Mengapa harus didistilasi dulu? Bukan didekantasi dulu?
Pemungutan minyak atsiri dari campuran immiscible ini menggunakan
proses distilasi dan dilanjutkan dengan proses dekantasi. Dengan melakukan distilasi, konsentrasi minyak akan semakin berkurang pada campuran immisciblenya sedangkan konsentrasinya di hasil distilasi akan besar. Distilasi dilakukan terlebih dahulu karena proses dekantasi akan membutuhkan waktu yang sangat lama jika konsentrasi minyak rendah. Setelah konsentrasi minyak pada hasil distilasi cukup tinggi, proses pemisahan dilanjutkan dengan proses dekantasi yang lebih sederhana. Sebelum distilasi dilakukan, dilakukan penggojogan pada campuran immiscible yang berfungsi untuk mendispersi minyak agar minyak tersebar sehingga memudahkan proses penguapan. Bandingkan massa jenis minyak dengan SNI? Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari massa jenis minyak. Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh massa jenis minyak sebesar 0.8688 pada suhu 30C. Referensi dari SNI 01-5009.11-2001 menyatakan bahwa massa jenis minyak kayu putih pada suhu 15C berkisar antara 0.9000- 0.9300(http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTAN AN/SNI/Kayuputih.htm). Dari referensi tersebut, hasil percobaan ini sudah sesuai dengan teori karena semakin tinggi suhu maka semakin kecil massa jenis suatu zat. Dengan massa minyak kayu putih sebesar 0.8688 tersebut diketahui massa awal minyak sebesar 8.6880 gram. %recovery tidak 100%? Diperolehnya persen recovery yang hanya sebesar 46.0812% tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Tidak semua minyak kayu putih menguap pada saat distilasi 2. Tidak semua uap minyak terembunkan secara sempurna sehingga ada beberapa yang keluar ke udara luar 3. Pemisahan saat proses dekantasi tidak sempurna sehingga masih ada minyak pada limbah aquadest 4. Adanya minyak yang masuk ke saluran refluks dan tidak terambil Kesulitan saat praktikum? Pada proses distilasi, ditemukan kesulitan yaitu saat mengatur kran untuk memisahkan aliran minyak yang ditampung dengan aliran aquadest untuk arus recycle. Hal ini disebabkan oleh perbedaan fase minyak dan aquadest kurang jelas sehingga sulit untuk diamati. Jelaskan Rangkaian alat sebagai rangkaian proses! Rangkaian alat distilasi-dekantasi tersusun dari boiler untuk menguapkan campuran, kondenser untuk mengembunkan uap campuran, dan dekanter untuk memisahkan fase minyak dan aquadest. Sebagai boiler digunakan pemanas mantel dan labu leher tiga sebagai penampung campuran yang dilengkapi termometer yang berfungsi untuk menunjukkan suhu reaksi. Untuk kondenser digunakan pendingin balik dengan aliran air sebagai media pendingin. Pemisahan dilakukan pada lubang dekanter yang dilengkapi dengan kran pengatur aliran keluar dan aliran recycle. 1 jam distilasi ngapain? Dan pengaruh flux panas heater apa? Selama 1 jam proses distilasi harus selalu diperhatikan pengaturan kran pengeluaran. Kran harus diatur sedemikian rupa sehingga air bisa teralirkan ke refluks dan minyak dialirkan ke wadah hasil distilasi. Apabila tidak seimbang, tekanan dalam sistem akan naik dan bisa menyebabkan hal yang berbahaya yaitu lepasnya sumbat dan cairan panas keluar mengenai praktikan. Selain itu harus selalu dipastikan air pendingin pada kondenser selalu mengalir agar seluruh uap campuran terembunkan. Laju pemanasan juga harus dikontrol dengan mengatur suhu pemanas mantel dan selalu memperhatikan termometer pada labu leher tiga. Kesimpulan semakin tinggi suhu maka semakin kecil massa jenis suatu zat penggojogan dilakukan pada campuran immiscible yang berfungsi untuk mendispersi minyak agar minyak tersebar sehingga memudahkan proses penguapan