I. Tujuan
Setelah melakukan percobaan mahasiswa menjadi terampil dalam menentukan
kadar asam sitrat (C6H8O7) dalam air jeruk dan asam asetat dalam cuka pasar dengan
larutan baku NaOH yang distandarisasi dengan asam oksalat.
II. Indikator
1. Mahasiswa dapat menentukan konsentrasi NaOH yang distandarisasi dengan
asam oksalat
2. Mahasiswa dapat menentukan kadar asam sitrat yang terkandung dalam air jeruk
dan kadar asam asetat dalam cuka pasar dengan cara titrasi
3. Mahasiswa dapat menentukan persamaan reaksi yang terjadi pada titrasi asam
lemah basa kuat
4. Mahasiswa dapat mengetahui indikator yang digunakan pada titrasi asam lemah
basa kuat
a. Alat
b. Bahan
Tabung Reaksi
Tabung Reaksi
+ Ukur berat jenis cuka dengan piknometer
+ Timbang 1gr air jeruk (dlm botol timbang)
-Larutkan dengan aquades dalam labu volumetric 25ml
+ Ambil menggunakan pipet 5ml larutan tersebut
+ Tambahkan 2 tetes indikator PP dan titrasi NaOH
Tabung Reaksi
+ Ukur berat jenis cuka dengan piknometer
+ Timbang 2,500gr cuka (dlm botol timbang)
-Larutkan dengan aquades dalam labu volumetric 25ml
+ Ambil menggunakan pipet 5ml larutan tersebut
+ Tambahkan 2 tetes indikator PP dan titrasi NaOH
1. M H2C2O4.2H2O = 0,1 M
2. Menggunakan indikator Phenol Phtalein → dari tidak berwarna menjadi pink
seulas
Volume rata-rata :
V H2C2O4.2H2O : 5 mL
V NaOH : 8,33 mL
n H2C2O4.2H2O = n NaOH
V1 . M1 = V2 . M2
5 mL . 0,1 M = 8,33 mL . M2
8,33 mL
M2 =
0,5
= 16,66 M
Volume rata-rata :
V C6H8O7 : 5 mL
V NaOH : 3,8 mL
n NaOH = n C6H8O7
V1 . M1 = V2 . M2
3,8 ml . 16,66 M = 5 ml . M2
5 mL
M2 =
63,308
= 0,078 M
gr
n =
mr
gr
V.M =
mr
gr
0,005 L . 0,078 =
192 gr /mol
gr = 0,00039 × 192 gr/mol
= 0,075 gr
3
2
1
00
0 8.33 3.8
mL NaOH 0,1 M Perse
ntase
kesalahan
Dalam hasil praktikum kali ini terjadi perbedaan antara perentase kesalahan % yang ada
di praktikum kan berbeda dengan yang ada di jurnal (literatur) hal ini di akibatkan
beberapa faktor diantaranya :
1. Kesalahan dalam membaca skala diburet
2. Kesalahan menentukan titik akhir titrasi kesalahan yang terjadi apabila titik akhir
titrasi tidak tepat sama dengan titik ekuivalensi ( ≤ 0,1% )
3. Kesalahan dalam menimbang massa zat NaOH
4. Kesalahan dalam melakukan titrasi sehingga membuat larutan yang terlalu pekat
VIII. Kesimpulan
1. Standarisasi yang dilakukan pada percobaan bertujuan untuk menentukan
konsentrasi dari larutan standar.
2. Pada titrasi idealnya titik ekuivalen dan titik akhir titrasi sama, yaitu terbentuknya
warna merah muda yang konstan.
3. Larutan baku yang digunakan harus diketahui konsentrasinya secara tepat
4. Rata-rata kadar asam sitrat dalam air jeruk nipis yang digunakan adalah 7,5 %.
Nilai yang kami temukan tidak melebihi kadar asam sitrat dalam jeruk yang
besarnya adalah 8%