2
(EXPERIMENT I).......................................................................................................................2
1.1. Tujuan Percobaan.........................................................................................................2
1.2. Teori Dasar.....................................................................................................................2
1.4. Prosedur Percobaan.....................................................................................................5
1.5. Tugas...............................................................................................................................6
PERCOBAAN I
(EXPERIMENT I)
PENENTUAN DENSITAS, SPECIFIC GRAVITY DAN ºAPI GRAVITY
(DETERMINING OF DENSITY, SPECIFIC GRAVITY AND OAPI
GRAVITY)
141. 5 m
° API = −131 .5 ρo =
SG v
141. 5 ρo
SG= SG=
131. 5 +° API ρw
API Gravity minyak bumi sering menunjukkan kualitas dari minyak bumi tersebut.
Makin kecil SG-nya atau makin tinggi OAPI-nya, maka minyak bumi itu makin berharga
karena lebih banyak mengandung bensin. Sebaliknya makin rendah OAPI atau makin besar
SG-nya, maka mutu minyak bumi itu kurang baik karena lebih banyak mengandung lilin
(wax) atau residu (aspal). Perhatikan tabel dibawah ini:
Tabel 1.1.Komponen, API, dan SG
Komponen ºAPI SPESIFIC GRAVITY
Minyak Ringan >20 <0,934
Minyak Berat 10-20 0,934-1,000
Tar <10 >1,000
Namun dewasa ini dari minyak bumi berat pun dapat di buat fraksi bensin lebih banyak
dengan sistem “Cracking” dalam penyulingan.Walaupun demikian tentu proses ini
memerlukan ongkos atau biaya yang lebih besarlagi.
Selain API juga dapat dipakai Baume yaitu :
140
° Baume= −130
SG
Sistem Baume tidak banyak digunakan didalam industri perminyakan. Perbandingan
antara skala yang menggunakan SPECIFIC GRAVITY dengan °API dan °Baume dapat
dilihat pada tabel. Perlu dicatat bahwa yang dimaksud dengan SPECIFIC GRAVITY disini
adalah SPECIFIC GRAVITY keseluruhan minyak mentah tersebut, jadi semua fraksi. Selain
itu SPECIFIC GRAVITY minyak bumi juga tergantung pada temperature, sehingga bila
temperaturnya tinggi maka makin rendah SPECIFIC GRAVITY-nya.
SG (60oF) O
API Baume
O
1,000 10,0 10
0,9655 15,1 15
0,9333 20,1 20
0,9032 25,2 25
0,8750 30,2 30
0,8485 35,3 40
0,8235 40,3 40
0,8000 45,4 45
0,7778 50,4 50
6. Corong : 3 unit
8. Picnometer 10 ml : 1 unit
B. Labu Volumetric
1. Timbang terlebih dahulu labu volumetric kosong, kemudian isi labu volumetric
dengan crude oil.
2. Timbang kembali labu volumetric yang telah terisi crude oil, pastikan crude oil
telah mencapai tanda batas yang terdapat pada dinding labu .
3. Selisih berat labu volumetric ini adalah massa crude oil.
4. Volume labu volumetric dapat dilihat dari label yang ada pada alat atau dengan
menuangkan crude oil kedalam gelas ukur untuk mengetahui volume crude oil
yang diuji.
5. Densitas crude oil dapat diperoleh melalui perbandingan massa crude oil
terhadap volumenya.
1. Diketahui massa picnometer kosong 0.05 lb dan massa picnometer berisi fluida
0.25 lb, volume picnometer 25 ml. Tentukan density, SG, dan ◦API.
2. Jelaskan prinsip kerja kerja alat labu volumetric dan hydrometer jar.
3. Jelaskan hubungan spesifik gravity dengan sifat fisik fluida reservoir lainnya
seperti viskositas, compresibilitas, factor volume formasi. (minimal 1 referensi)
4. Diketahui massa labu volumetric kosong 52.18 gr, massa labu volumetric berisi
crude oil 90.6X gr. Volume labu volumentrik 50 cc, dan densitas air sebesar 1
gr/cc. Tentukan nilai ◦API ? Berdasarkan nilai ◦API yang didapat, crude oil
tersebut tergolong pada jenis apa? (minimal 1 referensi)! (X = angka terakhir
NPM)