Anda di halaman 1dari 7

JURNAL

FORMULASI SEDIAAN LIQUID BODY WASH DARI EKSTRAK Tanaman Kunyit


(Curcuma domestica)

Disusun sebagai tugas terstruktur mata kuliah


TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID

Dosen Pengampu :
Apt. Melinda Januarti, M.Si

Disusun Oleh :
Defi Feby Sukma Pratiwi 21442381001
Widya Fitriani 21442381004
Shifa Nurazizah 21442381005
Sanga Dewi Banyu Rosa 21442381010
Listin Setiawati 21442381014
Winda Yulia Mursida 21442381019

AKADEMI FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI
BANDUNG
2023
FORMULASI SEDIAAN LIQUID BODY WASH DARI EKSTRAK Tanaman Kunyit
(Curcuma domestica)

I. FORMULASI

Bahan Jumlah Fungsi


Minyak Zaitun 75 mL Emolien
KOH 40% 40 mL Pembuat Busa
Na CMC 5g Pengental
Asam Stearat 2,5 g Penstabil Busa
SLS 5g Surfaktan
BHT 5g Antioksidan
Phenoxyethanol 2,5 g Pengawet
Olium Akasia 5 mL Pengaroma
Aquadest ad 500 mL Pelarut

II. MONOGRAFI
OLIVE OIL
Pemerian : Minyak, bewarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang; bau dan rasa
khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas.
Bobot Jenis : Antara 0,910 dan 0,915
Titik nyala :225'C
Stabilitas : Saat didinginkan, minyak zaitun menjadi keruh sekitar 10'C, dan menjadi
massa seperti mentega pada 0'C.
Wadah & Penyimpanan: Minyak zaitun harus disimpan di tempat sejuk dan kering dalam
wadah yang rapat dan terlindungi dari cahaya. Untuk minyak sulingan yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam pembuatan sediaan dosis parenteral. PhEur 6.2 mensyaratkan
agar minyak curah disimpan di bawah gas inert.
ASAM STEARAT (FI III hal. 57)
Pemerian : zat padat keras mengkilat menunjukan susunan hablur, putih atau kuning
pucat, mirip lemak lilin.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%), dalam 2
bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P dan dalam 3 bagian eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : zat tambahan, pengemulsi untuk dan untuk melembutkan kulit dengan
konsentrasi 1-4%
Pemerian : cairan kental atau lunak

KALIUM HIDROKSIDA
Pemerian : Kristal putih, higroskopik, deliquescent, menyerap karbondioksida
Kelarutan : larut dalam 0,9 bagian air: 2,3 bagian gliserin. Saat dilarutkan dalam air dan
alkohol dan larutan asam akan menghasilkan panas.
Titik lebur : 360'C
BM : 56,10
Kegunaan : Pengemulsi

NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA (Na-CMC)


Pemerian : Serbuk halus mikro hablur, putih, tidak berbau, tidak berasa, stabil di udara
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, kelarutan dalam air meningkat dengan adanya
sedikit garam amonium atau karbondioksida, adanya alkali hidroksida menurunkan
kelarutan, tidak larut dalam etanol, larut dalam asetat 1N, asam klorida 3N dan asam
nitrat 2N dengan membentuk gelembung gas.
Kegunaan : Pengisi dan pengental

SODIUM LAURIL SULFAT


Pemerian : serbuk putih, atau cream sampai kristal kuning
Kelarutan : Sangat larut dalam air, praktis tidak larut dalam eter
Kegunaan : pembentuk busa
Berat molekul : 288,38
BHT (Butil Hidroksi Toluena)
Pemerian: hablur padat, putih dan bau khas lemah.
Kelarutan: tidak larut dalam air dan propilen glikol mudah larut dalam etanol, mudah
larut dalam klorofom dan dalam eter.
Kegunaan: antioksidan sintetik

III. ALAT
blender, alat gelas laboratorium, timbangan analitik, kertas label, rotary evaporator, kertas
saring whatman, spirtus, kaki tiga, autoklaf, botol steril, mikropipet, tips mikropipet,
cawan
petri, cotton bud steril, handscoon, tisu, hot plate, eppendorf tube, inkubator, jarum ose,
kain kasa steril, kapas steril, lemari aseptis, kaca preparat, viscometer dan pH meter.

IV. PERHITUNGAN BAHAN


Minyak Zaitun : 15ml / 100ml x 500ml : 75ml
KOH 40% : 40 gr KOH, 100 mL air >> diperkecil 20 gr dalam 50 mL air
KOH 40% : 8ml / 100ml x 500ml : 40ml
Na CMC : 1g / 100ml x 500ml : 5gr
Asam Stearat : 0,5gr / 100ml x 500ml : 2,5gr
SLS : 1gr / 100ml x 500ml : 2,5gr
BHT : 1gr / 100ml x 500ml : 5gr
Phenoxyethanol : 0,5gr / 100ml x 500ml : 2,5gr
Olium akasia : 1gr / 100ml x 500ml : 5ml
Aquadestilata ad 500ml

V. PROSEDUR PEMBUATAN
a) Proses pengeringan & Penghalusan Sample
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bagian daging kunyit sebanyak 10
kg yang diambil dalam keadaan matang. Kemudian kunyit disortasi basah untuk memilah
antara bagian irisan daging kunyit dan benda asing yang terdapat pada sampel. Setelah itu
kunyit dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran. Lalu irisan kunyit dikeringkan
dengan cara ditutup kain berwarna hitam, pengeringan ini dilakukan selama 3 hari.
Masuk ke tahap sortasi kering dan sampel dihaluskan menggunakan blender hingga
menjadi serbuk.

b) Pembuatan ekstraksi
Ditimbang serbuk simplisia kunyit dan dilakukan diekstraksi dengan 2 cara yang
berbeda yakni maserasi dan sokletasi. Maserasi dilakukan dengan penambahan etanol
96% sebanyak 2 liter pada 200 gram serbuk simplisia ke erlenmeyer dengan ditutup
dengan plastik hitam dan dilakukan perendaman selama 3hari dan sesekali dilakukan
pengadukan. Setelah 3 hari dilakukan penyaringan dengan kain kola dan diuapkan
dengan alat rotary evaporator sampai di dapat ekstrak kental. Sokletasi dilakukan
dengan memasang rangkaian alat soxhletasi,dengan shifon yang telah dikalibrasi.
Simplisia kunyit 50 gram sebanyak 2 kali, masukkan kedalam kelongsong.
Ditambahkan etanol 96% sebagai pelarut. Proses ini berlangsung selama1 hari
hingga larutan yang ada sifon bening. Ekstrak cair yang didapat kemudian diuapkan
dengan alat rotary evaporator sampai di dapat ekstrak kental. Dihitung hasil
rendeman.

c) Cara pembuatan liquid body wash ekstrak kunyit


• Semua bahan ditimbang
• Masukkan minyak zaitun kedalam beakerglass , lalu tambahkan KOH 40%
sedikit demi sedikit sambil dipanaskan pada suhu 60⁰C-70⁰C sampai
memperoleh sabun pasta dan tambahkan akuades sebanyak 75 mL (campuran
1).
• Dalam air panas masukan Na-CMC diamkan sampai mengembang dan
tambahkan asam stearat,
• Tambahkan campuran 1 aduk hingga homogen kemudian tambahkan Sodium
lauryl Sulfate (SLS), aduk hingga homogen.
• Tambahakan Butyl Hydroxy Toluen (BHT) aduk hingga homogen dan
masukan phenoxyethanol aduk sampai homogen dan tambahkan olium akasia
aduk hingga homogen.
• Setelah itu cukupkan liquid body wash dengan akuades sampai 500 mL,
masukkan kedalam wadah bersih yang telah disiapkan.
VI. PENGUJIAN
1. Uji PH
Untuk mengukur pH menggunakan pH strip:
• Pertama tambah sedikit sabun cair dengan air.
• Tempelkan pH strip ke sabun.
• Cocokkan warna yang ditunjukkan oleh pH strip dengan indikator warna
yang ada pada kemasan pH strip.
2. Uji Homogenitas
Langkah pertama, sediaan sabun cair dioleskan diatas plat kaca, kemudian diraba
dan saat digosokkan massa sabun cair harus menunjukkan susunan homogen yaitu
tidak terasa adanya bahan padat atau gumpalan pada kaca.
3. Uji Tinggi Busa
Pengukuran metode sederhana yakni, dengan 1 g sabun dimasukkan ke dalam
tabung berskala 10 ml aquadest, kemudian di tutup. Kocok selama 20 detik dan
dihitung tinggi busa yang terbentuk. Standar yang ditetapkan SNI yakni tinggi busa
sabun cair 12-220 mm.
4. Uji Organoleptik
Uji organoleptik d lakukan dengan cara mengamati bentuk, warna dan bau
sediaan sabun cair dengan panca indra.
5. Uji Daya Sebar
Kaca transparan diletakan diatas kertas grafik, pada kaca tersebut diletakan 0,5gr
sediaan sabun cair,kemudian ditutup dengan kaca transparan dan dibiarkan selama +5
detik untuk mendapatkan beberapa diameter daerah yang terbentuk. Kemudian
dilanjutkan dengan memberikan beban diatas kaca sebesar 50g dan diamati diameter
daerah yang terbentuk.
VII. DESAIN KEMASAN DAN PRODUK
a. Desain Kemasan

b. Desain Kemasan Primer

VIII. DAFTAR PUSAKA


https://ejurnal.stie-trianandra.ac.id/index.php/klinik/article

Anda mungkin juga menyukai