? cut and fill stoping adalah sistem penggaliannya dimana broken orenya
dikeluarkan seluruhnya dan diganti dengan fiiling material.
? shrinkage stoping adalah sisitem yang menerapkan perpaduan antara
shrinkage dan cut and fill stoping.
? square set stoping adalah sistem penambangannya digunakan timber
untuk menyangga seluruh ruangan bekas tambang.
? stull stoping adalah sistem penambangannya menggunakan stull untuk
menyangga antara hanging wall dan foot wall.
Caving methods :
? top slicing adalah sistem penggaliannya diawali dari puncak yang
dilakukan slice demi slice.
? sublevel caving adalah sistem penggaliannya dengan membuat sublevelsublevel.
? block caving adalah penambangannya dengan memanfaatkan runtuhnya
broken ore dalam tiap block level.
21. Apa itu stripping ratio dan BESR ?
jawab :
Stripping ratio adalah perbandingan antara jumlah overburden yang akan
dikupas dengan endapan bijih yang akan dikupas.
BESR adalah perbandingan antara keuntungan kotor dengan ongkos
pengupasan overburden.
22. apa perbedaan over burden dan inter burden ?
jawab :
Overburden adalah material yang berada diatas endapan bahan galian.
Inter burden adalah material yang berada diantara endapan bahan
galian.
23. curah hujan dalam mm buktikan ?
jawab :
Curah hujan mempunyai satuan mm, sebab dalam luas 1 m2 dapat
diperoleh air sebanyak N mm. Misal : 10 mm/24 jam artinya dalam waktu 24
jam terdapat air sebanyak 10 liter dalam luas 1 m2.
Bukti : 1 liter
= 1 dm3
10 liter = 0,01 m3
10 liter/m2 = 0,01 m3/ m2
= 0,01 m = 10 mm (terbukti)
24. cara menentukan % kemiringan jalan ?
jawab :
Rumus dasar :
Sin ? = a/b
Cos ? = c/b
a
b
tg ? = a/c
c
25. jelaskan cara menentukan lintang dan bujur ?
jawab :
Keliling bumi di katulistiwa : 40.070 km
Keliling bumi di kutub
: 39.941 km
Maka tiap derajat bumi setara dengan :
Lintang = 40.070 km/360 = 111,3056 km
Bujur = 39.941 km/360 = 110,9472 km
Bila letak kontra karya penambangan antara 116,40 BT 116,55 BT
(selisih 0,15 ) dan 8,5 LS 9,05 LS (selisih 0,55), maka luasnya adalah :
= (0,15 x 110,9472 km/) x (0,55 x 111,3056 km/)
= ( 16,64208 x 61,21808) km
= 1018,7961 km2
Kumpulan Soal Sidang Teknik Pertambangan (Part 2)
1. Specific Grafity :
Kepadatan yang dinyatakan sebagai pembanding berat suatu volume dari
suatu zat terhadap berat dari zat standar lain dengan volume yang sama.
Untuk mengukur tekanan dan kapasitas alir dari reservoar
2. Recoverable Reserves :
Jumlah dari minyak atau gas didalam reservoar yang benar-benar dapat
diproduksi
3. Penambangan dengan Back Filling (back filling digging system :
Cara penambangan dengan membuang material ketempat dimana bijihnya
telah diambil. Karena overburden dikembalikan pada tempat yang sudah
diambil/ sudah digali bijihnya maka dibuat back filling digging methode.
Dragline lebih disukai untuk masud ini, disebabkan karena boomnya lebih
panjang dibandingkan dengan fower shovel. Back filling dingging methode
sangat cocok untuk endapan yang tidak berlapis atau bijihnya hanya satu
lapis. Apabila bijihnya dua lapis maka overburden yang pertama dibuangkan
kelaur tambang, beck filling methode cocok untuk material lunak, yang tidak
membutuhkan peledakan. Umumnya untuk endapan yang horizotal.
4. SG campuran :
SG X = a : berat A Kg
Maka SG campuran adalah :
SG Y = b : berat B Kg
A+B+C
SG Z = c : berat C Kg
SGmin
A/a + B/b + C/c
5. Campuran pencucian Batubara :
Batubara dengan butiran halus dapat dicuci dengan cara flotasi, batubara
dengan ukuran antara 40 1.600 (micro) dapat dengan mudah mengapung
dengan menggunakan suatu collector netral (non polar). Batubara dengan
butiran kasar tetap dilakukan dengan tabling dari bermacam-macam type
table.
6. Satuan kadar :
Emas = gr/ton, perak = gr/ton, Fe = %, NI=%
7. Endapan primer :
Endapan pertama, ini terjadi langsung dari magma
8. Endapan sekunder :
Endapan primer yang telah mengalami pelapukan, andapan alluvial terjadi
karena adanya pemisahan alam dari batuan asalnya, dan kemudian
mengumpul disuatu tempat
9. Endapan plaser /endapan alluvial :
Endapan yang terbentuk karena adanya proses kosentrasi alam.
Syarat-syarat supaya material membentuk endapan alluvial :
26. Mineral harus keras
27. Mineral tidak mudah larut dalam asam/basa
28. Memiliki berat jenis yang tinggi (besar dari 3)
10. Berdasarkan cara penambangan yang dilakukan terutama cara
pembuangan overeburdennya, maka ada empat endapan yang cocok untuk
tambang tebuka :
endapan elluvial, endapan yang terjadi karena adanya proses kosentrasi
oleh alam terhadap pelapukan batuan sumber yang telah terangkat pada
jarak yang kurang dari 100 meter
19. Cadangan :
Bagian dari Sumberdaya yang telah diteliti dan diketahui tingkat
keekonomisannya
20. Minimum stoping width :
Stope yang masih ekonomis dimana pekerja masih dapat bekerja serta
penetapan alat secara leluasa
21. Ore estimation :
Untuk menentukan tonase dari pada bijih harus dipertimbangkan dua
faktor :
o berat dari pada bijih
o volume dari pada bijih
22. Pemeriksaan tambang :
Penyelidikan yang teliti dari suatu tambang untuk mendapatkan gambaran
atas nilainya serta dikemudian hari
Penelitian tambang :
Bijih/tambang dinilai secara ekonomis apakah dapat dibuka atau tidak
(dihitung secara ekonomis dan sederhana) jadi dalam hal ini segi geologinya,
seperti peta-peta geologi, penyebaran endapan, petrologi sudah diketahui.
Kemudian dilanjutkan pemboran untuk mengetahui besarnya cadangan
23. Sistem kristal :
Isometrik, mineralnya : Pirit, halit dan flourit.
Tetragonal, mineralnya : kasiterite dan zirkon.
Heksagonal, mineralnya : kuarsa, kalsit, dan hematit.
Orthorombic, mineralnya : topas.
Monoklin, mineralnya : orthoklas, gip,augit
Triklin, mineralnya : albit dan aksinit
24. Pembagian mineral pembentukan batuan :
Mineral Utama :
Mineral-mineral yang secara dominan didalam suatu batuan mempunyai
susunan serta struktur atom tersendiri
Mineral sekundar :
Mineral-mineral sekunder yang kemudian dibentuk dari mineral-mineral
primer
Mineral aksesoris :
Mineral yang terdapat dalam jumlah yang sangat kecil tapi hampir merata
terdapat disemua batuan
25. Beda batuan beku luar dan batuan beku dalam :
a. Batuan beku luar :
a. Terbentuk dipermukaan bumi
b. Struktur porfiri/amorf
b. Batuan beku dalam :
a. Pembentukannya didalam kerak bumi
b. Antara 3 4 km
c. Struktur holokristalin
26. Macam-macam alat Crushing dan Grinding :
Crushing :
Suatu langka pertama dalam mineral dressing yang bertujuan
menghancurkan /memecahkan bongkahan-bongkahan batuan besar menjadi
fragmen yang lebih kecil
Coarse crushing (primary breaking), jawcrusher dan gyratory crusher
Intermediate (secondary) crushing, reduction giratory crusher,
conecrusher dan spiring rolls
2. Eksplorasi
Adalah pekerjaan selanjutnya setelah ditemukannya endapan mineral
berhaga yang antara lain meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui
dan mendapatkan ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan cadangan dari
endapan tersebut.
3. Development
Pekerjaan persiapan untuk penambangan dan pengangkutan yang antara
lain; pembuatan lobang-lobang bukaan ke arah dan dalam endapan bijih
yang sudah pasti ada.
4. Eksploitasi
Adalah kegiatan penambangannya sendiri yaitu mengambil dan membawah
kepermukaan bumi, kadang-kadang sampai pada pemasarannya.
5. Round
Adalah suatu pola lobang bor yang meliputi lokasi dan arah jumlah bor yang
digunakan untuk memperoleh bukaan pada suatu batuan/ore.
6. Country rock
Semua lapisan batuan yang mengelilingi endapan bijih.
7. Gangue mineral
Adalah mineral-mineral pengganggu yang tidak berguna yang terdapat
bersama-sama mineral berharga/bagian dari endapan bijih.
8. Waste (barren rock)
Batuan yang tidak mengandung mineral berhaga bagian lain dari endapan
bijih yang kadarnya sangat rendah.
9. Vein
Adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki bentuk dan menyerupai
urat/pipa, umumya miring, agak tajam terhadap bidang datar. (>450).
10. Overburder
Adalah semua material /batuan yang menutupi bagian atas dari suatu
endapan.
11. Hanging wall
Lapisan batuan yang terletak dibagian atas vein disebut roof atau batubara.
12. Foot wall
Adalah lapisan batuan yang terletak dibagian bawah vein disebut floor untuk
endapan batubara.
13. Dip (kemiringan)
Sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu endapan bijih/lapisan batuan
dengan bidang datar.
14. Strike (jurus)
Arah mendatar dari suatu endapan/batuan yang tegak lurus terhadap
kemiringan.
15. Shaft (sumuran)
Adalah suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah
dengan permukaan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan, alatalat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.
16. Tunnel (terowongan)
Adalah suatu lubang bukaan mendatar/hampir mendatar yang menembus
bukit.
17. Adit
Adalah suatu lubang bukaan mendatar/hampir mendatar yang
menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan hanya
menembus sebelah bukit saja.
18. Drift
Adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat endapan bijih dan
arah sejajar dengan jurus/dimensi terpanjang dari endapan bijihnya.
19. Cross cut
suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang atau memotong jurus
endapan bijih,
suatu lubang bukaan yang menghubungkan shaft dengan endapan bijih
suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang/memotong jalan
pengangkutan utama.
20. RaiSe
Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level bawah
kelevel atas.
21. Winze
Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level atas ke
level bawahnya.
22. Blind shaft
Adalah raize/winze yang berfungsi sebagai shaft, tetapi tidak menembus
sampai kepermukaan bumi.
23. Stope
Adalah suatu tempat atau ruangan dimana endapan bijih sedang ditambang
tetapi bukan tempat penggalian yang dilakuakan selama devolopment.
24. Sump
Adalah sumuran dangkal untuk menampung air untuk kemudian dipompa
kepermukaan bumi, biasanya dibuat ditempat terendah dari shaft dekat
shaft/level.
25. Shaft collar
Adalah bagian paling atas suatu shaft yang diperkuat dengan beton,
kayu/babu/timber.
26. Slope stability
Adalah usaha yang dilakukan sehingga kemiringan dari suatu lereng akan
tetap stabil dan tidak terjadi longsor.
27. Creep
Adalah peristiwa dimana apabila lapisan di bawah lunak dan pillar
mendapatkan tekanan yang kuat dari atas maka lantai pada kiri-kanan akan
naik.
28. Thrust
Adalah batubara/pillar yang kurang kuat tekanan dari atas yang besar dan
lantai kuat, akibat pillar akan pecah.
29. Geologi
Ilmu pengetahuan yang menyelidiki lapisan batuan yang ada dalam kerak
bumi/lapisan batuan pembentuk kulit bumi, tetang adanya suatu endapan,
patahan, lipatan dan/dapat juga dikatakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tetang zat pembentuk kulit bumi.
30. Hubungan geografi dengan topografi
Topografi merupakan detail dari geografi itu sendiri, jadi topografi
merupakan pekerjaan lanjutan dari penyelidikan geografi dan geologi.
31. Faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi shaft
Faktor permukaan :
Topografi : apakah perlu alar kerta api, lori, truck dan belt conveyor.
Permukaan shaft harus terhindar dari bahaya kelongsoran juga:
Dip dan strike dari deposit.
Waktu yang tersedia
37. Breast
Istilah lain dari pada front (fases) bagian dari pada stope yang digali kearah
horizontal.
38. Floor
Bagian bawah dari semua lubang bukaan
39. Rib
Bagian samping/dinding dari suatu drift/tunnel.
40. Ore pass/ore chute
Yaitu lubang bukaan yang dipakai untuk melewatkan bijih dari bagian atas ke
bawah, ore pass dilengkapi dengan chute gate.
41. Underhand stoping
Yaitu suatu cara penambangan dimana arah penggalian/penambangan maju
ke bawah.
42. Overhand stoping
Yaitu cara penambangan yaitu arah penggaliannya horizontal.
43. Rill stoping
Cara penambangan yang merupakan variasi overhand stoping dimana
bentuk atapnya tidak rata tapi bertangga-tangga, bila rata disebut; Falt Back
Stoping.
44. Dilution
Yaitu dinding dari pada stope yang pecah/runtuh akibatnya runtuhan ini
bercampur dengan ore sehingga kadar ore akan turun.
45. Spalling
Yaitu retakan-retakan kecil pada dinding stope, biasanya karena getarangetaran peledakan.
46. Cara penambangan untuk endapan bijih
Open stope methode
Penambangan untuk endapan bijih yang kuat, pada tambang bawah tanah,
dimana dalam penambangannya tidak diperlukaan penyanggaan.
Underground glory hole : suatu sistem penambangan yang merupakan
kombinasi antara open pit dengan underground.
Gophering : cara penambangan untuk endapan bijih yang kecil yaitu
lebih dari 3 meter, bentuknya tidak teratur dan terpisah-pisah tapi
batuannya keras dan bijihnya memiliki nilai tinggi.
Shringkage stoping : bagian dari open stope methode penambanganya
dilakukan selapis demi selapis kemudian dibor dan diledakkan.
Sublevel stoping : penambangan dilakuakan dengan menggunakan
superted methode :
Cut end fill stoping : cara penambangan dengan mengambil/menggali
bagian demi bagian, diamana setiap kali bagian digali itu dikeluarkan,
material pengisi dimasukkan sebelum penggalian berikutnya.
Stull stoping : cara penambangan dimana dinding tempat penggalian
(stopes) disangga dengan penyangga kayu dari foot wall langsung ke
hanging wall. Penyangga tersebut disebut : stull.
Square set stoping : cara penambangan dengan menyangga secara
sistematism, setiap bagian yang telah ditambang dengan timber yang
berbentuk kubus atau empat persegi panjang.
Caving method :
cara penambangan untuk endapan bijih dimana penambangan dilakuakn
pertama-tama dengan melakuakan penggalian bagian bawah (under cutting)
yang Kemudian menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat
batuan itu senndiri/tekanan dari samping/ gabungan dari keduanya.
Top slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock terutama
apabila overburdennya lemah, dimana penambangan dilakuakan selapis
demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang disangga.
Sub level caving : penambangan dari puncak ore body menuju ke bawah
seperti pada top slicing, biasanya untuk batuan yang keras.
Blok caving : penambangan diamana batuan dibagi dalam blok-blok besar
yang kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar
blok.
o Vertikal dan inclined shaft :
First cost (investation cost/ongkos pembuatan)
Cost of eguipment (pada vertikal lebih sedikit menggunakan hosting rope)
Operation cost = ongkos hoisting pada vertikal shaft lebih kecil karena
jaraknya pendek dan geseran yang kecil
Relatife capasity :
a. Inclined shaft : kecepatan skip 3000 3500 ft/menit
b. Vertikal shaft : kecepatan cage 6000 ft/menit
Maintenance = pemilihan vertikal shaft lebih sedikit dari pada inclined shaft
dimana perlu diadakan pemilihan terhadap pilar-pilar
Kedalaman shaft bervariasi terhadap kondisi batuan setempat
47. Batuan amorf
Batuan yang tidak mempunyai bentuk kristal
48. Proses deffrensiasi
Proses pemisahan antara batuan beku (asam) sebelah atas, dan batuan beku
(basa) di bawah. Pemisahan ini berdasarkan kristalisasi dan grafitasi.
49. Proses asimilasi
Penelanan batuan-batuan sekeliling oleh magma yang menujuh
kepermukaan
50. Sedimen mekanik (klastik)
Batuan-batuan yang terdiri dari bagian fragment batuan tanah liat,
konglomerat, bereksi dan lain-lain.
51. Sedimen kimia (non-klastik)
Batuan yang langsung mengendap dari larutan-larutan yang mengandung
berbagai unsur kimia, misalnya ; garam dapur, gamping dan gypsum.
52. Pelapukan mekanik
Suatu pelapukan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan-pengerjaan
mekanik yang mengkibatkan pecehnya batuan yang dinamakan
desentegrasi.
53. Pelapukan kimia
Pelapukan yang disebabkan oleh pengerjaan-pengerjaan kimia.
54. Skala waktu relatif
Yaitu perhitungan waktu geologi dengan membandingkan usia lapisan yang
satu dengan yang lain.
55. Waktu absolut
Struktur itu terbentuk beberapan tahun yang lalu.
56. Daur geologi
Orogenesa : proses pembentukan pegunungan
Cliptogenesa : proses penghancuran relief-relif
Till : Loggikan bahan sedimen besar dan halur.
Erosi : Yaitu pengikisan daratan-daratan yang disebabkan oleh air yang
melaluinya.
Abrasi : Yaitu perusakan di pantai-pantai dan daratan didekat pantai yang
disebabkan oleh ombak.
Denudasi : Yaitu pengerjaan oleh air dimana relief-relief yang tinggi oleh
sebab adanya pecahan-pecahan ombak maka relief-relief yang tinggi
menjadi daratan.
Erosi glacial : Pengikiran dataran yang disebabkan oleh es yang melaluinya.
Deflasi : Pengikisan oleh angin yang dapat membawa material-material.
Meander : Yaitu perpisahan suatu daratan/daerah oleh sungai karena dilalui
air.
Stalaktit dan Stalaknit: Pengerjaan air antara lain dari gamping larutan
dimana H2O dan CO2 menguap sehingga reaksi kimia tersebut beralih.
Stalaktif : tergantung di atap suatu gua
Stalaknit : yang tumbuh dari dasar gua.
57. Lava
Magma yang sampai pada permukaan bumi masih didalam keadaan cair.
58. Daur batuan
Cyclus dari kejadian-kejadian yang tidak berakhir, pertama -tama
menbentuk batuan beku (pendinginan magma), kemudian mengalami proses
pelapukan fisika dan kimia terbentuklah sedimen klastik, dan dengan
pertolongan jasad-jasad terbentuklah sedimen organik sedangkan laruatan
lain karena penguapan dan proses kimia terbentuk sedimen kimia. Kemudian
dari batuan beku/sedimen dengan adanya tekanan dan temperatur yang
tinggi, maka dapat dapat berubah menjadi batuan metamorf, dari batuan
metamorf kemudian akan terbentuk magma kembali.
59. High grade ore
Yaitu bijih yang mempunyai kadar diatas kadar menurut kontrak penjualan.
60. Low grade ore
Yaitu bijih yang mempuyai kadar terletak antara kadar penjualan menurut
kontrak dari kadar rejektion point (penolakan).
61. Metalic mineral
Yaitu mineral yang mempunyai spesifik gravity yang tinggi serta mempunyai
kilap logam.
62. Non metalic
Kurang dimiliki sifat-sifat metal di atas contohnya; carbon, aspal, intan
63. Mineral industri
Mineral yang tanpa mengalami banyak pengolahan dan langsung dapat
dipergunakan, contoh : batukapur, granit, tanah liat, pasir.
64. Precious mineral (logam mulia)
Mineral yang sangat kuat bertahan terhadap oksidasi contohnya; emas,
perak, platina.
65. Tracing float
Yaitu kegiatan untuk mencari sumber mineral dengan mengikuti potongan
dengan endapan bijih.
Syaratnya; keras, density tinggi, tidak larut dalam asam/basa lemah. Biasa
usaha ini dimulai dari sungai dan alat yang dipakai adalah pen/dulang.
66. Persyaratan yang harus dipenuhi pada proses pelapukan.
Mineral yang terkandung dalam batuan haruslah mudah lapuk. Artinya tidak
stabil pada kondisi yang dapat kena udara/atmosfer.
67. Sampling
Pengambilan suatu bagian yang terkecil dari suatu subjek yang besar
dimana bagian yang terkecil itu dapat mewakili keseluruhan.
Sampling itu tidak representative dalam hal :
Dalam hal pengambilan sampel
Kesalahan dalam analisa
1. Penyelidikan prospek :
a. Penyelidikan geologi
b. Penyelidikan peralatan dan pemboran
c. Meninjau ongkos-ongkos yang meliputi ongkos trasportasi dan ongkosongkos lain
d. Pengambilan contoh dari out crop/sumur-sumur uji
e. Meninjau keadaan pemasaran
74. Assay value pada tambang batubara adalah mengenai
Fixed carbon
Volatile mater (zat terbang)
Moisture content (kadar air)
Ash content (kadar abu)
Calorific value (nilai kalor)
75. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses pelapukan
Mineral-mineral yang terkandung dalam batuan haruslah mudah lapuk.
Artinya tidak stabil pada kondisi yang dapat kena udara antmosfir.
76. Syarat-syarat lapangan kapal keruk
Alluvial deposite
Kedalaman tidak melebihi kemampuan ladder max.
Kekayaan 1.5 10 kw/1000 m3
Cadangan 3.5 5 tahun
PT. British Petroleum > Migas > Muara Enim, Sumsel > Pemboran Lepas
Pantai
PT Timah TBk > Timah > Kepulauan Bangka dan Kundur, Babel >
Dredging dan Gravel Pump (Kapal Keruk dan Pompa semprot)
PT Krakatau Steel > Bijih Besi > Cilegon, Banten > open pit & cut
and fill
PT Cibaliung Sumber Daya > Emas > Cimanggu, Banten > Cut and
Fill
PT Freeport > Tembaga > tembagapura, Kab. Mimika, Papua > Block
Caving dan Open Pit Mine