Anda di halaman 1dari 66

TUGAS AKHIR

PERBAIKAN CENTRIFUGE MERK OREGON TYPE LC-


04R DI PT. SANIDATA PUTRI MEDIKA

Oleh :
AGUNG SETIYAWAN
02219006

DOSEN PEMBIMBING I
Dr. FLORENTINUS BUDI SETIAWAN, S.T, M.T
NIDN : 0616107001

DOSEN PEMBIMBING II
MOHAMMAD ROFI’I, ST, M.Eng
NIDN : 0609098701

AKADEMI TEKNIK ELEKTRO MEDIK SEMARANG


TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
“PERBAIKAN CENTRIFUGE MERK OREGON TYPE LC-04R
DI PT. SANIDATA PUTRI MEDIKA”

Oleh :
AGUNG SETIYAWAN
02219006

Tugas Akhir Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Ahli Madya (A.Md)
di
Akademi Teknik Elektro Medik Semarang
Disetujui Oleh :
Penguji Tugas Akhir Dosen Pembimbing

1. ........................................ 1. Dr. F. Budi setiawan, S.T, M.T


NIDN : NIDN : 0616107001

2. ........................................ 2. Mohammad Rofi’i, M.Eng


NIDN : NIDN : 0609098701

3 ........................................
NIDN :

Mengetahui :
Direktur :

Mohamad Sofie, ST. MT


NIDN : 0614097101
i
ABSTRAK
Centrifuge merupakan sebuah peralatan medik yang digunakan untuk me-
misahkan partikel-partikel dalam suatu larutan yang mempunyai berat jenis yang
berbeda. Berdasarkan observasi alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ini
mengalami kerusakan, pada saat alat di hidupkan tidak mau menyala/hidup yang
diakibatkan oleh motor AC yang mengalami konslet dan pada pada potensio-
meter speed juga mengalami kerusakan. Perbaikan alat Centrifuge Merk Oregon
Type LC-04R ini bertujuan untuk menunjang pelayanan kesehatan di laboratori-
um, karena alat centrifuge ini sangat berperan penting di laboratorium khususnya
para analis yang sering menggunakannya. Perbaikan alat centrifuge ini dilakukan
dengan cara mengidentifikasi pada potensiometer speed dan motor AC. Di-
temukan kerusakan pada alat ini yaitu pada potensiometer speed tidak ada
hambatan sama sekali, setelah dilakukan pengecekan megunakan multimeter
potensiometer speed ini mengalami kerusakan tepatnya pada dua buah resistor
pada potensiometer speed ini yang masing-masing resistor bernilai 30K Ohm.
Kemudian penulis melakukan pangecekan pada motor AC alat centrifuge ini,
didapati pada motor AC ini tidak ada tegangan yang masuk sehingga motor tidak
bisa bekerja, setelah itu penulis mengecek motor AC tersebut menggunakan
multimeter untuk mengetahui hambatan pada motor tersebut dan ternyata jarum
pada skala multimeter tidak mengalami pergerakan sama sekali itu menandakan
hambatan pada motor tidak ada. Penulis menyimpulkan bahwa motor AC ter-
sebut mengalami konsleting/kebakar. Setelah melakukan identifikasi maka lang-
kah perbaikan yang dilakukan yaitu dengan mengganti dua buah resistor pada
potensiometer speed yang mengalami kerusakan dengan yang baru sesuai dengan
spesifikasinya. Perbaikan pada motor AC yaitu dengan cara mengganti lilitan
atau gulungan pada motor tersebut. Setelah melakukan penggantian, alat
centrifuge pun dapat bekerja atau beroperasi kembali. Setelah perbaikan alat
centrifuge, maka langkah yang dilakukan penulis yaitu melakukan pengujian
kecepatan putaran RPM pada alat centrifuge menggunakan alat tachometer. Dan
hasil rata-rata toleransi dari pengujian yang didapati saat pengukuran yaitu pada
500 RPM = 5%; 1000 RPM = 2,8%; 1500 RPM = 4,4%; 2000 RPM = 2,1%;
2500 RPM = 3,2; 3000 RPM = 1,06%; 3500 RPM = -0,1%; dan pada 4000 RPM
= 1,77%. Dapat disimpulkan bahwa hasil pembacaan yang ditampilkan pada
tachometer dengan kecepatan yang diatur sesuai yang diatas, masih masuk
kedalam toleransi yakni ±10%. Setelah dilakukan uji fungsi didapatkan
kesimpulan bahwa alat dapat bekerja dengan normal.

Kata Kunci : Centrifuge, perbaikan analisis, motor AC, potensiometer speed.

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan berkat, kasih, karunia dan anugrahNya yang hadir di setiap saat. Se-
hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul :
“PERBAIKAN CENTRIFUGE MERK OREGON TYPE LC-04R DI PT.
SANIDATA PUTRI MEDIKA”
Pembuatan dan penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di Akademi Teknik Elektro Medik
Semarang.
Penulis menyadari bahwa sebagai suatu karya ilmiah ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik
yang membangun guna untuk pengembangan yang lebih optimal dan kemajuan
yang lebih baik.
Akhir kata dari penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
dan shalom.

Semarang, Maret 2022

Penulis

iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan tanpa
mengurangi rasa hormat yang mendalam penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu menyelesaikan tugas akhir
penulis, terutama kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Kedua orang tua serta kakak-kakak penulis yang tercintai, yang tidak
pernah berhenti memberikan semangat, dukungan, serta selalu
mendoakan penulis demi kesuksesannya.
3. Bapak Mohamad Sofie, ST.MT, selaku direktur ATEM Semarang.
4. Bapak Dr. Florentinus Budi Setiawan, S.T, M.T selaku pembimbing I
penulisan selama pembuatan tugas akhir penulis.
5. Bapak Mohammad Rofi’i, M.Eng, selaku pembimbing II penulisan
selama pembuatan tugas akhir penulis.
6. Teman-Teman seperjuangan angkatan 22 Akademi Teknik Elektro
Medik Semarang.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pengerjaan Karya
Tulis Ilmiah yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semarang, Maret 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 4
2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 4
2.2 Teori Penunjang ........................................................................................ 4
2.2.1 Pengertian Centrifuge .......................................................................... 4
2.2.2 Centrifuge ............................................................................................ 5
2.2.3 Jenis-Jenis Pemeriksaan Menggunakan alat Centrifuge ...................... 7
2.2.4 Fungsi Pada Centrifuge ........................................................................ 8
2.2.5 Prisip kerja alat Centrifuge .................................................................. 8
2.2.6 Perawantan Alat Centrifuge ................................................................. 8

v
2.2.7 Troubleshooting Centrifuge ................................................................ 9
2.2.8 Jenis-Jenis Alat Centrifuge .................................................................. 9
2.2.9 Spesifikasi Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ............................. 11
2.2.10 Bagian-bagian Alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ............. 12
2.2.11 Blok diagram Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ...................... 12
2.2.12 Diagram Wiring Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R .................. 13
2.2.13 Teori Motor AC ( Motor Induksi ) ..................................................... 13
2.2.14 Teori Potensiometer ........................................................................... 14
2.2.15 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 16
BAB III METODELOGI PENELITIAN ..................................................... 17
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 17
3.2 Waktu dan Tempat .................................................................................... 17
3.2.1 Waktu penelitian .................................................................................. 17
3.2.2 Tempat Penelitian ............................................................................... 17
3.2.3 Metode Penelitian ............................................................................... 17
3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................ 19
3.3.1 Spesifikasi Alat .................................................................................... 19
3.3.2 Prosedur Pengoperasian ....................................................................... 19
3.4 Rancangan Data ........................................................................................ 19
3.4.1 Prosedur Perbaikan .............................................................................. 19
3.5 Alat dan Bahan ......................................................................................... 20
3.5.1 Alat ..................................................................................................... 20
3.5.2 Bahan .................................................................................................. 20
3.6 Tahap Penelitian ....................................................................................... 21

vi
3.7 Gejala dan Analisis Kerusakan Sementara ............................................... 22
3.8 Pengecekan Titik Pengukuran dan Uji Fungsi Alat .................................. 22
3.9 Metode Analisis Data ............................................................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 24
4.1 Analisis Kerusakan .................................................................................. 24
4.2 Perbaikan ................................................................................................. 28
4.2.1 Proses Perbaikan .................................................................................. 28
4.3 Hasil Titik Pengukuran ............................................................................ 30

4.3.1 Titik Pengukuran 1 (TP1) .................................................................... 30

4.3.2 Titik Pengukuran 2 (TP2) .................................................................... 31

4.3.3 Titik Pengukuran 3 (TP3) .................................................................... 32

4.4 Hasil Pengujian Alat .................................................................................. 33

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 37

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 37

5.2 Saran ........................................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 39

PROFIL PENULIS ........................................................................................ 40

LAMPIRAN ................................................................................................... 41

vii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ....................................... 6
Gambar 2.2 Centrifuge jenis General Purpose................................................. 10
Gambar 2.3 Centrifuge jenis Speciality Centrifuge ......................................... 10
Gambar 2.4 Centrifuge jenis ultra and refrigerated ......................................... 11
Gambar 2.5 Centrifuge jenis Micro Centrifuge ............................................... 11
Gambar 2.6 Blok diagram Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ................ 12
Gambar 2.7 Diagram Wiring Centrifuge ......................................................... 13
Gambar 2.8 Kontruksi Montor AC .................................................................. 14
Gambar 2.9 potensiometer speed ..................................................................... 15
Gambar 2.10 Kerangka pemikiran ................................................................... 16
Gambar 3.1 Flowchart penelitian .................................................................... 18

Gambar 3.2 Flowchart Perbaikan .................................................................... 21

Gambar 4.1 Potensiometer Speed .................................................................... 24

Gambar 4.2 Proses Pengukuran Potensiometer Speed ..................................... 24

Gambar 4.3 Proses Pembukaan Casing Alat Centrifuge ................................. 25

Gambar 4.4 Kondisi Resistor 30K Ohm .......................................................... 26

Gambar 4.5 Proses Pengecekan Resistor 30K Ohm Rusak ............................. 26

Gambar 4.6 Proses Pengecekan Resistor 30K Ohm Baik ................................ 26

Gambar 4.7 Pengecekan Motor Rusak............................................................. 27

Gambar 4.8 Kapasitor Milar 104J400V Baru Dan Lama ................................ 28

Gambar 4.9 Proses Penggantian Komponen Resistor ...................................... 28

Gambar 4.10 Proses Pemasangan Motor Pada Alat Centrifuge ....................... 29


viii
Gambar 4.11 Proses Penggantian Kapasitor Milar 104J400V ......................... 29

Gambar 4.12 Hasil Pengecekan Pada Jala-Jala PLN 220V AC ....................... 31

Gambar 4.13 Pengecekan Hambatan Pada Motor AC ..................................... 32

Gambar 4.14 Pengujian Pada Motor AC Meggunakan Tachometer ................ 36

ix
DAFTAR TABEL
Hal

Tabel 2.1 Spesifikasi Alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ................. 11

Tabel 3.1 Alat yang digunakan dalam perbaikan ............................................. 20

Tabel 3.2 Bahan yang digunakan dalam perbaikan ......................................... 20

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Power ................................................. 30

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Potensiometer Speed Rusak ............................... 31

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Potensiometer Speed Normal ............................. 31

Tabel 4.4 Hasil pengukuran Hambatan Pada Motor AC.................................. 32

Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Motor AC Menggunakan Tachometer ................ 33

x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin pesat, serta
merambah keberbagai sisi kehidupan manusia salah satu contohnya di dalam
bidang laboratorium klinik. Perkembangan yang pesat ini mendorong manusia
untuk menciptakan suatu alat sehingga bisa membantu memudahkan dan
mempercepat manusia dalam proses pembelajaran. Pelayanan kesehatan yang
optimal bagi masyarakat adalah hal yang perlu diperhatikan untuk membentuk
masyarakat Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, kebutuhan serta tuntutan
masyarakat akan suatu pelayanan kesehatan semakin meningkat seiring dengan
peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat maupun perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan. Tuntutan tersebut harus didukung
dengan kemajuan dan perkembangan peralatan kesehatan yang lebih efisisen
sehingga berdampak pada mutu pelayanan kesehatan yang meningkat dengan
baik.
Dengan semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan
pelayanan dibidang kesehatan semakin meningkat pula. Salah satunya pelayanan
dibidang laboratorium klinik. Yang memiliki alat centrifuge, Centrifuge adalah
alat kesehatan yang pada umumnya digerakkan oleh motor listrik (beberapa
model lama yang berputar dengan tangan), yang menempatkan obyek di rotasi
sekitar sumbu tetap, menerapkan kekuatan untuk tegak lurus sumbu. Centrifuge
bekerja menggunakan prinsip sedimentasi, dimana percepatan sentripetal me-
nyebabkan zat padat untuk memisahkan sepanjang arah radial (bagian bawah
tabung). Oleh objek yang sama ringan tanda akan cenderung bergerak ke atas
(tabung, dalam gambar berputar, pindah ke pusat). Dalam bentuk yang sederhana
centrifuge terdiri atas sebuah rotor dengan lubang-lubang untuk melatakkan
wadah/tabung yang berisi cairan dan juga sebuah motor atau alat lain yang dapat
memutar rotor pada kecepatan yang dikehendaki. Semua bagian lain yang ter-
dapat pada centrifuge modern saat ini hanyalah perlengkapan yang dimaksudkan
untuk melakukan berbagai fungsi yang berguna dan mempertahankan kondisi
lingkungan dimana rotor tersebut bekerja. Penggunaan centrifuge cukup luas,
meliputi koleksi dari pemisahan sel, organel dan molekul (Hendra 1989).
Pemisahan centrifuge menggunakan prinsip dimana objek diputar secara
horizontal pada jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau
silinder yang berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat
bergerak menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya

1
gaya yang berlawanan yang menuju kearah dinding luar silinder atau tabung,
gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa
peralatan kesehatan membutuhkan perawatan/maintenance secara berkala demi
menjamin mutu pelayanan kesehatan. Terlepas dari fungsi centrifuge, peralatan
kesehatan tentunya tidak lepas dari kerusakan baik ringan maupun berat, karena
kerusakan dapat ditimbulkan karena pemakaian tidak sesuai dengan SPO
(Standart Operating Procedure), perawatan/maintenance yang kurang, serta
incident/ kecelakaan yang disebabkan oleh human error.
Mengacu pada latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk melakukan
perbaikan alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R di PT. Sanidata Putri
Medika. Maka dari itu penulis bermaksud mengambil judul :
“PERBAIKAN CENTRIFUGE MERK OREGON TYPE LC-04R DI PT.
SANIDATA PUTRI MEDIKA”
Sesuai fungsi dari profesi elektromedik berdasarkan Keputusan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia (kepmeskes) nomor 371/MENKES/SK/111/2007
yaitu teknisi elektromedik memerlukan kompetensi untuk melakukan perbaikan
alat kesehatan baik di rumah sakit maupun perusahaan. Pada pelaksanaanya
teknisi elektromedik melakukan perbaikan alat kesehatan dengan tujuan mampu
menganalisa dan memahami serta dapat memperbaiki alat kesehatan seperti
contohnya Centrifuge.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari pemaparan latar belakang di atas, penulis dengan ini
merumuskan rumusan masalah yang penulis akan kaji sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menganalisis kerusakan alat Centrifuge Merk Oregon
Type LC-04R ?
2. Bagaimana cara memperbaiki alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-
04R?
3. Bagaimana cara uji fungsi alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ?
1.3 Rumusan Masalah
Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi pelebaran atau perluasan
masalah dalam penyajiannya, maka penulis membuat batasan masalah sebagai
berikut :
1. Analisis kerusakan alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R.
2
2. Cara melakukan perbaikan alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun dasar masalah yang ditulis dalam perumusan masalah diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Dapat menganalisa kerusakan pada alat Centrifuge Merk Oregon Type
LC-04R.
2. Dapat memperbaiki alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R yang
mengalami kerusakan milik PT. Sanidata Putri Medika.
3. Dapat melakukan uji fungsi pada alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-
04R yang telah diperbaiki.
1.5 Manfaat Penelitian
Berikut merupakan beberapa manfaat yang dapat diambil pada pembuatan
tugas akhir ini :
1. Bagi penulis
a) Dapat digunakan sebagai literatur dalam proses pembelajaran.
b) Sebagai pedoman ilmu yang didapat selama menempuh program D3
elektromedik di Akademi Teknik Elektro Medik Semarang untuk
menghadapi dunia kerja.
2. Bagi institusi
a) Dapat digunakan sebagai literatur dalam proses pembelajaran.
b) Sebagai media belajar mahasiswa atau pembaca dari teori dasar,
perbaikan dan analisa kerusakan alat kesehatan khusus nya alat
Centrifuge.
3. Bagi masyarakat
Memberikan pelayanan yang sesuai dengan fungsinya karena alat sudah
selesai diperbaiki.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Pada penelitian sebelunya sudah ada beberapa penelitian yang menyangkut
atau membahas tentang alat centrifuge, dan berikut ini merupakan beberapa
pembahasan tentang penelitian Centrifuge yang telah dilakukan sebelumnya
yaitu yang pertama tugas akhir mahasiswa ATEM Semarang milik saudara
Ridwan Fathur Rohman Mufti (2019) mengenai perbaikan alat centrifuge merk
Nescolab type DSC-300T di RSI Muhammadiyah Tegal. Yang mengalami
kerusakan pada sikat arang dan pengatur RPMnya tepatnya pada
potensiometernya. Dan setelah melakukan perbaikan alat centrifuge merk
Nescolab type DSC-300T dengan cara mengganti komponen yang mengalami
kerusakan tersebut, alat berhasil beroperasi kembali dengan normal.
Penelitian yang kedua adalah tugas akhir dari saudari Agnes Melania
(2021) mengenai perbaikan alat Centrifuge 8 holle di RS Panti Rahayu. Yang
mengalami kerusakan pada bagian fuse, sikat arang, dan Boart rangkaian dimmer
(pengatur rpmnya). Setelah melakukan penggantian semua komponen yang
mengalami kerusakan pada alat centrifuge 8 holle tersebut, alat centrifuge pun
bisa beroperasi kembali dengan normal.
Penelitian yang terakhir atau yang kelima diambil dari tugas akhir dari
Muhamad Miftakhul Munif (2019) mengenai perbaikan alat Centrifuge Merk
Nesco model 80-2 table top di RSI NU Demak. Yang mengalami kerusakan pada
bagian komponen main board tepatnya pada kapasitor yang mengalami
kerusakan. Setelah melakukan perbaikan dengan cara mengganti kapasitor pada
main board, alat centrifuge sudah dapat berputar. Setelah dilakukan perbaikan
ini diharapkan alat centrifuge dapat bekerja kembali dengan maksimal.
2.2 Teori Penunjang
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan landasan-
landasan teori untuk menunjang dalam perbaikan alat maupun pembuatan karya
tulis ilmiah.
2.2.1 Pengertian Centrifuge
Centrifuge merupakan peralatan laboratorium klinik yang banyak
digunakan untuk memisahkan suatu senyawa yang memiliki berat molekul yang
berbeda dengan memanfaatkan gaya Centrifugal. Prinsip gaya centrifugal

4
didasarkan atas fenomena bahwa partikel yang tersuspensi dalam suatu wadah
(tabung atau bentuk lain) akan mengendap ke dasar kuvet, karena pengaruh gaya
gravitasi. Laju pengendapan dapat ditingkatkan dengan cara memperbesar
pengaruh gaya gravitasi terhadap partikel. Salah satu cara memperbesar gaya
gravitasi dengan meningkatkan gaya sentrifugal. Gaya tersebut digunakan untuk
melepaskan partikel-partikel terlarut tersebut dari ikatan antar partikelnya,
dengan demikian didapat partikel-partikel secara homogeny berdasarkan berat
molekulnya. Besarnya gaya sentrifugal yang dihasilkan bergantung pada
kecepatan putar motor. Semakin tinggi kecepatan putar rotor, maka semakin
besar gaya sentrifugal yang dihasilkan. Dengan terpisahnya senyawa senyawa
yang terkandung dalam suatu larutan, maka akan dipergunakan untuk proses
analisa atau pemeriksaan selanjutnya (Munif, 2019).
Terdapat banyak larutan pada kehidupan sehari-hari yang dapat
digunakan untuk rujukan analisa kesehatan antara lain minuman, darah, urin, dan
masih banyak lagi. Dalam proses analisa komposisi suatu larutan diperlukan
pemisahan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis. Pada tiap larutan
memiliki massa jenis zat yang berbeda, sehingga diperlukan kecepatan putaran
yang berbeda pula. Contohnya saja untuk pemisahan sampel urin dengan
kecepatan 1500-2000 RPM membutuhkan waktu 10 menit dengan sampel
sebanyak kurang lebih 2-3 ml. sedangkan untuk darah dengan kecepatan 2500-
3000 RPM membutuhkan waktu 10 menit dengan sampel sebanyak 3-5 ml
(Munif, 2019).
Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel
berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan, Dalam prosesnya,
centrifuge menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan
agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya, Larutan akan terbagi menjadi
dua fase yaitu supermatant yang berupa cairan dan pellet atau organel yang
mengendap, Peralatan sentrifuge terdiri dari sebuah rotor atau tempat untuk
meletakan larutan yang akan dipisahkan,. Rotor ini nantinya akan berputar
dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan akan terpisah menjadi dua fase,
Semakin cepat perputaran yang dilakukan, semakin banyak pula organel yang
akan dapat diendapkan begitu juga sebaliknya(Miller, 2000).
2.2.2 Centrifuge
Sentrifugasi adalah metode sedimentasi untuk memisahkan partikel-
partikel dari suatu fluida berdasarkan berat jenisnya dengan memberikan gaya
sentry petal (Robinson 1975). Sentrifugasi bertujuan untuk memisahkan sel
menjadi organel-organel utama sehingga fungsinya dapat diketahui (Miller,
2000). Dalam bentuk yang sederhana centrifuge terdiri atas sebuah rotor dengan

5
lubang-lubang untuk meletakan wadah/tabung yang berisi cairan dan sebuah
motor atau alat lain yang dapat memutar rotor pada kecepatan yang dikehendaki.
Semua bagian lain yang terdapat pada centrifuge modern saat ini hanyalah
perlengkapan yang dimaksudkan untuk melakukan berbagai fungsi yang berguna
dan mempertahankan kondisi lingkungan dimana rotor tersebut bekerja.
Penggunaan centrifuge cukup luas, meliputi koleksi dari pemisahan sel, organel
dan molekul (Hendra, 1989). Berikut ini merupakan gambar Centrifuge Merk
Oregon Type LC-04R yang dapat dilihat pada gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R


Sebelum centrifuge dioperasikan, ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan operator seperti rotor dalam centrifuge harus diseimbangkan, alat
harus benar-benar diperiksa apakah ada kerusakan, dan lain-lain, Pada saat
centrifuge sedang berputar tutup mesin tidak boleh dibuka, sebagian besar dari
mesin-mesin ini mempunyai alat pengaman yang mencegah tutup mesin ini
terbuka, Akan tetapi ada beberapa centrifuge yang tidak mempunyai alat
tersebut, dalam pengoperasian centrifuge ini juga memerlukan kehati-hatian
dalam operator jangan sampai rambut atau jas leb tersangkut pada rotor yang
sedang berputar karena akan sangat membahayakan. Setelah sampel selesai
disentrifuge sampel kemudian dipindahkan dari rotor. Centrifuge kemudian
dingin setelah digunakan dan tutupnya harus dibiarkan terbuka agar semua air
yang mengembun dapat menguap (Hall, 2018).
Berikut ini adalah Faktor yang mempengaruhi kecepatan pemisahan yaitu:
1. Kecepatan putaran motor.
2. Masa cairan dan bebannya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pesawat centrifuge yaitu:
a. Pastikan pesawat centrifuge tertutup dengan rapat saat digunakan.
b. Gunakan tube yang sesuai dengan jenis centrifuge yang dapat di-
pakai.

6
c. Jumlah kuvet harus berjumlah genap atau seimbang dalam tempat
pemutar.
d. Beban motor harus seimbang dikeliling poros supaya pesawat
centrifuge tidak menimbulkan bunyi bising.
e. Selalu memeriksa kebersihan ruang centrifuge dari tumpahan
sampel.
2.2.3 Jenis-Jenis Pemeriksaan Menggunakan alat Centrifuge
Berikut adalah jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh alat
centrifuge:
1. Pemeriksaan Golongan darah
Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang me-
nyerupai sel, yang mengalir dari arteri, kapiler dan vena yang me-
ngirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon
dioksida dan hasil limbah lainnya. Darah berfungsi sebagai alat pe-
ngangkut yaitu mengambil oksigen dari paru-paru mengambil zat-zat
makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh
jaringan tubuh untuk dikeluarkan melaui kulit dan ginjal, sebagai per-
tahanan tubuh terhadap serangan penyakit, menyebarkan panas keseluruh
tubuh.
Susunan jaringan darah terbagai menjadi dua yaitu intra seluler dan se-
jumlah bahan organik. Volume dari darah secara keseluruhan sekitar satu
per dua belas dari berat badan atau lima liter, persennya adalah cairan
sedangkan sisanya adalah sel darah. Berikut merupakan pemeriksaan
golongan darah:
a) Penetapan golongan darah.
b) Uji silang golongan darah dalam larutan garam, uji silang di
lakukan sebelum melakukan transfuse darah.
c) Uji silang golongan darah dalam lingkungan.
d) Pemeriksaan sel lupus erythematosus, pemeriksaan ini dilakukan
untuk menentukan faktor fraksi hemoglobin yang berpengaruh
terhadap leukosit yang telah rusak.
e) Pemeriksaan masa protombin, pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengurangi adanya pembekuan darah pada jalar ekstrensik
dengan membuat plasma darah.
2. Pemeriksaan Urine
Urine atau air seni adalah cairan sisa yang dieksresikan oleh ginjal yang
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melaui proses urinasi.
Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa

7
dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostatis
cairan darah.
Secara umum urine berwarna kuning. Urine encer berwarna kuning pucat,
urine kental berwarna kuning pekat, dan urine baru atau segar berwarna
kuning kuning jernih. Urine yang diamakan agak lama akan berwarna
kuning keruh. Berikut merupakan pemeriksaan urine:
a) Pemeriksaan sendimen urine, pada pemeriksaan urine ini
diusahakan menyebutkan pemeriksaan secara semi kualitatif
dengan menyebut jumlah unsur sedimen yang bermakna.
b) Pemeriksaan addis count, ini berguna untuk mengikuti jalannya
penyakit.
2.2.4 Fungsi Pada Centrifuge
Berikut adalah fungsi utama dari alat centrifuge :
1. Memgisahkan partikel atau sel darah dari while blood untuk
memperoleh plasmsma atau serum.
2. Memisahkan endapan protein dalam pemeriksaan kimia.
3. Untuk mgendapatkan elemen seluler berkonsentrasi tinggi dan
komponen lainnya dari cairan biologi untuk pemeriksaan mikroskopik
atau pemeriksaan kimia.
4. Memisahkan komponen liquid dan komponen lainnya dari plasma atau
serum, dan memisahkan lipoprotein dari yang lainnya.
2.2.5 Prisip kerja alat Centrifuge
Pesawat centrifuge bekerja ditandai dengan berputarnya motor yang akan
memutarkan tabung-tabung berisi cairan yang berada dalam pesawat centrifuge.
Alat ini dilengkapi dengan pengatur timer dan speed. Pengatur timer berfungsi
untuk mengatur lamanya waktu alat bekerja. Sedangkan pengatur speed
berfungsi untuk mengatur cepat lambatnya alat centrifuge saat di operasikan.
2.2.6 Perawantan Alat Centrifuge
1. Penempatan sample harus dalam keadaan seimbang dan simetri, hal ini
untuk menjaga alat supaya tidak bergetar dan umur alat akan lebih
panjang.
2. Berishkan alat hanya dengan menggunakan lap yang bersih atau lap
yang sudah dibasahi air dan kemudian lap lagi dengan kain yang kering
setelah alat digunakan.
3. Lumasi dengan pelumas pada bagian engsel setiap satu bulan sekali.

8
4. Ganti sikat arang (carbon brush) dengan tepat waktu ketika panjang
sikat arang kurang dari 6mm.
2.2.7 Troubleshooting Centrifuge
Berikut adalah troubleshooting dari Centrifuge:
1. Setelah alat dihidupkan, motor tidak berputar;
Pertama periksa kabel power, steker, dan soket. Jika ada kerusakan, la-
kukanlah penggantian. Jika tidak ada masalah, periksa apakah band
switch ada yang rusak. Jika rusak, lakukan penggantian dengan komponen
yang baru atau baik. Selanjutnya periksa pada kumparan medan motor
apakah rusak atau terbuka (internal). Jika kumparan rusak, bisa dilas
Kembali. Jika kumparan rusak secara internal, kumparan hanya dapat
digulung ulang atau dililit ulang.
2. Kecepatan motor tidak mencapai kecepatan pengenal;
Pertama periksa bantalannya. Jika bantalan rusak, ganti bantalan tersebut.
Jika ada terlalu banyak oli di dalam bearing atau terlalu banyak kotoran,
bearing harus dibersihkan dan diberi gemuk. Periksa apakah permukaan
komutator tidak normal atau apakah sikat cocok dengan permukaan
komutator. Jika terdapat kelainan pada permukaan komutator, jika
terdapat lapisan oksida akan diamplas dengan amplas yang halus. Jika
komutator tidak cocok dengan sikat, itu harus disesuaikan dengan kontak
yang baik. Jika tidak ada masalah seperti itu, periksa kumparan rotor
untuk korsleting. Jika ya, putar balik dan gulung.
3. Bergetar dan berisik;
Periksa masalah yang tidak seimbang. Lepaskan mur dari mesin tetap.
Jika ya, kencangkan. Periksa bantalan untuk kerusakan atau tekukan. Jika
perlu, ganti bantalannya. Penutup mesin berubah bentuk atau posisinya
yang salah. Jika ya, sesuaikan.
4. Roda gigi kecepatan rendah tidak dapat dihidupkan saat dingin;
Pelumas mengeras atau pelumas memburuk dan menempel. Pada
awalnya, tangan dapat digunakan untuk membantu memutar ulang dan
membersihkan dan kemudian mengoles ulang.
2.2.8 Jenis-Jenis Alat Centrifuge
Dibawah ini merupakan beberapa jenis dari alat centrifuge yang digunakan di
laboratorium sebagai berikut :
A. General Purpose centrifuge
Pada centrifuge jenis ini bertipe teble top yang biasanya diletakan di
atas meja. Jenis centrifuge ini memiliki kecepatan rotasi 0-3000 rpm
9
dan dapat menampung sampel sebanyak 5-100 ml. Centrifuge ini di-
desain untuk pemisahan sampel urin, serum atau cairan lain dari bahan
padat yang tidak terlarut. Dibawah ini adalah tampilan dari general
purpose.

Gambar 2.2 Centrifuge jenis General Purpose

B. Speciality Centrifuge
Centrifuge jenis ini merupakan centrifuge yang dipakai untuk keperluan
khusus atau spesifik. Microhematocrit dan blood bank centrifuge adalah
dua contoh dari centrifuge yang dirancang untuk pemakaian spesifik.
Dibawah ini adalah tampilan dari Speciality Centrifuge.

Gambar 2.3 Centrifuge jenis Speciality Centrifuge


C. Ultra and Refrigerated Centrifuge
Jenis centrifuge ini merupakan centrifuge yang lazim dipakai di
labratorium penelitian. Centrifuge tipe ini dapat berputar dengan ke-
cepatan tinggi sekitar 20.000-50.000 rpm. Mayoritas dilengkapi dengan
sistem pendingin. Dengan adanya sistem pendingin membuat sampel
tetap terjaga suhunya selama centrifuge bekerja sehingga sampel makun
terjaga dan terhindar dari kerusakan. Dibawah ini adalah tampilan dari
jenis ultra and refrigerated.
10
Gambar 2.4 Centrifuge jenis ultra and refrigerated
D. MicroCentrifuge
Sesuai dengan namanya, micro centrifuge atau microfuges hanya dapat
menampung larutan sampel ukuran mini sekitar 0,5-2,0 ml dalam
microtubes dengan kecepatan tinggi. Dibawah ini adalah tampilan dari
microcentrifuge.

Gambar 2.5 Centrifuge jenis Micro Centrifuge


2.2.9 Spesifikasi Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R
Berikut ini adalah tabel Spesifikasi Alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R
Tabel 2.1 Spesifikasi Alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R
Merk Oregon
Model LC-04R
Voltage 110v / 220v
Frekuensi 50Hz / 60Hz
Max RPM 4000 RPM
Max RFC 1790xg
Ukuran 250mm x 220mm
Berat 3,5 kg
Rotor Capacity 20ml x 6
Waktu 0 - 30 menit
11
2.2.10 Bagian-bagian Alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R
Berikut adalah bagian-bagian alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R
 Motor
Motor adalah bagian terpenting dari suatu alat centrifuge, yang ber-
fungsi untuk mengerakan rotor sehingga mampu berputar dengan ke-
cepatan tertentu.
 Rotor
Yaitu salah satu bagian dari centrifuge yang memiliki fungsi sebagai
tempat untuk meletakan tabung sampel yang nantinya akan di putar.
 Control Panel
Yaitu suatu komponen yang terdiri dari potensiometer pengatur ke-
cepatan (speed), dan potensiometer pengatur waktu (time).
 Lid / Penutup
Bagian ini adalah bagian atas dari alat centrifuge yang berfungsi sebagai
penutup.
 Body
Body centrifuge ini memiliki bentuk silinder berfungsi sebagai
pelindung bagian dalam alat centrifuge seperti motor, rotor, sample
serta komponen lainnya yang ada di dalam.

2.2.11 Blok diagram Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R

Tegangan Control
Motor
PLN Circuit

Tempat
Setting
sampel
kecepatan
dan waktu

Gambar 2.6 Blok diagram Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R


Cara Kerja Blok Diagram :
Tegangan dari jala-jala PLN masuk ke seluruh rangkaian, selanjutnya laku-
kan setting kecepatan dan waktu sesuai dengan keinginan. Setelah dilakukan
12
pengaturan kecepatan dan waktu, maka kontrol circuit akan mengolah settingan
tersebut supaya motor mampu berputar sesuai dengan yang diinginkan. Selanjut-
nya motor akan berputar sesuai dengan kecepatan yang telah di setting selama
waktu yang telah ditentukan. Perputaran motor ini akan menggerakkan tempat
sampel sehingga timbul gaya centrifugal yang akan memisahkan partikel pada
sampel sesuai berat molekulnya. Setelah timer habis, maka motor akan melambat
dan berhenti berputar.
2.2.12 Diagram Wiring Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R

Gambar 2.7 Diagram Wiring Centrifuge


2.2.13 Teori Motor AC ( Motor Induksi )
Motor atau disebut juga elektromotor adalah suatu pesawat tenaga yang
prinsip kerjanya merubah daya listrik menjadi daya mekanik dalam bentuk
putaran. Jenis motor yang digunakan pada alat simulasi anoda putar ini adalah
jenis elektromotor arus bolak-balik, yaitu elektromotor yang menggunakan ja-
ringan arus listrik PLN. Di dalam motor AC kumparan rotor tidak menerima
energi listrik langsung, tetapi secara induksi seperti yang terjadi pada energi
kumparan sekunder transformator. Oleh karena itu motor AC dikenal dengan
motor induksi. Sebenarnya motor induksi dapat diidentikan dengan transfor-
mator yang kumparan primernya sebagai kumparan stator atau armatur, se-
dangkan kumparan sekundernya sebagai kumparan rotor. Konstruksi dari motor
AC adalah sebagai berikut :

13
Gambar 2.8 Kontruksi Montor AC
1. Bagian Stator
Pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat
(konduktor ) dari tiga kumparan tiga phase yang disebut kumparan stator,
yang masing - masing kumparan mendapatkan suplai arus tiga phase. Jika
kumparan stator mendapatkan suplay arus tiga phase, maka pada
kumparan tersebut segera timbul flux magnet putar. Karena adanya flux
magnet putar pada kumparan stator, mengakibatkan rotor berputar karena
adanya induksi magnet.
2. Bagian Rotor
Bagian Rotor merupakan sebuah jangkar tanpa gulungan dan merupakan
tempat kumparan yang bergerak atau berputar. Ada dua jenis kumparan
rotor yaitu squirel – cage rotor dan phase wound rotor. Hampir90 %
kumparan rotor dari motor induksi menggunakan jenis squirel – cage
rotor, hal ini dikarenakan bentuk kumparannya sederhana dan tahan
terhadap goncangan. Ciri khusus dari squirel – cage rotor adalah ujung –
ujung kumparan rotor terhubung singkat secara permanen. Lain halnya
pada jenis phase wound rotor yang ujung – ujung kumparan rotor akan
terhubung langsung bila kecepatan putar rotor telah mencapai kecepatan
putar normalnya secara otomatis melalui slip ring yang terpasang pada
bagian rotor. Gaya gerak listrik stator dan rotor.
2.2.14 Teori Potensiometer
Potentiometer atau potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan
sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan yang nilai resistansinya
dapat diatur sesuai keinginan. Potensiometer termasuk salahsatu jenis variable
resistor (resistor yang daat diubah-ubah nilai resistansinya). Secara struktur,
potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang
berfungsi sebagai pengaturnya. 3 terminal tersebut terbagi menjadi terminal
14
tetap dan satu terminal geser. Jika hanya dua kaki terminal yang digunakan maka
terminal yang digunakan adalah satu terminal tetap dan satu terminal geser.
Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat elektronik
seperti pengendali suara pada penguat yang sering kita temukan di radio, Handy
Talkie atau Walkie Talkie, tape mobil, amplifier sound system dan ekualizer atau
mixer. Berikut adalah struktur dan konstruksi potensiometer.

Gambar 2.9 potensiometer speed


Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam komponen potensiometer adalah :
1. Elemen resistif
2. Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
3. Terminal
Sebuah potensiometer biasanya dibuat dari sebuah unsur yang bersifat
resistif dan memiliki bentuk melingkar dengan panjang hampir satu putaran
penuh. Pada umumnya potensiometer memiliki 3 terminal yaitu satu terminal
geser yang terletak ditengah-tengah terminal tetap. Terminal atau sambungan
geser berfungsi sebagai penyapu atau Wiper dan dilengkapi dengan sebuah tuas
untuk memudahkan pengaturannya. Penyapu atau Wiper disambungkan secara
langsung ke terminal lain. Pada potensiometer panel, terminal penyapu biasanya
terletak di tengah-tengah kedua terminal unsur resistif. Untuk potensiometer
putaran tunggal, penyapu biasanya bergerak kurang dari satu putaran penuh.
Berbeda dengan potensiometer putaran ganda yang penyapu dapat bergerak lebih
banyak putaran.
Unsur resistif potensiometer dengan terminal pada salah satu atau kedua
ujungnya memiliki bentuk datar atau menyudut dan biasanya terbuat dari bahan
grafit. Disamping grafit, bahan lain yang digunakan untuk membuat unsur
resistif potensiometer adalah kawat resistansi, plastik partikel karbon dan
campuran keramik-logam yang disebut cermet.

15
2.2.15 Kerangka Pemikiran
Berikut kerangka pemikiran penulis ditunjukkan pada gambar di bawa ini:

Latar Belakang
1. Kemajuan ilmu teknologi sekarang ini sudah semakin pesat, dan me-
rambah keberbagai sisi kehidupan manusia diantaranya dalam bidang
laboratorium.
2. Dengan menggunakan alat Centrifuge, memudahkan analis saat me-
lakukan penelitian.
3. Perbaikan alat Centrifuge yang rusak sangat diperlukan agar bisa di-
gunakan kembali seperti semula.

Permasalahan
Alat dinyatakan rusak dikarenakan, pada saat centrifuge dihidupkan alat
tiba-tiba mati disebabkan oleh motor alat yang mengalami konslet/kebakar.
Dan sebelum motor alat mati/konslet/kebakar potensiometer speed sudah
tidak berfungsi atau sudah rusak.

Tujuan Penelitian
1. Menganalisis dan Memperbaiki alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-
04R dimana alat mengalami kerusakan pada motor dan potensiometer
speed alat tersebut.
2. Menjelaskan hasil uji fungsi alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R

Pembahasan
1. Menjelaskan bagaimana cara memperbaiki alat Centrifuge Merk Oregon
Type LC-04R yang mengalami kerusakan pada motor dan potensiometer
speed alat tersebut, sehingga bisa berfungsi dengan baik dan benar.
2. Menjelaskan hasil uji fungsi alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R

Kesimpulan

Gambar 2.10 Kerangka pemikiran

16
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu penelitian terapan.
Penelitian terapan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menerapkan
teori-teori yang telah didapatkan kedalam sebuah praktik langsung. Untuk
menerapkan ilmu tersebut, penulis kemudian melakukan penelitian yaitu
perbaikan alat Centrifuge merk OREGON type LC-04R milik PT. SANIDATA
PUTRI MEDIKA.
3.2 Waktu dan Tempat
Berikut ini adalah uraian waktu dan tempat pelakasanaan penelitian yang
dilakukan penulis.
3.2.1 Waktu penelitian
Waktu yang dibutuhkan penulis dalam melakukan penelitian dan penyusun-
an Tugas Akhir yaitu dari bulan Januari 2022 sampai dengan bulan Mei 2022.
Sedangkan waktu perbaikan dilakukan selama bulan Februari 2022 sampai deng-
an bulan Maret 2022.
3.2.2 Tempat Penelitian
Perbaikan alat centrifuge ini dilakukan di PT. Sanidata Putri Medika dan
penyusunan laporan dilakukan di kampus Akademi Teknik Elektro Medik
Semarang.
3.2.3 Metode Penelitian
Proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Observasi tempat yang dilakukan di PT. Sanidata Putri Medika.
2. Mengumpulkan referensi yang bersangkutan dengan Tugas Akhir.
3. Menganalisan data hasil perbaikan.
4. Menyusun Tugas Akhir.

17
Berikut ini merupakan flowchart penelitian, yang dapat dilihat di gambar 3.1 :

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian


Keterangan Flowchart :
Langkah pertama dalam penelitian alat dimulai dari observasi ke PT.
Sanidata Putri Medika, setelah itu mencari dan mengumpulkan data referensi dan
literatur yang berhubungan dengan tema yang akan dibahas. Kemudian me-
lakukan proses perbaikan alat tersebut sesuai dengan konsep yang direncanakan,
jika belum selesai maka kembali ke proses perbaikan alat tersebut, jika sudah
selesai maka lanjut ke proses berikutnya yaitu pengumpulan data hasil perbaikan
dan selanjutnya menganalisis data hasil perbaikan alat tersesbut setelah itu lanjut
pada tahap berikutnya yaitu membuat kesimpulan berdasarkan semua data yang
sudah diperoleh dan proses akan selesai.

18
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan sistem merupakan rancangan yang ada pada alat Centrifuge
merk OREGON type LC-04R.
3.3.1 Spesifikasi Alat
Spesifikasi Alat pada Centrifuge Oregon Type LC-04R adalah sebagai
berikut:
Merk : OREGON
Model : LC-04R
SN : 20081373
Voltage : 110V / 220V
Frekuensi : 50Hz / 60Hz
Max RPM : 4000 RPM
Max RFC : 1790xg
Ukuran : 250mm x 220mm
Berat : 3,5 kg
Rotor Capacity : 20ml x 6
Waktu : 0 - 30 menit
3.3.2 Prosedur Pengoperasian
Langkah-langkah pengoperasian alat centrifuge:
1. Sambungkan kabel power
2. Masukan tabung sampel dengan volume yang seimbang
3. Tutup centrifuge
4. Atur kecepatan putaran (rpm) yang dinginkan
5. Atur timer sesuai dengan waktu yang diperlukan
3.4 Rancangan Data
berikut ini merupakan sebuah uraian rancangan data yang dilakukan penulis
dalam melakukan penelitian.
3.4.1 Prosedur Perbaikan
Dalam melakukan perbaikan pada alat Centrifuge merk OREGON type LC-
04R terlebih dahulu melakukan urutan langkah kerja agar pelaksanaannya bisa
berjalan dengan baik. Adapun langkah kerja yang dilakukan penulis adalah

19
sebagai berikut: menyiapkan toolbox (toolset) dan alat ukur untuk proses
pembongkaran dan pengecekan.
1. Menganalisa kerusakan atau troubleshooting pada alat dengan cara me-
ngecek apakah komponen masih bisa berfungsi dengan baik. ketika ke-
rusakan pada alat telah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan perbaikan atau pergantian komponen pada bagian yang me-
ngalami kerusakan.
2. Uji fungsi alat yang dimaksud dalam hal ini yaitu melakukan percobaan
alat apakah alat yang diperbaiki sudah bekerja sesuai dengan kondisi alat
yang normal.
3. menyusun laporan yang berisi tentang penelitian mengenai perbaikan
pada alat Centrifuge merk OREGON type LC-04R
3.5 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan perbaikan alat Centrifuge
merk OREGON type LC-04R sebagai berikut :
3.5.1 Alat
Tabel 3.1 Alat yang digunakan dalam perbaikan

NO Jenis Peralatan
1 Multimeter Analog merk Sunwa
2 Solder
3 Toolset : Obeng, Tang, Kunci inggris, Kunci T, dll
4 Tachometer merk UNI-T UT373 + stikker
5 Multimeter Digital merk ZOYI ZT102A

3.5.2 Bahan
Tabel 3.2 Bahan yang digunakan dalam perbaikan

NO Bahan
1 Centrifuge merk OREGON type LC-04R
2 Motor AC
3 Potensiometer
4 Resistor 30k ohm 2 buah
5 Timah
6 Manual book Centrifuge merk OREGON type LC-04R

20
3.6 Tahap Perbaikan
Tahap ini merupakan tahap inti dalam penelitian ini. Proses perbaikan akan
dilaksanakan sesuai dengan tahapan atau prosedur yang sesuai dengan SOP. Hal
ini bertujuan agar proses perbaikan berjalan dengan baik dan dapat memperoleh
hasil seperti yang diinginkan.
Berikut ini merupakan tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.2
berikut :

Gambar 3.2 Flowchart Perbaikan


Keterangan Flowchart :
Proses dalam perbaikan alat dimulai dari menyiapkan data dan peralatan
untuk perbiakan, pengecekan alat secara keseluruhan setelah itu menganalisis
21
kerusakan. Langkah selanjutnya yaitu apakah alat itu butuh pergantian sparepart
atau tidak, setelah itu sparepart siap, baru dilakukan perbaikan.
Langkah selanjutnya setelah selesai melakukan perbaikan, Alat yang telah
diperbaikan harus dilakukan uji fungsi terlebih dahulu, jika alat sudah melalui
proses uji fungsi dan berjalan dengan normal maka perbaikan dinyatakan selesai,
tetapi jika uji fungsi dan alat tidak bisa maka dilakukan kembali dengan langkah
menganalisis kerusakan tersebut.
3.7 Gejala dan Analisis Kerusakan Sementara
Peralatan kesehatan merupakan salah satu benda yang sangat penting dalam
proses menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit, laboratorium, maupun di
tempat lainnya. Namun seiring bertambahnya usia yang di alami oleh alat akibat
penggunaan terlalu sering membuat resiko kerusakan yang tidak terhindarkan.
Hal ini juga dapat terjadi karena beberapa faktor seperti perawatan alat yang
kurang diperhatikan, pemakaian alat yang tidak sesuai SOP (standard operation
procedure) dan lain sebagainya. Dari beberapa hal diatas, tentu akan berpengaruh
pada kondisi alat dan memungkinkan terjadi kerusakan pada alat tersebut. Ke-
rusakan yang dialami dapat berupa kerusakan ringan maupun kerusakan berat.
Dalam kasus ini penulis menemukan sebuah pealatan medis di PT. Sanidata
Putri Medika yang mengalami kerusakan. Alat tersebut adalah Centrifuge Merk
Oregon Type LC-04R, alat ini berfungsi untuk memutar objek atau sampel dalam
kecepatan tinggi, perputaran ini akan membuat partikel yang akan jadi lebih berat
lalu terkumpul menuju dasar tabung.
Gejala pada alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ini yang di-keluh-
kan oleh user adalah pada saat alat dihidupkan tiba-tiba alat mati dengan diikuti
suara ledak kecil beserta bau sangit/gosong/hangus. Hal tersebut diakibatkan
motor pada alat ini konslet atau kebakar.
Berdasarkan kerusakan yang terjadi, penulis melakukan pembongkaran alat
dan pengecekan alat centrifuge tersebut. Dan ditemukan kerusakan pada motor
dan potensiometer speed pada alat tersebut.
3.8 Pengecekan Titik Pengukuran dan Uji Fungsi Alat
Berdasarkan metode penelitian yang dilakukan penulis melakukan pe-
ngecekan pada titik pengukuran untuk mengetahui kerusakan komponen yang
mana yang perlu diperbaiki. berikut adalah titik pengukuran yang dilakukan
penulis :

22
1. TP1 (Titik Pengukuran 1), dalam rancangan pengukuran TP1 adalah
titik pengukuran yang ditunjukan untuk mengetahui kondisi tegangan
inputan PLN 220VAC dan outputan 220VAC.
2. TP2 (Titik Pengukuran 2), dalam rancangan titik pengukuran TP2
adalah titik pengukuran yang diajukan untuk mengukur kondisi hambat-
an pada potensio speed.
3. TP3 (Titik Pengukuran 3), dalam rancangan titik pengukuran yang
ditunjukan untuk mengukur dan mengetahui kondisi hambatan pada
motor.
4. Uji Fungsi pada alat centrifuge yaitu kecepatan putaran pada motor
dengan menggunakan tachometer. Tachometer ini digunakan untuk me-
ngukur kecepatan RPM motor pada alat centrifuge.
3.9 Metode Analisis Data
Penulis melakukan perbaikan pada alat centrifuge merk Oregon type LC-
04R di PT. Sanidata Putri Medika sesuai dengan laporan user, yaitu alat
mengalami kerusakan awal dengan keadaan mati total setelah penulis melakukan
pengecekan pada alat centrfuge merk Oregon type LC-04R yaitu potensiometer
speed mengalami kerusakan di sebabkan oleh dua (2) buah resistor yang
mengalami kerusakan dan harus melakukan penggantian dengan resistor yang
baru. Kerusakan selanjutnya terdapat pada motor alat yang di sebabkan oleh
konsleting listrik atau motor terbakar, biasanya penyebab dari konsleting listrik
yaitu tegangan yang masuk begitu tinggi dan langkah yang harus diambil penulis
yaitu motor harus di lilit ulang atau di gulung ulang agar bisa berkerja kembali.
Kemudian dari setiap titik pengukuran yang didapat presentase kesalahan-
nya menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟 −𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
% Kesalahan = | | x 100% (3.1)
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini penulis menyampaikan hasil dan pembahasan dari pada
penelitian yang dilakukan. Pada Bab IV ini berisikan langkah perbaikan dan hasil
dari pengujian yang telah dilakukan.
4.1 Analisis Kerusakan
Langkah awal pengecekan kerusakan pada alat Centrifuge Merk Oregon
Type LC-04R ini, penulis melakukan pengukuran atau pengecekan hambatan
dengan menggunakan multimeter pada potensiometer speed, setelah melakukan
pangukuran atau pengecekan hambatan penulis mendapati bahwa potensiometer
speed pada alat centrifuge ini mengalami kerusakan dikarenakan pada saat
pengukuran atau pengecekan dengan menggunakan multimeter, potensiometer
speed tidak ada hambatan sama sekali dengan ditandai jarum yang pada
multimeter tidak mengalami pergerakan sama sekali. Setelah di telusuri yang
mengalami kerusakan pada potensiometer speed ini ternyata terdapat pada dua
(2) buah resistor dengan nilai masing-masing resistor adalah 30K Ohm yang ada
pada potensiometer speed (potensiometer speed ini merupakan potensiometer
rakitan yang terdiri dari tujuh (7) buah resistor dengan nilai setiap resistornya
30K Ohm sehingga potensiometer ini memiliki nilai sebesar 210K Ohm).

Gambar 4.1 Potensiometer Speed

Gambar 4.2 Proses Pengukuran Potensiometer Speed


24
Selanjutnya kerusakan yang terjadi pada alat Centrifuge Merk Oregon Type
LC-04R ini adalah pada motor alat yang mengalami konsleting atau kebakar se-
hingga mengakibatkan alat centrifuge mati total. Berikut merupakan langkah
perbaikan yang dilakukan:
1. Tindakan awal perbaikan dengan cara mencoba menghidupkan alat
Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R apakah masih hidup atau tidak.
Ternyata alat centrifuge ini setelah dicoba dihidupkan, alat centrifuge
ini benar-benar mati. Disini penulis pada langkah awalnya melakukan
uji coba terhadap alat, dengan cara menghidupkan alat.
2. Buka bagian casing atau body pada alat centrifuge dengan me-
nggunakan obeng +. Berikut merupakan proses pembongkaran pada
bagian casing atau body pada alat centrifuge bisa dilihat pada gambar
4.3 :

Gambar 4.3 Proses Pembukaan Casing Alat Centrifuge


3. Kemudian penulis melakukan diagnose awal pada bagian potensiometer
speed. Potensiometer speed ini merupakan suatu komponen yang ada
pada alat centrifuge, komponen ini berfungsi sebagai pengatur ke-
cepatan yang diinginkan pada alat centrifuge. Berdasarkan pengecekan
yang telah dilakukan oleh penulis, penulis menyimpulkan bahwa
potensiometer speed pada alat centrifuge ini mengalami kerusakan yang
tepatnya pada bagian dua (2) buah resistor pada potensiometer speed
tersebut menggunakan multimeter dengan selektor yang berukuran X1K
lalu probe diletakan pada ujung ke ujung resistor. Dan mendapatkan
hasil pada skala multimeter tidak ada pergerakan sama sekali yang
menandakan resistor tidak berfungsi atau rusak, dan yang mengalami
kerusakan atau tidak berfungsi pada masing-masing resistor tersebut
bernilai 30K Ohm (potensiometer speed ini merupakan potensiometer
rakitan yang terdiri dari tujuh (7) buah resistor dengan nilai setiap
resistornya 30K Ohm sehingga potensiometer ini memiliki nilai sebesar
210K Ohm). Lalu penulis mengganti dua buah komponen resistor
25
tersebut dengan yang baru. Berikut merupakan tahap penggantian dua
(2) buah resistor dengan yang baru dan dapat dilihat pada gambar 4.4;
4.5; dan 4.6 :

Gambar 4.4 Kondisi Resistor 30K Ohm

1 2

Gambar 4.5 Proses Pengecekan Resistor 30K Ohm Rusak

1 2

Gambar 4.6 Proses Pengecekan Resistor 30K Ohm Baik

Kondisi resistor dapat dilihat pada gambar 4.4 point A merupakan


kondisi resistor yang masih baik atau bagus dan layak untuk digunakan,
dengan disertai bukti pada gambar 4.6. sedangkan gambar 4.4 point B
merupakan kondisi resistor yang sudah rusak dan tidak layak untuk di-
gunakan, dengan disertai bukti pada gambar 4.5.
4. Pada diagnose awal yaitu penggantian dua buah resistor yang masing-
masing dari resistor tersebut bernilai 30K Ohm, dan alat centrifuge
masih belum bisa berfungsi atau masih belum bisa menyala. Kemudian
26
penulis melakukan diagnosa yang kedua yaitu mengecek motor pada
alat centrifuge. Motor pada alat centrifuge ini merupakan bagian ter-
penting dari suatu alat centrifuge yang berfungsi untuk menggerakan
rotor sehingga mampu berputar dengan kecepatan tertentu. Berdasarkan
pengecekan yang telah dilakukan oleh penulis, penulis dapat me-
nyimpulkan bahwa motor pada alat centrifuge ini mengalami konsleting
atau kebakar, sehingga pada saat alat centrifuge dinyalakan atau
dihidupkan tegangan yang masuk pada motor tidak ada, dan meng-
akibatkan motor tidak bisa bergerak sama sekali. Disini penulis ingin
memastikan bahwa motor benar-benar rusak dengan cara mengecek
hambatan pada motor menggunakan multimeter. Penulis melakukan
pengecekan menggunakan multimeter dengan skala X1K lalu probe
diletakkan di kabel satu dengan kabel yang lainnya. Dan hasilnya pada
skala ukur pada multimeter tidak adanya pergerakan sama sekali, berarti
motor benar-benar sudah rusak. Lalu langkah yang dilakukan oleh
penulis adalah melakukan penggantian lilitan yang baru pada motor.
Berikut merupakan gambar motor rusak yang dapat dilihat pada gambar
4.7 :

Gambar 4.7 Pengecekan Motor Rusak


5. Penulis juga melakukan penggantian pada kapasitor milar 104J400V
tersebut, meskipun pada saat pengecekan hambatan menggunakan
multimeter kapasitor tersebut masih ada pergerakan. Hal ini berguna
untuk mengantisipasi kalau pengnyimpanan pada kapasitor tersebut
mengalami permasalahan. Berikut merupakan gambar kapasitor milar
104J400V yang baru dan yang lama dapat dilihat pada gambar 4.8

27
A B

Gambar 4.8 Kapasitor Milar 104J400V Baru Dan Lama


Pada gambar 4.8 poin A merupakan kondisi kapasitor milar 104J400V
yang baru sedangkan poin B merupakan kondisi kapasitor milar
104J400V yang lama.
4.2 Perbaikan
Berikut ini adalah uraian perbaikan yang dilakukan penulis, yang berisi
proses perbaikan dan titik pengukuran pada alat Centrifuge Merk Oregon Type
LC-04R tersebut.
4.2.1 Proses Perbaikan
Setelah melakukan identifikasi kerusakan pada alat Centrifuge Merk Ore-
gon Type LC-04R dengan mengecek kondisi potensiometer speed yang me-
ngalami kerusakan tepatnya pada dua buah komponen resistor yang ada pada
potensiometer speed yang masing-masing bernilai 30K Ohm. Lalu langkah yang
dilakukan penulis yaitu melakukan penggantian komponen resistor tersebut.
Berikut ini adalah proses pengantian komponen resistor pada alat centrifuge dan
bisa dilihat pada gambar 4.9:

Gambar 4.9 Proses Penggantian Komponen Resistor

28
Selanjutnya penulis melakukan identifikasi pada motor alat Centrifuge
Merk Oregon Type LC-04R, penulis melakukan pengecekan pada motor alat
centrifuge tersebut dengan menggunakan multimeter untuk mengetahui hambat-
an pada motor alat centrifuge. Ternyata setelah melalui tahap pengecekan pada
motor alat centrifuge, hambatan pada motor ini tidak ada sama sekali sehingga
motor dinyatakan rusak atau konslet/kebakar. Lalu langkah yang dilakukan oleh
penulis adalah melakukan penglilitan ulang atau digulung ulang motor tersebut.
Setelah melalui tahap pengelilitan ulang atau digulung ulang pada motor, motor
lalu di pasang kembali ke alat centriifuge. Barulah alat Centrifuge Merk Oregon
Type LC-04R ini bisa nyala atau hidup kembali. Berikut ini adalah proses pe-
masangan motor pada alat centrifuge, dan bisa dilihat pada gambar 4.10 :

Gambar 4.10 Proses Pemasangan Motor Pada Alat Centrifuge


Penulis juga melakukan penggantian pada kapasitor milar 104J400V yang
lama dengan yang baru. Hal ini berguna untuk mengantisipasi kalau penyimpan-
an pada kapasitor tersebut mengalami permasalahan. Berikut ini adalah proses
penggantian kapasitor milar 104J400V lama dengan yang baru dan dapat dilihat
pada gambar 4.11 :

Gambar 4.11 Proses Penggantian Kapasitor Milar 104J400V

29
Setelah mengganti resistor 30K Ohm pada potensimeter speed, kapasitor
milar 104J400V dan mengganti lilitan pada motor, ternyata alat Centrifuge Merk
Oregon Type LC-04R ini dapat berfungsi kembali dengan normal. Ternyata
dugaan penulis sudah benar, kerusakan yang terjadi karena potensio speed dan
motor alat centrifuge mengalami kerusakan. Setelah alat centrifuge dapat
beroperasi kembali, perlu dilakukan pengujian pada alat centrifuge tersebut. Alat
diuji dengan mengukur kecepatan dan kestabilan putaran motor dengan
melakukan uji fungsi menggunakan alat tachometer.
4.3 Hasil Titik Pengukuran
Pengujian berdasarkan titik pengukuran di mulai dari TP1,TP2, dan TP3
yang dapat dilihat sebagai berikut.
4.3.1 Titik Pengukuran 1 (TP1)
Berikut ini merupakan tabel hasil pengukuran TP1 yang dapat dilihat pada
tabel 4.1 :
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Power

No Pada Spesifikasi Alat Pada Multimeter


1 220 V AC 220 V AC
2 220 V AC 220 V AC
3 220 V AC 220 V AC

Maka berikut ini dapat dilihat untuk perhitungan prosentase kesalahannya


adalah sebagai berikut :
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟−𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
%kesalahan = | | x 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
220−220
= | |x 100%
220

= 0%
Berdasarkan hasil pengukuran tegangan pada titik pengukuran 1 yaitu jala-
jala PLN dapat dinyatakan baik karena nilai dari jala-jala PLN itu sendiri adalah
220 VAC, hal ini didukung berdasarkan perhitungan prosentase kesalahan yang
didapatkan adalah 0%. Hasil pengecekan pada jala-jala PLN 220V AC dapat
dilihat pada gambar 4.12 :

30
Gambar 4.12 Hasil Pengecekan Pada Jala-Jala PLN 220V AC
4.3.2 Titik Pengukuran 2 (TP2)
Berikut merupakan hasil pengukuran TP2, yaitu menguji dan memastikan
kondisi dari pada komponen potensiometer speed. Kemudian pada tabel 4.2
merupakan hasil pengukuran potensiometer speed yang rusak :
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Potensiometer Speed Rusak

Posisi Tuas Hasil


Minimum 25% 50% 75% Maksimum (Ohm)
V OL
V OL
V OL
V OL
V OL
Keterangan : Overload (OL)
Sementara itu untuk potensiometer speed yang normal yang telah melalui
pengecekan terdapat pada tabel 4.3 hasil pengukuran potensiometer speed yang
normal sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Potensiometer Speed Normal

Posisi Tuas Hasil


Minimum 25% 50% 75% Maksimum (Ohm)
V 205,5 K
V 176,6 K
V 117,9 K
V 59,3 K
V 0,5
31
Berikut merupakan perbandingan potensiometer rusak dan normal yang
dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3. pengujian potensiometer hasil ini me-
nunjukan bahwa terdapat kerusakan potensiometer. Karena pada saat penulis
melakukan pengecekan menggunakan multimeter, hasil pada jarumnya tidak
mengalami pergerakan sama sekali.

4.3.3 Titik Pengukuran 3 (TP3)


Berikut ini merupakan tabel hasil titik pengukuran 3 (TP3) dengan meng-
ukur hambatan pada motor menggunakan multimeter digital, dan hasil dari
pengukuran dapat dilihat pada tabel 4.4:
Tabel 4.4 Hasil pengukuran Hambatan Pada Motor AC

No. Hasil pengukuran Hambatan


Rata-Rata
Pada Motor AC (Ohm)
1. 174,9 Ohm
2. 174,9 Ohm 174,5 Ohm
3. 173,7 Ohm

Berdasarkan hasil titik pengukuran hambatan pada motor AC tersebut


dengan menggunakan multimeter digital, penulis mendapatkan hasil dalam 3 kali
percobaan/pengecekan yaitu 174,9 Ohm; 174,9 Ohm; dan 173,7Ohm dan hasil
rata-rata pada pengukuran tersebut adalah 174,5 Ohm. Berikut ini adalah gambar
pengecekan hambatan pada motor AC yang dapat dilihat pada gambar 4.13 :

Gambar 4.13 Pengecekan Hambatan Pada Motor AC

32
4.4 Hasil Pengujian Alat
Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian alat dengan mengukur motor
AC menggunakan tachometer, dan hasil pengukurannya dapat dilihat pada tabel
4.5:
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Motor AC Menggunakan Tachometer

RPM Hasil Rata-Rata


No Toleransi
Setting Tachometer Tachometer
536 RPM
1 500 RPM 523 RPM 525 RPM
515 RPM
1067 RPM
2 1000 RPM 983 RPM 1028 RPM
1033 RPM
1580 RPM
3 1500 RPM 1561 RPM 1567 RPM
1560 RPM
2065 RPM
4 2000 RPM 2062 RPM 2042 RPM
2000 RPM
±10%
2581 RPM
5 2500 RPM 2572 RPM 2580 RPM
2586 RPM
3013 RPM
6 3000 RPM 3063 RPM 3032 RPM
3020 RPM
3516 RPM
7 3500 RPM 3426 RPM 3496 RPM
3547 RPM
4066 RPM
8 4000 RPM 4069 RPM 4071 RPM
4077 RPM

Berikut merupakan prosentase kesalahan dari pengukuran pada tabel 4.5 :


a) 500 RPM

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖


%Kesalahan = | | x 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

33
525−500
=| | x 100%
500

=5%

b) 1000 RPM

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖


%Kesalahan = | | x 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

1028−1000
=| | x 100%
1000

= 2,8 %

c) 1500 RPM

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖


%Kesalahan = | | x 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

1567−1500
=| | x 100%
1500

= 4,4 %

d) 2000 RPM

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖


%Kesalahan = | | x 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

2042−2000
=| | x 100%
2000

= 2,1 %
e) 2500 RPM

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖


%Kesalahan = | | x 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

2580−2500
=| | x 100%
2500

= 3,2 %
34
f) 3000 RPM

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖


%Kesalahan = | | x 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

3032−3000
=| | x 100%
3000

= 1,06%
g) 3500 RPM

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖


%Kesalahan = | | x 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

3496−3500
=| | x 100%
3500

= -0,1 %

h) 4000 RPM

𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑈𝑘𝑢𝑟 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖


%Kesalahan = | | x 100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

4071−4000
=| | x 100%
4000

= 1,77%

Hasil pengujian setelah alat centrifuge selesai diperbaiki dimulai dari 500
RPM sampai 4000 RPM dan setiap pengukuran sampel dilakukan tiga (3) kali
percobaan pengukuran menggunakan tachometer, setelah itu 3 kali percobaan
tersebut diambil rata-rata. Sehingga mendapatkan hasil rata-rata pengukuran
RPM (kecepatan putaran) yang tidak melebihi nilai ambang batas toleransi yaitu
±10%. Penulis mengambil dasar referensi menurut Kemenkes RI Keputusan
Derektur Jendral Pelayanan Kesehatan Nomor : HK.02.02/V/5771/2018 dengan
No. MK : 016-18 tentang Metode Kerja Pengujian Centrifuge yang menyatakan
bahwa toleransi dari kecepatan putaran (RPM) adalah ±10%. Dan dapat
disimpulkan bahwa alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R telah lolos uji
fungsi pengujian pada motor AC dengan menggunakan tachometer yang dapat
dilihat pada gambar 4.14 :

35
Gambar 4.14 Pengujian Pada Motor AC Meggunakan Tachometer

36
BAB V
PENUTUP
Setelah melakukan analisa dan perbaikan alat Centrifuge Merk Oregon
Type LC-04R, maka dalam pembuatan karya tulis ilmiah penulis dapat menarik
ke-simpulan dan memberikan saran yang akan dikemukakan.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis,perbaikan, dan pengujian maka penulis dapat
mengambil kesimpulan yakni sebagai berikut:
1. Kerusakan yang dialami alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ini ada
pada bagian motor AC yang konslet dan pada potensiometer speed tepatnya
pada dua buah resistornya yang mengalami kerusakan.
2. Analisis perbaikan alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ini dilakuk-
an dengan mengidintifikasi pada motor AC dan potensiometer speed. Per-
baikan Centrifuge dilakukan dengan cara mengganti lilitan pada motor AC
atau dililit/digulung ulang dan mengganti dua buah resistor pada potensio-
meter speed dengan masing-masing resistor bernilai 30K Ohm. Setelah
dilakukan penggantian komponen, alat Centrifuge pun dapat hidup atau
nyala kembali dengan normal.
3. Dapat disimpulkan terkait dengan uji fungsi alat Centrifuge Merk Oregon
Type LC-04R ini menggunakan laser tachometer. Sehingga pada setting
500 RPM mendapatkan hasil rata-rata toleransi 5%, pada setting 1000 RPM
mendapatkan hasil rata-rata toleransi 2,8%, pada setting 1500 RPM men-
dapatkan hasil rata-rata toleransi 4,4%, pada setting 2000 RPM men-
dapatkan hasil rata-rata toleransi 2,1%, pada setting 2500 RPM mendapat-
kan hasil rata-rata toleransi 3,2%, pada setting 3000 RPM mendapatkan
hasil rata-rata toleransi 1,06%, pada setting 3500 RPM mendapatkan hasil
rata-rata toleransi -0,1%, dan pada setting 4000 RPM mendapatkan hasil
rata-rata toleransi 1,77%. Sehingga dari keempat nilai setting yang telah
didapatkan tidak melebihi dari batas toleransi ±10%. Setelah dilakukan uji
fungsi pada alat Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R ini dapat di-
simpulkan bahwa alat Centrifuge ini mampu bekerja dengan normal.

5.2 Saran
Dalam penggunakan alat yang ada di laboratorium, kita harus mengikuti
SOP (Standar Operasional Prosedur) alat yang akan digunakan. Seperti halnya
alat Centrifuge, jangan sesekali menggunakan alat ini terus menerus tanpa jeda
37
karena komponen yang ada pada alat centrifuge ini memiliki batas range dan
bisa rusak.

38
DAFTAR PUSTAKA
Fathur, Ridwan Rohman Munif. 2019. perbaikan alat Centrifuge Merk Genio
Perkasa Type DSC-300T di RSI Muhammadiyah Tegal : Akademi
Teknik Elektro Medik. Semarang.
Melania, Agnes. 2021. perbaikan alat Centrifuge 8 holle di RS Panti Rahayu :
Akademi Teknik Elektro Medik. Semarang.
Miftakhul, Muhamad Munif. 2019. perbaikan alat Centrifuge Merk Tesco RSI
NU Demak : Akademi Teknik Elektro Medik. Semarang.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/ Menkes/ Per/ X/
2010 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Taniels, S.N. (2019). Perbaikan Centrifuge merk elektro mag tipe M4812P. KTI
Atem Semarang.
Hendra (1989, 21 Januari). Laboratorium poltekes Surabaya. Dikutip 10 april
2021. Laboratorium poltekes Surabaya.
Hall (2018 Januari). Centrifuge alat kesehatan. Dikutip 12 Januari 2021 dari alat
kesehatan.
Miller J.N. 2000. Statiscs And Chemometrics For Analtiical Chemistry, 4 Ed.
Harlow: Prentice.Hall
Nelson. 2019. perbaikan alat Centrifuge Merk Electro MAG Type M4812P di
RSUD Karangayar : Akademi Teknik Elektro Medik. Semarang.
Centrifuge - Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Menggunakan -. (2021,
September 21). Retrieved January 23, 2022, from Analitika Sains website:
https://analitika.co.id/centrifuge/
Sunan, Sarif Hidayatullah. (2020). Pengertian Potensiometer dan Prinsip Kerja
Potensiometer. Retrieved January 23, 2022, from Belajar Online website:
https://www.belajaronline.net/2020/07/Pengertian-potensiometer-dan-
prinsip-kerja.html
Sentral Alkes. (2019, March 10). Bahasan Lengkap Tentang Alat Centrifuge |
Alkes Info. Retrieved January 23, 2022, from Alkes Info website:
https://sentralalkes.com/blog/alat-centrifuge/

39
PROFIL PENULIS

1. Nama : Agung Setiyawan


2. Tempat &Tanggal Lahir : Demak, 01 Juli 2000
3. Agama : Kristen
4. Alamat : Ds. Pamongan RT.20/RW.03
Kec. Guntur Kab. Demak Prov.
Jawa Tengah
5. Email : katapustaka2020@gmail.com
6. Riwayat Pendidikan : a. SDN 01 Pamongan
b. SMPN 01 Guntur
c. SMAN 01 Guntur
7. Nama Ayah : Rihadi
8. Nama Ibu : Bibit

40
LAMPIRAN

Centrifuge Merk Oregon Type LC-04R

Pembongkaran Alat Centrifuge

Pengecekan Potensiometer Speed Rusak


Pengecekan Motor AC Rusak

Penggantian Resistor baru Pada Potensiometer

Pemasangan Motor AC
Pengecekan Jala-jala PLN

Pengecekan Potensiometer Speed Baik/normal

Pengecekan Hambatan Pada Motor AC


Uji Fungsi RPM Pada Centrifuge Menggunakan Tachometer

Hasil Uji Fungsi Percobaan 500 RPM

Hasil Uji Fungsi Percobaan 1000 RPM


Hasil Uji Fungsi Percobaan 1500 RPM

Hasil Uji Fungsi Percobaan 2000 RPM

Hasil Uji Fungsi Percobaan 2500 RPM


Hasil Uji Fungsi Percobaan 3000 RPM

Hasil Uji Fungsi Percobaan 3500 RPM

Hasil Uji Fungsi Percobaan 4000 RPM

Anda mungkin juga menyukai