PENDAHULUAN DISTILASI
• Distilasi adalah proses pemisahan pada campuran yang terdiri dari dua atau
lebih komponen berdasarkan perbedaan titik didih (tingkat volatilitas) dari
komponen-komponen dalam suatu campuran pada kemurnian yang
diinginkan melalui pengaplikasian dan pembuangan panas.
• Distilasi berbeda dengan absorpsi dimana zat baru dikontakkan dengan
campuran untuk mendapatkan fase kedua.
• Distilasi berbeda dengan evaporasi dimana yang dipisahkan adalah antara
komponen volatil dan non volatil.
• Aplikasi proses distilasi sudah ada sejak dulu sebagai metode
untuk membuat alkohol, parfum, essence, dll.
• Saat ini sudah banyak digunakan untuk penyulingan minyak
bumi, minuman, proses kimia, petrokimia, dan industri proses
gas.
• Contoh :
o Distilasi kriogenik udara untuk mendapatkan oksigen dan
nitrogen murni.
o Pemisahan (fraksinasi) minyak mentah menjadi fraksi-fraksi
seperti gas ringan, nafta, bensin, kerosin, aspal.
Proses Penyulingan Garam Skala Laboratorium
(Distilasi Batch)
Larutan garam (NaCl) dimasukkan pada labu, dimana pada bagian atas dari labu
tersebut dipasang alat pengukur suhu atau termometer. Larutan garam di dalam
labu dipanasi dengan menggunakan pembakar Bunsen. Setelah beberapa saat,
larutan garam tersebut akan mendidih dan sebagian akan menguap. Uap tersebut
dilewatkan kondenser, dan akan terkondensasi dan ditampung pada erlenmeyer.
Cairan pada erlenmeyer merupakan destilat sebagai air murni.
BAGAIMANA
DISTILASI BEKERJA ?
Pada operasi distilasi, terjadinya pemisahan didasarkan pada gejala bahwa bila
campuran cair berada pada keadaan setimbang dengan uapnya, komposisi uap dan
cairan berbeda.
Uap akan mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap,
sedangkan cairan akan mengandung lebih sedikit komponen yang mudah menguap.
Bila kemudian cairan dari kondensasi uap tersebut diuapkan lagi sebagian, akan
didapatkan uap dengan kadar komponen yang lebih mudah menguap lebih tinggi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Cairan “Ringan/Light” Cairan “Berat/Heavy”
(cairan yang terdiri dari molekul- (cairan yang terdiri dari molekul-
molekul yang kecil) molekul yang besar)
•Cara Proses
oBatch
oKontinyu
•Komposisi sistem
oDistilasi biner
oDistilasi multi-komponen
•Metode proses (fraksinasi)
oRektifikasi
oStripping
oFraksinasi
oFraksinasi kompleks
•Jenis Peralatan
oTray
oPacking
• Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu:
o Distilasi atmosfer (0,4–5,5 atm)
o Destilasi vacum ( 300 mmHg pada bagian atas kolom)
o Destilasi tekanan ( 80 psia pada bagian atas kolom)
• Berdasarkan sistem operasinya terbagi dua, yaitu :
o Single Stage Distillation
o Multi Stage Distillation
Berdasarkan kontinyuitas operasi, distilasi dibagi
menjadi dua jenis :
Uap akan meninggalkan cairan pada titik B menuju titik C dan kemudian
menuju kondensor (titik D).
Umpan (50% heksan dan 50% pentan) dimasukkan secara kontinyu melalui titik
A.
Campuran cairan akan mengalami penguapan karena adanya panas yang diberikan
dari pemanas di bawah tangki.
Uap akan menuju ke kondensor dan kemudian akan mengembun menjadi cairan
kembali.
Umpan dimasukkan secara kontinyu dan sebagian cairan juga diambil secara
kontinyu pula pada titik B, sehingga komposisi dan temperatur cairan dalam tangki
tetap.
Cairan yang ke luar pada titik B kaya akan heksan, sedangkan cairan yang
terkumpul dari kondensor kaya akan pentan.
Distilasi Kontinyu sederhana dengan tiga
tahap penyulingan
Kemurnian salah satu produk dapat ditingkatkan dengan menggunakan beberapa
tahap penyulingan, seperti pada gambar di samping.
Panas yang diperlukan untuk menguapkan cairan pada tangki 2 dan 1 diperoleh
dari uap panas yang dimasukkan kembali.