Anda di halaman 1dari 37

KIMIA PEMISAHAN

JENIS - JENIS DESTILASI

Kelompok : 1
1. Harnita Afriani (A1F021009)
2. Sonia Nanda Melati (A1F021013)
3. Heru. (A1F021033)
4. Khelaudia Ayurolianita D. (A1F021037)
5. Frety Purnama Sari (A1F021047)
Kelas IV A

Dosen Pengampu : Elvinawati, M.Si


1
DESTILASI
SEDERHANA
DEFINISI

● Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia


berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan.

● Distilasi sederhana adalah teknik pemisahan untuk memisahkan dua atau


lebih komponen zat cair yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.
Selain perbedaan titik didih,juga perbedaan kevolatilan, yaitu
kecenderungan sebuah zat untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada
tekanan atmosfer yang normal.
PRINSIP DASAR

● Prinsip dasar destilasi sederhana yaitu dasar pemisahannya dengan


perbedaan titik didih yang cukup besar.jika campuran dipanaskan maka
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu dan zat
pencemar atau pengotor akan tertinggal sebagai residu.

● Pada prinsipnya pemisahan dalam suatu proses destilasi terjadi karena


penguapan salah satu komponen dari campuran,artinya dengan cara
mengubah bagian-bagian yang sama dari keadaan cair menjadi berbentuk
uap dengan demikian kemudahan menguap (volatil) dari komponen yang
akan di pisahkan berbeda satu dengan yang lainnya.
MEKANISME/ PROSES

gambar 1.1 Rangkaian alat destilasi sederhana


MEKANISME/PROSES
● Alat Destilasi Sederhana merupakan alat standar yang terdiri dari labu destilasi
sebagai tempat memanaskan cairan, termometer untuk mengukur temperatur,
pendingin untuk mendapatkan cairan kembali, serta bejana untuk menampung
cairan yang keluar dari pendingin
● Setelah semua alat telah terpasang dengan baik, maka dapat dilakukan proses
destilasi. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi adalah memisahkan zat
berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih
yang rendah akan lebih dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya
akan tetap tertampung pada labu destilasi.
● Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada labu
destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan
menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang mendinginkan
komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau berubah dari berwujud
uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labu destilat atau labu
Erlenmeyer
MEKANISME/PROSES

● Pada proses destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini
dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada kondisi
suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang, suhu akan naik
karena jumlah sampel yang didestilasi telah berkurang Pada kondisi naiknya suhu
ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang diperoleh adalah
destilat murni.

● Pada destilasi, untuk memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung


termometer harus sangat diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada
di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah
benar-benar suhu uap senyawa yang diamati. Pada proses destilasi,
penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika adanya pemanasan yang berlebihan
(superheating) serta kesalahan dalam penempatan pengukur suhu (thermometer)
tidak pada posisi yang benar.
APLIKASI

● Destilasi sederhana dapat dilakukan untuk memisahkan campuran air dan


alkohol,karena air dan alkohol memiliki titik didih yang berbeda,alkohol akan
menguap terlebih dahulu dan dapat di pisahkan dari air karena titik didih
alkohol lebih besar dari pada air. Distilasi terus dilakukan selama alkohol
menguap dan dihentikan sebelum mencapai titik didih air

● Adapun untuk memisahkan cairan yang perbedaan titik didihnya lebih dari 70-
80 derajat celcius .sebagai contoh senyawa anilin titik didihnya 184 derajat
celcius akan mudah di pisahkan dari eter (titik didih 35 derajat celcius ) atau
petrolium eter (titik didih 40-60 derajat celcius )
2
DESTILASI
BERTINGKAT (FRAKSINASI)
DEFINISI
• Destilasi bertingkat adalah teknik destilasi yang dilakukan sebanyak dua kali maupun lebih untuk
mendapatkan hasil berdasarkan titik didihnya.

• Destilasi ini dapat bekerja pada tekanan yang normal dan pada tekanan yang rendah.

• Menurut Kuni dan Ah (2021:126) bahwa destilasi fraksinasi berbeda dari distilasi biasa, karena ada
kolom fraksinasi dimana ada proses refluks. Proses refluks ini melibatkan kondensasi uap agar
pemisahan campuran dapat dilakukan dengan baik.

• Menurut Elfa dan Rasyidah (2021:93) bahwa dikolom fraksinasi ini terjadi pemanasan secara
bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya dengan tujuan pemurnian destilat
dibawahnya. Pemanasan dengan suhu yang berbeda-beda bertujuan untuk memurnikan distilat,
lebih murni daripada plat-plat di bawahnya.

• Fungsi kolom fraksinasi agar kontak antara cairan dengan uap terjadi sedikit lebih lama sehingga
komponen yang ringan dan memiliki titik didih lebih rendah dapat menguap secara terus menerus
dan masuk ke kondensor sedangkan komponen yang memiliki titik didih lebih tinggi akan kembali
ke labu destilasi.
PRINSIP DASAR

• Prinsip dasar dari destilasi bertingkat yaitu memanaskan campuran zat secara bertahap dengan
perbedaan titik didih yang berdekatan dari komponen- komponen di dalam campuran ,sehingga
penyusun campuran yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu dan
terpisah dari penyusun campuran yang memiliki titik didih lebih tinggi.

• Menurut Anto (2019:39) Destilasi bertingkat juga mampu digunakan pada campuran dengan beda
titik yang suhunya kurang dari 20 derajat celcius dan bekerja pada tekanan atmosfer yang normal
dan tekanan yang rendah.
MEKANISME/ PROSES

Gambar 1.1 Rangkaian alat destilasi fraksinasi


MEKANISME/ PROSES

• Menurut Anto (2019 :39) bahwa tujuan dari penggunaan kolom diproses ini adalah untuk
memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda.
Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya
sama akan sama-sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus
sehingga akhimya mengembun dan turun sebagai destilat.

• Sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka
senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan
dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut akan menguap.
mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.
MEKANISME/ PROSES

• Kolom destilasi fraksinasi haruslah panjang hal ini agar supaya uap yang berjalan naik dan air
yang berjalan turun dapat bersentuhan. Pada puncak kolom thermometer digunakan untuk
mengukur suhu fraksi pertama yang paling mudah menguap (A). Selang beberapa waktu ketika
proses terus dilakukan maka suhu akan naik hal ini terjadi karena cairan yang tidak mudah
menguap (B) juga mulai terbawa bersama dengan yang mudah menguap, sehingga wadah
penerima harus diubah selang bebrapa waktu dalam proses destilasi.
 
• Bila titik didih antara cairan A dan B kecil maka proses destilasi harus dilakukan secara berulang
agar hasilnya lebih baik dan lebih akurat.
APLIKASI

• Destilasi bertingkat berguna untuk memisahkan air tape dan alkohol. Menurut Elfa dan Rasyidah
(2021:96) air tape ketan dan singkong dapat dipisahkan secara didestilasi fraksinasi dengan 2
(dua) kolom berbeda yaitu kolom vigreux dan kolom hemple untuk memisahkan alkohol dari air
tape.

• Dalam bidang industri, destilasi bertingkat digunakan pada industri minyak mentah. Menurut Kun
dan Ah (2021:126) Destilasi ini biasa digunakan dalam pengolahan minyak bumi karena sangat
berguna untuk memisahkan kandungan minyak bumi.
Gambar 1.2 Proses destilasi fraksinasi pada pengolahan minyak mentah
Penjelsan proses destilasi bertingkat dari minyak mentah:

● Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi
sampai suhu 600°C. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke
bagian bawah menara/tanur distilasi.

● Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat
(tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung
(bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.

● Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair.
Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi
.
● Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa
dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara
3
DESTILASI
VAKUM
DEFINISI

• Destilasi vakum adalah destilasi yang dilakukan dengan cara menguapkan cairan pada
tekanan lebih rendah dari 1 atm dengan tujuan untuk mengindari terjadinya reaksi
oksidasi pada komponen yang akan dipisahkan agar ikatan rangkap pada senyawa tidak
putus. Destilasi vakum dioperasikan dibawah tekanan vakum atau kondisi tertutup.
• Tujuan utamanya adalah menurunkan titik didih cairan yang bersangkutan, dan volatilitas
relatif meningkat jika tekanan diturunkan.
• Destilasi vakum merupakan proses pemisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat
tinggi namun sensitif terhadap suhu tinggi sehingga metode yang digunakan adalah
dengan menurunkan tekanan permukaan.
Nurhidayati (2011)
PRINSIP DASAR

Prinsip kerja dari destilasi vakum ini adalah memisahkan dua atau lebih komponen
dalam satu campuran yang sensitif terhadap suhu atau suhu tinggi sehingga harus
dilakukan dengan cara menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm.
Jadi, jika destilasi dilakukan pada tekanan rendah ini maka sifat penurunan zat
relatif akan meningkat dengan menurunnya suhu pemanasan.
Tujuan destilasi vakum berdasarkan prinsipnya adalah untuk memisahkan dua
atau lebih komponen dalam satu campuran yang sensitif terhadap suhu tinggi
sehingga tekanan diturunkan agar destilasi dapat dilakukan pada suhu rendah

Yeni, dkk (2013)


MEKANISME/PROSES
APLIKASI

• Dalam Skala Laboratorium, Skala laboratorium penyulingan vakum adalah ketika cairan untuk
disuling memiliki titik didih atmosfer tinggi atau perubahan kimia pada suhu mendekati titik didih
atmosfer mereka.
• Dalam Skala Industri, Vakum skala industri penyulingan memiliki beberapa keunggulan. Tutup
mendidih campuran mungkin memerlukan banyak tahap kesetimbangan untuk memisahkan
komponen-komponen. Satu alat untuk mengurangi jumlah tahapan yang diperlukan adalah
dengan memanfaatkan penyulingan vakum. Vacuum kolom distilasi biasanya digunakan dalam
penyulingan minyak telah diameter berkisar sampai sekitar 14 meter.
4
DESTILASI

UAP
DEFINISI

• Destilasi Uap Merupakan Pemisahan/Destilasi Dengan Menggunakan Temperature Titik Didih 200°
Celcius Ataupun Lebih.
• Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan
atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.
• Bahan/Senyawa Yang Dapat Digunakan Pada Destilasi Ini Adalah Campuran Senyawa Dimana Pada
Destilasi Ini Adalah Campuran Senyawa Dimana Pada Berbagai Temperatur Bersifat Tidak Larut Dalam
Air, Akan Tetapi Campuran Tersebut Dapat Distilasi Dengan Air.
• Destilasi uap merupakan suatu proses pemindahan massa kesuatu media massa yang bergerak. Uap jenuh
akan membasahi permukaan bahan, melukkan jaringan dan menembus ke dalam melalui dinding sel, dan zat
aktif akan pindah ke rongga uap air yang aktif dan selanjutnya akan pindah ke rongga uap yang bergerak
melalui antar fase. (Anto,2020)
PRINSIP DASAR

● Prinsip Dasar Metode Ini Adalah Mengalirkan Uap Air Ke Dalam Campuran Senyawa, Dimana
Temperatur Yang Lebih Rendah Dibandingkan Dengan Pemanasan Langsung Maka Senyawa
Yang Dapat Menguap Akan Berubah Menjadi Uap. Destilasi Ini Dapat Diaplikasikan Pada
Beberapa Bahan Alam, Seperti Destilasi Minyak Sitrus Dan Lemon. Nasyanka L P ( 2022 ) .
● Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi mendestilasi campuran
air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam
campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang
lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung.
● Proses destilasi uap biasanya dilakukan pada campuran yang sulit dipisahkan dengan metode
destilasi biasa, seperti campuran dengan titik didih dekat atau campuran yang mudah
terdekomposisi pada suhu tinggi. Destilasi uap juga sering digunakan dalam industri minyak
Atsiri, di mana minyak atsiri diperoleh dari tanaman dengan cara destilasi uap.
MEKANISME/ PROSES

Gambar 1.1 Rangkaian Alat Destilasi Uap


Dengan cara destilasi uap, terdiri dari 3 bagian, boiler bahan baku, boiler, dan kondensor. Uap
dibentuk di dalam boiler dengan cara memanaskannya pada tekanan tertentu, kemudian uap tersebut
dialirkan ke wadah sampel. Uap dan minyak atsiri akan dialirkan oleh kondensor menuju labu
penampung.
Untuk penyulingan air-uap, bahan diletakkan
di atas rak, atau saringan berlubang seperti
steamer. Air berada di bagian bawah,
terpisah dari bahan. Prinsipnya seperti
mengukus nasi. Material yang bersentuhan
dengan uap air, uap air dan minyak
evaporasi yang telah diekstrak ke kondensor
dan akan diembunkan. Minyak esensial

Gambar 2.2 Rangkaian Alat Destilasi Uap yang diperoleh dikumpulkan dalam labu.
APLIKASI

Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak
eukaliptus dari eukaliptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum
dari tumbuhan. Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan
mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke
kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat. Nasution R, Dkk ( 2019 )
5
DESTILASI
AZEOTROP
DEFINISI

• Destilasi Azeotrop : tekhnik pemisahan campuran azeotrop yang dalam prosesnya digunakan
senyawa lain untuk dapat memecahkan ikatan azeotrop tersebut.

• Azeotrop : campuran dua atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi
tersebut tidak dapat berubah hanya melalui destilasi biasa.

• Campuran azeotrop : campuran yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling terikat
sangat kuat serta memiliki titik didih yang konstan atau sama.
PRINSIP DASAR

• Ketika campuran Azeotrop didihkan, fasa uap yang dihasilkan memiliki


komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Karena komposisi fase uap sama
dengan komposisi cair, maka pemisahannya harus menggunakan destilasi
Azeotrop.

• Pemisahan campuran azeotrop biasanya dilakukan dengan penambahan


senyawa lain yang bersifat volatile sehingga volatilitas relative dari senyawa-
senyawa dalam campuran berubah. Senyawa yang ditambahkan disebut
entrainer.
MEKANISME/ PROSES

Skema Pemisahan Menggunakan Destilasi Azeotrop


MEKANISME/ PROSES

● Sistem terdiri dari dua kolom destlasi.

● Umpan Senyawa X akan dipekatkan konsentrasinya pada kolom


dehidrasi (kolom Azeotrop) dengan penambahan entrainer.

● Penambahan komponen ketiga (entrainer) menyebabkan Senyawa X


keluar sebagai produk bawah. Sedangkan uap air, pelarut dan
sebagian kecil senyawa X keluar pada produk atas.
MEKANISME/ PROSES

● Produk atas dialirkan dalam decanter dan dipisahkan menjadi dua fasa yaitu:
> Fasa organik yang terdiri dari campuran senyawa X dan entrainer
> Fasa aqua yang terdiri dari campuran antara air dan entrainer

● Fasa Organik akan direfluks kembali kedalam kolom azeotrop

● Fasa aqua akan dialirkan ke kolom pemisahan entrainer. Dari proses ini akan
menghilangkan kadar air dan menyisahkan senyawa X dalam keadaan murni
APLIKASI

• Penerapan destilasi Azeotrop adalah untuk memisahkan campuran yang tidak


bisa dilakukan hanya dengan pendidihan semata.

• Salah satu contoh Azeotrop yaitu terdiri dari Alkohol (Ethanol) yang berkadar
96%, dimana sekitar 4%-nya adalah air. Jadi untuk menghilangkan kandungan
air tersebut dibutuhkan entrainer.
DAFTAR PUSTAKA

Anto.2019. REMPAH- REMPAH DAN MINYAK ATSIRI. Jawa Tengah : Lakeisha.


Elfa, Noor dan Rasyidah.2021. PENGUJIAN EFEKTIVITAS ALAT DESTILASI FRAKSINASI DALAM PRODUKSI ALKOHOL DARI
AIR TAPE LOKAL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN HAND SANITIZER. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains,12(1): 93.
Huang, H.J., dkk. (2008). A review of separation technologies in current dan future biofefineries. Separation And Puriferation Technology.
62(1). 1-23
Kusuma, D.S & Dwiatmoko, A.A. (2009) Pemurnian Ethanol Untuk Bahan Bakar. Berita IPTEK, 47(1), 48-56
Nadliroh, Kuni dan Fauzi,A.S. 2021. Optimasi Waktu Fermentasi Produksi Bioetanol dari Serabut Kelapa Muda Melalui Distilator
Refluks.Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha,9(2) :126.
Suhardi. 2015. REKAYASA DAN UJI KINERJA PROTOTIPE DESTILATOR SKALA LABORATORIUM. Jurnal Agroteknologi
,9(2) : 71.
Retno, I. Dkk. (2021). Destilasi Azeotrop Campuran Etanol dan Air untuk meningkatkan Kadar Etanol Menggunakan Entrainer Etil
Asetat. Jurnal Fluida. 14(1). 24-28
Nurhidayati. 2011. Destilasi.http://dayzsmileasrainbow.blogspot.co.id/2011/04/destilasi.html(Diakses 09 Februari 2023)
Yeni, Deva Pratika. 2013. Makalah Destilasi Vakum.https://yenideva14.wordpress.com/(diakses 09 Februari 2023)
Nasution R, Bahi M, Marianne, Murniana. 2022. BEBERAPA TUMBUHAN PENGHASIL BUAH DALAM GENUS ARTOCAPUR DI
INDONEISA. Syiah Kuala University Press.
Mustadi L, Astuti S, Purkuncuro A E, Dkk. 2020. BUKU AJAR DISTILASI DAN BAHAN BAKAR PELLET ARANG SAMPAH
ORGANIC. CV IRDH
Nasyanka L, Na’imah J, Aulia R. 2020. PENGANTAR FITOKIMIA D3 FARMASI. Qiara Media
Wahyudi,dkk.2017.Rancangan Alat Distilasi Untuk Menghasilkan Kondesat Dengan Metode Distilasi Satu Tingkat.Jurnal
Chemurgy.1(2)

Anda mungkin juga menyukai