A. TUJUAN
Pada praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menentukan panjang gelombang
maksimum, menentukan pengaruh pelarut terhadap pergeseran panjang gelombang, serta
menentukan konsentrasi methylene blue (MB) dalam larutan.
B. DASAR TEORI
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu masalah utama dalam kehidupan modern.
Salah satu bentuk pencemaran lingkungan yang ada di sekitar kita adalah pencemaran akibat
penggunaan zat pewarna yang bersifat anionik, kationik maupun non-ionik, seperti zat warna
methylene blue (MB). MB merupakan zat warna dasar yang sangat penting dan relatif murah
dibandingkan dengan pewarna lainnya. Zat warna ini paling sering dipakai dalam industri testil,
sutra, wool, dan kosmetik. Dosisi tinggi dari MB dapat menyebabkan mual, muntah, nyeri pada
perut dan dada, sakit kepala, keringat berlebihan, dan hipertensi. Selain itu, MB juga dapat
menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan jika tertelan, menimbulkan sianosis jika terhirup,
dan iritasi pada kulit jika tersentuh oleh kulit. Pengolahan limbah yang mengandung zat warna
perlu dilakukan, karena jika tidak maka dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Beberapa tahun terakhir metode pengolahan secara fisika, kimia dan perawatan biologis
telah banyak digunakan untuk penghapusan pewarna dari larutan air atau limbah air seperti,
koagulasi– flokulasi (Tan, dkk., 2000), proses fenton (Behnajady, dkk., 2007), dan degradasi
elektrokimia (Fan, dkk., 2008). Proses adsorpsi menggunakan karbon aktif adalah salah satu
teknik yang paling efektif dan digunakan secara luas pada berbagai jenis bahan pewarna (Crini,
2006). Namum penelitian-penelitian ini tidak akan dapat diamati jika tidak didukung oleh
peralatan/instrumentasi kimia yang memadai.
Spektrofotometer UV-Vis adalah alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan
kadar suatu cuplikan berdasarkan perbedaan warnanya.
Persamaan yang mendasari
TRANSMITANSI DAN ABSORBANSI
HUKUM LAMBERT-BEER
Jumlah radiasi yang diserap proporsional dengan ketebalan
sel (b), konsentrasi analit (c), dan koefisien absorptivitas
molekuler (a) dari suatu spesi (senyawa) pada suatu panjang
gelombang.
A abc
Jika konsentrasi (c) diekspresikan sebagai molaritas (mol/L)
dan ketebalan sel (b) dinyatakan dalam centimeter (cm),
koefisien absorptivitas molekuler (a) disebut koefisien
ekstinsi molar (ε) dan memiliki satuan [L/(mol.cm)]
A bc
Untuk campuran, Hk. Lambert-Beer bersifat aditif.
ATotal A1 + A2 + A3 ...... + An
or
ATotal 1b1c1 + 2b2c2 + 3b3c3...... + nbn cn
Hukum Lambert-Beer dapat diterapkan dengan beberapa persyaratan analisis seperti yang
dijelaskan dibawah ini.
Syarat-syarat analisis dengan spektrometer UV-Vis antara lain :
a. Larutan harus berwarna atau mengandung senyawa organic tak jenuh
b. Sinar harus monokromatis
c. Larutan harus jernih (tidak keruh)
d. Pelarut tidak boleh berinteraksi secara kimia dengan sampel yang dianalisis
Pemilihan pelarut dalam analisis UV-Vis antara lain:
a. Dapat melarutkan cuplikan
b. Dapat meneruskan sinar dari panjang gelombang yang dipakai (tidak boleh menyerap)
c. Tidak mengandung system ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur molekul
d. Tidak berwarna
e. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis
f. Kemurnian harus tinggi
g. Polaritasnya disesuaikan dengan senyawa yang dianalisis
Bahan:
1. Methylene blue teknis
2. Aquades
3. Aseton
4. Heksana
D. CARA KERJA