PENYULINGAN
MINYAK ATSIRI
Oleh:
WALUYA
13/09/2012
WALUYA
Sragen, 05 – 03 – 1968
Kompleks Perumahan
BALAI DIKLAT PERTANIAN
MALUKU
Jln .Leo Wattimena RT.05/RW03
Waiheru
HP; 085229314630
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. KOMPETENSI DASAR
SETELAH MEMPELAJARI MATERI INI, PESERTA MAMPU
MEMAHAMI KEGIATAN PENYULINGAN MINYAK PALA
Penyulingan Uap-Air
PENYULINGAN/HIDRODIFUSI, terdiri dari ;
- Unit produksi uap (perpindahan energi panas dari
bahan bakar)
- Tempat terjadinya peristiwa hidrodifusi ketel
penyulingan
- Proses pendinginan/pengembunan/kondensasi
kondensor
- Proses pemisahan minyak dan air
Penyulingan Uap
separator/florentine flask
PRAKTEK PENYULINGAN
PENYULINGAN AIR (WATER DISTILLATION)
PENYULINGAN UAP-AIR (WATER-STEAM DISTILLATION)
9
PENYULINGAN UAP (STEAM DISTILLATION)
ketel kondensor
ketel
boiler kondensor
boiler
ketel
kondensor ketel
boiler
boiler
kondensor
11
BAGIAN-BAGIAN ALAT PENYULINGAN MINYAK PALA
BOILER
Fungsi :
Untuk menghasilkan uap
KETEL SULING
Fungsi : Tempat bahan dan sebagai
media kontak antara bahan baku
dengan uap dimana proses
hidrodifusi terjadi
Kondensor tubular
KONDENSOR
Fungsi : Untuk mendinginkan/
mengembunkan campuran uap
dan minyak menjadi cairan
Kondensor tubular
Kondensor spiral
Kondensor spiral
Kondensor spiral
SEPARATOR
Fungsi : Untuk memisahkan
air dengan minyak
GRINDER
Fungsi : Alat untuk menghancurkan
biji pala
SKEMA PROSES PRODUKSI MINYAK PALA
CONTOH DENAH RUANG PRODUKSI UNTUK 1 KETEL SULING
KAPASITAS 350 KG/BATCH
FASILITAS-FASILITAS PRODUKSI
• 1 set alat penyulingan lengkap
(pala penyulingan uap/boiler)
• Bangunan untuk produksi
maupun gudang (atau kantor??)
permanen atau semi permanen
• Alat penghancur biji pala
• Kolam untuk sirkulasi air
pendingin (apabila jauh dari
sumber air mengalir)
• Tungku pembakaran apabila
menggunakan bahan bakar
padat (kayu bakar, arang, atau
batubara)
BAHAN-BAHAN BAKAR
CONTOH 2 :
Penyulingan minyak pala, bisa saja dilakukan
di bawah 20 jam, tetapi menambah waktu
penyulingan hingga hingga lebih lama lagi
cukup berkontribusi terhadap peningkatan
kadar miristisin, terutama yang terkandung di
dalam minyak berat
PERMASALAHAN PROSES PRODUKSI
MENGAPA RENDEMEN RENDAH?
• Kualitas dan kondisi bahan baku
(asal bahan baku, penanganan
bahan pasca panen - pengeringan
dan penghancuran, serta
komposisi jenis biji)
• Cara penyulingan yang kurang
baik
- jumlah uap kurang atau tidak
sesuai dengan jumlah bahan baku
yang disuling
- api yang kurang stabil
- tekanan??
KUALITAS MINYAK KURANG BAIK
• Kualitas dan kondisi bahan baku
• Waktu penyulingan yang kurang lama, minyak yang keluar di saat saat
terakhir merupakan minyak dengan kualitas terbaik
pada minyak pala ditandai dengan keluarnya minyak berat di saat-saat
akhir penyulingan (meskipun tidak selalu)
• Kecepatan uap yang rendah
kecepatan uap yang rendah, akibatnya komponen-komponen dalam
minyak yang “berharga” susah tersuling.
• Tekanan kurang tinggi?
makin tinggi tekanan, kualitas makin baik dan rendemen meningkat. Tapi
jika terlalu tinggi, minyak akan gosong (kualitas justru turun). Dicari kondisi
tekanan optimumnya. Disarankan selama 15 jam pertama menggunakan
tekanan 0 bar laluy setelah itu dinaikkan perlahan-lahan hingga 1,5 bar.
Hati-hati!! Bermain dengan tekanan, ketel dilengkapi dengan safety
valve.
ANALISIS KUALITAS MINYAK
• Menguji kualitas minyak atsiri
yang dihasilkan
• Standar Nasional Indonesia
(SNI) warna, densitas/berat
jenis, indeks bias, putaran
optik, kelarutan dalam alkohol,
bilangan asam, bilangan ester,
bilangan ester setelah
penyabunan.
• Cara sederhana yang
diterapkan pengumpul
pengumpul minyak pala daerah SNI minyak pala
hanya pendekatan kualitas saja
praktis dan murah
Meterlak/alkoholmeter
KOMPONEN PENENTU KUALITAS
• Minyak pala kadar miristisin dan kadar sabinen.
Kadar miristisin <8%, kadar sabinen <17%. Saat ini
kehadiran safrol dan metil eugenol yang tinggi juga
sering menjadi masalah dalam memasarkan minyak.
• Kadarnya secara pasti/akurat ditentukan dengan
analisis laboratorium, menggunakan alat GC-MS
(Gas Chromatography – Mass Spectrometry)
biaya mahal
• Pendekatan sederhana menggunakan
meterlak/alkoholmeter
Analisis komposisi minyak atsiri
* GC-MS (Gas Chromatography – Mass Spectrometry) akurasi tinggi dan sanggup
mendeteksi semua komponen pada minyak atsiri, tetapi biayanya mahal
28
ANALISIS SEDERHANA/PRAKTIS
- Menggunakan meterlak/alkoholmeter serta gelas ukur 100 ml
- Untuk pendekatan analisis kadar miristisin
- Celupkan meterlak pada minyak pala yang diisikan pada gelas ukur
- Biarkan hingga terapung dan baca skala T pada meterlak tepat di permukaan minyak
Penyortiran biji pala kilat dilakukan atas pertimbangan komersial. Biji pala kilat
dipisahkan untuk dijual secara terpisah sebagai pala rempah mengingat secara
ekonomi lebih menguntungkan daripada diproses menjadi minyak pala
PENGHANCURAN BAHAN BAKU
Persiapan bahan baku yang akan
dihancurkan dalam karung-karung
Air pendingin
(keluar kondensor)