Anda di halaman 1dari 22

Menurut GG.

Brown (1987), distilasi adalah suatu


metode pemisahan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakan panas
sebagai tenaga pemisah serta didasarkan pada
perbedaan titik didih masing-masing
komponennya.
Karena destilasi bertingkat marupakan metode
pemisahan kimia yang mampu memisahkan dua
komponen yang memliki perbedaan titik didih yang
bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan
kimia yang lebih murni, karena melewati kondensor
yang banyak.
Contohnya pemisahan senyawa aseton dan methanol
,serta pemisahan antara karbon tetra klorida dengan
toluen.
Skala Laboratorium Skala Industri
• Pada skala laboratorium destilasi • Pada skala industri, senyawa asli
dilakukan sekali (komposisi campuran (campuran), uap, dan destilat tetap
dipisahkan menjadi komponen fraksi dalam komposisi konstan.
yang diurutkan berdasarkan • Fraksi yang diinginkan akan
volatilitasnya) dipisahkan dari sistem secara hati-
• zat yang paling volatil akan hati dan ketika bahan awal habis
dipisahkan terlebih dahulu(zat yang maka akan ditambahkan lagi tanpa
paling tidak volatil akan tersisa di menghentikan proses destilasi
bagian bawah). Proses ini dapat • Contohnya : pengilangan minyak,
diulang ketika campuran pemekatan alkohol (fermentasi),
ditambahkan dan memulai proses desalinasi air laut
destilasi dari awal.
• Conntohnya), minyak atsiri
(sereh,cengkeh jahe dkk)
Syarat destilasi bertingkat agar destilasi berjalan dengan
sempurna adalah:
a. adanya perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap.
b. Harus homogen
c. Zat yang di campurkan atau bercampur tidak boleh
menghasilkan panas, warna, ataupun tanda-tanda reaksi kimia
lainnya, karena destilasi ini merupakan pengolahan/pemisahan
secara proses fisika bukan secara proses kimia
d. Destilasi dilakukan dengan paling banyak sebagai pelarutnya
e. Zat yang titik didihnya rendah akan memiliki fraksi pada fase
uap yang lebih banyak/baik dari pada fraksi pada fase cair,
ataupun sebaliknya
Untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang diinginkan, maka sebagian hasil dari
distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam
fraksi, dan pencampuran fraksi.
Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon
mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
• Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai
suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah
menara/tanur distilasi.
• Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray).
Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap)
yang memungkinkan uap lewat.
• Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair
yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
• Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di
bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih
rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.
• Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya
untukproses konversi.
•Labu distilasi/flask
Labu distilasi berfungsi sebagai wadah atau tempat sampel yang akan
didestilasi
•Steel Head
Berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat
pendingin (kondensor), dan biasanya labu destilasinya sudah
dilengkapi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head.
•Thermometer
Thermometer berfungsi untuk mengamati suhu dalam proses destilasi
sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan.
•Kondensor atau pendingin
Kondensor berfungsi untuk mendinginkan uap destilat yang melewati
kondensor sehingga menjadi cair.
•Kolom distilasi/fraksinasi
Kolom fraksinasi bertujuan untuk memisahkan uap campuran senyawa
cair yang titik didihnya sama/tidak begitu berbeda
•Adaptor/pipa penghubung
Adaptor berfungsi untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah
penampung destilat.
•Pemanas
Berfungsi untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas
bulat atau labu destilat
•Batu didih
Berfungsi untuk mempercepat proses pendidihan sampel dengan
menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada sampel serta
menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel.
•Statif dan klem
Berfungsi untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi
sehingga tidak jatuh atau goyang. (Rusli, 2013)
Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih
dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat
(senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap
lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun
dan menetes sebagai zat murni (destilat).
Proses destilasi biasanya melibatkan suatu penguapan
campuran dan diikuti dengan proses pendinginan dan
pengembunan.
Suatu campuran yang berupa cairan dimasukkan kedalam labu
yang dipanakan melalui penangas dengan heater, suhu pemanasan dapat
diatur dengan mengamati termometer.
Pada saat dipanaskan, sedikit demi sedikit campuran akan
menguap. Uap kemudian akan naik melalui pipa dan mengalir menuju
kondensor. Pendinginan uap dengan cara mengalirkan air melalui
dinding pendingin. Setelah melalui pendingin, uap akan mengembun
membentuk cairan kembali dan menuju ke adaptor dan menetes ke labu
destilat
Fungsi destilasi fraksionasi
adalah memisahkan komponen-
komponen cair, dua atau lebih, dari
suatu larutan berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Destilasi ini
juga dapat digunakan untuk
campuran dengan perbedaan titik
didih kurang dari 20 °C dan bekerja
pada tekanan atmosfer atau dengan
tekanan rendah.
• Yaitu adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini
terjadi pemanasan secara bertahap dengan
suhu yang berbeda-beda pada setia lat.
Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan
untuk permurni destilat yang lebih dari plat-
plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin
tidak volatil cairannya.
Apabila ada suatu campuran mengandung komponen A,
B, dan C dengan komponen C mempunyai titik didih paling
tinggi. Dalam skala laboratorium, bagaimana cara mendapatkan
komponen C ?
proses destilasi fraksinasi dalam skala laboratorium dilakukan
secara berulang-ulang dengan mengatur suhu terendah sampai
yang paling tinggi dengan setiap pergantian suhu disertai
penggantian labu destilat. Untuk mendapatkan komponen C
yang mempunyai titik didih paling tinggi, maka terlebih dahulu
melakukan destilasi untuk mendapatkan komponen A dan B.
apabila kita langsung mengatur suhu ke titik didih C maka
komponen A dan B akan ikut menguap, sedangkan apabila kita
terlebih dulu mencari A dan B baru setelah itu mencari C maka
akan didapatkan komponen C yang lebih murni.
• Waktu penguapan dan pengembunan
berjalan cepat, sehingga hasil lebih
mudah didapat.
• Bisa dilakukan distilasi bertingkat atau
distilasi fraksional, sehingga didapat
aneka bahan dikarenakan titik didih
masing-masing komponen berbeda.
• Bisa diatur suhu sepanjang distilasi
berlangsung agar hanya produk tersebut
yang didapat.
• Distilasi fraksional membutuhkan energi
panas yang besar untuk menguapkan seluruh
komponen berdasarkan titik didihnya.
• Hasil distilasi bisa bercampur dengan
solvennya dikarenakan merupakan campuran
azeotrop, seperti alkohol dan air yang pada
suhu lebih dari titik didih alkohol tidak bisa
lagi dipisahkan.
• Hanya bisa memisahkan campuran berfase
cair yang berbeda titik didihnya.
Nurwahida (1513140013) Rabianti (1513140006)

Anda mungkin juga menyukai