Anda di halaman 1dari 3

LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGIDENTIFIKASI

INTERAKSI OBAT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. AZIZAH AZZAHRA FARADIBA (12019009)
2. IKHWAL RAMADHAN (12019021)
3. NABILA AZIZAH (120190
4. NUR ANISA (120190
5. RIDWAN AJI RAMADHAN (12019043)
6. RIZKIA FADILA (12019045)

PROGRAM STUDI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRIMA INDONESIA
BEKASI
2022
Kegiatan dalam identifikasi obat meliputi :
1. Pengkajian resep unntuk mengidentifikasi obat-obatan yang diresepkan /diminum pasien
saat ini
2. Pemantauan terapi obat untuk pasien rawat inap oleh Apoteker
3. Pencarian informasi mengenai interaksi obat dengan melihat di website Medscape.com
atau buku Stockley drug interactions
4. Rekomendasidiberikan apabila ditemukan adanya interaksi obat dengan obat yang lain
atau obat dengan makanan sesuai dengan rekomendasi/anjuran penggunaan dalam
panduan yang ada di website Medscape.com atau buku Stockley drug interactions
5. Tindak lanjuti dari hasil identifikasi interaksi obat, yaitu :
a. Pemberian informasi kepada pasien sesuai dengan rekomendasi yang terkait untuk
menghindari risiko interaksi antar obat atau dengan makanan. Misalnya selang waktu
minum pemberian obat yang dapat mengabsorbsi obat lain, pemberian obat
tetracyclin dengan susu, dll.
b. Melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien apabila interaksi obat tersebut
dapat membahayakan atau menimbulkan adverse effect.
Interaksi obat dapat terjadi bila penggunaan bersama dua macam obat atau lebih. Interaksi obat
didefinisikan sebagai fenomena yang terjadi ketika efek farmakodinamik dan farmakokinetik
dari suatu obat berubah karena adanya pemberian obat yang lain. Interaksi obat-obat dapat terjadi
ketika dua obat atau lebih diberikan pada saat yang bersamaan. Interaksi obat-obat dapat
meningkatkan atau menurunkan efek terapeutik ataupun efek samping suatu obat.
Kriteria inklusi: pasien dengan usia ≤ 60 tahun, pasien mendapatkan ≤ 2 macam obat dalam satu
resep. Kriteria eksklusif titik2 pasien mendapatkan 1 jenis obat, rekam medik yang tidak
lengkap.
12 kategori digunakan untuk mengklasifikasikan DRPs: kebutuhan obat tambahan, obat yang
tidak perlu, obat tidak optimal, dosis tidak optimal, tidak perlu obat lebih lanjut, interaksi obat,
kebutuhan untuk pemantauan, reaksi obat merugikan(ADR), kesalahan grafik medis, masalah
kepatuhan, perlunya pembahasan regiment terapi dan konseling kepada pasien yang
membutuhkan informasi obat.
Penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa potensi terjadinya interaksi obat dapat terjadi
ketika pasien menerima resep dengan banyak obat. Hasil ini dapat terjadi pada pasien rawat jalan
maupun pasien rawat inap yang bisa dilihat dengan adanya kejadian efek samping maupun
perubahan khasiat akibat terapi kombinasi obat.
DAFTAR PUSTAKA

Pharmacology for Pharmacy Technicians - 9780323084970 Elsevier Health Student and


Practitioner Medical Books, ebooks and journals.
Katzung BG, Masters SB TA. Basic & Clinical Pharmacology. 12th Ed.; 2012.
Drug interaction facts / editor, David S. Tatro - Details - Trove.

Anda mungkin juga menyukai