OLEH
KELOMPOK I
Lotio (lotion) adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan
sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi bahan padat dalam bentuk halus
dengan bahan pensuspensi yang cocok atau tipe emulsi minyak dalam air (M/A)
dengan surfaktan yang cocok. Pada penyimpanan mungkin terjadi pemisahan.
Dapat ditambahkan zat warna, zat pengawet dan zat pewangi yang cocok.
Penandaan pada etiket harus tertera: “Obat Luar” atau “Hanya untuk
pemakaian luar”.
Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang mengandung
air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu:
c) Membuat tangan dan badan menjadi lembut, tetapi tidak berasa berminyak
dan mudah dioleskan.
Proses pembuatan lotion secara garis besar adalah
mencampurkan fase minyak dengan fase air (emulsifikasi).
Cara pembuatan:
1. Masukkan ZnO ke dalam mortir, tambahkan Calamin ke dalam
mortir aduk ad homogen. (Campuran 1)
2. Masukkan gliserol ke dalam mortir, tambahkan bentonitum magma
ke dalam mortir aduk ad homogen. (Campuran 2)
3. Masukkan campuran 1 dan 2 ke dalam mortir aduk ad homogen.
4. Masukkan ke dalam botol.
Kelebihan sediaan lotio Kekurangan sediaan lotio
diperoleh simplisia
Sampel yang telah
kering sebanyak 500
kering diserbukkan
gram
2. Ekstraksi
diperoleh ekstrak
terdelipidasi daun jambu
biji sebesar 5,12 gram.
4. Formulasi Sediaan
Lanjutan...
Cara pembuatan:
a. Bahan-bahan fase minyak (Cera alba, asam stearat, Span 80, propil
paraben) dimasukkan dalam gelas piala, dilebur kemudian dipanaskan
pada suhu 75oC di atas hot plate.
b. Fase air (Tween 80 dan metil paraben) dimasukkan dalam gelas piala
lalu dipanaskan pada suhu yang sama dengan fase minyak.
c. Setelah itu perlahan-lahan fase minyak dimasukkan ke dalam fase air
sambil terus diaduk dengan pengaduk elektrik secara berselang
(intermitten shaking : 2 menit pengadukan dengan selang waktu
istirahatnya 20 detik).
5. Evaluasi Karakteristik Fisik Sediaan