Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Nabila Azizah

NIM : 12019032
JUDUL JURNAL :
OPTIMASI FORMULASI SIRUP FRAKSI TIDAK LARUT ETIL ASETAT YANG
MENGANDUNG ALKALOID DARI BUNGA KEMBANG SEPATU
(Hibiscus rosa-sinensis L.)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRIMA INDONESIA


BEKASI
2020
OPTIMASI FORMULASI SIRUP FRAKSI TIDAK LARUT ETIL ASETAT YANG
MENGANDUNG ALKALOID DARI BUNGA KEMBANG SEPATU
(Hibiscus rosa-sinensis L.)

A. KOMPONEN SEDIAAN SIRUP FRAKSI TIDAK LARUT ETIL ASETAT YANG


MENGANDUNG ALKALOID BUNGA KEMBANG SEPATU

BAHAN KONSENTRASI FUNGSI


Hibiscus rosa-sinensis L. 0,23 Zat Aktif
Gliserin 13,2 Pemanis
Larutan sorbitol 70% 13,2 Zat Tambahan
Mucilago CMC-Na 13,2 Zat Tambahan
Natrium benzoat 0,144 Zat Pengawet
Asam tartrat 0,204 Zat Pengawet
Perasa 0,0204 Perasa
Aquadest Ad 60 ml Pelarut

B. DATA PREFORMULASI
Zat Aktif
a. Hibiscus rosa-sinensis L.
Khasiat dan kegunaan : Sebagai zat aktif
Eksipien
a. Aquadest (Farmakope Indonesia  edisi III  hal 98)
Pemerian : Cairan jernih tak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Stabilitas : Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam
bentuk fisik (es, air, uap). Air harus disimpan dalam
wadah sesuai. Pada saat penyimpanan dan penggunaannya
harus terlindung dari kontaminasi partikel-partikel ion dan
bahan organik. Serta harus terlindung dari partikel-
partikel   lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan
merusak fungsi air.
Penyimpanan   : Dalam wadah tertutup baik

b. Glycerin (Farmakope Indonesia  edisi I hal 271, HOPE )


Pemerian : Cairan jernh seperti sirup, tidak berwana, rasa manis,
hanya boleh berbau khas (tajam/ tidak enak).
Higroskopis, netral terhadap lakmus.
Kelarutan   : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak
larut dalam kloroformm, dalam eter, dalam minyak
lemak dan dalam minyak menguap.
Titik beku   : -1,6⁰C
Fungsi        :  Pemanis
Konsentrasi       : ≤ 20%
Penyimpanan    :  Dalam wadah tertutup baik.

c. Sorbitol (Farmakope Indonesia edisi III hal 567)


Pemerian : Serbuk, butiran atau kepingan; putih; rasa manis;
higroskopik
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol
(95%), dalam methanol dan dalam asam asetat.
Titik beku : -5⁰C
Fungsi : Zat Tambahan
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

d. Natrium Benzoat (Farmakope Indonesia edisi III hal 395)


Pemerian : Butiran atau serbuk hablur, putih; tidak berbau atau hampir
tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air, dan dalam 90 bagian etanol (95%)
Titik lebur : 410⁰C
Fungsi : Zat Pengawet
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

e. Asam Tartrat
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau bening atau serbuk hablur halus
sampai granul, warna putih, tidak berbau, rasa asam, dan
stabil di udara
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dan mudah larut dalam etanol
Fungsi : Zat Pengawet
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

f. CMC – na
Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau putih kuning gading, tidak
berbau atau hamper tidak berbau, higroskopik
Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk suspensi
koloidal,
tidak larut dalam etanol (95%), dalam eter, dan dalam
pelarut
organik lain
Fungsi : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

C. FORMULA
Akan dibuat sediaan sirup fraksi alkaloid bunga kembang sepatu, sebanyak 60 ml,
dengan formula sebagai berikut :
R/ Hibiscus rosa-sinensis L. 8,25 gr/l
Gliserin 37%
Larutan sorbitol 70% 49%
Mucilago CMC-Na 0,5% 13,5%
Natrium benzoat 2,4
Asam tartrat 3,4
Perasa q.s
Aquades ad 60 ml

D. PERHITUNGAN
a. Hibiscus rosa-sinensis L.
Dalam 1ml = 8,25 mg
Dalam 60 ml = 60 ml/1 ml x 8,25 mg = 495 mg
b. Gliserin
Dalam 1 ml = 37% x 1 ml = 0,37 mg
Dalam 60 ml = 60 ml/ 1ml x 0,37 mg = 22,2 mg
c. Larutan sorbitol 70%
Dalam 1 ml = 49% x 1 ml = 0,49 mg
Dalam 60 ml = 60 ml/1 ml x 0,49 mg = 29,4 mg
d. Mucilago CMC-Na 0,5%
Dalam 1 ml = 13,5% x 1 ml = 0,135 mg
Dalam 60 ml = 60 ml/1 ml x 0,135 mg = 8,1 mg
e. Natrium benzoat
Dalam 1 ml = 2,4 mg
Dalam 60 ml = 60 ml/1 ml x 2,4 mg = 144 mg
f. Asam tartrat
Dalam 1 ml = 3,4 mg
Dalam 60 ml = 60 ml/1 ml x 3,4 mg = 204 mg
g. Perasa q.s
h. Aquades ad 60 ml

E. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Oven (Memmert)
2. Blender
3. Bejana gelas
4. Corong Buchner
5. Corong pisah
6. Vorteks
7. Alat-alat gelas
8. Kolom
9. Bejana kromatografi
10. Mikropipet
11. Alat penyemprot bercak
12. Lampu UV
13. Neraca analitik
14. Viscometer RION
15. Waterbath
16. pH meter
Bahan :
1. Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2. Petroleum eter
3. Etanol 70%
4. Aquadest
5. Etil asetat
6. Silika gel 60 GF 254
7. Metanol
8. Plat silika gel 60 F 254
9. Fase gerak etil asetat dan metanol (1:5 v/v) derajat analisis
10. Pereaksi semprot Dragendorff
11. Larutan sorbitol 70%
12. Gliserin
13. CMC-Na
14. Asam tartrat
15. Natrium benzoat
16. Media agar
17. Perasa orange.

F. PROSEDUR PEMBUATAN
1) Siapkan alat dan bahan
2) Bunga dicuci dan diangin-anginkan
3) Bunga dikeringkan di dalam oven dengan suhu 40-50ºC selama 24 jam
4) Simplisia yang sudah kering kemudian diserbuk dan dihitung rendemennya
5) Ekstrak kental bunga kembang sepatu dibuat dengan maserasi dengan
petroleum eter
6) dilanjutkan dengan etanol 70 % dengan perbandingan 1 : 10
7) Satu bagian ekstrak etanol dilarutkan dalam 5 bagian aquadest
8) Kemudian dipartisi sebanyak 3 kali masing-masing menggunakan 5 bagian etil
asetat.
9) Fraksi yang tidak larut etil asetat diuapkan hingga menjadi ekstrak kental dan
dihitung rendemennya
10) kemudian dilakukan fraksinasi dengan fase gerak berbagai perbandingan
menurut tingkat kepolarannya mulai dari etil asetat 100%, etil asetat-metanol
perbandingan 2:1, 1:1, 1:2, 1:5, 1:9 sampai metanol 100%
(F1,F2,F3,F4,F5,F6,dan F7)
11) Senyawa alkaloid di identifikasi di dalam fraksi dilakukan menggunakan
kromatografi lapis tipis.
12) Masing-masing fraksi ditotolkan pada plat silika gel 60 GF 254 sebanyak 1
µL.
13) Plat KLT dielusi menggunakan fase gerak etil asetat : metanol (1:5 v/v).
14) Keberadaan alkaloid di dalam fraksi dideteksi menggunakan pereaksi semprot
Dragendorff
15) Fraksi yang mengandung alkaloid yaitu fraksi 6 dan 7 dicampur dan diuapkan
hingga kental.
16) Fraksi yang diperoleh ditimbang dan dihitung rendemennya, kemudian
dilakukan proses freeze dry
17) Fraksi ditimbang dan dihitung rendemennya.
18) Uji efektivitas pengawet dilakukan di bawah laminar air flow, satu mL sirup
yang telah didiamkan selama 1 minggu diambil menggunakan syringe injeksi
steril dimasukkan ke dalam tabung yang berisi media, kemudian diinkubasi,
dan dilakukan pengamatan ada tidaknya kontaminasi pada permukaan media
hingga minggu ke-4.

G. EVALUASI SEDIAAN MUTU


1.      Evaluasi Sediaan sirup terdiri dari :
a.        In Process Control (IPC), meliputi :
1) Organoleptik
2) Penetapan pH
3) Uji Kejernihan
4) Bobot Jenis
5) Viskositas/ kekentalan
b.        Evaluasi Sediaan Akhir
1) Organoleptik
2) Penetapan pH
3) Uji Kejernihan
4) Bobot Jenis
5) Viskositas/ kekentalan
6) Volume terpindahkan
7) Identifikasi bahan aktif dalam sediaan
8) Tapan kadar zat aktif dalam sediaan
9) Uji efektivitas pengawet

Anda mungkin juga menyukai