Shadiq Dwipa
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.2
Latar Belakang.......................................................................................1
1.2
1.2.1 Maksud...............................................................................................1
1.2.2 Tujuan.................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................2
2.1
Kesimpulan.............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2
Latar Belakang
Perencanaan tambang merupakan suatu tahapan yang sangat penting
1.2
1.2.1
Maksud
Maksud dari pratikum ini adalah agar pratikan mengetahui dasar dasar
dari pembuatan ultimate pit slope serta pertimbangan apa saja yang harus
diperhatikan dalam pembuatan ultimate pit slope
1.2.2
Tujuan
slope.
Mengetahui bagian bagain dari pembuatan pit design
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
2.1.1
BESR =
Gambar 2.1
Contoh Grafik BESR
2.1.3
terbuka yang masih diperbolehkan, dan pada kemiringan ini jenjang masih tetap
mantap (stabil).
Jadi dalam menentukan kemiringan lereng suatu tambang harus ditinjau
dari dua segi, yaitu :
1)
Gambar 4.2
Hubungan Antara Ultimate Pit Limit Dengan BESR
2.2
siemens methods
kemiringanlereng yang stabil dan tidak menyebabkan bahaya longsor pada saat
akhir kegiatan penambangan. Penentuan ultimate pit slope ini sangat
berhubungan dengan nilai stripping ratio dan kadar rata rata terendah ( cut
offgrade) dari suatu bahan galian. Korelasi dari kedua faktor tersebut dalam
menentukan ultimate pit slope adalah kita harus mengetahui dahulu nilai
stripping ratio yang ditentukan oleh perusahaan, dan kita juga harus mengetahui
cut offgrade yang ditentukan pula, sehingga dengan demikian kita dapat
menentukan daerah mana saja yang layak untuk ditambang dan menjadi daerah
batasan
akhir
dari
operasi
penambangan
(ultimate
pit
slope
).Dalam
High wall
High wall adalah bagian dari tambang berupa lereng yang dibuka
padabagian yang paling tinggi dari kontur pada front kerja tambang.High
wall biasanya dibuat berlawanan dengan arah kemiringan dari suatu
bahangalian.
Low wall
Berbeda dengan high wall, pembuatan low wall dibuat searah dengan
dipping atau kemiringan lapisan dari suatu bahan galian. Peletakan
lowwall ini biasanya diletakan dibagian terendah dari front kerja tambang
Side wall
Adalah sisi bukaan tanah penutup batu
lainnya
pada
tambang
terbuka.
berarti
sisi
bukaan tanah/batuan sisi tanah buangan arah tegak lurus terhadap sisi
buangan dan arah kemajuan tambang (High Wall).
BAB III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Dasar dasar pertimbangan pembuatan ultimate pit slope adalah :
o BESR yang masih diperbolehkan
o Struktur geologi yang meliputi joint, bidang-bidang geser, patahan,
dll.
Ada air, yaitu kandungan air tanah di dalam lapisan-lapisan
batuan.
o Unsur waktu
Bagain bagaian dari pembuatan pit design beberapa diantaranya
adalah :
o High wall
o Low wall
o Side wall
DAFTAR PUSTAKA