DESTILASI
Definisi
Distilasi adalah suatu proses yang di dalamnya suatu cairan
atau uap campuran dari dua atau lebih substansi dipisahkan
ke dalam fraksi-fraksi komponennya dengan kemurnian yang
diinginkan melalu pemakaian atau pelepasan kalor.
DEFINISI
• suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
PB = XB . PoB
o o
Pt = PA + PB = XA . P A + XB . PB
KERUGIAN REKTIFIKASI :
1. Rektifikasi waktu yang dibutuhkan lama
2. Peralatannya yang dibutuhkan lebih kompleks
3. Pemanasan lebih besar sehingga biaya yang diperlukan lebih banyak
4. Selalu butuh banyak pemanasan pada tiap tahapnya
Untuk memulai proses rektifikasi kolom di isi dengan cairan
campuran yang akan dipisahkan dididihkan dalam alat penguap.
Uap yang timbul di embunkan secara sempurna dalam
kondensor dan semua kondesat yang terbentuk di kembalikan
ke dalam kolom. Setelah menjadi kesetimbangan antara refluks,
uap yang naik dan muatan cairan(hole up pada setiuap cairan di
antara benda pengisi/didalam benda jajal/packing). Setelah itu
barulah cairan yang diperoleh (produk atas) dalam kondensoer
mencapai kemurnian yang optimal, dan pengambilan destilat
sudah dapat di mulai, pengambilan destilasi dilakukan sebelum
kesetimbangan diperoleh, yaitu segera setelah dilakukan
sebelum kesetimbangan diperoleh, yaitu segera setelah derajat
kemurnian yang diharapkan tercapai (ditentukan dengan
analisis/pengukur temperatur dalam kolom).
Perbandingan antara kuantitas kondensat yang di kembalikan
kekolom (kuantitas refluks) persatuan
Waktu disebut perbandingan refluk dan merupakan besaran
penting dalam rektifikasi. Untuk memperoleh pemisahan yang
baik maka di tetapkan perbandingan minimum.
Pada perbandingan refluks yang relatif kecil, yaitu banyak sedikit
lebih besar dari pada perbandingan refluks minimum, biaya
pemanasan relatif murah. Namun kolom-kolomnya memerlukan
lebih banyak perlengkapan dan menjadi lebih mahal.
Dengan perbndingan refluks yang relatif besar, biaya pemasaran
jadi lebih tinggi tetapi biaya instalasinya lebih murah, semakin
kecil perbandingan refluks, semakin besar jumlah tahap
pemisahan teoretis yang diperlukan.jumlah tahap teoretis ini
disebut juga jumlah pelat teoretis.
Pelat teoretis yang di maksud disini bekuanlah pelat yang
sesungguhnya melainkan bagian rektifikasi . bagian ini terjadi
suatu kesetimbangan yang sempurna (dalam hubungannya
dengan perpindahan massa dan panas) antara uap yang naik
dan cairan yang mengalir dibalik kebawah.
Yang dimaksud dengan pelat praktis adalah pelat kolom yang
sesungguhnya/tinggi unggul jejak yang sesuai.
Derajat pemisahan pada pelat praktis selalu lebih kecil
dari pada pelat teoretis. Ukuran derajat pemisahan dapat
berupa perbandingan pengayaan (enrichement retio) yaitu
perbandingan antara derajat pemisahan yang sesungguhnya
dicapai dan yang di mungkinkan secara teoretis dari suatu pelat
(biasanya antara 0,7 dan 0,9).
JENIS-JENIS REKTIFIKASI BERDASARKAN PADA :
1. Kuantitas
2. Komposisi’
3. Jenis campuran yang akan di pisahkan
4. Persyartan yang berhubungan dengan kemurnian produk
Contoh
• Aseton-kloroform
• As nitrat-air
• As asetat-piridin
Campuran Azeotrop dengan titik didih maksimum : nitric acid and
water mixtures
DEFINISI DESTILASI AZETROP ;
Destilasi Azetrop adalah ; merujuk pada teknik-teknik yang digunakan
untuk memecah azeotrop dalam distilasi. Dalam rekayasa kimia, salah
satu teknik untuk memecah titik azeotrop adalah dengan penambahan
komponen lain untuk menghasilkan azeotrop heterogen yang dapat
mendidih pada suhu lebih rendah, misalnya penambahan benzena (bisa
juga dengan garam dan solvennya)ke dalam campuran air dan alkohol.
Distilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop
(campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan),
biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah
ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop
merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi tertentu
dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui distilasi
biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang dihasilkan
memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrop
ini sering disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang
senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut :
Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran
pada kondisi sebelum mencapai azeotrop. Campuran kemudian
dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistem kesetimbangan
uap cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan
terkondensasi (titik C). Kondensat kemudian dididihkan,
didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop.
Pada titik azeotrop, proses tidak dapat diteruskan karena
komposisi campuran akan selalu tetap. Pada gambar di atas,
titik azeotrop digambarkan sebagai pertemuan antara kurva
saturated vapor dan saturated liquid. (ditandai dengan garis
vertikal putus-putus)
Contoh destilat azeotrop:
PFD Diagram: Simulasi distilasi biner campuran azeotrop
propanol-ethyl acetate dengan menggunakan HYSYS.
Dalam pemisahan campuran propanol-athyl acetate, digunakan
metode pressure swing distillation. Prinsip yang digunakan
pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda, komposisi
azeotrop suatu campuran akan berbeda pula. Berdasarkan
prinsip tersebut, distilasi dilakukan bertahap menggunakan 2
kolom distilasi yang beroperasi pada tekanan yang berbeda.
Kolom distilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih
tinggi dari kolom distilasi kedua.
Produk bawah kolom pertama menghasilkan ethyl acetate
murni sedangkan produk atasnya ialah campuran propanol-ethyl
acetate yang komposisinya mendekati komposisi azeotropnya.
Produk atas kolom pertama tersebut kemudian didistilasi
kembali pada kolom yang bertekanan lebih rendah (kolom
kedua).
Produk bawah kolom kedua menghasilkan propanol murni
sedangkan produk atasnya merupakan campuran propanol-ethyl
acetate yang komposisinya mendekati komposisi azeotropnya.
Berikut ini gambar kurva kesetimbangan uap cair campuran
propanol-ethyl acetate pada tekanan tinggi dan rendah.
Dari gambar pertama dapat dilihat bahwa feed masuk kolom
pada temperatur 108,2 C dengan komposisi propanol 0,33. Pada
kolom pertama (P=2,8 atm), komposisi azeotrop yaitu sebesar
0,5 sehingga distilat yang diperoleh berkisar pada nilai tersebut
sedangkan bottom yang diperoleh berupa ethyl acetate murni
Metode Pemisahan Komponen Azeotrop
Banyak metode yang bisa digunakan untuk menghilangkan titik
azeotrop pada campuran heterogen. Contoh campuran
heterogen yang mengandung titik azeotrop yang paling populer
adalah campuran ethanol-air, campuran ini dengan metode
distilasi biasa tidak bisa menghasilkan ethanol teknis (99% lebih)
melainkan maksimal hanya sekitar 96,25 %. Hal ini terjadi
karena konsentrasi yang lebih tinggi harus melewati terlebih
dahulu titik azeotrop, dimana komposisi kesetimbangan cair-gas
ethanol-air saling bersilangan.
Beberapa metode yang populer digunakan adalah :
1. Pressure Swing Distillation,
2. Extractive Distillation
AD. 4 DESTILASI UAP ;
Destilasi uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-
senyawa yang mempunyai titik didih mencapai 200 C atau lebih
Prinsip kerja destilasi uap, adalah ;
• labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dihubunglan
dengan labu pembangkit uap
• Uap air yang dialirkan pada labu yang berisi senyawa yang
akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih
senyawa tersebut, karena dengan adanya uap diatas
sennyawa, maka titik senyawa akan menjadi turun.
• Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk melakukan
pemurnian terhadap minyak atsiri, atau produk alam lainnya..
PRINSIP KERJA SECARA RINCI
• Bila komponen a dan b membentuk suatu
campuran, yang tidak bercampur, maka tekanan
uap totalnya sama dengan penjumlahan tekanan
uap masing-masing.
• Dalam rumus yaitu : P(campuran) = Pa + Pb.
• Komposisi uapnya akan berbanding lurus dengan
uapnya masing-masing.
• Maka na/nb = Pa/Pb.
• Dengan demikian akan didapatkan jumlah mol, dan
jumlah tekanan adalah Tekanan pada volume
terentu dari fasa uap.
KESIMPULAN ;
Dalam rumus tersebut diatas, dapat disimpulkan 2 hal,
yaitu ;
1. Berat relatif dari dari komponen dalam fasa uap
akan identik dengan berat relatif dari destilat.
2. Berat zat cair yang tertampung didalam penam-
pungan destilat, berbanding langsung dengan
tekanan uap komponen-komponennya dikalikan
dengan masa molekul relatifnya masing-masing .
S
DD DESTILASI VACUMLENGKAP ;
SKEMA DESTILASI VAKUM LENGKAP
Perkin Triangle Distillation Setup
1: Stirrer bar/anti-bumping granules
2: Still pot 3: Fractionating column
4: Thermometer/Boiling point
temperature 5: Teflon tap 1 6: Cold
finger 7: Cooling water out 8:
Cooling water in 9: Teflon tap 2 10:
Vacuum/gas inlet 11: Teflon tap 3
12: Still receiver
MANFAAT DESTILASI VAKUM
1. Untuk senyawa cair dengan titik didih tinggi
2. Untuk senyawa cair yang mudah mengurai
3. Untuk senyawa cair yang larut atau mudah
tercampur dengan air
4. Td akan turun bila tekanan di atas senyawa tersebut
diperkecil.
5. Utk menurunkan Td senyawa tsb, agar tdk mengurai,
maka tekanan di dalam labu diturunkan dengn jalan
memompa udara ke dalam labu, sehingga perlu alat
manometer.
6. Cooler berfungsi sebagai peralatan untuk mendinginkan produk
yang masih mempunyai suhu tinggi yang tidak diijinkan untuk
disimpan dalam tangki.
7. Perpipaan adalah suatu sistem jaringan pipa yang
menghubungkan dari peralatan satu dengan peralatan lainnya.
Pipa berfungsi sebagai alat penyaluran/mengalirkan cairan atau
gas. Pipa dibuat dari bermacam-macam jenis bahan misalkan dari
baja, karet, PVC dan lain – lain bergantung biasanya jenis baja
dengan panduan carbon.
8. Instrumentasi adalah suatu alat kontrol yang digunakan di
dalamproses pengolahan minyak agar proses dapat terkendali dan
aman sehingga apa yang diharapkan dalam proses pengolahan
dapat tercapai.
9. Jet Ejektor adalah suatu alat untuk membuat kevakuman yang
tinggi didalam HVU(High Vaccum Unit).
TREATMENT DESTILASI VAKUM
Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer,
bertujuan untuk mengambil minyak midle distillate yang tidak
terambil diproses CDU, dengan cara menarik ( vacum ) produk
tersebut dari long residue, sebenarnya minyak midle distillate
tersebut mungkin dapat dipisahkan dengan menaikkan suhu inlet
kolom pada proses distillasi atmosfer.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa minyak bumi bila
dipanaskan pada suhu 370 derajat Celcius minyak bumi akan
mengalami cracking, patahan yang terjadi dapat membentuk
senyawa hydrocarbon tidak jenuh berupa olefin, dimana senyawa ini
dalam produk minyak bumi tidak dikehendaki karena sifatnya yang
tidak stabil. Untuk menyiasati supaya suhu tidak tinggi maka
tekanan prosesnya yang dibuat rendah sehingga tujuan
menguapkan minyak midle distillate dapat diuapkan pada
temperatur kurang dari 370 derajat celcius ( ± 345 oC ).
PROSES DESTILASI VAKUM
Long Residue hasil dari proses distilasi atmosfer dipanaskan pada
preheater dan dapur sampai temperatur ± 345 OC, kamudian
dimasukkan dalam kolom distilasi vacum yang tekanannya ± 13
mmH2O. Dalam kolom ini terdapat tray-tray seperti halnya di kolom
distilasi atmosferik. Untuk memperluas kontak uap dan cairan
biasanya kolomnya dibuat lebih lebar. Untuk mendapatkan tekanan
dibawah atmosfer digunakan peralatan yang disebut ejektor dan
kondensor.
Dari kolom ini akan keluar produk masing-masing :
• Top kolom berupa produk Light Vacum Sloop ( LVS ), produk ini
merupakan produk yang jelek, yang biasa nya di tampung
sebagai minyak sloop.
• Dibawah Light Vacum Sloop ( LVS ) adalah produk Light Vacum
Gas Oil ( LVGO ), digunakan untuk komponen blending solar.
• Selanjutnya produk Parafine Oil Distillate ( POD ), produk ini
adalah bahan baku bagi proses pembuatan lilin atau Wax di unit
proses Wax Plant. Produk ini merupakan produk yang khusus, jadi
tidak semua HVU mempunyai produk ini.
• Produk selanjutnya adalah produk Hight Vacum Gas Oil ( HVGO ).
Produk ini digunakan untuk bahan baku proses cracking ( Hydro
Cracking Unit / HCU ). Produk POD bila tidak di olah di wax plant
di gabungkan dengan produk HVGO untuk umpan di HCU.
• Produk bottom kolom HVU berupa Short Residue yang digunakan
untuk Fuel Oil di dapur atau digunakan untuk asphal jalan.
• Produk-produk tersebut keluar dari kolom kemudian diambil
panasnya di preheater atau heat exchanger dan didinginkan
dengan fin fan dan selanjutnya di kirim ke tanki produksi atau ke
proses selanjutnya.
APLIKASI DESTILASI VAKUM
1. Dalam Skala Laboratorium
Skala laboratorium penyulingan vakum adalah ketika cairan untuk disuling
memiliki titik didih atmosfer tinggi atau perubahan kimia pada suhu
mendekati titik didih atmosfer mereka. Suhu bahan sensitif (seperti beta
karoten) juga memerlukan distilasi vakum untuk menghapus pelarut dari
campuran tanpa merusak produk. Alasan lain penyulingan vakum digunakan
adalah bahwa dibandingkan dengan penyulingan uap ada tingkat yang lebih
rendah residu membangun. Hal ini penting dalam aplikasi komersial dimana
transfer suhu diproduksi menggunakan penukar panas.
2. Dalam Skala Industri
Vakum skala industri penyulingan memiliki beberapa keunggulan. Tutup
mendidih campuran mungkin memerlukan banyak tahap kesetimbangan
untuk memisahkan komponen-komponen. Satu alat untuk mengurangi
jumlah tahapan yang diperlukan adalah dengan memanfaatkan
penyulingan vakum. Vacuum kolom distilasi biasanya digunakan dalam
penyulingan minyak telah diameter berkisar sampai sekitar 14 meter (46
kaki), tinggi badan berkisar sampai sekitar 50 meter (164 kaki), dan harga
berkisar sampai sekitar 25.400 meter kubik per hari (160.000 barel per hari).
AD. 6 DESTILASI KERING .
• Destilasi kering biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi
dibanding destilasi biasa. Metode ini dapat digunakan untuk memperoleh
bahan bakar cair dari batubara dan kayu. Selain itu, destilasi kering juga
digunakan untuk memecah garam-garam mineral. Misalnya pemecahan
sulfat melalui termolisis, menghasilkan gas sulfur dioksida dan sulfur
trioksida yang dapat dilarutkan dalam air membentuk asam sulfat.
• Pada awalnya, ini adalah cara yang umum untuk memproduksi asam sulfat.
• Destilasi kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia. Dalam
proses destilasi kering, bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan
produk-produk berupa cairan atau gas (yang dapat berkondensasi menjadi
padatan). Produk-produk tersebut disaring, dan pada saat yg bersamaan
mereka berkondensasi dan dikumpulkan.
• Bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produk-produk
berupa cairan atau gas (yang dapat berkondensasi menjadi padatan atau