Prinsip GC-MS
Kromatografi
gas-spektrometer
massa
(GC-MS)
merupakan
metode
yang
column, umumnya terbuat dari glass atau stainless steel coil dengan panjang 1 5 m dan
diameter kira-kira 5 mm. Capillary column, umumnya terbuat dari purified silicate glass
dengan panjang 10-100 m dan diameter kira-kira 250 mm.
Detektor
Ada beberapa detektor yang digunakan dalam kromatografi gas contohnya,
Detektor konduktivitas termal (thermalcondacctnIty detector, TCD)
yang didasarkan atas prinsip bahwa panas akan hilang dari kawat panas yang diletakkan
di dalamgas dengan laju yang dipengaruhi oleh sifat dari gas. Dengan mengukur tahanan
istrik kawat, konduktivitas termal gas dapat diukur.
Detektor ionisasi nyala (flame ionization detector, FID)
Dalam hal ini efluen dialirkan ke nyala hidrogen. Senyawa dalam efluen akan terbakar
dalam nyala dan menghasilkan ion. Nyala ditempatkan diantara dua elektroda yang diberi
potensial. Arus yang dibawa di antara elektroda ini oleh nyala, adalah proporsional
terhadap konsentrasi senyawa di dalam efluen, sinyal listrik yang terjadi diamplifikasi
dan direkam.
Detektor penangkap elektron (electron capture detector. ECD)
Didasarkan juga pada proses ionisasi gas, tetapi dalam hal ini gas pembawa yang
terionisasi, bukan senyawanya. Jika suatu molekul senyawa mengandung atom
elektronegatif kuat masuk kearah efluat, elektron akan ditangkap oleh senyawa yang akan
mengakibatkan berkurangnya arus latar belakang. Perubahan dalam arus ini yang
memberikan sinyal pada kromatogram. Detektor ini sangat resposif terhadap molekul
yang mengandung halogen dan senyawa elektronegatif lainnya, oleh karena itu banyak
digunakan dalam analisis pestisida,
Mass Spectrometer (MS) detektor
Detektor ini merupakan detektor sebagai sumber ion, setelah analit melalui kolom
kapiler, ia akan diionisasi. Ionisasi pada spektroskopi massa yang terintegrasi dengan GC
ada dua, yakni Electron Impact ionization (EI) atau Chemical Ionization (CI), selain itu
terbagi menjadi negatif (NCI) dan positif (PCI). Ionisasi EI ketika analit keluar dari
kolom kapiler akan diionisasi oleh elektron dari filamen tungsten yang diberi tegangan
listrik. Ionisasi terjadi karena interaksi medan elektron dan molekul, ketika berdekatan.
Hal tersebut menyebabkan satu elektron lepas, sehingga terbetuk ion molekular M +, yang
memiliki massa sama dengan molekul netral, tetapi bermuatan lebih positif. Adapun
perbandingan massa fragmen tersebut dengan muatannya disebutmass to charge
ratio yang
disimbolkan
M/Z.
Ion
yang
terbentuk
akan
didorong
Daftar Pustaka