, kebakaran, keruntuhan dan lain-lain

56.    Kerugian-kerugian tambang terbuka :


”    karena pengaruh langsung dengan cuaca /udara, effisiensi kerja berubah-ubah sesuai
dengan keadaan cuaca
”    kedalaman penggalian terbatas, hal ini cenderung tergantung dari bentuk endapanya
”    karena pengaruh dari pekerjaan blending/mixing, alat-alat tersebar letaknya, sehingga
menyulitkan pengaturnya dari alat-alat
”    adanya kesukaran pembuangan overburden

57.    Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan tambang :


”    Keuntungan /laba yang diinginkan
”    Jumlah cadangan dan umur tambang
”    Batas maksimum dari pada kedalaman tambang pada akhir operasi
”    Kemiringan tebing
”    Stirping rationya
”    Cut of gradenya

58.    Oksigen balance


Untuk membentuk “zero oksigen balance” yaitu unsur-unsur hidrogen, nitrogen, oksigen dan
karbon didalam bahan peledak dan hal ini harus sebanding sedemikian rupa agar sewaktu
peldakan semua unsur akan membentuk H2O, N2 dan CO2
Rumus oksigen balance (OB) = 3NH4NO3 + CH2 ———- 7H2O + CO2 + 3N2

59.    Bila oksigen kurang (O2) kurang ——— gas CO


2NH4 NO3 + CH2 ——— 5H2O + 2N2 + CO

60.    Bila oksigen (O2) lebih ——— gas NO2


5NH4 NO3 + CH2 ——— 11H2 O + CO + 4N2 + 2NO
(O0 – 1/2Na0 – Ca0) – 2CO – ½ N0 – O

61.    Oksigen balence


artinya yang terdapat dalam campuran bahan peledak apabila bereaksi hanya cukup
membentuk uap air (H2O), karbon dioksida (CO2) dan nitrogen (N2) bebas.

62.    Mining
Suatu kegiatan pengambilan endapan berharga dari dalam kulit bumi baik dengan penggalian
permuakaan tanah maupun dibawah tanah.

63.    Rock (batuan)


Adalah kumpulan satu atau lebih mineral-mineral yang terdiri dari zat-zat anorganik yang
membentuk kulit bumi.

64.    Ore (endapan bijih, cebakan bijih)


Adalah kumpulan dari mineral-mineral yang berharga dari pada logam dapat diambil (diextrak)
salah satu/lebih logam dengan menguntukan berdasarkan keadaan teknologi ekonomi saat itu.

65.    Kuasa pertambangann


Adalah wewenang yang diberikan kepada badan/perseorangan untuk melaksanakan usaha
pertambangan.
66.    Penambangan
Adalah suatu kegiatan membebaskan/menganbil mineral-mineral serta batuan yang mempunyai
arti ekonomis dan batuan induknya dari dalam kulit bumi dengan penggalian pada daerah
dipermukaan /di bawah tanah untuk dimanfaakan.
Kegiatan-kegiatan dasar penambangan tersebut yaitu :
”    Pembongkaran (loosening)
”    Pemuatan (loading)
”    Pengangkutan (hauling)

Anda mungkin juga menyukai