Anda di halaman 1dari 12

Kumpulan Soal Sidang Teknik Pertambangan (Part 1)

1. jelaskan perbedaan tahap-tahap kegiatan pertambangan &


penambangan ?
jawab :
- Pertambangan adalah suatu kegiatan yang mencakup mulai dari
prospeksi, eksplorasi, evaluasi, development, eksploitasi dan
penjualan/pemasaran bahan galian.
- Penambangan adalah suatu kegiatan yang berusaha melepaskan bahan
galian dari batuan induknya yang dibawa kepermukaan untuk diolah demi
kepentingan/kebutuhan orang banyak.
2. perbedaan mineral dan maseral ?
jawab :
Mineral adalah suatu benda padat anorganik yang terdapat di alam
secara alamiah mempunyai komposisi kimia secara tertentu dan sifat fisik
yang tetap.
Maseral adalah unsur-unsur organik yang terdapat di alam secara
alamiah sebagai pembentuk batubara.
3. skala mosh ?
jawab :
Skala mosh adalah skala yang menunjukkan tingkat kekerasan mineral yaitu
daya tahan mineral terhadap goresan.
1. Talk
: Mg3O4Si2O10
2. Gipsum
: CaSO4 2H2O
3. Kalsit
: CaCO3
4. Fluorit
: CaF5
5. Apatit
: C5PO4
6. Ortoklas
: KalSi2O4
7. Kuarsa
: SiO2
8. Topas
: Al2(FOH)2SiO2
9. Korundum : Al2O3
10. Intan
:C
4. perbedaan sumberdaya dan cadangan ?
jawab :
Sumber daya adalah material yang terdapat di alam baik zat cair, zat
pada maupun gas yang mengandung satu atau lebih komoditas dan
diharapkan dapat menguntungkan bila ditambang.
Cadangan adalah endapan bahan galian yang dapat menguntungkan bila
ditambang berdasarkan teknologi pada saat ini, karena telah melalui sutau
perhitungan yang teliti.
5. apa yang dimaksud dengan anomali ?
jawab :
Anomali adalah segala sesuatu yang menunjukkan gejala yang lain daripada
gejala di tempat lain.
6. tahap-tahap kegiatan eksplorasi ?
jawab :
Target eksplorasi meliputi dimana daerahnya, bahan galian apa.
Peninjauan lapangan meliputi survei geologi regional, sampling secara
acak pada daerah-daerah prioritas.
Eksplorasi pendahuluan meliputi pemetaan topografi, pemetaan geologi,
survei geokimia, survei geofisika dan pemboran awal.
Eksplorasi lanjut meliputi survei geofisika, pemboran lanjutan.
Eksplorasi detail meliputi pemboran detail, sampling detail.

cadangan bahan galian (cadangan terukur).


7. jelaskan metode geofisika dan geokimia ?
jawab :
Metode geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih
unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air atau gas
untuk mendapatkan anomali geokimia.
Metode geofisika adalah kegiatan yang dilakukan berdasarkan kontras
atau perbedaan sifat fisik dari batuan, mineral, dan bijih dari endapan yang
diukur.
8. rumus kimia : galena, kalkopirit, silika, halit dan pirit
jawab :
- galena
: PbS
- kalkopirit
: CuFeS2
- silika
: SiO2
- halit
: NaCl
- pirit
: FeS2
9. genesa terbentuknya endapan nikel primer dan sekunder ?
jawab :
Endapan nikel primer adalah endapan nikel yang terbentuk langsung dari
pembekuan magma yang membentuk batuan beku ultra basa peridotit
dengan kandungan Ni 0,2 %.
Endapan nikel sekunder adalah endapan nikel yang terbentuk sebagai
konsentrasi residu dan proses pelapukan yang batuannya berasal dari
batuan ultra basa peridotit dan serpentinit.
10. batuan-batuan yang mengandung Ni ?
jawab :
- peridotit
: 0,2000 %
- gabro
: 0,0160 %
- diorit
: 0,0040 %
- granit
: 0,0002 %
11. apa yang dimaksud dengan skala ?
jawab :
Skala adalah perbandingan antara jarak penggambaran di peta dengan jarak
sebenarnya dilapangan.
12. jelaskan pengolahan dan metalurgi ?
jawab :
Pengolahan adalah proses pemisahan mineral-mineral berharga dari
mineral-mineral tidak berharga. Proses pengolahan meliputi communution,
sizing dan concentration.
Metalurgi adalah proses ekstraksi logam dari bijihnya, dimana terjadi
perubahan sifat kimia.
13. Apa itu COG ?
jawab :
Kadar rata-rata terendah yang dapat menguntungkan bila ditambang
berdasarkan teknologi pada saat ini.
Kadar terendah yang masih menguntungkan bila ditambang.
14. Perbedaan stock yard dan stock pile ?
jawab :
Stock yard adalah tumpukan material/bahan galian yang belum melalui
suatu proses pengolahan.
Stock pile adalah tumpukan material/bahan galian yang sudah melalui

sutau proses pengolahan.


15. Apa itu mesh ?
jawab :
Mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inch linier.
16. Pebedaan ETO dan EFO ?
jawab :
ETO adalah produksi yang dilakukan pada front penambangan kemudian
diangkut ke stock yard.
EFO adalah produksi yang dilakukan pada saat pengosongan grizzly
kemudian diangkut ke stock pile.
17. Perbedaan iklim dan cuaca ?
jawab :
Iklim adalah keadaan yang berhubungan dengan gejala atmosfir dan
daerah cakupannya luas dengan jangka waktu sangat lama.
Cuaca adalah keadaan pada suatu tempat dengan jangka waktu terbatas
dan daerah cakupannya kecil.
18. Jelaskan jenis-jenis kontur ?
jawab :
Kontur indeks adalah garis kontur yang biasanya mempunyai nilai antara
5 10 kali dari kontur biasa, umumnya dibuat garis tebal.
Kontur setengah adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis
putus-putus dengan nilai ketinggian adalah setengah dari kontur biasa.
Kontur biasa adalah garis kontur yang digambarkan dengan garis biasa
yang memperlihatkan titik ketinggian suatu daerah.
19. perbedaan tambang terbuka dan tambang bawah tanah ?
jawab :
Tambang terbuka adalah segala aktifitas penambangannya berhubungan
langsung dengan udara luar.
Tambang bawah tanah adalah segala aktifitas penambangannya tidak
berhubungan langsung dengan udara luar.
20. Jelaskan metode tambang terbuka dan tambang bawah tanah
?
jawab :
Metode tambang terbuka :
Open pit, open cut, open cast dan open mine adalah metode
penambangan yang diterapkan untuk bahan galian logam.
Quarry adalah metode penambangan yang diterapkan untuk bahan
galian non logam.
Strip mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk endapan
bahan galian yang posisinya horisontal atau agak miring.
Alluvial mine adalah metode penambangan yang diterapkan untuk
endapan alluvial.
Metode tambang bawah tanah :
Open stope methods :
? gophering adalah sistem yang arah penggaliannya selalu mengikuti arah
endapan bijih.
? underground glory hole adalah sistem penggaliannya dimulai dari atas
raise dan diperbesar ke segala arah.
? shrikage stoping adalah sistem penggaliannya dilakukan secara over hand.
? sublevel stoping adalah sistem dimana dibuat sublevel-sublevel dengan
jarak tertentu.
Supported methods :

? cut and fill stoping adalah sistem penggaliannya dimana broken orenya
dikeluarkan seluruhnya dan diganti dengan fiiling material.
? shrinkage stoping adalah sisitem yang menerapkan perpaduan antara
shrinkage dan cut and fill stoping.
? square set stoping adalah sistem penambangannya digunakan timber
untuk menyangga seluruh ruangan bekas tambang.
? stull stoping adalah sistem penambangannya menggunakan stull untuk
menyangga antara hanging wall dan foot wall.
Caving methods :
? top slicing adalah sistem penggaliannya diawali dari puncak yang
dilakukan slice demi slice.
? sublevel caving adalah sistem penggaliannya dengan membuat sublevelsublevel.
? block caving adalah penambangannya dengan memanfaatkan runtuhnya
broken ore dalam tiap block level.
21. Apa itu stripping ratio dan BESR ?
jawab :
Stripping ratio adalah perbandingan antara jumlah overburden yang akan
dikupas dengan endapan bijih yang akan dikupas.
BESR adalah perbandingan antara keuntungan kotor dengan ongkos
pengupasan overburden.
22. apa perbedaan over burden dan inter burden ?
jawab :
Overburden adalah material yang berada diatas endapan bahan galian.
Inter burden adalah material yang berada diantara endapan bahan
galian.
23. curah hujan dalam mm buktikan ?
jawab :
Curah hujan mempunyai satuan mm, sebab dalam luas 1 m2 dapat
diperoleh air sebanyak N mm. Misal : 10 mm/24 jam artinya dalam waktu 24
jam terdapat air sebanyak 10 liter dalam luas 1 m2.
Bukti : 1 liter
= 1 dm3
10 liter = 0,01 m3
10 liter/m2 = 0,01 m3/ m2
= 0,01 m = 10 mm (terbukti)
24. cara menentukan % kemiringan jalan ?
jawab :
Rumus dasar :
Sin ? = a/b
Cos ? = c/b
a
b
tg ? = a/c
c
25. jelaskan cara menentukan lintang dan bujur ?
jawab :
Keliling bumi di katulistiwa : 40.070 km
Keliling bumi di kutub
: 39.941 km
Maka tiap derajat bumi setara dengan :
Lintang = 40.070 km/360 = 111,3056 km
Bujur = 39.941 km/360 = 110,9472 km
Bila letak kontra karya penambangan antara 116,40 BT 116,55 BT
(selisih 0,15 ) dan 8,5 LS 9,05 LS (selisih 0,55), maka luasnya adalah :
= (0,15 x 110,9472 km/) x (0,55 x 111,3056 km/)

= ( 16,64208 x 61,21808) km
= 1018,7961 km2
Kumpulan Soal Sidang Teknik Pertambangan (Part 2)
1. Specific Grafity :
Kepadatan yang dinyatakan sebagai pembanding berat suatu volume dari
suatu zat terhadap berat dari zat standar lain dengan volume yang sama.
Untuk mengukur tekanan dan kapasitas alir dari reservoar
2. Recoverable Reserves :
Jumlah dari minyak atau gas didalam reservoar yang benar-benar dapat
diproduksi
3. Penambangan dengan Back Filling (back filling digging system :
Cara penambangan dengan membuang material ketempat dimana bijihnya
telah diambil. Karena overburden dikembalikan pada tempat yang sudah
diambil/ sudah digali bijihnya maka dibuat back filling digging methode.
Dragline lebih disukai untuk masud ini, disebabkan karena boomnya lebih
panjang dibandingkan dengan fower shovel. Back filling dingging methode
sangat cocok untuk endapan yang tidak berlapis atau bijihnya hanya satu
lapis. Apabila bijihnya dua lapis maka overburden yang pertama dibuangkan
kelaur tambang, beck filling methode cocok untuk material lunak, yang tidak
membutuhkan peledakan. Umumnya untuk endapan yang horizotal.
4. SG campuran :
SG X = a : berat A Kg
Maka SG campuran adalah :
SG Y = b : berat B Kg
A+B+C
SG Z = c : berat C Kg
SGmin
A/a + B/b + C/c
5. Campuran pencucian Batubara :
Batubara dengan butiran halus dapat dicuci dengan cara flotasi, batubara
dengan ukuran antara 40 1.600 (micro) dapat dengan mudah mengapung
dengan menggunakan suatu collector netral (non polar). Batubara dengan
butiran kasar tetap dilakukan dengan tabling dari bermacam-macam type
table.
6. Satuan kadar :
Emas = gr/ton, perak = gr/ton, Fe = %, NI=%
7. Endapan primer :
Endapan pertama, ini terjadi langsung dari magma
8. Endapan sekunder :
Endapan primer yang telah mengalami pelapukan, andapan alluvial terjadi
karena adanya pemisahan alam dari batuan asalnya, dan kemudian
mengumpul disuatu tempat
9. Endapan plaser /endapan alluvial :
Endapan yang terbentuk karena adanya proses kosentrasi alam.
Syarat-syarat supaya material membentuk endapan alluvial :
26. Mineral harus keras
27. Mineral tidak mudah larut dalam asam/basa
28. Memiliki berat jenis yang tinggi (besar dari 3)
10. Berdasarkan cara penambangan yang dilakukan terutama cara
pembuangan overeburdennya, maka ada empat endapan yang cocok untuk
tambang tebuka :
endapan elluvial, endapan yang terjadi karena adanya proses kosentrasi
oleh alam terhadap pelapukan batuan sumber yang telah terangkat pada
jarak yang kurang dari 100 meter

endapan alluvial, proses terjadinya sama dengan endapan elluvial tetapi


telah terangkat lebih dari 100 km
endapan vein, yang tebal lebih dari 5 meter dan telah tersingkap
endapan horizontal, yang luas seperti batubara, garam-garam dan
ilmenit
11. Prinsip Kerja Jigging :
Jigging ialah proses ore kosentrasi dalam suatu cairan berdasarkan
perbedaan berat jenis dari partikel mineral yang mengakibatkan
kesanggupan dari pertikel tadi mengatur dirinya mengambil kedudukan
(startification) dalam beberapa lapisan sesuai dengan BD-nya masingmasing yang kemudian dilanjutkan dengan pengeluarannya.
Dalam jigging digunakan gaya hidrolic ke 2 jurusan, yaitu bergantian aliran
air ke atas (pulsion) melalui suatu lapisan partikel semistationery bed yang
bertidak sebagai media pemisah dan ditahan oleh suatu screen. Pada saat
terjadi pulsion dan suction, maka partikel mengalami fraksi gaya-gaya yang
berbeda-beda.
12. Pemisahan Kosentrasi dan Tailing :
Partikel mineral yang berstratifikasi dalam lapisan-lapisan yang berbeda
berat jenisnya dapat dipisahkan dengan beberapa cara :
Pengeluaran berkala :
Fine concentrate mungkin dapat kelaur (lolos) dengan sendirinya melalui
screen apabila sizenya lebih kecil dari screen. Coarse kosentrate dan tailing
(mineral) ringan yang dapat diatas screen dapat dikeluarkan dengan jalan
digaruk lapisan demi lapisan
Secara kontinue :
Fine concentrate dapat lolos dari screen dan keluar dari bawah sebagai
hutch concentrase. Cprase concentrate yang terdapat diatas screen dapat
dikeluarkan melalui gate dan discarge diatas screen. Tailing yang terdapat
pada lapisan atas dapat keluar karena dorongan feet yang baru melalui
discreen endapan
13. Angle of repose :
Sudut yang dibentuk oleh suatu mineral lepas yang mengunduk seperti
kerucut dimana diperoleh keseimbangan
14. Cara pencucian Cassiterite (bijih timah):
Pada waktu pulp (material-material yang berupa lumpur atau campuran
antara air dengan material-material solid) melintasi riffle material yang berat
akan tertangkap riffle sedangkan material yang ringan akan ikut bersamasama dengan aliran pulp keluar sluice box sebagai tailling
15. Reduction ratio :
Nilai perbandingan diameter dari feet terbesar dengan diameter produk
terbesar
16. Ore limit :
Batas dari pada bijih, biasa merupakan kontak garis yang tertentu atau
batas-batas yang tidak tertentu, tergantung dari pada assay dari pada
sample
17. Assay :
Nilai metal dalam bijih
18. Prospect :
Suatu tambang endapan mineral yang belum menjadi tetapi ada
kemungkinan untuk bisa di tambang

19. Cadangan :
Bagian dari Sumberdaya yang telah diteliti dan diketahui tingkat
keekonomisannya
20. Minimum stoping width :
Stope yang masih ekonomis dimana pekerja masih dapat bekerja serta
penetapan alat secara leluasa
21. Ore estimation :
Untuk menentukan tonase dari pada bijih harus dipertimbangkan dua
faktor :
o berat dari pada bijih
o volume dari pada bijih
22. Pemeriksaan tambang :
Penyelidikan yang teliti dari suatu tambang untuk mendapatkan gambaran
atas nilainya serta dikemudian hari
Penelitian tambang :
Bijih/tambang dinilai secara ekonomis apakah dapat dibuka atau tidak
(dihitung secara ekonomis dan sederhana) jadi dalam hal ini segi geologinya,
seperti peta-peta geologi, penyebaran endapan, petrologi sudah diketahui.
Kemudian dilanjutkan pemboran untuk mengetahui besarnya cadangan
23. Sistem kristal :
Isometrik, mineralnya : Pirit, halit dan flourit.
Tetragonal, mineralnya : kasiterite dan zirkon.
Heksagonal, mineralnya : kuarsa, kalsit, dan hematit.
Orthorombic, mineralnya : topas.
Monoklin, mineralnya : orthoklas, gip,augit
Triklin, mineralnya : albit dan aksinit
24. Pembagian mineral pembentukan batuan :
Mineral Utama :
Mineral-mineral yang secara dominan didalam suatu batuan mempunyai
susunan serta struktur atom tersendiri
Mineral sekundar :
Mineral-mineral sekunder yang kemudian dibentuk dari mineral-mineral
primer
Mineral aksesoris :
Mineral yang terdapat dalam jumlah yang sangat kecil tapi hampir merata
terdapat disemua batuan
25. Beda batuan beku luar dan batuan beku dalam :
a. Batuan beku luar :
a. Terbentuk dipermukaan bumi
b. Struktur porfiri/amorf
b. Batuan beku dalam :
a. Pembentukannya didalam kerak bumi
b. Antara 3 4 km
c. Struktur holokristalin
26. Macam-macam alat Crushing dan Grinding :
Crushing :
Suatu langka pertama dalam mineral dressing yang bertujuan
menghancurkan /memecahkan bongkahan-bongkahan batuan besar menjadi
fragmen yang lebih kecil
Coarse crushing (primary breaking), jawcrusher dan gyratory crusher
Intermediate (secondary) crushing, reduction giratory crusher,
conecrusher dan spiring rolls

Fine crusher, gravity stam mill


Special USE. Toothed stam mill
Grinding :
Penghancuran oleh gaya gesekan dan biasanya dipakai untuk material halus
(max 6 mesh)
Tumbling mill
Balls mill
Rod mill
Tube mill
27. Grade Resistance :
Besarnya gaya berat yang melawan/membantu gerak kendaraan karena
kemiringan jalan yang dilaluinya
28. Match factor :
Faktor untuk menilai keserasian kerja antara alat angkut dan alat muat
dalam operasi penambangan
na . Ctm
Dimana :
MF
=
MF
= match factor
Nm. Cta
na
= jumlah alat angkut
Nm
= jumlah alat muat
Ctm
= Cycle Time alat muat
Cta = cyle time Alat angkut
29. Kestabilan lereng:
Besarnya sudut untuk suatu bench agar tetap stabil (tidak terjadi
kelongsoran)
30. Kestabilan lereng tergantung pada :
o Komposisi kimia batuan, yang menentukan sifat-sifat fisik tanah/batuan
o Bidang diskontinu (stratifikasi, joint, fault, fold, dan gerakan-gerakan
tektonik)
o adanya air tanah, terutama bila disertai oleh stratifikasi/joints
o geometri lereng (tinggi lereng, sudut lereng, berm width,bank width)
31. Cara mengantasi Kelongsoran :
membuat sudut kemiringan yang merupakan kompromi antara safety
dengan segi keamanan
menggunakan drainage sistem yang sesuai
pada waktu-waktu tertentu harus diamati, tempat-tempat terjadinya
tension crack
kalau bench dibiarkan terlalu lama, maka sudut kemiringannya harus
diawasi apakah cocok untuk safety atau tidak
32. Perbedaan batuan asam dan basa :
Batuan asam : Banyak mengandung SiO2 , Warna terang
Batuan basa : Kurang SiO2, Warna gelap/hitam
33. Silika (SiO2) :
Merupakan mineral utama, yaitu mineral-mineral yang secara dominan
didalam suatu batuan
34. Swell factor :
Material dialam itu didapat dalam keadaan padat dan terkonsilidasi dengan
baik sehingga hanya sedikit bagian yang kosong atau yang terisi udara
diantara butir-butirnya, lebih-lebih kalau butir buti itu halus sekali. Tetapi bila
material itu digali dari tempat aslinya maka akan terjadi pengembangan
volume (swell). Bila 1,00 cuyd tanah liat dialam bila telah digali akan
memiliki volume sebesar 25% dan dikatakan baik material tersebut
mempunyai swell factor sebesar 0.80 atau 80%

SF = (V insitu/V loos)x100% = (1,00/1,25)x100% = 80%


Present swell = (1,25/1-1)x100% = 25%
35. Refractory :
Bahan yang mempunyai sifat dapat mempertahankan bentunya pada
temperatur yang tinggi. Gunanya:
Pelapis tanur untuk proses-proses yang memerlukan temperatur yang tinggi
Atap tanur
Kuali penuang logam/terak cair
Cawan tanah panas (crusibel)
36. Jenis-jenis Refraktory :
Bedasarkan komposisi kimia/persenyawaan :
Refraktory oksida :
Silika : lempung tanah api, alumina kadar tinggi, chromit, magnesia chromit
Refraktory bukan silika :
Karbon dan grafit : silikon karbida
37. Berdasarkan sifat keamanan :
Refraktory asam (Refraktory yang menggunakan suatu bahan dan sifat
kimianya asam) misalnya :
Silika
Lempung tanah api
Alimina silikate
Refraktory basa, misalnya :
Bauksit brick
Alundan
c. Refraktory netral :
Carbon, grafit
Chromit
Logam : Cu, Pt, Th, Ti, dsb
d. Rafe refraktory :
Berrilium oksida
Titan oksida
38. Harga logam didunia tergantung dari beberapa faktor :
konsentrasi logam pada kerak bumi
kadar logam pada bijih
kesulitan pada ekstraksi metalurginya
kemurnian logam dari kotornya
jumlah produksi logam
pemakiannya
faktor politik
pajak tiap negara
39. Metal recovery :
Jumlah logam (dalam berat) yang berada pada kosentrat dibandingkan
dengan jumlah logam (dalam berat) yang berada pada feet (bijih)
40. Ekonomic recovery :
Nilai dari kosentrat yang nyata (riel) di bandingkan dengan nilai dari
kosentrat yang ideal dari suatu proses pengolahan bijih
41. Free On Board :
Produsen menanggung ongkos sampai kepelabuhan (tempat pengapalan)
42. Free On Rail :
Pembeli yang menaggung ongkos ke tempat dimana bijih akan di bawah

43. Cost Insurance dan Feight (CIF) :


Semua ongkos asuransi, transport sudah termasuk dalam harga. Bila ongkos
naik, maka ongkos ditanggung oleh produsen/penjual
44. Calcining :
Pemisahan karbonat dengan batuan panas
45. Roasting :
Proses reaksi dari bijih (padat) atau kosentrat dengan gas, biasanya oksiden
dari atmosfer dengan tujuan utama mengoksidasi mineral-mineral sulfida
menjadi oksida-oksida atau sulfat-sulfat
46. Sintering :
Proses dimana bahan padat yang halus terpisah-pisah di aglomerasikan
menjadi cake yang berpori-pori, bersela dengan batuan panas
47. Proses metalurgi untuk logam Cu
Proses pada Cu sulfida :
Biasanya proses yang dilakukan untuk bijih cu sulfida adalah dengan proses
pyrometalurgy. Langka-langka dari proses itu adalah :
meningkatkan kadar Cu hingga 25% di dalam konsentrat yang
dihasilkan dari proses mineral dressing
proses oksidasi rosting pada temperatur 750 8000 C, pada temperatur
ini hanya Cu sulfida yang dapat teroksidir, sehingga didapat Cu oksida tetap
(tidak berubah) dan Cu sulfida berubah menjadi Cu oksida
proses netral smelting (dalam dapur strall oven) pada temperatur
14000 C, terjadi pemisahan dimana mineral-mineral oksida (mis. Fe oksida)
akan masuk kedalam slag sedangkan mineral-mineral sulfida akan terbentuk
matte
matte yang terjdi dari Cu sulfida dengan hembusan udara matte tersebut
menjadi matelister Cu (proses terjadinya dalam converter horizontal pada
temperatur 15000 C dengan kadar Cu manjadi 98 99%
ferinery (pemurnian) dikerjakan dengan electro refinery
48. Bijih-bijih Cu sulfida :
Covelite (CuS), Chaclopyrite (CuFeS2), Bornite (CuSO4 Cu(OH)2), dll
49. Proses Cu oksida :
Proses yang dilakukan adalah hydrometalurgy :
o Leaching dan dengan memakai H2SO4 dimana Cu dirubah menjadi Cu
sulfat
o Cu dalam larutan sulfat dikerjakan dalam cementasi, proses cementasi
ini menggunkan scrap Fe
o Electro perfinery
50. Penggolongan mineral berdasarkan persenyawaan kimia :
1. Unsur
5. Sulfat
2. Haloida
6. Oksida
3. Organis
7. Sulfat
4. Carbonat
8. Silikat
51. Cara terbentuknya mineral ialah : primer, sekunder, aksesor.
Contoh :
Primer : meneral berbentuk insitu (asal), misal; Calciite, Granit, Kuarsa,
Biotit
Sekunder : Mineral yang telah mengalami pelapukan (dari primer). Misal;
Chlorite.
Aksesor : Jumlah mineralnya kecil tetapi merata pada semua batuan.
Misalnya; magnetit, hematit, limonit.

52. Kadar macam-macam logam :


Au (emas)
= gr/ton
Sn (timah)
= kwintal/1000 m3
Fe (besi)
=%
Cu (tembaga)
=%
Ni (nikel)
=%
53. Macam-macam semen :
Pozzolanas semen : dibuat pada batuan-batuan yang telah
mengandung dari pada komposisi semen dan ditambah dengan silika
bebas
Slag semen : dibuat dari pada slag peleburan baja, dimana dalam slag
itu terdapat komponen semen, antara lain Al2 O3 SiO2, Ca oksida, Fe oksida
Si oksida.
Aluminous semen : dibuat dari sebagian komponen SiO2 yang diganti
dengan oksida besi dan Al.
Masanry, Water Proof, Calored Cemen (ketiganya adalah portland cemen
yang ditambah dengan suatu zat semen).
Masanry cement : Portland semen + partikel-partikel kerikil + pecahan
silika + clay
Water Proof cement : Portland semen + asam asetat
Calored Cement : Portland semen + zat-zat tertentu sesuai dengan yang
kita inginkan.
54. Pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan apakah suatu
penambangan dibuka dengan tambang terbuka atau tertutup antara lain :
Kedalaman dari endapan, hal ini merupakan endapan kuno, karena
dengan kemajuan teknologi sekarang ini faktor kedalaman bukan lagi
merupakan suatu permasalahan, hal ini dapat kita lihat pada contoh berikut :
Dicikatok dengan kedalaman kurang dari 435 m, digunakan sistem tambang
bawah tanah, sedangkan pada tambang tembaga di bingham (USA) dengan
kedalaman lebih dari 435 m, masih digunakan tambang terbuka
Pertimbangan ekonomis, hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan
semaksimal mungkin dengan mining recovery yang semaksimal mungkin
dan relatif aman bagi pekerja.
55. Keuntungan tambang terbuka :
ongkos operasi lebih murah
mengamatan dan pengawasan relatif lebih mudah
kondisi kerja yang lebih baik, karena langsung berhubungan dengan
udara luar
alat-alat mekanis yang lebih besar dapat bekerja lebih leluasa, sehingga
produksi dapat ditingkatkan lebih besar
mining recovery rata-rata lebih besar, batas-batas endapan lebih mudah
diketahui dan dapat dimanfaatkan, secara keseluruhan
pemakaian bahan peledak dapat lebih effisien dan leluasa
relatif lebih aman, bahaya yang ditimbulkan hanyalah adanya
kelongsoran, juga dapat disebabkan oleh gas-gas beracun, kebakaran,
keruntuhan dan lain-lain
56. Kerugian-kerugian tambang terbuka :
karena pengaruh langsung dengan cuaca /udara, effisiensi kerja berubahubah sesuai dengan keadaan cuaca
kedalaman penggalian terbatas, hal ini cenderung tergantung dari
bentuk endapanya
karena pengaruh dari pekerjaan blending/mixing, alat-alat tersebar

letaknya, sehingga menyulitkan pengaturnya dari alat-alat


adanya kesukaran pembuangan overburden
57. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan tambang :
Keuntungan /laba yang diinginkan
Jumlah cadangan dan umur tambang
Batas maksimum dari pada kedalaman tambang pada akhir operasi
Kemiringan tebing
Stirping rationya
Cut of gradenya
58. Oksigen balance
Untuk membentuk zero oksigen balance yaitu unsur-unsur hidrogen,
nitrogen, oksigen dan karbon didalam bahan peledak dan hal ini harus
sebanding sedemikian rupa agar sewaktu peldakan semua unsur akan
membentuk H2O, N2 dan CO2
Rumus oksigen balance (OB) = 3NH4NO3 + CH2 - 7H2O + CO2 + 3N2
59. Bila oksigen kurang (O2) kurang gas CO
2NH4 NO3 + CH2 5H2O + 2N2 + CO
60. Bila oksigen (O2) lebih gas NO2
5NH4 NO3 + CH2 11H2 O + CO + 4N2 + 2NO
(O0 1/2Na0 Ca0) 2CO N0 O
61. Oksigen balence
artinya yang terdapat dalam campuran bahan peledak apabila bereaksi
hanya cukup membentuk uap air (H2O), karbon dioksida (CO2) dan nitrogen
(N2) bebas.
62. Mining
Suatu kegiatan pengambilan endapan berharga dari dalam kulit bumi baik
dengan penggalian permuakaan tanah maupun dibawah tanah.
63. Rock (batuan)
Adalah kumpulan satu atau lebih mineral-mineral yang terdiri dari zat-zat
anorganik yang membentuk kulit bumi.
64. Ore (endapan bijih, cebakan bijih)
Adalah kumpulan dari mineral-mineral yang berharga dari pada logam dapat
diambil (diextrak) salah satu/lebih logam dengan menguntukan berdasarkan
keadaan teknologi ekonomi saat itu.
65. Kuasa pertambangann
Adalah wewenang yang diberikan kepada badan/perseorangan untuk
melaksanakan usaha pertambangan.
66. Penambangan
Adalah suatu kegiatan membebaskan/menganbil mineral-mineral serta
batuan yang mempunyai arti ekonomis dan batuan induknya dari dalam kulit
bumi dengan penggalian pada daerah dipermukaan /di bawah tanah untuk
dimanfaakan.
Kegiatan-kegiatan dasar penambangan tersebut yaitu :
Pembongkaran (loosening)
Pemuatan (loading)
Pengangkutan (hauling)
Kumpulan Soal Sidang Teknik Pertambangan (Part 3)
1. Prospeksi
Adalah kegiatan penyelidikan, pencarian, dan penemuan, endapan-endapan
mineral berharga.

2. Eksplorasi
Adalah pekerjaan selanjutnya setelah ditemukannya endapan mineral
berhaga yang antara lain meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui
dan mendapatkan ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan cadangan dari
endapan tersebut.
3. Development
Pekerjaan persiapan untuk penambangan dan pengangkutan yang antara
lain; pembuatan lobang-lobang bukaan ke arah dan dalam endapan bijih
yang sudah pasti ada.
4. Eksploitasi
Adalah kegiatan penambangannya sendiri yaitu mengambil dan membawah
kepermukaan bumi, kadang-kadang sampai pada pemasarannya.
5. Round
Adalah suatu pola lobang bor yang meliputi lokasi dan arah jumlah bor yang
digunakan untuk memperoleh bukaan pada suatu batuan/ore.
6. Country rock
Semua lapisan batuan yang mengelilingi endapan bijih.
7. Gangue mineral
Adalah mineral-mineral pengganggu yang tidak berguna yang terdapat
bersama-sama mineral berharga/bagian dari endapan bijih.
8. Waste (barren rock)
Batuan yang tidak mengandung mineral berhaga bagian lain dari endapan
bijih yang kadarnya sangat rendah.
9. Vein
Adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki bentuk dan menyerupai
urat/pipa, umumya miring, agak tajam terhadap bidang datar. (>450).
10. Overburder
Adalah semua material /batuan yang menutupi bagian atas dari suatu
endapan.
11. Hanging wall
Lapisan batuan yang terletak dibagian atas vein disebut roof atau batubara.
12. Foot wall
Adalah lapisan batuan yang terletak dibagian bawah vein disebut floor untuk
endapan batubara.
13. Dip (kemiringan)
Sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu endapan bijih/lapisan batuan
dengan bidang datar.
14. Strike (jurus)
Arah mendatar dari suatu endapan/batuan yang tegak lurus terhadap
kemiringan.
15. Shaft (sumuran)
Adalah suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah
dengan permukaan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan, alatalat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.
16. Tunnel (terowongan)
Adalah suatu lubang bukaan mendatar/hampir mendatar yang menembus
bukit.
17. Adit
Adalah suatu lubang bukaan mendatar/hampir mendatar yang
menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan hanya
menembus sebelah bukit saja.

18. Drift
Adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat endapan bijih dan
arah sejajar dengan jurus/dimensi terpanjang dari endapan bijihnya.
19. Cross cut
suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang atau memotong jurus
endapan bijih,
suatu lubang bukaan yang menghubungkan shaft dengan endapan bijih
suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang/memotong jalan
pengangkutan utama.
20. RaiSe
Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level bawah
kelevel atas.
21. Winze
Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level atas ke
level bawahnya.
22. Blind shaft
Adalah raize/winze yang berfungsi sebagai shaft, tetapi tidak menembus
sampai kepermukaan bumi.
23. Stope
Adalah suatu tempat atau ruangan dimana endapan bijih sedang ditambang
tetapi bukan tempat penggalian yang dilakuakan selama devolopment.
24. Sump
Adalah sumuran dangkal untuk menampung air untuk kemudian dipompa
kepermukaan bumi, biasanya dibuat ditempat terendah dari shaft dekat
shaft/level.
25. Shaft collar
Adalah bagian paling atas suatu shaft yang diperkuat dengan beton,
kayu/babu/timber.
26. Slope stability
Adalah usaha yang dilakukan sehingga kemiringan dari suatu lereng akan
tetap stabil dan tidak terjadi longsor.
27. Creep
Adalah peristiwa dimana apabila lapisan di bawah lunak dan pillar
mendapatkan tekanan yang kuat dari atas maka lantai pada kiri-kanan akan
naik.
28. Thrust
Adalah batubara/pillar yang kurang kuat tekanan dari atas yang besar dan
lantai kuat, akibat pillar akan pecah.
29. Geologi
Ilmu pengetahuan yang menyelidiki lapisan batuan yang ada dalam kerak
bumi/lapisan batuan pembentuk kulit bumi, tetang adanya suatu endapan,
patahan, lipatan dan/dapat juga dikatakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tetang zat pembentuk kulit bumi.
30. Hubungan geografi dengan topografi
Topografi merupakan detail dari geografi itu sendiri, jadi topografi
merupakan pekerjaan lanjutan dari penyelidikan geografi dan geologi.
31. Faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi shaft
Faktor permukaan :
Topografi : apakah perlu alar kerta api, lori, truck dan belt conveyor.
Permukaan shaft harus terhindar dari bahaya kelongsoran juga:
Dip dan strike dari deposit.
Waktu yang tersedia

Biaya yang tersedia


Faktor di bawah tanah :
Keadaan bawah tanah yang meliputi;
o Geologi (keadaan batuan, patahan dan lain-lain)
o Hydrologi
o Keadaan tempat, apakah mengandung air, patahan.
Keadaan daerah yang akan ditambang apakan ada subsidance.
Kemungkinana hilangnya mineral-mineral barharga yang ditinggalkan
dalam bentuk pilar
Pengeringan shaft, usahanya yaitu dengan pembuatan shaft collar (shaft
dipermukaan) yang harus lebih tinggi dari permukaan sungai.
32. Shaft terbagi dua yaitu :
Rectanguler (
)
Rounded
(
) dan untuk batubara.
Kentungan shaft bulat (rounded)
Lebih kuat terhadap lateral pressure (tekanan horizontal) dibandingan
dengan rectangular.
Kalau dibutuhkan pipa-pipa untuk ventilasi kabel-kabel maka hal tersebut
akan lebih mudah dilakukan untuk shaft yang bulat.
Bilah shaft bulat diperkuat dengan semen maka shaft tersebut bersifat
kedap air (dapat menahan air tanah).
Ongkos perawatan lebih murah.
o Keuntungan rectangular shaft
Bisa dengan muda dibagi atas beberapa bagian/compartement, sesuai
dengan kebutuhan, untuk vertikal shaft.
Inciland shaft umumnya dipakai rectangular.
33. Faktor-faktor yang menentukan ukuran dari pada shaft
Tujuan dari pembuatan shaft yaitu untuk eksplorasi, taransportasi
(hoisting)
Kapasitas tambang yang diinginkan
Suplai udara untuk ventilasi
Cara hoisting (apakah sistem cage/skip)
Jumlah buruh yang akan diturunkan melalui shaft
Jumlah air yang akan dipindahkan
Sifat tanah dan batuan sekitarnya
Biaya yang tesedia untuk pembuatan shaft
Kedalaman dari pada shaft
Wending ongine (mesin pengangkat).
34. Skip
Suatu alat trasportasi yang digunakan pada tambang bawah tanah yang
menghubungkan dari level bawah ke level atas dengan mempunyai
kemiringan 90o
35. Cage
Suatu alat trasportasi yang digunakan pada tambang bawah tanah untuk
mengangkat material dan pekerja, yang dipakai pada vertikal shaft (90o).
36. Perbedaan Drift dan Cross Cut dengan Tunnel.
drift dan cross cut kurang dari pada tunnel (dalam hal ukuran)
tunnel lebih parmanen dari pada drift dan cross cut
tunnel lebih besar dari pada drift dan cross cut karena juga untuk
ventilasi.
tunnel keluar dipermukaan bumi, sedangkan drift dan cross cut tidak.

37. Breast
Istilah lain dari pada front (fases) bagian dari pada stope yang digali kearah
horizontal.
38. Floor
Bagian bawah dari semua lubang bukaan
39. Rib
Bagian samping/dinding dari suatu drift/tunnel.
40. Ore pass/ore chute
Yaitu lubang bukaan yang dipakai untuk melewatkan bijih dari bagian atas ke
bawah, ore pass dilengkapi dengan chute gate.
41. Underhand stoping
Yaitu suatu cara penambangan dimana arah penggalian/penambangan maju
ke bawah.
42. Overhand stoping
Yaitu cara penambangan yaitu arah penggaliannya horizontal.
43. Rill stoping
Cara penambangan yang merupakan variasi overhand stoping dimana
bentuk atapnya tidak rata tapi bertangga-tangga, bila rata disebut; Falt Back
Stoping.
44. Dilution
Yaitu dinding dari pada stope yang pecah/runtuh akibatnya runtuhan ini
bercampur dengan ore sehingga kadar ore akan turun.
45. Spalling
Yaitu retakan-retakan kecil pada dinding stope, biasanya karena getarangetaran peledakan.
46. Cara penambangan untuk endapan bijih
Open stope methode
Penambangan untuk endapan bijih yang kuat, pada tambang bawah tanah,
dimana dalam penambangannya tidak diperlukaan penyanggaan.
Underground glory hole : suatu sistem penambangan yang merupakan
kombinasi antara open pit dengan underground.
Gophering : cara penambangan untuk endapan bijih yang kecil yaitu
lebih dari 3 meter, bentuknya tidak teratur dan terpisah-pisah tapi
batuannya keras dan bijihnya memiliki nilai tinggi.
Shringkage stoping : bagian dari open stope methode penambanganya
dilakukan selapis demi selapis kemudian dibor dan diledakkan.
Sublevel stoping : penambangan dilakuakan dengan menggunakan
superted methode :
Cut end fill stoping : cara penambangan dengan mengambil/menggali
bagian demi bagian, diamana setiap kali bagian digali itu dikeluarkan,
material pengisi dimasukkan sebelum penggalian berikutnya.
Stull stoping : cara penambangan dimana dinding tempat penggalian
(stopes) disangga dengan penyangga kayu dari foot wall langsung ke
hanging wall. Penyangga tersebut disebut : stull.
Square set stoping : cara penambangan dengan menyangga secara
sistematism, setiap bagian yang telah ditambang dengan timber yang
berbentuk kubus atau empat persegi panjang.
Caving method :
cara penambangan untuk endapan bijih dimana penambangan dilakuakn
pertama-tama dengan melakuakan penggalian bagian bawah (under cutting)
yang Kemudian menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat
batuan itu senndiri/tekanan dari samping/ gabungan dari keduanya.

Top slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock terutama
apabila overburdennya lemah, dimana penambangan dilakuakan selapis
demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang disangga.
Sub level caving : penambangan dari puncak ore body menuju ke bawah
seperti pada top slicing, biasanya untuk batuan yang keras.
Blok caving : penambangan diamana batuan dibagi dalam blok-blok besar
yang kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar
blok.
o Vertikal dan inclined shaft :
First cost (investation cost/ongkos pembuatan)
Cost of eguipment (pada vertikal lebih sedikit menggunakan hosting rope)
Operation cost = ongkos hoisting pada vertikal shaft lebih kecil karena
jaraknya pendek dan geseran yang kecil
Relatife capasity :
a. Inclined shaft : kecepatan skip 3000 3500 ft/menit
b. Vertikal shaft : kecepatan cage 6000 ft/menit
Maintenance = pemilihan vertikal shaft lebih sedikit dari pada inclined shaft
dimana perlu diadakan pemilihan terhadap pilar-pilar
Kedalaman shaft bervariasi terhadap kondisi batuan setempat
47. Batuan amorf
Batuan yang tidak mempunyai bentuk kristal
48. Proses deffrensiasi
Proses pemisahan antara batuan beku (asam) sebelah atas, dan batuan beku
(basa) di bawah. Pemisahan ini berdasarkan kristalisasi dan grafitasi.
49. Proses asimilasi
Penelanan batuan-batuan sekeliling oleh magma yang menujuh
kepermukaan
50. Sedimen mekanik (klastik)
Batuan-batuan yang terdiri dari bagian fragment batuan tanah liat,
konglomerat, bereksi dan lain-lain.
51. Sedimen kimia (non-klastik)
Batuan yang langsung mengendap dari larutan-larutan yang mengandung
berbagai unsur kimia, misalnya ; garam dapur, gamping dan gypsum.
52. Pelapukan mekanik
Suatu pelapukan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan-pengerjaan
mekanik yang mengkibatkan pecehnya batuan yang dinamakan
desentegrasi.
53. Pelapukan kimia
Pelapukan yang disebabkan oleh pengerjaan-pengerjaan kimia.
54. Skala waktu relatif
Yaitu perhitungan waktu geologi dengan membandingkan usia lapisan yang
satu dengan yang lain.
55. Waktu absolut
Struktur itu terbentuk beberapan tahun yang lalu.
56. Daur geologi
Orogenesa : proses pembentukan pegunungan
Cliptogenesa : proses penghancuran relief-relif
Till : Loggikan bahan sedimen besar dan halur.
Erosi : Yaitu pengikisan daratan-daratan yang disebabkan oleh air yang
melaluinya.
Abrasi : Yaitu perusakan di pantai-pantai dan daratan didekat pantai yang
disebabkan oleh ombak.

Denudasi : Yaitu pengerjaan oleh air dimana relief-relief yang tinggi oleh
sebab adanya pecahan-pecahan ombak maka relief-relief yang tinggi
menjadi daratan.
Erosi glacial : Pengikiran dataran yang disebabkan oleh es yang melaluinya.
Deflasi : Pengikisan oleh angin yang dapat membawa material-material.
Meander : Yaitu perpisahan suatu daratan/daerah oleh sungai karena dilalui
air.
Stalaktit dan Stalaknit: Pengerjaan air antara lain dari gamping larutan
dimana H2O dan CO2 menguap sehingga reaksi kimia tersebut beralih.
Stalaktif : tergantung di atap suatu gua
Stalaknit : yang tumbuh dari dasar gua.
57. Lava
Magma yang sampai pada permukaan bumi masih didalam keadaan cair.
58. Daur batuan
Cyclus dari kejadian-kejadian yang tidak berakhir, pertama -tama
menbentuk batuan beku (pendinginan magma), kemudian mengalami proses
pelapukan fisika dan kimia terbentuklah sedimen klastik, dan dengan
pertolongan jasad-jasad terbentuklah sedimen organik sedangkan laruatan
lain karena penguapan dan proses kimia terbentuk sedimen kimia. Kemudian
dari batuan beku/sedimen dengan adanya tekanan dan temperatur yang
tinggi, maka dapat dapat berubah menjadi batuan metamorf, dari batuan
metamorf kemudian akan terbentuk magma kembali.
59. High grade ore
Yaitu bijih yang mempunyai kadar diatas kadar menurut kontrak penjualan.
60. Low grade ore
Yaitu bijih yang mempuyai kadar terletak antara kadar penjualan menurut
kontrak dari kadar rejektion point (penolakan).
61. Metalic mineral
Yaitu mineral yang mempunyai spesifik gravity yang tinggi serta mempunyai
kilap logam.
62. Non metalic
Kurang dimiliki sifat-sifat metal di atas contohnya; carbon, aspal, intan
63. Mineral industri
Mineral yang tanpa mengalami banyak pengolahan dan langsung dapat
dipergunakan, contoh : batukapur, granit, tanah liat, pasir.
64. Precious mineral (logam mulia)
Mineral yang sangat kuat bertahan terhadap oksidasi contohnya; emas,
perak, platina.
65. Tracing float
Yaitu kegiatan untuk mencari sumber mineral dengan mengikuti potongan
dengan endapan bijih.
Syaratnya; keras, density tinggi, tidak larut dalam asam/basa lemah. Biasa
usaha ini dimulai dari sungai dan alat yang dipakai adalah pen/dulang.
66. Persyaratan yang harus dipenuhi pada proses pelapukan.
Mineral yang terkandung dalam batuan haruslah mudah lapuk. Artinya tidak
stabil pada kondisi yang dapat kena udara/atmosfer.
67. Sampling
Pengambilan suatu bagian yang terkecil dari suatu subjek yang besar
dimana bagian yang terkecil itu dapat mewakili keseluruhan.
Sampling itu tidak representative dalam hal :
Dalam hal pengambilan sampel
Kesalahan dalam analisa

kesalahan yang muncul di dalam sampling :


Satling/contoh yang salah
Tidak cukup contoh yang diambil
Tidak tepat mengambil lokasi
Kesalahan analisa kimia
Tidak tepat dalam perhitungan assay
68. Dilution
Penambangan tonase sehingga menyebabkan penambahan keuntungan
tonage, tetapi jumlah metal berharga tidak sebanding dengan tonage
ditambahkan tersebut.
Penyebab dilution
Pengotor pada bijih sehingga kadarnya akan turun, hal ini disebabkan
terambilnya overburden dan bed rock oleh alat gali/muat (power shovel/front
shovel).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar bijih : inpuritis dan dilution
69. Macam-macam sampling :
grab sampling : pengambilan sampel pada lori/truck dalam interval
tertentu.
channel sampling : pengambilan sample dalam bentuk ukuran tertentu.
chip sampling : pengambilan sample dalam bentuk berat yang sama.
dump sampling : pengambilan sample dalam /pada tempat penimbunan
(stock pile)
bulk sampling : pengambilan sample dalam bentuk bongkahanbongkahan.
core sampling : pengambilan sample berdasarkan alat bor. Alat bor yang
digunakan adalah : diamond drill, chilled shot drill dan hydrolic rotary drill.
70. Ore bearing mineral
Ore yang mengandung logam yang tidak menguntungkan dan belum
menguntungkan pada saat ditinjau dari segi teknis dan ekonomis.
71. Krigging pada pekerjaan sampling
Pemelajaran terhadap penyebaran kadar dari suatu endapan secara
horizontal dan secara vertikal.
72. Faktor-faktor yang mempengaruhi umur tambang
Bentuk dan ukuran dari bijih
Cara penambangan
Keadaan penambangan
Penyediaan tenaga kerja
Kapasitas dari shaft, alat-alat angkut
Mill, pengangkutan, kapasitas pengolahan/peleburan
Pasaran hasil produksi
73. Usaha pertambangan bahan galian dapat meliputi
1. penyelidikan umum
2. eksplorasi
3. eksploitasi
4. penambangan
5. pemurnian dan pengolahan
6. penjualan
a. Fase-fase penyelidikan pendahuluan pada tambang dapat di lakukan
antara lain:
i. Penyelidikan prospek
ii. Penyelidikan tambang tua
iii. Penyelidikan tambang yang sedang berjalan

1. Penyelidikan prospek :
a. Penyelidikan geologi
b. Penyelidikan peralatan dan pemboran
c. Meninjau ongkos-ongkos yang meliputi ongkos trasportasi dan ongkosongkos lain
d. Pengambilan contoh dari out crop/sumur-sumur uji
e. Meninjau keadaan pemasaran
74. Assay value pada tambang batubara adalah mengenai
Fixed carbon
Volatile mater (zat terbang)
Moisture content (kadar air)
Ash content (kadar abu)
Calorific value (nilai kalor)
75. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses pelapukan
Mineral-mineral yang terkandung dalam batuan haruslah mudah lapuk.
Artinya tidak stabil pada kondisi yang dapat kena udara antmosfir.
76. Syarat-syarat lapangan kapal keruk
Alluvial deposite
Kedalaman tidak melebihi kemampuan ladder max.
Kekayaan 1.5 10 kw/1000 m3
Cadangan 3.5 5 tahun

kapasitas penggalian 2.105 m3/thn


77. Syarat lapangan semprot
Alluvial deposite
Kedalaman kurang lebih 15 meter (situasi)
Kekayaan 2.5 3 kw/1000 m3
Tersedia sumber air
ada tempat pembuangan tailing
kapasitas min 100.000 m3/thn
78. Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat bor
Harga alat bor
Kedalaman lubang bor yang diinginkan
Formasi batuan yang akan dibor
Macam keterangan yang ingin diperoleh
Kecepatan pemboran yang diinginkan
Cara pengangkutan alat bor yang tersedia
Ongkos pemboran yang tersedia
79. Blasting agent
Apabilah berdiri sendiri tidak merupakan bahan peledak, tapi setelah
dicampur dengan unsur bahan peledak yang lain baru merupakan bahan
peledak.
1. Kekuatan bahan peledak dapat dikontrol dengan
a. Besarnya lubang bor
b. Jenis bahan peledak
i. Untuk memperbesar kekuatan bahan peledak
1. diameter lubang bor diperbesar (d)
2. Kedalaman lubang bor ( H )
3. Burden (B)
4. Spasing (E)
5. Rock faktor ( c )
6. Weight strength ( s )
7. Degree of packing (P )

80. Sifat-sifat bahan peledak :


Sensitivute
Dorongan yang dibutuhkan untuk suatu reaksi peledakan yang dapat
mengakibatkan bahan peledak itu meledak.
Strength
Kekuatan bahan peledak untuk memindahkan suatu batuan/ material.
Stability
Suatu senyawa bahan peledak yang tidak mudah berdecomposisi terhadap
pengaruh luar. Misanyal; dingin, makin stabil bahan peledak makin mudah
penyimpananya/handling dan aman.
Hydroskopicity
Sifat bahan peledak yang mudah bereaksi/berpengaruh terhadap lingkungan
luar khususnya terhadap kelembaban udara (air).
Valatility
Sifat bahan peledak yang mengeluarkan zat-zat padat setelah peledakan
(jarang terjadi).
Reaktivity
Sifat mudah bahan peledak untuk bereaksi,
Detonation velocity
Kecepatan detonasi/kecepatan gelombang detonasi yang menjalar/bereaksi
melalui kolom bahan peledak itu sendiri (bahan, bentuk, ukuran butir,
density, diameter, packeging, temperatur, dll). Sifat tersebut sangat penting
dalam menentukan kwalitas bahan peladak.
Water resistance
Ketahanan / kemampuan suatu bahan peledak untuk rembesan air dari luar.
Fume
Gas-gas hasil peledakan dan ini dalam berupa fume dan amoks, gas-gas
beracun yang dihasilakan ; CO, NO, NO2
Packaging
Pembungkus bahan peledak dan ini sudah dianggap bagian dari bahan
peledak didalam campuran bahan peledak itu sendiri.
81. wIre line (core barrel dengan kawat baja)
Dasar dari core barrel type adalah penggunaan tabung ganda dan dirancang
agar tabung bagian dalam dapat diangkut kepermuakaan sesudah melepas
rodnya. Proses ini dilakuakan oleh kawat baja dan kerak yang bergerak
bebes. Pada tangkai rod, tabung bagian luar dan bir tunggal di dasar sumur.
Keuntungan :
Cara pengeluaran tabung bagian dalam yang berisi core lebih sederhana
Menyebabkan bertambahnya umur coring bit, karena mengurangi
diamond yang lepas.
Rod terletak lebih lama didalam lubang yang akan mengurangi
kerusakan
Kerusakan pada sumur, karena casing/rod yang jarang diangkat
Dapat dikombinasiakan dengan alat survey lubang bor, seperti kompas
Pengetesan permeability
Macam-macam crade/kadar :
o Computeted grade : hasil ekplorasi data
o Effektife grade : hasil sesudah ditambang
o Run of minegrade : hasil dari lapangan
o Pit head grade : hasil dari tumpukan
o Mill grade : hasil dari mill
o Cut of grade.

82. Langkah-langkah dalam melakuakan pemboran


Menentukan lokasihnya
Pembersihan tempat
Pengukur jarak lubang bor
Pengeboran
83. Tujuan pemboran
Produksi (untuk bor minyak)
Sampel (dalam hal cadangan)
Peledakan (untuk material kompak)
Ventilasi
Pengeringan
Pembuatan shaft
Sand filling
Pemadaman kebakaran dibawah tanah
84. Cara pemboran
Manual driver (dengan tangan)
Mechine driver (dengan mesin) : percusife (menumbuk), rotary (putar),
dan gabungan percusife dan ritary.
85. Macam-macam drill
Manual :
o Bangka bor (impire drill)
o Auger drill
Machine :
1. Percusife : Chrun drill, Hammer drill
Rotary : Hidroulic drill, Diamond drill, Jet pieree drill
Rotary percusif drill : Jack hammer.
86. Kecepatan pemboran tergantung pada
Jenis alat bornya (rotary/percusif/gabungan keduanya
Batuannya (keras atau lunak)
Kondisi geologi (apakah ada patahan dll)
87. Cara pemakaian jackhammer
Drifter (pemboran horizontal)
Stopper (pemboran ke atas)
Sinker (pemboran ke bawah)
88. Kesukaran-kesukaran yang terdapat pada saat pemboran
o Struktur geologi batuannya (patahan, joint dll)
o Faktor topografi (bentuk permukaan bumi)
o Sifat-sifat material yang akan dibor (kekerasan, kelembaban)
o Terjepitnya catting pada pipa bor
o Materialnya banyak mengandung air
89. Tambang Di Indonesia

PT. British Petroleum > Migas > Muara Enim, Sumsel > Pemboran Lepas
Pantai

PT KPC > Batubara > Sangatta - Kaltim > Open Pit

PT Timah TBk > Timah > Kepulauan Bangka dan Kundur, Babel >
Dredging dan Gravel Pump (Kapal Keruk dan Pompa semprot)

PT Krakatau Steel > Bijih Besi > Cilegon, Banten > open pit & cut
and fill

PT Cibaliung Sumber Daya > Emas > Cimanggu, Banten > Cut and
Fill

PT Freeport > Tembaga > tembagapura, Kab. Mimika, Papua > Block
Caving dan Open Pit Mine

Anda mungkin juga menyukai