Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM

KIMIA ANALISIS KUANTITATIF

NAMA : Nabila Azizah (kel.2)


NIM : 12019032
JURUSAN : Farmasi A (Reguler)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PRIMA INDONESIA
BEKASI
2020
PERCOBAAN II
PENENTUAN KADAR ASAM SITRAT dalam AIR JERUK
(Alkalimetri)

I. Tujuan
Setelah melakukan percobaan mahasiswa menjadi terampil dalam menentukan
kadar asam sitrat (C6H8O7) dalam air jeruk dan asam asetat dalam cuka pasar dengan
larutan baku NaOH yang distandarisasi dengan asam oksalat.

II. Indikator
1. Mahasiswa dapat menentukan konsentrasi NaOH yang distandarisasi dengan
asam oksalat
2. Mahasiswa dapat menentukan kadar asam sitrat yang terkandung dalam air jeruk
dan kadar asam asetat dalam cuka pasar dengan cara titrasi
3. Mahasiswa dapat menentukan persamaan reaksi yang terjadi pada titrasi asam
lemah basa kuat
4. Mahasiswa dapat mengetahui indikator yang digunakan pada titrasi asam lemah
basa kuat

III. Prinsip Kerja


Untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa, digunakan suatu
larutan baku. Larutan baku yang dibuat secara langsung dengan menimbang zat lalu
melarutkannya sampai volume tertentu, hingga diketahui konsentrasinya dengan
tepat, disebut larutan baku primer. Sedangkan larutan baku yang konsentrasinya
ditentukan melalui titrasi dengan larutan baku primer, disebut larutan baku sekunder.
Kadar suatu zat (asam, basa ataupun garam) dapat dihitung melalui perbandingan
mol dalam persamaan reaksi antara jumlah mol analit sampel dengan jumlah mol
larutan baku yang dibutuhkan untuk terjadinya suatu reaksi yang tepat habis.
IV. Alat dan Bahan

a. Alat

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1. Neraca analitik 1 buah
2. Labu ukur 25ml 3 buah
3. Pipet volumetri 5ml 1 buah
4. Erlenmeyer 50ml 6 buah
5. Gelas kimia 50ml 3 buah
6. Spatula 1 buah
7. Buret 10ml 1 buah
8. Statif dan klem 1 buah
9. Corong 1 buah
10. Kaca arloji 3 buah
11. Botol timbang -
12. Pipet tetes 6 buah

b. Bahan

No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


1. H2C2O4 . 2H2O 0,005M
2. Larutan NaOH 0,1M
3. Aquades
4. IndikatorMO dan PP
5. Air jeruk atau cuka pasar
V. Prosedur Kerja
a. Standarisasi larutan NaOH dengan larutan H2C2O4.2H2O

Tabung Reaksi

+ Timbang 0,1575gr H2C2O4.2H2O


-Masukkan labu volumetric 25ml, larutkan dengan aquades
-Ambil menggunakan pipet 5,00ml larutan tersebut
+ Masukkan kedalam Erlenmeyer
+ Tambahkan 2 tetes indikator PP dan titrasi dengan NaOH

-Lakukan percobaan sebanyak 3 kali


-Hitung konsentrasi NaOH

b. Penentuan Kadar Asam Sitrat dalam Air Jeruk

Tabung Reaksi
+ Ukur berat jenis cuka dengan piknometer
+ Timbang 1gr air jeruk (dlm botol timbang)
-Larutkan dengan aquades dalam labu volumetric 25ml
+ Ambil menggunakan pipet 5ml larutan tersebut
+ Tambahkan 2 tetes indikator PP dan titrasi NaOH

+ Lakukan percobaan ini sebanyak tiga kali


-Hitung rata-rata kadar asam asetat dalam cuka pasar
c. Penentuan Kadar Asam Asetat dan Cuka Pasar

Tabung Reaksi
+ Ukur berat jenis cuka dengan piknometer
+ Timbang 2,500gr cuka (dlm botol timbang)
-Larutkan dengan aquades dalam labu volumetric 25ml
+ Ambil menggunakan pipet 5ml larutan tersebut
+ Tambahkan 2 tetes indikator PP dan titrasi NaOH

+ Lakukan percobaan ini sebanyak tiga kali


-Hitung rata-rata kadar asam asetat dalam cuka pasar
VI. Lembar Pengamatan

A. Standarisasi larutan NaOH dengan larutan H2C2O4.2H2O


Diketahui:

1. M H2C2O4.2H2O = 0,1 M
2. Menggunakan indikator Phenol Phtalein → dari tidak berwarna menjadi pink
seulas

H2C2O4 + NaOH → Na2C2O4 + H2O

No Volume NaOH (mL)


Volume H2C2O4.2H2O (mL)
1. 5 mL 8,3 mL
2. 5 mL 8,3 mL
3. 5 mL 8,4 mL

Volume rata-rata :
V H2C2O4.2H2O : 5 mL
V NaOH : 8,33 mL

n H2C2O4.2H2O = n NaOH
V1 . M1 = V2 . M2
5 mL . 0,1 M = 8,33 mL . M2
8,33 mL
M2 =
0,5
= 16,66 M

B. Penentuan Kadar Asam Sitrat dalam Air Jeruk


Diketahui:
1. Air jeruk nipis
2. Menggunakan indikator Phenol Phtalein → dari tidak berwarna menjadi pink
seulas

C6H8O7 + NaOH → NaC6H7O7 + H2O


No Volume Air Jeruk (mL) Volume NaOH (mL)
1. 5 mL 3,8 mL
2. 5 mL 3,8 mL
3. 5 mL 3,9 mL

Volume rata-rata :
V C6H8O7 : 5 mL
V NaOH : 3,8 mL

n NaOH = n C6H8O7
V1 . M1 = V2 . M2
3,8 ml . 16,66 M = 5 ml . M2
5 mL
M2 =
63,308
= 0,078 M

gr
n =
mr
gr
V.M =
mr
gr
0,005 L . 0,078 =
192 gr /mol
gr = 0,00039 × 192 gr/mol
= 0,075 gr

 Menghitung kadar Asam sitrat

Massa zat terlarut


%= ×100 %
Massatotal
0,075 gr
= × 100 %
1,000 gr
= 7,5 %

VII. Analisa Data

 Kurva pH vs Volume NaOH


Kurva pH vs Volume NaOH
7
6.59
6
5.41
5
4
pH

3
2
1
00
0 8.33 3.8
mL NaOH 0,1 M  Perse
ntase
kesalahan

% kadar teori−% kadar percobaan


×100 %
% kadar teori
8 %−7,5 %
= ×100 %
8%
0,5 %
¿ × 100 %
8
¿ 6,25 %

Dalam hasil praktikum kali ini terjadi perbedaan antara perentase kesalahan % yang ada
di praktikum kan berbeda dengan yang ada di jurnal (literatur) hal ini di akibatkan
beberapa faktor diantaranya :
1. Kesalahan dalam membaca skala diburet
2. Kesalahan menentukan titik akhir titrasi kesalahan yang terjadi apabila titik akhir
titrasi tidak tepat sama dengan titik ekuivalensi ( ≤ 0,1% )
3. Kesalahan dalam menimbang massa zat NaOH
4. Kesalahan dalam melakukan titrasi sehingga membuat larutan yang terlalu pekat

VIII. Kesimpulan
1. Standarisasi yang dilakukan pada percobaan bertujuan untuk menentukan
konsentrasi dari larutan standar.
2. Pada titrasi idealnya titik ekuivalen dan titik akhir titrasi sama, yaitu terbentuknya
warna merah muda yang konstan.
3. Larutan baku yang digunakan harus diketahui konsentrasinya secara tepat
4. Rata-rata kadar asam sitrat dalam air jeruk nipis yang digunakan adalah 7,5 %.
Nilai yang kami temukan tidak melebihi kadar asam sitrat dalam jeruk yang
besarnya adalah 8%

IX. Daftar Pustaka


Laurencia, Monica. 2016. Laporan Praktikum Titrasi Kadar Asam dalam Jeruk Nipis
melalui Metode Titrasi Asam Basa.
http://kimia11ipa3monica2016.blogspot.com/2016/05/laporan-praktikum-titrasi-
kadar-asam.html (diakses pada tanggal 26 Desember 2020)

Anda mungkin juga menyukai