Formulir : II/10/2016
REKAMAN KEGIATAN Edisi/Revisi : 1/0
PENGELOLAAN LABORATORIUM Tanggal Berlaku : Maret 2016
Halaman : 1 dari 7
SOP (petunjuk kerja standar) kalibrasi alat adalah instruksi kerja berupa urutan tindakan yang
benar yang harus dilakukan oleh seorang petugas kalibrasi. SOP kalibrasi setidaknya mencakup:
judul, ruang lingkup penerapan metode, tujuan, rujukan metode, peralatan/kalibrator yang
diperlukan, dan cara kerja.
Catatan :
Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd Dr. rer.nat I Wy Karyasa, M.Sc Dr. rer.nat I Wy Karyasa, M.Sc
NIP. 196704241999031007 NIP. 196912311994031012 NIP. 196912311994031012
1
No. Formulir : II/10/2016
REKAMAN KEGIATAN Edisi/Revisi : 1/0
PENGELOLAAN LABORATORIUM Tanggal Berlaku : Maret 2016
Halaman : 2 dari 7
2
No. Formulir : II/10/2016
REKAMAN KEGIATAN Edisi/Revisi : 1/0
PENGELOLAAN LABORATORIUM Tanggal Berlaku : Maret 2016
Halaman : 3 dari 7
b. 3 buah gelas kimia kapasitas minimal 250 ml (atau gelas yang lebih besar)
c. Botol semprot ( hand sprayer)
d. Kertas tissue
e. Gelas ukur (beaker)
f. Buffer (larutan penyangga pH 4 dan 7)
g. Sendok
2. Tandai masing-masing gelas, misalnya gelas A untuk pH 6 (Mixed phosfat pH 6,86), gelas B
untuk pH 4 (Potasium Hidrogen Phosfat pH 4) dan gelas C untuk cairan pembilas.
3. Selanjutnya, 3 buah gelas kimia (gelas A, B, dan C) diisi aquades/air aki/air buangan AC
dengan tempertur suhu ruangan.
4. Larutan pH buffer (Mixed phosfat pH 6,86) pada gelas A dan larutan Potasium Hidrogen
Phtalat (pH = 4) pada gelas B
5. Rendam beberapa saat bagian elektroda pH meter pada gelas C, kemudian keringkan dengan
tissue.
6. Nyalakan pH meter (tekan tombol “on”) dan celupkan bagian elektrodenya pada gelas A
(larutan Mixed phosfat pH 6,86). Diamkan beberapa saat sampai angka yang terbaca di layar
stabil. Jika angka pada layar tidak sama dengan 6,86, gunakan obeng kecil untuk mengetur
angka dengan memutar kekiri atau ke kanan skrew yang ada di bagian belakang pH meter
sampai layar menunjukkan angka 6,86.
7. Selanjutnya matikan pH meter (tekan tombol “off”) kemudian elektroda pH meter dibilas
dengan mencelupkan ke gelas C selama beberapa saat. Kemudian elektroda pH meter
dikeringkan menggunakan tissue sampai benar-benar kering.
8. Berikutnya, nyalakan kembali pH meter dan aduk larutan buffer pada gelas B (larutan larutan
Poassium Hidrogen Phtalat, pH = 4), rendam selama beberapa saat elektroda pH meter.
Diamkan beberapa saat sampai angka di layar stabil. Jika angka yang terbaca di layar tidak
sama dengan dengan 4,00, gunakan kembali obeng kecil untuk mengatur seperti pada langkah
(6).
9. Langkah terakhir, bilas elektroda pH meter dengan mencelupkan pada gelas C. Keringkan
menggunakan tissue sampai benar-benar kering. Proses kalibrasi sudah selesai dan pH meter
siap digunakan.
Catatan :
Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd Dr. rer.nat I Wy Karyasa, M.Sc Dr. rer.nat I Wy Karyasa, M.Sc
NIP. 196704241999031007 NIP. 196912311994031012 NIP. 196912311994031012
3
No. Formulir : II/10/2016
REKAMAN KEGIATAN Edisi/Revisi : 1/0
PENGELOLAAN LABORATORIUM Tanggal Berlaku : Maret 2016
Halaman : 4 dari 7
A. Ruang lingkup
SOP ini mencakup cara kalibrasi Inkubator
B. Rujukan Pemeliharaan dan perawatan
Manual alat
Pengertian
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba (analit) pada suhu yang
terkontrol (umumnya di atas suhu ambient) serta dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur
waktu.
Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan perubahan suhunya saat pintu
inkubator dibuka.
Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan memperhatikan
pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar suhu.
Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan
secara sekilas bertujuan supaya tidak terjadi penurunan suhu.
Macam-macam inkuibator
Berdasarkan kegunaannya secara khusus (Collins etal, 2004) :
1. Shaker incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
2. Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
3. CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
4. Automatic temperature change incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengatur
perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat
membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
5. Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk
mikrobiologi lingkungan.
6. Incubator room: suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan
syarat mikrobiologisnya.
4
No. Formulir : II/10/2016
REKAMAN KEGIATAN Edisi/Revisi : 1/0
PENGELOLAAN LABORATORIUM Tanggal Berlaku : Maret 2016
Halaman : 5 dari 7
Kalibrasi Inkubator:
1. Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum memulai bekerja
2. Bila penyimpangan suhu melebihi 20 , maka pengaturan suhu perlu di setel kembali
3. Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur dengan disinfektan
Kolom Verifikasi :
Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd Dr. rer.nat I Wy Karyasa, M.Sc Dr. rer.nat I Wy Karyasa, M.Sc
NIP. 196704241999031007 NIP. 196912311994031012 NIP. 196912311994031012
5
No. Formulir : II/10/2016
REKAMAN KEGIATAN Edisi/Revisi : 1/0
PENGELOLAAN LABORATORIUM Tanggal Berlaku : Maret 2016
Halaman : 6 dari 7
A. Ruang lingkup
SOP ini mencakup cara mengkalibrasi Autoclave
B. Rujukan Pemeliharaan dan perawatan
Manual alat
Pengertian
Otoklaf adalah peralatan sterilisasi panas basah (menggunakan uap) yang biasa digunakan
untuk sterilisasi material-material yang diperlukan dalam proses produksi.Peralatan tersebut perlu
disterilisasi agar kelak saat kontak dengan produk tidak menyebabkan kontaminasi. Sebelum
digunakan otoklaf terlebih dahulu divalidasi untuk membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan
baik dan mampu menghasilkan material yang steril.
Prinsip Autoklaf
Uap panas yang dihasilkan oleh autoklaf bersumber dari uap panas yang dihasilkan oleh
api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500˚C. Sterilisasi efektif bila dilakukan pada
lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50ml disterilisasikan di autoklaf
dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan 1.5kg/cm2. Agar autoklaf dapat difungsikan
maka pemeliharaan dan perawatannya harus selalu diperhatikan.
Bagian dari Autoklaf :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap.
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air.
6
No. Formulir : II/10/2016
REKAMAN KEGIATAN Edisi/Revisi : 1/0
PENGELOLAAN LABORATORIUM Tanggal Berlaku : Maret 2016
Halaman : 7 dari 7
Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna dapat digunakan
dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus
Stearothermophilus. Dalam bentuk kertas spora strip dimasukan kedalam autoklaf dan disterilkan,
setelah proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka
autoklaf bekerja secara baik.
Kolom Verifikasi :
Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd Dr. rer.nat I Wy Karyasa, M.Sc Dr. rer.nat I Wy Karyasa, M.Sc
NIP. 196704241999031007 NIP. 196912311994031012 NIP. 196912311994031012