Anda di halaman 1dari 11

Pelayanan Kesehatan

dengan BPJS

NAMA ANGGOTA :

1. PRAMITHA GALUH (145/03)


2. PARAMITA MAHARANI (145/05)
3. AFFRIDA NURLILY (145/06)
4. HANA MUTIA (145/10)
5. ARTIKA SEPTIANA (145/27)
6. BENNY MARDIAN (145/39)
Defisit Anggaran
BPJS
Kepesertaan
BPJS
Lanjutan

 Akhir tahun anggaran 2018, tingkat keaktifan peserta


mandiri hanya 53,7%. Artinya, 46,3% dari peserta
mandiri tidak disiplin membayar iuran alias menunggak.
Sejak 2016 sampai 2018, besar tunggakan peserta
mandiri ini mencapai sekitar Rp 15 triliun.
 Prinsip gotong-royong, yang mampu membayar lebih
besar dari yang kurang mampu, yang sehat tetap patuh
membayar iuran agar membantu yang sakit.

(https://www.cnbcindonesia.com/news/20190910135337-
4-98325/ini-sebab-iuran-bpjs-kesehatan-wajib-kudu-
harus-naik)
Apa yang menyebabkan iuran BPJS naik?

 Hutang BPJS terhadap penyedia layanan kesehatan


hingga mengalami defisit
 Adanya rencana pemerataan kepesertaan bpjs
 Ketidaksesuaian antara jumlah pembayaran
pengguna dan uang yg dikeluarkan bpjs
Siapa yang terkena dampak?

 Peserta BPJS mandiri


 Pemerintah
 Pemberi layanan kesehatan
Kapan mulai berlaku?

1 januari 2020

Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan atas


peraturan Presiden nomor 82 tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan

Pasal 34 perpres no 75 tahun 2019


Dimana penerapannya

Seluruh tempat pelayanan kesehatan yang


bekerjasama dengan BPJS
Mengapa iuran naik

 Premi yang ditetapkan pemerintah belum sesuai hitungan aktuaria.


Untuk kelas 2 misalnya besarnya iuran saat ini sebesar Rp 51.000
per bulan dari seharusnya Rp 63.000.
 Kedua, konsep BPJS Kesehatan adalah gotong-royong yakni
warga mampu memberikan subsudi kepada yang kurang mampu
belum berjalan penuh. Kenyataannya, masih banyak peserta
mandiri yang membayar iuran hanya pada saat sakit dan
selanjutnya menunggak.
 Faktor lain, merujuk temuan BPKP, ada data peserta bermasalah,
perusahaan yang memanipulasi gaji karyawan, potensi
penyalahgunaan regulasi dengan memberikan pelayan rumah sakit
lebih tinggi dari seharusnya, dan lainnya.

(https://news.detik.com/berita/d-4698262/bpjs-kesehatan-ungkap-
5-penyebab-tekor-sehingga-iuran-harus-naik)
Bagaimana pengaruh kenaikan iur bpjs terhadap
akuntabilitas pelayanan?

 BPJS bertanggungjawab atas pemenuhan pembiayaan


terhadap pemberi layanan kesehatan (fktp,fktrl) sehingga
tercipta peningkatan kualitas (Akuntabilitas Hubungan)
 Dengan adanya kenaikan diharapkan mampu memperbaiki
manajemen keuangan terutama tunggakan klaim BPJS
(akuntabilitas orientasi hasil).
 Perbaikan kinerja baik dari pihak bpjs (regulasi klaim)
maupun penyedia layanan kesehatan berupa inovasi
pelayanan pasien bpjs (akuntabilitas memperbaiki kinerja)
 Sanksi terhadap peserta BPJS yang menunggak maupun
pemberi layanan kesehatan yang terbukti melakukan
kesalahan (fraud, up coding) (akuntabilitas konsekuensi)
Kesimpulan

 Kenaikan iur BPJS per 1 januari 2020 di seluruh


Indonesia dikarenakan adanya defisit keuangan
sehingga diharapkan mampu menutup dan
mengurangi tunggakan pembayaran kepada pemberi
layanan kesehatan (FKTP, FKTRL)
 Oleh karena itu diperlukan peningkatan
akuntabilitas baik BPJS maupun pemberi layanan
kesehatan (FKTP, FKTRL)

Anda mungkin juga menyukai