Juni 2015
ABSTRAK
Incubator analyzer merupakan perangkat yang dirancang untuk memverifikasi pengoperasian
dan kondisi lingkungan inkubator bayi yang dapat melakukan perekaman parameter seperti aliran
udara (air flow), kebisingan (noise), suhu (temperature) dengan empat mode pengukuran individual,
dan kelembaban relatif (relative humidity) dengan tingkat kelayakan kebocoran suhu luar 1C,
tingkat kelembaban >70%, laju aliran udara <0,35 m/s, dan tingkat kebisingan di dalam inkubator <60
dBA.
Incubator Analyzer Portabel Tampil PC Via Bluetooth ini memiliki parameter suhu
menggunakan sensor LM 35 untuk pembacaan T1, T2, T3 dan T4 dengan range pembacaan 30-50C,
kelembaban menggunakan sensor 808 H5V6 dengan range 50-90 %RH, kebisingan dengan range 4060 dB, dan air flow meter dengan rang 0-0,7 m/s yang kemudian diolah oleh Arduino Atmega 328 dan
ditampilkan pada PC.
Berdasarkan dari hasil pengujian pada Baby Incubator dengan suhu setting 35 0C, dan 370C,
didapatkan nilai rata rata yang tidak jauh berbeda dengan nilai pembanding, yaitu dengan rata
rata error pengukuran sebesar untuk data suhu, dan rata-rata error pengukuran sebesar untuk air
flow.
Setelah melakukan proses studi literature, perencanaan, percobaan, pembuatan modul,
pengujian alat, dan pendataan, secara umum dapat disimpulkan bahwa alat Incubator Analyzer
Portabel Tampil PC Via Bluetooth dapat digunakan dan sesuai dengan perencanaan.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Incubator
analyzer
merupakan
perangkat
yang
dirancang
untuk
memverifikasi pengoperasian dan kondisi
lingkungan inkubator bayi yang dapat
melakukan perekaman parameter seperti
aliran udara, kebisingan, suhu (dengan
empat mode pengukuran individual), dan
kelembaban relatif
(Flukebiomedical).
Inkubator bayi berfungsi menjaga temperatur
di sekitar bayi supaya tetap stabil, atau
dengan kata lain dapat mempertahankan
suhu tubuh bayi dalam batas normal. Selain
Juni 2015
Juni 2015
1.5. Manfaat
1.5.1. Manfaat Teoritis
1.5.1.1.Diharapkan
dapat
meningkatkan
pengetahuan
mahasiswa
Teknik
Elektromedik dibidang alat kalibrasi
terutama Incubator Analyzer dan dapat
menjadi acuan atau referensi penelitian
berikutnya.
1.5.1.2.Dapat digunakan sebagai referensi
penelitian selanjutnya.
1.5.2. Manfaat Praktis
1.5.2.1. Memberikan informasi mengenai nilai
dai suhu dan air flow di dalam inkubator
1.5.2.2. Memberikan
informasi
mengenai
sensitivitas sensor suhu dan air flow
yang digunakan
1.5.2.3. Memberikan informasi mengenai cara
pengiriman hasil data pengukuran ke PC
via Bluetooth
2. METODOLOGI
2.1 Diagram Blok Sistem
Baby Incubator / Inkubator
Bayi adalah suatu wadah yang tertutup,
dikondisikan untuk bayi dengan
temperatur
lingkungan
terkontrol
(
Badan
Pengamanan
Fasilitas
Kesehatan ).
Pada Baby Incubator meliputi
beberapa parameter yaitu temperatur,
kelembaban, aliran udara dan kebisingan
dengan tingkat kelayakan kebocoran
suhu luar 1o C, tingkat kelembaban
relatif antara 70 % , laju aliran udara <
0,35 m/s, dan tingkat kebisingan didalam
Incubator < 60 dBA . Dalam artian
bahwa persyaratan tersebut harus
terpenuhi untuk mendapatkan kriteria
keselamatan dan keamanan dalam
penggunaannya
(Freddy
Artadima
Silaban).
2.2. Kalibrasi
2.2.1.Definisi Kalibrasi
Kalibrasi menurut definisi PerMenkes. No. 363 Tahun 1998 adalah
adalah
kegiatan
peneraan
untuk
menentukan kebenaran nilai penunjukan
alat ukur dan atau bahan ukur. Dengan
Juni 2015
\
Gambar 2.1. Contoh Label Merah dan Hijau
2.2.1.1.
Alat Ukur Kinerja Baby
Incubator
Pada Pasal 16 ayat 2 ditegaskan bahwa
Peralatan medis harus diuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas
Kesehatan dan/atau Institusi Penguji Yang
Berwenang. Balai
Pengamanan
Fasilitas
Kesehatan (BPFK) sebagai institusi penguji dan
kalibrasi alat kesehatan berdasarkan Peraturan
Menteri
Kesehatan
(Permenkes)
No.363/Menkes/Per/IV/1998,
diberi
tugas
melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan
kesehatan di sarana pelayanan kesehatan untuk
menjamin mutu (ketelitian, ketepatan dan
keamanan) peralatan kesehatan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan kalibrasi untuk menjaga kondisi
baby incubator agar tetap dalam kondisi baik.
Alat ukur yang digunakan
untuk kalibrasi baby incubator adalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Juni 2015
Juni 2015
Minimum sistem
Pada penelitain ini, peneliti
menggunakan ATmega32 yang terdapat
elemen tambahan ( optional ), yaitu
rangkaian pengendalian ADC: AGND
( = GND ADC ), AVCC ( VCC ADC ),
dan AREF (= Tegangan Referensi ADC).
Jangan lupa tambahkan konektor ISP
untuk mengunduh ( download ) program
ke mikrokontroler.
3.
Metodologi
3.1 Diagram Blok
J10
1
2
3
4
5
6
P ro g ra m m e r
VC C
C1
10uf
SW 5
220
R3
RESET
2
SW 8
enb V C C
VC C
P D .0 - P D .7
J6
1
2
3
4
5
6
7
8
J17
1
2
3
4
5
6
7
8
Y1
C5
22pF
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11
10
14
15
16
17
18
19
20
21
12
13
C6
C
C
C
C
C
C
C
C
(T O S C 2 ) P C
(T O S C 1 ) P C
PC
PC
PC
PC
(S D A ) P C
(S C L ) P C
0)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
PA0
PA1
PA2
PA3
PA4
PA5
PA6
PA7
GND
7
6
5
4
3
2
1
0
AR EF
AVC C
40
39
38
37
36
35
34
33
31
29
28
27
26
25
24
23
22
32
30
P C .7 - P C .0
P A .0 - P A .7
M U LT ITU N 1
100k
VC C
D IO D E Z E N E R
D6
J8
1
2
3
4
5
6
7
8
J18
1
2
3
4
5
6
7
8
VC C
3
J7
(R X D )
(T XD )
(I N T 0 )
(I N T 1 )
(O C 1 B )
(O C 1 A )
(I C P 1 )
(O C 2 )
P B 0 ( X C K / T 0 ) (A D
P B 1 (T 1 )
(A D
P B 2 ( I N T 1 / A I N 0 )(A D
P B 3 (O C 0 / A I N 1 ) (A D
P B 4 (S S )
(A D
P B 5 (M O S I)
(A D
P B 6 (M I S O )
(A D
P B 7 (S C K )
(A D
RESET
GND
0
1
2
3
4
5
6
7
VC C
PD
PD
PD
PD
PD
PD
PD
PD
ATM EG A 16
XTA L2
XTA L1
22pF
2
SW 8
J11
VC C
R4
4K7
2
1
P B .0 - P B .7
2.6.
Juni 2015
Juni 2015
Begin
Delay 2 menit
Insialisasi
Ambil data
Baca sensor suhu, sensor air flow
Delay 1 menit
Ambil data
Tidak
Tidak
Ya
Tampilkan data kalibrasi suhu, air flow
End
ketika
menentukan
nilai
error
suhu.Tombol start ditekan, jika YA maka
akan
terjadi delay 2 menit sebelum
pengambilan data sensor suhu dan
sensor air flow, setelah itu delay 1 menit
untuk pengambilan data dan berulang
sampai tercapai 6 kali pengambilan data.
Jika pengambilan data selesai, maka
hasil kalibrasi akan ditampilkan pada
display LCD.
3.3 Diagram Mekanis Sistem
Juni 2015
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4.
Juni 2015
TP2 (Volt)
-0.1
-0.105
-0.107
-0.11
-0.112
-0.115
TP3
(Volt)
0.989
1.028
1.051
1.082
1.1
1.126
T2
TP1
(Volt)
0.342
0.345
0.347
0.351
0.352
0.354
TP2 (Volt)
-0.093
-0.909
-0.96
-0.1
-0.102
-0.104
TP3 (Volt)
0.969
0.933
1.023
1.045
1.059
1.087
T3
TP1
(Volt)
0.35
0.349
0.348
0.347
0.347
0.346
TP2 (Volt)
-0.102
-0.101
-0.1
-0.1
-0.99
-0.98
TP3 (Volt)
1.02
1.014
1.007
1.004
0.993
0.986
T4
TP1
(Volt)
0.376
0.376
0.376
0.376
0.376
0.376
TP2 (Volt)
-0.129
-0.129
-0.129
-0.129
-0.129
-0.129
TP3 (Volt)
1.277
1.279
1.276
1.28
1.276
1.279
TP2 (Volt)
-0.215
-0.212
-0.115
-0.111
-0.11
-0.109
TP3 (Volt)
2.184
2.153
1.185
1.158
1.149
1.095
T2
TP1
(Volt)
0.367
0.365
0.363
0.365
0.362
0.361
TP2 (Volt)
-0.115
-0.114
-0.112
-0.111
-0.11
-0.11
TP3 (Volt)
1.185
1.183
1.165
1.158
1.149
1.145
Juni 2015
T3
TP1
(Volt)
0.379
0.378
0.377
0.378
0.378
0.378
TP2 (Volt)
-0.131
-0.131
-0.13
-0.13
-0.131
-0.131
TP3 (Volt)
1.321
1.307
1.308
1.309
1.311
1.316
T4
TP1
(Volt)
0.391
0.391
0.391
0.391
0.391
0.391
TP2 (Volt)
-0.143
-0.143
-0.144
-0.143
-0.144
-0.143
TP3 (Volt)
1.425
1.424
1.427
1.427
1.427
1.425
Modul
37.21
37.01
36.98
36.49
36.26
36.13
36.68
0
0.05
Termom
eter
37.2
37.1
37.1
36.5
36.2
36.1
LM35
(Volt)
0.37
0.368
0.368
0.364
0.362
0.362
36.700
0.366
Modu
l
36.85
36.65
36.49
36.46
36.36
36.36
Termo
meter
37
36.7
36.5
36.5
36.4
36.3
LM35
(Volt)
0.367
0.365
0.363
0.365
0.362
0.361
36.53
36.57
36.38
0.05
38.12
37.99
37.96
38.02
38.02
38.2
Termom
eter
38.6
38.5
38.4
38.5
38.5
38
LM35
(Volt)
0.379
0.378
0.377
0.378
0.378
0.378
38.052
38.417
0.378
Modul
0.93
Juni 2015
39.02
39.03
39.03
39.06
39.06
39.06
Termom
eter
38.8
38.6
39
38.8
38.8
38.7
LM35
(Volt)
0.91
0.91
0.91
0.91
0.91
0.91
39.043
38.783
0.910
Modul
0.66
Modul
(m/s)
0
0
0
0
0
0
0
0
Anemomet
er (m/s)
0
0
0
0
0
0
0
Modul
Termom
eter
LM35
(Volt)
X1
X2
X3
X4
X5
X6
Ratarata
%Error
34.73
35.12
35.32
35.61
35.77
36.7
34.4
34.7
35
35.4
35.5
35.9
0.345
0.351
0.352
0.354
0.357
0.359
35.542
35.150
0.353
1.097
34.5
34.8
35.06
35.22
35.48
35.64
Termom
eter
34.5
34.8
35.2
35.4
35.5
35.9
LM35
(Volt)
0.342
0.345
0.347
0.351
0.352
0.354
35.117
35.217
0.349
Modul
0.285
Juni 2015
35.03
34.99
34.96
34.83
34.77
34.67
Termom
eter
34.9
34.8
34.8
34.7
34.6
34.5
LM35
(Volt)
0.35
0.349
0.348
0.347
0.347
0.346
34.875
34.717
0.348
Modul
0.452
Modul
37.6
37.6
37.6
37.6
37.66
37.63
37.615
0.82
Termome
ter
37.7
37.2
37.2
37.3
37.3
37.3
37.333
LM35
(Volt)
0.376
0.376
0.376
0.376
0.376
0.376
0.376
Modul
Anemomet
uran
X1
X2
X3
X4
X5
X6
Rata-rata
%Error
(m/s)
0
0
0
0
0
0
0
0
er (m/s)
0
0
0
0
0
0
0
Modul
(m/s)
0.80
0.85
0.87
0.90
1
0.80
0.87
0.208
Anemomete
r (m/s)
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.72
0.72
Juni 2015
5.
Modul
(m/s)
0.80
0.85
0.87
0.90
1
0.80
0.87
0.208
Anemometer
(m/s)
0.9
0.9
0.9
0.9
0.9
0.72
0.72
minimum
16x20
pada
LCD
karakter
PORTC
sebagai
tampilan.
6) Menggunakan PINA sebagai input
ADC dari sensor suhu dan sensor
air flow
Langkahlangkah pengaturan/pengujian
yaitu :
1) Dapat
diisi
dihapus
program
dengan
(dengan
syarat
ataupun
programmer
rangkaian
telah
Pembahasan
5.1 Pembahasan Blok Hardware dan Software
5.1.1
5) Menghubungkan
modul
system Atmega
rangkaian
8
yang
diperlukan adalah:
1) Tegangan kerja yang dibutuhkan
16x20
dengan
mengatur
ADC
6) Menjalankan program sedrhanan
untuk TIMER yang ditampilkan
pada LCD
5.1.2
Juni 2015
VC C
J64
1
2
3
VC C
J64
to A D C
R
75ohm
C O N 3
1
2
3
to A D C
C
1uf
R
75ohm
C O N 3
C
1uf
VC C
J64
1
2
3
VC C
J64
1
2
3
C O N 3
C O N 3
to A D C
R
75ohm
to A D C
R
75ohm
C
1uf
C
1uf
LM35
mendeteksi
output
(PIN2)
Juni 2015
ruangan.
Tegangan
output
Pengondisi
Signal
5v
rangkaian
2. Mengukur
pada
tegangan
5.1.3
Juni 2015
Analog (PSA)
- VC C
(-).
Pada
4
5
7
1
LM 741N
-
LM 35
minus
U 21
2
jadi
VC C
J17
R 16
R 45
1k
C O N 1
- VC C
suhu.
PO T
- VC C
U 5
4
5
2
1k
LM 741N
6
R 17
LM 741N
6
AD C
5.1.4
7
1
7
1
1k
U 6
4
5
R 13
J64
VC C
R 14
100k
D 3
1
2
3
VC C
D IO D E Z E N E R
C O N 3
R 15
R 50
C
1uf
75
1k
- VC C
adalah
to A D C
R
75ohm
untuk
menyangga
Juni 2015
Analog (PSA)
- VC C
yang
4
5
U 21
digunakan
merupakan
7
1
LM 35
LM 741N
-
VC C
R 16
1k
C O N 1
- VC C
- VC C
U 5
jika
AD C
VC C
R 14
100k
D 3
nilai
LM35
juga
suhu,
tegangan
output
akan
berubah.
VC C
7
1
1k
LM 741N
6
perubahan
7
1
terjadi
maka
4
5
R 17
LM 741N
6
D IO D E Z E N E R
R 15
R 50
75
1k
d. Driver Heater
- VC C
VCC
seperti
J3
penjelasan sebelumnya.
K e h e a te r
c. Heater
G ro u n d B a te ra i
2
1
d a r i m ik ro
k e g r o u n d m ik r o
R 1 220
Q3
T IP 3 1 C
sama
IS O 1
O P T O IS O
R2
rangkaian
V C C B a te ra i
Penjelasan
1
2
3
4
5
6
1k
PO T
U 6
4
5
R 13
R 45
220
VC C
10 O hm
Heater
Cara kerja rangkaian:
Opto
coupler
dengan
terhubung
mikrokontroler,
opto
Juni 2015
LM35
3. Sensor LM35 dapat mendeteksi
VCC
baterai
terhubung
Opto
ke
coupler
PORTD.0
saturasi,
mendapatkan
baterai.
sehingga
supply
Ketika
arus
panas
heater
dari
heater
perubahan
suhu
dengan
baik,
T1=0.57%,
T2=0.17%,
Nilai
error
yang
(anemometer).
diketahui
6. Penutup
6.1 Kesimpulan
Hal
ini
belum
kebenarannya
karena
pembacaan
yang
LM35
2. Dapat dibuat rangkaian sensor Air
sensor
7. Dapat
Juni 2015
dibuat
rangkaian
mikrokontroler ATMEGA32
8. Dapat dibuat rangkaian LCD 4x20
9. Dapat dilakukannya uji fungsi
Secara
umum
dapat
flow
masih
memerlukan
pengembangan
kesensitifannya
dalam
dan
kepresisian
pengukurannya.
6.2 Saran
bisa
dicoba
rangkaian
bagus,
karena
suhu
lebih
presisi
untuk
suhu,
Juni 2015
Texas
BIODATA PENULIS
Nama :
TTL :
Alamat :
Pendidikan: