Anda di halaman 1dari 8

Laporan Tahap ke-2 Tugas Prarancangan Pabrik Kimia

Preliminary Process Selection and Economic Review


Prarancangan Pabrik Diazonium Khlorid dari Amina Aromatis
dengan Kapasitas 3.000 ton/tahun
Market Analysis
Benzene diazonium khlorid atau biasa disebut diazonium khlorid
merupakan jenis garam diazonium yang mempunyai konjugasi dengan elektron

dengan senyawa aromatik (dalam kasus ini benzene) yang dinamakan

arildiazonium ion di mana lebih stabil dibandingkan alkildiazonium ion.


Diazonium khlorid digunakan sebagai bahan dasar pewarnaan pada tekstil dan
pigmen pada cat (Forstinger and Metz, 2001). Utamanya digunakan pada
pewarnaan tekstil karena kestabilan warna yang dihasilkan dan memiliki afinitas
kimia terhadap bahan yang diwarnainya.
Salah satu target pemasaran utama diazonium khlorid adalah industri
tekstil karena kebutuhan terhadap tekstil di Indonesia menjadi trend yang semakin
naik dari waktu ke waktu yang berdampak pada peningkatan permintaan pasar
terhadap bahan baku pewarna tekstil. Saat ini lebih dari 5.000 perusahaan tekstil
ada di Indonesia dengan 73% dari totalnya masih berada di Pulau Jawa. Kondisi
tersebut terjadi karena biaya investasi di luar Pulau Jawa lebih mahal lantaran
perlu biaya tambahan pada pembangunan infrastruktur seperti ketersediaan listrik
dan jalan akses pemasarannya (Kementerian PU, 2016). Namun hingga saat, ini
belum ada produsen yang memproduksi bahan ini sehingga untuk mencukupi
kebutuhan pewarnaan Indonesia mengimpornya dari China, India, dan Thailand.
Kebutuhan diazonium khlorid di Indonesia relatif besar pada setiap
tahunnya. Berdasarkan data 5 tahun terakhir (2011-2015), jumlah impor
diazonium khlorid menunjukkan angka berikut ini pada Tabel 1 (Badan Pusat
Statistik, 2016).
Tabel 1. Data Impor terhadap Diazonium Salt beserta Nilai Impor dalam US $
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015

Jumlah Impor (ton)


1235,091
4484,246
3639,068
2488,917
2748,919

Bagas Dika Anggoro (12/329861/TK/39094)


Satriya Baskara Putra (12/333579/TK/39927)

Nilai Impor (US $)


4.067.145
12.403.928
10.173.384
8.207.168
7.082.490

Laporan Tahap ke-2 Tugas Prarancangan Pabrik Kimia


Preliminary Process Selection and Economic Review
Prarancangan Pabrik Diazonium Khlorid dari Amina Aromatis
dengan Kapasitas 3.000 ton/tahun
5000
4500
4000
3500
3000

Kebutuhan, ton 2500


2000

f(x) = 103.23x - 204888.18


R = 0.02

1500
1000
500
0
2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Tahun

Gambar .. Impor Diazonium Khlorid di Indonesia


Dari data tersebut, dapat diperkirakan kebutuhan impor diazonium khlorid pada
tahun pendirian pabrik, tahun 2022, dengan regresi linier. Persamaan regresi linier
yang didapat yaitu
()

Impor diazonium khlorid (ton)= 103,23 X(tahun) 204888


sehingga melalui persamaan () diperoleh perkiraan impor diazonium khlorid
pada tahun 2022 sebesar 3.843 ton/tahun.
Seiring meningkatnya permintaan diazonium khlorid di pasar domestik.
Diprediksikan untuk tahun selanjutnya permintaan akan cenderung meningkat.
Atas pertimbangan ini maka dibuat prarancangan pabrik diazonium khlorid dari
amina aromatis yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2022 dengan
kapasitas 3.000 ton/tahun guna mengurangi 80% jumlah impor diazonium khlorid
di Indonesia. Konsumen tentu akan melakukan pertimbangan untuk lebih memilih
diazonium khlorid produksi dalam negeri daripada harus mengimpor. Selain
dengan terpenuhinya kebutuhan dalam negeri, diharapkan kedepannya dengan
adanya pabrik ini Indonesia akan menjadi pengekspor diazonium khlorid.

Bagas Dika Anggoro (12/329861/TK/39094)


Satriya Baskara Putra (12/333579/TK/39927)

Laporan Tahap ke-2 Tugas Prarancangan Pabrik Kimia


Preliminary Process Selection and Economic Review
Prarancangan Pabrik Diazonium Khlorid dari Amina Aromatis
dengan Kapasitas 3.000 ton/tahun
Lokasi Pabrik
Ada beberapa hal yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik, antara lain
terkait pertimbangan terhadap ketersediaan bahan baku, transportasi, sumber daya
manusia hingga kondisi alam. Keputusan lokasi pendirian pabrik akan
mempengaruhi biaya operasional jika tidak mempertimbangkan aspek-aspek
tersebut. Pabrik diazonium khlorid dari amina aromatis memilih Kabupaten
Pekalongan sebagai lokasi pendirian pabrik yaitu pada kawasan pusat industri
yang akan dibangun oleh Pemerintah Pekalongan di Kelurahan/Kecamatan
Kedungwuni.

Gambar Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah


Hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan lokasi industri tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk sintesis diazonium khlorid
adalah anilin yang merupakan golongan amina aromatis. Kemudahan
untuk memperoleh bahan baku akan menambah nilai ekonomis pabrik.
Indonesia pada tahun 2015 masih mengimpor anilin sebanyak 1408,563

Bagas Dika Anggoro (12/329861/TK/39094)


Satriya Baskara Putra (12/333579/TK/39927)

Laporan Tahap ke-2 Tugas Prarancangan Pabrik Kimia


Preliminary Process Selection and Economic Review
Prarancangan Pabrik Diazonium Khlorid dari Amina Aromatis
dengan Kapasitas 3.000 ton/tahun
ton/tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Oleh karena itu, bahan baku yang
diperoleh dari luar negeri akan lebih mudah dijangkau apabila lokasi
pabrik berdekatan dengan pelabuhan. Pelabuhan bongkar muat terdekat
adalah Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.
Bahan baku anilin cair akan diimpor dari China tepatnya dari
Dongying S-Sailing Chemical Co., Ltd. yang menyediakan produk aniline
dengan kemurnian 99,95% sehingga dapat memenuhi kebutuhan bahan
baku pabrik.
2. Sumber Air, Listrik dan Bahan Bakar
Kebutuhan air untuk, proses produksi, umpan boiler, pendingin,
konsumsi, dan sanitasi pekerja diperoleh dari sumber air sungai yaitu
sungai Sengkarang. Ketersediaan air baku diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan proses pabrik sehingga air sungai yang akan digunakan terlebih
dahulu diproses sesuai dengan peruntukannya.
Kebutuhan energi juga merupakan faktor primer dalam operasional
pabrik, sehingga sumber energi harus terjangkau dari kawasan pabrik.
Sumber energi yang digunakan dalam mengoperasikan pabrik dapt berupa
listrik diperoleh dari PLN dan generator sebagai cadangan apabila listrik
dari PLN mengalami gangguan, sedang bahan bakarnya diperoleh dari
Pertamina.
3. Jenis dan Sarana Transportasi
Pekalongan merupakan daerah yang sangat strategis dalam hal
transportasi, karena letaknya relatif dekat dengan pelabuhan laut.
Transportasi jalan raya juga terhubung baik dengan berbagai daerah dan
mudah diakses oleh kendaraan-kendaraan besar karena berada pada jalur
Pantura.
4. Ketersediaan Lahan
Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan mempunyai kesiapan
lahan untuk pembangunan kawasan industri mencapai 2000 hektar. Pada
bagian Kecamatan Kedungwuni tersedia lahan sekitar 200 hektar sehingga
mampu mengakomodasi kebutuhan lahan pabrik.

Bagas Dika Anggoro (12/329861/TK/39094)


Satriya Baskara Putra (12/333579/TK/39927)

Laporan Tahap ke-2 Tugas Prarancangan Pabrik Kimia


Preliminary Process Selection and Economic Review
Prarancangan Pabrik Diazonium Khlorid dari Amina Aromatis
dengan Kapasitas 3.000 ton/tahun

5. Tenaga kerja (manpower)


Ketersediaan tenaga kerja merupakan faktor penting lain yang
memengaruhi lokasi industri. Wilayah industri cenderung ditempatkan di
pusat-pusat konsentrasi penduduk karena memerlukan tenaga kerja yang
banyak, baik tenaga kerja ahli maupun tenaga kerja biasa.
Terdapat sekitar 93.544 jiwa penduduk yang tinggal di Kecamatan
Kedungwuni. Dengan lokasi yang tidak jauh dari pemukiman, perusahaan
diharapkan mampu menyerap potensi tenaga kerja di lingkungan
perusahaan sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
6. Pemasaran Produk
Industri dibangun karena adanya tuntutan konsumen. Tujuan utama
kegiatan industri memproduksi barang untuk dijual kepada konsumen. Hal
inilah yang menjadi alasan mengapa pasar atau konsumen merupakan
bagian penting bagi berlangsungnya kegiatan industri. Jika konsumen
yang membutuhkan banyak, berarti industri tersebut mempunyai pasar
yang cukup luas.
Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu sentra industri batik
terbesar se-Indonesia dan produsen tekstil seperti jins. Pendirian pabrik ini
mempunyai prospek pemasaran yang bagus karena dekat dengan daerah
pemasaran sehingga diproyeksikan akan memudahkan konsumen dalam
pembelian bahan baku pewarna tekstil. Dampak positifnya konsumen akan
lebih memilih membeli pewarna dari produsen terdekat. Jika kondisi
geografis sulit dijangkau, maka sangat sulit bagi suatu industri untuk
memasarkan

produknya.

Hal

inilah

yang

juga

memengaruhi

perkembangan suatu daerah.


7. Iklim dan Gempa
Kondisi alam yang baik serta iklim yang bersahabat akan
membantu industri memperlancar kegiatan usahanya. Di Indonesia
memiliki iklim tropis tanpa banyak cuaca yang ekstrim sehingga kegiatan
produksi rata-rata dapat berjalan dengan baik sepanjang tahun. Namun,

Bagas Dika Anggoro (12/329861/TK/39094)


Satriya Baskara Putra (12/333579/TK/39927)

Laporan Tahap ke-2 Tugas Prarancangan Pabrik Kimia


Preliminary Process Selection and Economic Review
Prarancangan Pabrik Diazonium Khlorid dari Amina Aromatis
dengan Kapasitas 3.000 ton/tahun
antisipasi terhadap kemungkinan fenomena alam yang tidak dapat
diprediksi seperti angin kencang dan gempa perlu disertakan dengan
mengkonversi fenomena tersebut ke dalam perhitungan perancangan
pemilihan bahan material alat sehingga peralatan dapat tetap beroperasi
secara optimal.
8. Pengelolaan Limbah
Pendirian instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu untuk
mengelola limbah dari sekitar pabrik diperlukan untuk meminimalisir
tindakan pencemaran. Pencemaran tersebut tidak hanya merusak
lingkungan, tetapi dapat berakibat fatal bagi makhluk hidup terutama pada
manusia. Begitu pula dengan limbah gas yang juga diharuskan untuk
diproses terlebih dahulu sebelum dilepas ke lingkungan pada batas aman
yang diijinkan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan serta
keberlanjutan pabrik serta kesejahteraan masyarakat di sekitar pabrik.
9. Faktor Ekonomi, Sosial dan Hukum
Pemerintah daerah setempat mengeluarkan kebijakan yang
menyetujui adanya pembangunan kawasan indutri dengan mengacu pada
peraturan daerah (Perda) No 2/2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
atau RTRW Kabupaten Pekalongan 2011-2031. Adapun lahan seluas 2.000
hektar telah disediakan untuk pembangunan kawasan industri seiring
dengan

ketertarikan

pelaku

usaha

berinvestasi

di

wilayah

ini.

Pertimbangan lainnya adalah pemerintah menjamin akan mempermudah


perizinan untuk para investor.
Kelebihan lainnya, upah minimum regional (UMR) Kabupaten
Pekalongan yakni Rp 962 ribu per bulan yang relatif rendah dibanding
daerah

lain.

Jika

investor

mau

menanamkan

modalnya

maka,

kompensasinya akan terjadi penghematan sekitar ratusan juta hingga


miliaran lebih dalam satu bulan. Dampak positif bagi masyarakat sekitar
adalah

menciptakan

keanekaragaman

kehidupan

ekonomi

dan

menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan taraf hidup


masyarakat.

Bagas Dika Anggoro (12/329861/TK/39094)


Satriya Baskara Putra (12/333579/TK/39927)

Laporan Tahap ke-2 Tugas Prarancangan Pabrik Kimia


Preliminary Process Selection and Economic Review
Prarancangan Pabrik Diazonium Khlorid dari Amina Aromatis
dengan Kapasitas 3.000 ton/tahun

Bagas Dika Anggoro (12/329861/TK/39094)


Satriya Baskara Putra (12/333579/TK/39927)

Laporan Tahap ke-2 Tugas Prarancangan Pabrik Kimia


Preliminary Process Selection and Economic Review
Prarancangan Pabrik Diazonium Khlorid dari Amina Aromatis
dengan Kapasitas 3.000 ton/tahun
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik, 2016, Tabel Impor Oth diazo-, azo- or azoxy-compounds
Menurut Komoditi, Tahun 2011-2015, Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, 2015, Tabel Impor Aniline and Its Salts Menurut
Komoditi, Tahun 2015, Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Forstinger, K., and Metz, H. J., 2001, Diazo Compounds and Diazo Reactions,
pp. 1-3, Wiley-VCH Verlag GmbH & Co., Weinheim.
Kementerian

PU,

2016,

Infrastruktur

Diperlukan

Untuk

Mendukung

Perkembangan Industri Tekstil di Luar Pulau Jawa, Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta.

Bagas Dika Anggoro (12/329861/TK/39094)


Satriya Baskara Putra (12/333579/TK/39927)

Anda mungkin juga menyukai