Dosen Pengampu :
Apt. Melinda Januarti, M.Si
Disusun Oleh :
Defi Feby Sukma Pratiwi 21442381001
Widya Fitriani 21442381004
Shifa Nurazizah 21442381005
Sanga Dewi Banyu Rosa 21442381010
Listin Setiawati 21442381014
Winda Yulia Mursida 21442381019
AKADEMI FARMASI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI
BANDUNG
2023
FORMULASI SEDIAAN LIQUID BODY WASH DARI EKSTRAK Tanaman Kunyit
(Curcuma domestica)
I. FORMULASI
II. MONOGRAFI
OLIVE OIL
Pemerian : Minyak, bewarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang; bau dan rasa
khas lemah dengan rasa ikutan agak pedas.
Bobot Jenis : Antara 0,910 dan 0,915
Titik nyala :225'C
Stabilitas : Saat didinginkan, minyak zaitun menjadi keruh sekitar 10'C, dan menjadi
massa seperti mentega pada 0'C.
Wadah & Penyimpanan: Minyak zaitun harus disimpan di tempat sejuk dan kering dalam
wadah yang rapat dan terlindungi dari cahaya. Untuk minyak sulingan yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam pembuatan sediaan dosis parenteral. PhEur 6.2 mensyaratkan
agar minyak curah disimpan di bawah gas inert.
ASAM STEARAT (FI III hal. 57)
Pemerian : zat padat keras mengkilat menunjukan susunan hablur, putih atau kuning
pucat, mirip lemak lilin.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%), dalam 2
bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P dan dalam 3 bagian eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : zat tambahan, pengemulsi untuk dan untuk melembutkan kulit dengan
konsentrasi 1-4%
Pemerian : cairan kental atau lunak
KALIUM HIDROKSIDA
Pemerian : Kristal putih, higroskopik, deliquescent, menyerap karbondioksida
Kelarutan : larut dalam 0,9 bagian air: 2,3 bagian gliserin. Saat dilarutkan dalam air dan
alkohol dan larutan asam akan menghasilkan panas.
Titik lebur : 360'C
BM : 56,10
Kegunaan : Pengemulsi
III. ALAT
blender, alat gelas laboratorium, timbangan analitik, kertas label, rotary evaporator, kertas
saring whatman, spirtus, kaki tiga, autoklaf, botol steril, mikropipet, tips mikropipet,
cawan
petri, cotton bud steril, handscoon, tisu, hot plate, eppendorf tube, inkubator, jarum ose,
kain kasa steril, kapas steril, lemari aseptis, kaca preparat, viscometer dan pH meter.
V. PROSEDUR PEMBUATAN
a) Proses pengeringan & Penghalusan Sample
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bagian daging kunyit sebanyak 10
kg yang diambil dalam keadaan matang. Kemudian kunyit disortasi basah untuk memilah
antara bagian irisan daging kunyit dan benda asing yang terdapat pada sampel. Setelah itu
kunyit dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran. Lalu irisan kunyit dikeringkan
dengan cara ditutup kain berwarna hitam, pengeringan ini dilakukan selama 3 hari.
Masuk ke tahap sortasi kering dan sampel dihaluskan menggunakan blender hingga
menjadi serbuk.
b) Pembuatan ekstraksi
Ditimbang serbuk simplisia kunyit dan dilakukan diekstraksi dengan 2 cara yang
berbeda yakni maserasi dan sokletasi. Maserasi dilakukan dengan penambahan etanol
96% sebanyak 2 liter pada 200 gram serbuk simplisia ke erlenmeyer dengan ditutup
dengan plastik hitam dan dilakukan perendaman selama 3hari dan sesekali dilakukan
pengadukan. Setelah 3 hari dilakukan penyaringan dengan kain kola dan diuapkan
dengan alat rotary evaporator sampai di dapat ekstrak kental. Sokletasi dilakukan
dengan memasang rangkaian alat soxhletasi,dengan shifon yang telah dikalibrasi.
Simplisia kunyit 50 gram sebanyak 2 kali, masukkan kedalam kelongsong.
Ditambahkan etanol 96% sebagai pelarut. Proses ini berlangsung selama1 hari
hingga larutan yang ada sifon bening. Ekstrak cair yang didapat kemudian diuapkan
dengan alat rotary evaporator sampai di dapat ekstrak kental. Dihitung hasil
rendeman.