Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM LABORATORIUM DASAR


INCUBATOR

Nama : Febrian Agung Nugraha


NIM : 204011200134
Dosen Pengampu : Syukur Yakub, A.Md Tem

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK


POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN BANJARMASIN
2021
UNIT 3

INCUBATOR

1.1. Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu mengetahui apa pengertian dari Incubator.
2. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip kerja dari Incubator.
3. Mahasiswa mampu mengetahui bagian-bagian dari Incubator.
4. Mahasiswa mampu mengetahui Blok Diagram dari Incubator.
5. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dari Incubator.
6. Mahasiswa mampu mengetahui tentang SOP penggunaan Incubator.
7. Mahasiswa mampu mengetahui tentang perawatan dan pemeliharaan
Incubator.

1.2. Alat dan Bahan


Alat :
1. Semi Digital Incubator
2. Obeng
3. Tang
4. Multimeter
Bahan :
1. Sumber PLN 220 Vac
1.3. Landasan Teori
Incubator dalam mikrobiologi adalah perangkat berinsulasi dan tertutup yang
memberikan kondisi suhu, kelembapan, dan kondisi lingkungan lain yang optimal
yang diperlukan untuk pertumbuhan organisme. Incubator menjaga suhu,
kelembapan, dan kondisi optimal lainnya seperti kandungan CO2 dan oksigen di
atmosfer di dalamnya.
Selain incubator laboratorium, terdapat juga incubator untuk bayi yang biasa
dilihat di rumah sakit. Inkubator jenis ini adalah perlengkapan di NICU. Alat
tersebut digunakan bersama dengan peralatan dan prosedur lain untuk memastikan
bahwa bayi yang membutuhkan dukungan ekstra memiliki lingkungan terbaik dan
pemantauan berkelanjutan.
1.3.1. Incubator
a. Pengertian Incubator
Incubator adalah peralatan laboratorium penting yang diperlukan untuk
membudidayakan mikroorganisme dalam kondisi buatan. Incubator dapat
digunakan untuk budidaya organisme uniseluler dan multiseluler. Fungsi
inkubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel,
mikrobiologi dan biologi molekuler.
b. Jenis-Jenis Incubator
Melansir microbenotes.com, atas dasar keberadaan parameter tertentu atau
tujuan incubator, incubator dibagi menjadi beberapa jenis berikut ini:
 Incubator Benchtop
Ini adalah jenis incubator yang paling umum digunakan di sebagian
besar laboratorium. incubator Ini adalah tipe dasar dari incubator dengan
pengatur suhu dan isolasi.
 Incubator CO2
Incubator CO2 adalah jenis incubator khusus yang dilengkapi dengan
kontrol otomatis CO2 dan kelembapan. Incubator jenis ini digunakan untuk
pertumbuhan budidaya bakteri yang berbeda yang membutuhkan
konsentrasi CO2 yang berkisar antara 5-10%. Untuk mengontrol
kelembapan dalam incubator, air disimpan di bawah kabinet incubator.
 Incubator Berpendingin
Untuk inkubasi pada suhu di bawah ambien, incubator dilengkapi
dengan sistem pendinginan yang dimodifikasi dengan kontrol pemanas dan
pendingin. Jenis incubator ini disebut inkubator pendingin. Dalam
inkubator pendingin, kontrol pemanasan dan pendinginan harus seimbang
dengan tepat.
 Incubator Pengocok
Incubator pengocok yang dikontrol secara termostatis adalah peralatan
lain yang digunakan untuk membudidayakan mikroorganisme.
Keuntungannya adalah bahwa ia memberikan transfer panas yang cepat
dan seragam ke bejana kultur, dan agitasinya memberikan peningkatan
aerasi, yang menghasilkan percepatan pertumbuhan. Namun incubator ini
hanya dapat digunakan untuk media kultur cair.
 Incubator Portabel
Inkubator portabel berukuran lebih kecil dan digunakan dalam kerja
lapangan, misalnya seperti mikrobiologi lingkungan dan pemeriksaan air.

c. Fungsi Incubator
Incubator memiliki berbagai aplikasi di berbagai bidang termasuk kultur sel,
studi farmasi, studi hematologi, dan studi biokimia. Beberapa kegunaan atau
fungsi incubator antara lain adalah:
 Fungsi incubator adalah untuk menumbuhkan kultur mikroba atau
kultur sel.
 Fungsi incubator juga dapat digunakan untuk memelihara kultur
organisme yang akan digunakan nantinya.
 Beberapa incubator digunakan untuk meningkatkan laju pertumbuhan
organisme, memiliki laju pertumbuhan yang berkepanjangan di
lingkungan alam.
 Fungsi incubator khusus digunakan untuk reproduksi koloni mikroba
dan penentuan kebutuhan oksigen biokimia selanjutnya.
 Incubator juga digunakan untuk pengembangbiakan serangga dan
penetasan telur di zoologi.
 Fungsi incubator juga untuk menyediakan kondisi terkontrol untuk
penyimpanan sampel sebelum diproses di laboratorium.
d. Bagian-Bagian Incubator
1. Saklar atau switch atau tombol power merupakan tombol utama yang penting
diketahui oleh pengguna, hal ini berkaitan dengan proses penggunaan di awal
dan akhir sebagai pengaman setelah sumber daya di hubungkan.
2. Panel Operasional dan indikator merupakan bagian dari Incubator yang
digunakan untuk mengoperasikan Incubator. Pada bagian ini akan terdapat tuas
putar, atau tombol-tombol sesuai dengan jenis Incubator itu sendiri.
3. Heater berfungsi sebagai sumber panas yang mempunyai peran penting pada
alat ini. Bentuk dari heater tergantung dari merek dan tujuan penggunaan
masing-masing alat
4. Rak Tube merupakan rak dengan ukuran yang ideal untuk dimasukan ke dalam
bak incubator dan bisa digunakan untuk menempatkan tabung reaksi. Biasanya
terbuat dari material stainless steel.
5. Pintu Incubator adalah penutup dan pembatas bagian dalam inkubator dengan
dunia luar. Pada umumnya pintu incubator terdiri dari 2 lapis kaca, hal ini
bertujuan agar panas dari bagian dalam incubator tidak merembes keluar.
6. Pipa Outlet merupakan bagian penting dari incubator, karena dengan adanya
pipa ini, berfungsi sebagai pengatur tingkat kelembapan dari bagian dalam
incubator.
1.3.2. Obeng
Ada beberapa model obeng yang digunakan di seluruh dunia. Jenis yang sangat
umum di Indonesia adalah model Phillips yang populer disebut obeng kembang
atau plus (+) dan slotted yang sering disebut obeng minus (-). Jenis obeng lain
yang digunakan di negara-negara lain antara lain Torx (bintang segi
enam), hex (segi enam), dan Robertson (kotak).

Gambar 1 Obeng

1.3.3. Tang
Tang adalah peralatan bengkel yang khusus digunakan untuk memegang,
memotong, melepas, dan memasang bahan kerja. Jenis tang bermacam-macam, di
antaranya tang kombinasi, tang lancip, dan tang potong.
Gambar 2 Tang

1.3.4. Multimeter
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga
jenis besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik.
Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO-meter yang merupakan singkatan dari
satuan Ampere, Volt, dan Ohm. Selain itu, multimeter juga disebut dengan nama
multitester. Multimeter terbagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan
multimeter digital. Perbedaan antara multimeter analog dan multimeter digital
terletak pada tingkat ketelitian nilai pengukuran yang diperoleh. Multimeter dapat
digunakan untuk pengukuran listrik arus searah maupun pengukuran listrik arus
bolak-balik.

Gambar 3 Multimeter

1.4. Langkah Praktikum


1.4.1 Penggunaan Incubator
a. Cara Menyalakan Instrument Incubator
1. Dipastikan posisi alat incubator berada pada stop kontak dan dekat
dengan meja kerja, Hubungkan kabel pada stop kontak yang tersedia.
2. Ditekan tombol “ON” pada tampilan layar.
3. Diatur suhu,waktu dan kelembapan sesuai dengan kebutuhan.
4. Dibiarkan selama 1 hari, agar alat dapat beroperasional secara optimal.
b. Cara Penggunaan Instrument Incubator
1. Dipastikan alat selalu dalam keadaan bersih, artinya tidak ada tumpahan
media atau sejenisnya yang dapat mengotori rak atau membuat bau tidak
sedapa pada alat, setiap pergantian shift lakukan pengecekan serta
pembersihan alat.
2. Disiapkan media yang akan diinkubasi sesuai dengan persyaratan yang
telah disepakati, seperti penulisan identitas yang benar.
3. Dibuka alat incubator, diletakkan media ataupun tabung yang akan
diinkubasi pada rak sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. Serta
penempatan media diletakkan dengan posisi tutup wadah berada
dibawah.
4. Diatur kembali waktu,suhu,dan kelembapan apabila dibutuhkan. Jika alat
sudah diset sebelumnya dan tidak ada perubahan ,maka perubahan tidak
perlu kembali dilakukan.
5. Setelah sudah tersusun sesuai kebutuhan ditutup kembali alat incubator.
6. Ditunggu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh masing-
masing tenaga kerja laboratorium.
c. Cara Mematikan Instrument Incubator
1. Bila proses inkubasi telah selesai atau alat tidak sedang digunakan dalam
jangak waktu tertentu, sebaiknya alat dapat dimatikan dengan
memastikan tidak ada media didalamya , serta tekan tombol “OFF” pada
tampilan layar (display).
2. Dilepaskan kabel pada stop kontak.
1.4.2 Perawatan dan Pemeliharaan Incubator
Pembersihan pada alat incubator dapat dilakukan setiap pergantian shift
ataupun jika jumlah pasien yang menggunakan uji inkubasi pada alat tidak terlalu
banyak pembersihan dapat dilakukan setiap malam pergantian hari dengan
menggunakan alcohol 70% lalu dibersihkan pada rak-rak ataupun dinding–
dinding area incubator.
1.4.3 Tahap Maintance dan Troubleshooting
1. Berdoa sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Tanyakan kepada user apa yang menjadi permasalahan pada alat.
4. Perhatikan SOP keselamatan kerja.
5. Kemudian bongkar casing incubator pada bagian belakang alat.
6. Lakukan pemeriksaan pada heater. Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui
apakah heater dan kipas pengatur sirkulasi udara incubator berfungsi dengan
normal atau tidak.
7. Setelah memastikan bagian belakang dari incubator berfungsi semestinya,
bongkar casing yang terletak pada bagian kanan alat. Bongkar secara hati-hati
dan teliti.
8. Periksa kabel kelistrikannya, pastikan terpasang dengan benar dan tidak ada
kabel yang putus.
9. Lakukan pengecekan secara menyeluruh untuk menemukan trouble pada alat
dengan alat multimeter.
10. Jika merasa sudah yakin, lakukan pengecekan secara menyeluruh sekali lagi.
Pastikan posisi alat dalam keadaan aman baik dari mekanik ataupun kelistrikan
untuk menjalankannya.
11. Pastikan daya yang tersedia mencukupi untuk mengaktifkan alat.
12. Hubungkan steker ke sumber PLN 220 VAC.
13. Tekan switch alat untuk ON.
14. Lakukan pemeriksaan antar komponen, pastikan tidak menciptakan kerusakan
baru.
15. Jika sudah dipastikan alat mampu berfungsi normal, tekan swtich OFF dan
cabut steker dari sumber PLN 220 VAC.
16. Tutup atau rakit kembali alat yang telah dibongkar hingga ke posisi semula.
17. Rapikan alat dan bahan yang digunakan saat melakukan maintance.
18. Laporkan kepada dosen pendamping.
1.5. Hasil Praktikum

PLN 220V Fuse Kipas

Display Switch ON/OFF Lampu


Indikator

Selector
Sensor Suhu Timer Drybox/Incubator

Heather Kontaktor
IC BTA16

1.6. Analisa
Analisa yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah, menggunakan
motor yang berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara agar tetap tersebar dengan
baik. Alat ini juga menggunakan Heather sebagai pemanas. Incubator ini
digunakan untuk mengerami mikroba pada medium padat dan digunakan sebagai
tempat penyimpanan sampel sebelum diproses di laboratorium.
1.7. Kesimpulan
Incubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu
yang dipakai untuk memerami telur, mikroba. Alat ini dilengkapi dengan tombol
pengatur suhu waktu untuk memudahkan pengaturan suhu yang dikehendaki.
Fungsi Incubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam
biologi sel, mikrobiologi dan biologi molekuler.
DAFTAR PUSTAKA

Edelweis Lararenjana, 2021 ”Ketahui Fungsi Inkubator Beserta Jenis dan Cara
Kerjanya, Ini Selengkapnya”. Melalui
https://www.merdeka.com/jatim/ketahui-fungsi-inkubator-beserta-jenis-
dan-cara-kerjanya-ini-selengkapnya-kln.html?page=3 (Diakses 3 Oktober
2021).
GeneCraft Labs, 2021 “Pahami 5 Fungsi Inkubator dalam Laboratorium Beserta
Tipenya”. Melalui https://genecraftlabs.com/id/fungsi-inkubator/ (Diakses
3 Oktober 2021).
Laura Angelica, 2019. “Peranan Incubator dalam Bidang Mikrobiologi”. Melalui
https://andarupm.co.id/peranan-incubator-dalam-bidang-mikrobiologi/
(Diakses 3 Oktober 2021).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai