Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEKNIK PEMBORAN 1

“Drilling String”

Dosen Pengampu “Idham Khalid S.T.,M.T”

Disusun oleh

Erawati 203201524

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami
dapat merampungkan penyusunan makalah Teknik Pemboran 1
dengan judul “Drilling String” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan


didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah
ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah


sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami
dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan
lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Pekanbaru, juni 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1..................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
BAB 2..................................................................................................................................5
ISI.......................................................................................................................................5
DRILL STRING..................................................................................................................5
1. Pengontrolan Lumpur.................................................................................................5
2. Mengontrol Tekanan di Annulus................................................................................6
3. Lumpur Minyak (Oil Based Mud ).............................................................................7
4. Perencanaan Hidrolika Secara Teoritis.......................................................................7
Sejarah Pemboran..............................................................................................................8
Alat-Alat Pemboran..........................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................18
Kesimpulan...................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengeboran adalah hal yang sangat penting bagi industri maupu
perbengkelan. Kegiatanpengeboran sendiri mempunya banyak tujuan dan
tidak hanya dilakukan di dalam industri saja.Dalam pelaksanaanya pengeboran
harus mematuhi standar keamanan yang sudah ada. Dalamdunia perbengkelan
pengeboran biasanya dilakukan pada besi sebagai lubang yang akandigunakan
untuk merakit suatu besi menjadi suatu rakitan.Pada dasarnya pengeboran
perludilakukan saat kita akan menggabungkan dua buah loganm tanpa
pengelasan agar lubangtersebut dapat disatukan menggunakan baut dan mur.
Oleh karena itu, pada praktikum kali inikita akan melakukan pengeboran pada
besi siku yang sudah berbentuk rangkaian segi empat.Suatu alat yang
mempunyai karakteristik tersendiri apabila suatu komponen tersebut sesuai
yangkita kehendaki. Proses dalam permesinan angatlah banyak, di antaranya
proses menggunakantapping dan mesin bor. Mesin bor dapat di artikan
sebagai suatu jenis mesin gerakanyamemutarkan alat pemotong yang arah
pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut(pengerjaan
pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang
berbentukbulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong
berputar yang disebut BOR.Pada umumnya mesin bor digunakan untuk
pembuatan lubang pada benda kerja, oleh karena itumesin bor sangat penting
untuk proses pengetappan atau proses pembuatan ulir dalam.Pengeboran juga
merupakan hal yang sangat penting dalam praktikum kali ini.
Karenapengeboran adalah dasar dari praktikum ini untuk melanjutkan
praktikum selanjutnya. Agardapat memahami apa arti dari pengeboran itu
sendiri
BAB 2

ISI
DRILL STRING
Sirkulasi pemboran pada drilling sangat penting dan sangat menentukan
keberhasilan dalam pemboran. Dengan di adakannya perhitungan dan
pengontrolan lumpur pada sirkulasi makadapat di ketahui perubahan yang terjadi
dalam proses pemboran, yang memungkinkan terjadinyakehilangan tekanan
maupun kelebihan tekenan. Lubang dipermukaan dan bagian tekanan normaldan
lubang intermediate biasanya dibor dengan menggunakan berat lumpur minimum
dandengan viskositas yang paling rendah, sehingga masih mampu membersihkan
lubang bor dengan baik. Sistim lumpur ini biasanya desalted water gel system
dengan penambahan bahan kimia(lignit ) untuk dispersinya. pada lubang
intermediate atau sesuai dengan kondisi lapangan, persiapan yang dilakukan
sebaiknya untuk memecahkanlumpur menjadi suatu lightly treated system yang
stabil yang mampu untuk menambah berattanpa menghasilkan si$at $luida
abnormal. Viscositas lumpur minyak sangat sensiti$ terhadapkandungan padatan
dan oleh sebab itu densitas sirkulasi ( equivalent circulating density )
dapatmenjadi permasalahan yang sering timbul dalam deep high mud weight
drilling Sedangkan tujuan sirkulasi lumpur adalah sebagai penyediaan tekanan
minimum yangdiperlukan untuk memulai sirkulasi lumpur dengan memberikan
tekanan secara bertahap,memberikan gaya geser pertama untuk memecahkan gel
strength lumpur setelah trip, dan strategiuntuk mengatur pemompaan a%al pada
peralatan sirkulasi untuk memenuhi kondisi yangdiinginkan.

1. Pengontrolan Lumpur
ini adalah prosedur pengontrolan sifat fisik lumpur pemboran selama
operasi pemboran berlangsung. pengontrolan ini diperlukan untuk memperbaiki
dan menjaga sifat sifat lumpur pemboran, sehingga dapat berfungsi secara
optimum.Secara umum penanganan lumpur pemboran adalah salah satu tanggung
jawab dari perwakilan perusahaan yang mempunyai proyek (Company Man). hal
ini memerlukan pengetahuanmengolah lumpur yang memadai baik secara
mekanis maupun kimia, kemampuan untuk melihatseluruh kondisi lumpur dan
hasil hasil uji, dan pengamatan secara rutin untuk mengevaluasi perubahan sifat
fisik lumpur.

tujuan lumpur pengeboran sebagai pendinginan dan pelumasan di dalam formasi


batuan, friksi yang disebabkan oleh sedikit berputar melawan batu yang
menghasilkan panas. Panas didisipasikan oleh cairan pengeboran beredar cairan
juga melumasi bit. Sedangkan Stek penghapusan berfungsi untuk membawa
potongan batu dihapus oleh bit ke permukaan.pengeboran mengalir melalui
peralatan dimana stek dikeluarkan dan cairan bersih dipompa kembali ke bawah
melalui string pipa bor. ada kalanya sirkulasi harus dihentikan. cairan pengeboran
harus memiliki karakteristik pembentuk gel yang yang akan mencegah stek bor
dari menetap di bit. hal ini mungkin disebabkan pipa bor untuk terjebak. Tekanan
kontrol Lumpur pengeboran dapat menjadi baris pertama pertahanan
terhadapledakan atau hilangnya kontrol baik yang disebabkan oleh tekanan
formasi.

2. Mengontrol Tekanan di Annulus


untuk menjaga agar tekanan annulus berada di antara Pmin sekitar 50 psi sampai
maksimum 250 psi. Jika tekanan annulus meningkat menjadi maksimum 250 psi,
lakukan penyesuaian baik dengan mengatur rate Of LAM maupun meningkatkan
berat LAM untuk membawa kembali tekanan annulus ke dalam range operasi
kehilangan tekanan di annulus :

 periksa berat dari lumpur yang diinjeksikan.


 perhatikan kecenderungan tekanan injeksi dengan yang
diharapkan4ditetapkansebelumnya.
 tekanan injeksi mungkin menurun pada rekahan yang baru.
 penentuan posisi kolom LAM atau HAM di (dalam) annulus tidak ada
kehilangan tekanan annulus3Diperlukan untuk mengisi anulus dengan air
sampai anulus penuh. catat banyaknya bbl’s air untuk mengisi annulus dan
hitung perbedaan tekanan hidrostatisnya.

3. Lumpur Minyak (Oil Based Mud )


Salah satu jenis lumpur yang di gunakan untuk pengeboran minyak dan
gas bumi, yang padaumumnya di gunakan untuk pengeboran darat (Onshore)
karena untuk menghindari pencemaranlimbah jika di gunakan pada
pengeboran lepas pantai (Offshore). 0ika tetap digunakan
diperlukanmodi$ikasi rig untuk mengumpulkan tetesan dan polusi seperti
detergens, sprayers,dan skimmers harus berada di rig.Viscositas lumpur
minyak sangat sensiti$ terhadap kandungan padatan dan oleh sebab itu
densitas sirkulasi ( Equivalent Circulating Density) dapat menjadi
permasalahan yang sering timbul dalamdeep high mud weight drilling
kandungan padatanadalah persoalan khusus jika peralatan konvensional tidak
dapat digunakan. permasalahan laindari penggunaan lumpur minyak adalah
sifat merusak terhadap spare part karet serta aspek pencemaran lingkungan
menjadi sangat penting. Sedangkan penggunaan oil based mud adalahuntuk :

 menjaga kestabilan formasi batuan.


 trayek dengan temperatur tinggi 400C
 Pemboran berarah yang berpotensi mengalami torsi tinggi dan drag.
 Untuk menghindari differential sticking

optimasi pemanfaatan daya kuda (horse power/HP) pompa lumpur untuk


pembersihan dasar lubang melalui semprotan lumpur. Salah satu cara adalah
melalui penentuan ukuran nodle.

4. Perencanaan Hidrolika Secara Teoritis.


Dilakukannya optimasi hidrolika berdasarkan rumus rumus matematika yang
dikembangkanuntuk memberikan pengaruh positif dalam

 kecepatan pemboran.
 sumur pahat
 mencegah lubang bor runtuh karena pengaruh kecepatan aliran
 kemampuan pengangkatan serbuk bor gunakan metode yang umum
digunakan dalam perhitungan hidrolika seperti
 kecepatan aliran lumpur pada nozzle dan annulus.
 Bit hydraulic horse power
 Jet impact force

yang biasa digunakan dalam operasi pemboran adalah Bit hydraulic horse power
dan jet impact force. Lakukan perhitungan pressure loss berdasarkan salah satu
metode yang dipilih pada beberapa bagian dari sistem sirkulasi antara lain di
saluran permukaan, di rangkaian,annulus dan pahat. perlu memperhitungkan
karakteristik lumpur, dalam hal ini PV : dan PV untuk mendapatkan
pengangkatan cutting yang optimum.

Sejarah Pemboran
Menurut sejarahnya pemboran inti berasal dari Mesir. Orang-orang mesir
kunomelakukan pemboran inti dengan cara pemboran tangan ( hand operated ).
Mula-mula mereka membuat lubang dangkal, untuk pembuatan lubang dangkal
tersebutmereka menggunakan tubular drills. Lubang-lubang tersebut digunakan
untukmembangun kontruksi pyramid. Menurut Flinders Petrie pada bukunya
Pyramidand Temples of Giseh (1885 ) dikemukakan bahwa tubular drills
seharusnyadilapisi dengan gem stone ( diamond), tetapi pada saat itu belum
memungkinkan.Sebuah buku yang berjudul“Diderot’s Encyclopedia of Scrence,
Art and Trade” yang terbit di Paris pada tahun 1751 mengemukakan bahwa untuk
mengeborsampai pada kedalaman 2 feet digunakan mata bor tangan yang dilapisi
dengan butir-butir intan.Pemboran inti dengan menggunakan mata bor intan yang
modern sekarang inisudah mencapai kedalaman 1 mile atau lebih. Hal ini
merupakan hasil penelitianseorang sarjana Swiss yang bernama Jean Rudlphe
yang tinggal di Paris. Diamelakukan penelitia pada tahun 1962 dan menemukan
bahwa pada mata bor (anular ring ) harus digunakan intan.Kenudian pada tahun
1862 ditemukan mesin bor yang menggunakan mata borintan oleh seorang
mekanik yang bernama Pihet. Ia membuat lubang bor denganmenggunakan mata
bor intan yang fungsinya sebagai lubang ledak ( blast holedrilling ). Cara
mengoperasikan mesin bor dilakukan dengan cara diputar dengantangan yang
ditekan oleh dua orang. Mata bornya berukuran I.D 30 mm dan O.D.40-42 m ( 1,8
inci dan 1,6 inci ).Pada tahun 1858 dibuat terowongan Mt. Cenis yang
menghubungkan Itali danPerancis dengan menggunakan mesin bor yag digerakan
oleh uap ( steam ). Padatahun 1864 pemboran dilakukan dengan menggunakan
mesin bor oleh uap yang berkecepatan 30 rpm. Pemboran tersebut dilakukan pada
batuan beku granit yangkeras dengan kecepatan 25-30 cm per jam yang intinya
berukuran 31 mm. Pada tahun 1867 M.C bullock memperoleh hak paten pada bor
diamond yang digerakanoleh uap tersebut . mesin ini beropasi dengan kecepatan
250 rpm. Lubang bor paling dalam yang pertama dibuat dengan menggunakan
mesin ini.Tahun 1870 mesin bor uap yang berkualitas 5-7 tenaga kuda dengan
kecepatan360 rpm beredar dipasaran.

Tahun 1872, di Inggris didesain diamond drill olehMajor Beaumont,


kemudian pada tahun 1875 ia melakukan pengeboran yang berdiameter 130 mm
dengan kedalaman 2.22 m, dilakukan pemboran tersebutselama 12 jam. Cara ini
kurang efektif sebab hanya mengebor 25 % dari waktuyang ditentukan .Pada
tahun 1886 seorang ahli berkebangsaan jerman mendesain kombinasi intandengan
cable tool bits yang dapat digunakan untuk batuan batuan yang lunakdan untuk
mengebor sampai kedalaman 5.734 feet.Pada mulanya diamond drill hanya
merupakan mesin bor yang kasar, tetapikeberhasilan diraih pada saat mengebor
didaerah tambang besi Michigan dengankedalaman sekitar 130 feet.Pemboran
tersebut tidak dapat berjalan dengan baik sebab bit terjatuh kedalamlubang bor.
Diamond drill dengan mesin uap tidak dapat dibawa ke tempat penyelidikannya
yaitu di hutan . diamond drill ini hanya dapat digunakan didaerah-daerah dekat
kota saja. Beberapa tahun kemudian diamond drill berhasilmember dengan
kedalaman 400 hingga. 1.100 feet atau lebih dengan kecepatansekitar 1 hingga 2
feet perjam M.C Bulock mengembangkan bor intan untuk eksplorasi, sedangkan
perusahaanmesin Sullivan Claremont mengembangkan diamond channelers dang
addersuntuk pekerjaan quary. Mesin quarry ini sangat bagus hingga menyebabkan
hargaintan mahal sekali. Pada tahun 1878 Albert Hull, seorang insinyur kepala
perusahaan Sullivan Machine merancang Sullivan diamond drill yang saat
inisangat dikenal. Pemboran yang pertama dilakukannya pada lake superior
IronRanges. Pada tahun 1880, penggunaan bor intan berkembang sangat cepat
danmenyebar di tempat tempat eksplorasi di seluruh penjuru dunia.Pada saat ini
bor intan sering digunakan bila contoh batuan diperlukan.

Tuntutan pemboran dengan bor intan semakin meningkat sehingga


memacu desain danefisiensi.2550 - 2315 Sebelum Masehi Mesir menggunakan
berlian, alat pengeboran untuk pembangunan piramida. 600-260 Sebelum Masehi
Cina mengebor sampai dengandiameter 14 inch dan kedalaman sampai 2000
meter. 1126 Masehi biarawanCarthusian pengeboran air mencapai sampai dengan
1000 meter. 1745 MasehiPertama kali sumur minyak dibor di Perancis. 1810
Masehi Pertama pengeborangaram di Jerman. 1814 Masehi Cumberland
Kentucky minyak pertama USA dengan baik. 1825 Masehi Pertama kali kabel alat
pengeboran di Eropa. 1845Masehi Beart Inggris memperoleh paten pada metode
pengeboran putar (rotarydrilling). 1856 Masehi Pertama kali rig bertenaga uap.
1863 Masehi Pertama kalidiamond coring di Swiss. 1878 Masehi Pertama kali
paten pada dua bit kerucut.1893 Masehi kedalaman pengeboran mencapai 2004
m. 1897 Masehi Pertama kali pengeboran lepas pantai di Santa Barbara. 1908
Masehi Pertama kali batu bit yangdigunakan. 1925 Masehi rig Pertama rotary
menggunakan mesin diesel. 1929Masehi pertama kalinya digunakan Bentonit
sebagai mengebor lumpur. 1933Masehi Tricone bit diperkenalkan. 1947 Masehi
kedalaman pengeboran mencapai5418 m. 1953 Masehi depan rig sepenuhnya
hidrolik diperkenalkan. 1955 MasehiPertama kali kapal pengeboran. 1974 Masehi
Oklahoma pengeboran kedalaman9558 m tercapai.

1. 1500 SMDi China telah ada pengeboran untuk memproduksi garam dan
menggunakan primitive cable tools dan bisa mencapai kedalaman 2000 ft
2. 1859Di daerah TITUSVILLE PENNSILVANIA, KOL. DRAKE membuat
sumurdengan kedalaman 65 dft dan memperoleh sumur minyak
denganmemproduksikan 2000 bbl oil pada tahun pertama

3. 1863AHLI SIPIL PERANCIS BERNAMA LESCHOT MENJADI


ORANG YANGPERTAMA MENGGUNAKAN METODA ROTARY
DRILLING UNTUKSUMUR
4. 1901PENGGUNAAN PERTAMA KALI ROTARY DRILLING PADA
SUMURMINYAK DI SPINDLETOP-TEXAS

5. 1914HAMPIR 10 % PEMBORAN MINYAK MENGGUNAKAN


TEKNOLOGIROTARY DRILLING
Tujuan utama dari sistem Pemboran

Tujuan utama pemboran


Tujuanya adalah untuk mendapatkan contoh bahan galian
secaravertikal yang berada di bawah permukaan tanah, disamping itu
mengetahuiketebalannya. Teknik meletakan titik lokasi pemboran inti ini
agar didapatkankedalaman yang maksimal dilakukan dengan bantuan peta
geologi dan petatopografi. Oleh sebab itu apabila di daerah tersebut belum
atau tidak didapatkan peta topografi dengan skala yang memadai, maka
perlu dibuat peta topografinya terlebih dahulu. Sedangkan alat untuk
melakukan pemboran inti adalah Alat BorAuger yang dioperasikan dengan
manual (oleh tenaga manusia) dan Alat bor inti,yang dioperasikan dengan
mesin.Sedangkan pembuatan sumur uji bertujuan untuk mendapatkan
vasriasi data bahangalian secara vertikal yang berada di bawah permukaan.
Tidak seperti pada pemboran inti, kedalaman perolehan data cukup
dangkal, disamping pembuatannya dilakukan dengan tenaga manusia
dengan peralatan sederhana.Antara lain sekop, linggis, gancu, pacul dan
ember. Pembuatan sumur ujidilaksanakan terutama pada batuan yang
lunak.

Alat-Alat Pemboran
Dalam sejarah pemboran telah banyak jenis-jenis alat bor yang di pakai,
berikut adalah contoh alat-alat bor yang di pakai:
1. Bor Tangan (hand drill)
 Bor spiral <termasuk alat bor manual>
 Bor bangka < termasuk alat bor manual>
2. Bor Mesin Putar (drill rig)
 Bor mesin ringan (portable driling rig)<termasuk alat bor
mekanik>
 Bor inti (core drill rig) <termasuk alat bormekanik>
 • Bor putar biasa (rotary drill rig) <termasuk alat bor
mekanik>
 Bor-alir balik (counterflush drill rig) <termasuk alat bor
mekanik>
3. Bor Mesin Tumbuk(cable tool)
 Bor Tumbuk Tali Kawat(Cable tool rig)<termasuk alat bor
mekanik>
 Bor Tumbuk Biasa (wagon drill) <termasukalat bor mekanik>
 Bor Palu (hammer drill) <termasuk alat bor manual>
 Bor Palu Dalam Lubang (down-hole hammer drill) <termasuk
alat bor mekanik> Bor Tumbuk Dengan Drive Sampler
(wagon drill with drive sampler) <termasuk alat bor mekanik>

Berikut adalah pengertian dan contoh alat-alat bor:


1. Bor Tangan Penggunaanalat ini biasanya pada kegiatan eksplorasi
dangkal seperti placer deposit, danresidual deposit. Ada dua jenis alat
bor ini, yaitu bor tangan spiral(auger drill) dan bor bangka:
 Bor Tangan Spiral(Auger Drill) Bor ini seperti penutup tutup
botol dan dapat di putar dengan tang yang hanya dapat
mencapaikedalaman beberapa meter saja.
 Bor Bangka Alat bor ini di kembangakan di indonesia,
dimana suatu alatselubung atau casing, yang di beri platfrom
dan di atasnya ada beberapa orangyang bekerja tetapi pada
prinsipnya sama dengan bor spiral atau tumbuk.
2. Bor Mesin Putar (Driling Rig) Alat bor ini dinilai dari kemampuan
mencapaikedalaman, kemampuan pengambilan contoh, kemampuan
menentukan arah,dan kemampuan bergerak di suatu medan. Oleh
karna hal itu maka mesin bor ini dapat dibagi menjadi sebagai berikut
 Bor Mesin Ringan (portable driling rig) Yang khas pada mesin
ini adalah bagian-bagian pada mesin ini dapat di preteli dan di
bawa secara manual, biasanya hanya biasa mencapai
kedalaman50 meter saja.
3. Bor inti (core drill rig) Alat ini adalah alat standar yang paling populer
untukkegiatan eksplorasi yang dimana alat bor ini menggunakan
matabor dari intan.
4. Bor Putar Biasa (rotary drill rig) Mesin ini dinamakan demikian
karena gerak putar dari sumber penggerak/mesin di transmisikan pada
batang bor pada meja putar (rotary table) sehingga hanya dapat
membor vertikal ke bawah.
5. Bor-alir Balik (counterflush drill rig) Air pembilas masuk dari casing ,
keluarmelalui pipa bor, membawa contoh yang tidak bercampur
dengan rontokandari dinding lubang bor namun untuk mendapatkan ke
dalam contoh ini harusmemperhitungkan kecepatan tidak seteliti bor
inti.
6. Bor Mesin Tumbuk (cable tool) Jenis mesin ini sudah jarang
dilakukandalam eksplorasi batuan di peceh dengan pahat yang
ditumbuk dan contoh diambil menggunakan bailer atau drive sampler.
Ada beberapa jenis mesin bor tipe perkusi ini yaitu:
 Bor Tumbuk Tali Kawat(Cable tool rig) Ini adalah alat bor
tertua yang biasanya di pake untuk pengeboran minyak
berbentuk menarasegitiga yang dilengkapi dengan sistem
katrol.
7. Bor Tumbuk Biasa (wagon drill) Bor tumbuk ini digunakan untuk
batuankeras dalam oprasi pertambangan. Biasanya dipasang di suatu
truk atau traktoragar mudah di oprasikan ke segala arah.
8. Bor Palu (hammer drill) Pada dasarnya bor palu dan bor tumbuk biasa
adalahsama hanya saja ukuranya yang kecil dan dapat digunakan
menggunakantangan langsung dah hanya dapat mencapai kedalaman
30 m saja.
9. Bor Palu Dalam Lubang (down-hole hammer drill) Pada alat bor ini
paludipadatkan langsung dipasang di atas drive sampler, berbentuk
suatu silinderyang bergerak turun-naik secara lancar dan digerakan
oleh udara tertekan darikompresor melalui pipa bor. Dapat mencapai
kedalaman rata-rata 80-100meter, tetapi dapat juga di rancang
menggunakan casing sehingga dapatmencapai kedalaman rata-
rata300- 1000 metar.
10. Bor Tumbuk Dengan Drive Sampler (wagon drill with drive
sampler)Perkembangan dari bor tumbuk adalah pemasangan apa yang
disebut dengandrive sampler sebagai pengganti mata bor. Alat bor ini
hanya cocok digunakanuntuk lapisan tanah sedimen lepas.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dalam pemboram diperlukan beberapa metode :
1. Bor tangan ( bor spiral dan bor bangka )
2. Bor mesin putar ( bor mesin putar, ringan dan inti dan bor bolak
balik
3. Bor mesin tumbur ( cabble tool )
DAFTAR PUSTAKA

WIDHI, R. (2013). EVALUASI PROBLEM PIPA TERJEPIT PADA PEMBORAN HORIZONTAL


SUMUR SIDE TRACK YANI AC-09 DI LAPANGAN YANI-A CNOOC SES. Ltd (Doctoral
dissertation, UPN" Veteran" Yogyakarta).

Suhascaryo, K. R. T. (2020). Teknologi Peralatan Teknik Pemboran.

Hamid, A., & rangga Wastu, A. R. (2018). Evaluasi Penggunaan Sistem Lumpur Synthetic Oil
Base Mud dan Kcl Polymer pada Pemboran Sumur X Lapangan Y. PETRO: Jurnal
Ilmiah Teknik Perminyakan, 6(1), 1-7.

Negara, T. P., & Hamid, A. (2016, April). Pengaruh Penambahan Accelerator “Kcl”,“Na2sio3”,
Dan “Calseal” Sebagai Additive Semen Kelas a Terhadap Thickening TIME,
Compressive Strength, Dan Rheology Bubur Semen Dengan Variasi Temperatur (Bhct)
Di Laboratorium Pemboran Dan Produksi Universitas Trisakti. In PROSIDING
SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN.

Anda mungkin juga menyukai