Praktikum 3
(Pembuatan Produk Kosmetika Wajah)
Oleh:
Kelompok 2B/ S1 Farmasi 2018
1. Ni Luh Putu Asra Dianita (181025)
2. Risa Nuvita Sari (181029)
3. Ni Luh Putu Silvia Andaresta (181031)
A. HASIL PENGAMATAN
Jumlah sediaan gel antiacne yang berhasil dibuat
Sediaan Gel Antiacne
Bobot tube gel kosong = 7.26 gram
Jumlah sediaan gel antiacne 5 tube gel, yaitu dengan bobot
yang berhasil dibuat masing-masing:
Tube gel 1 = 37.25 – 7.26
gram = 29.99 gram
Tube gel 2 = 37.25 – 7.26
gram = 29.99 gram
Tube gel 3 = 37.25 – 7.26
gram = 29.99 gram
Tube gel 4 =37.2 – 7.26 gram
= 29.94 gram
Tube gel 5 = 37.25 – 7.26
gram = 29.99 gram
Bobot tiap gel per wadah =
Uji Organoleptis
Pengamatan Sediaan Gel Antiacne
Warna Bening
Bau Tidak berbau
Homogenitas Homogen
Konsistensi Kental
Uji pH
Pengamatan Sediaan Gel Antiacne
Replikasi 1 6
Replikasi 2 6
Replikasi 3 6
Rata-rata 6
Uji Hedonik
Panelis Parameter Uji
No Nama Warna Aroma Tekstur
1 Arya Rizky 4 2 4
2 Maya 4 3 4
3 Dek Ayu 4 3 3
4 Arista 3 2 4
5 Laili 4 4 4
6 Wulan 4 4 4
7 Bu Indri 3 3 4
8 Ester 4 4 4
9 Orpa 4 4 3
10 Koming Intan 4 3 4
Keterangan: 1=tidak suka; 2=kurang suka; 3=suka; 4=sangat suka
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, dibuat sediaan gel antiacne sebanyak 5 tube
gel dengan bobot tiap tube yang telah dipersyaratkan yaitu dibuat dengan
bobot 30 gram untuk setiap tube gel antiacne atau 150 gram untuk 5 tube
gel antiacne. Berdasarkan data hasil pengamatan, bahwa sediaan gel
antiacne yang berhasil dibuat yaitu sebanyak 5 tube dengan bobot rerata
yaitu 29.98 gram atau dibulatkan menjadi 30 gram. Jadi, bobot sediaan gel
antiacne yang dibuat sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam
praktikum ini. Pada pembuatan sediaan gel antiacne ini, kami merancang
suatu formula dengan bahan aktifnya yaitu berupa Niacinamide, gelling
agent yang digunakan yaitu berupa CMC-Na. Sedangkan, supaya gel
antiacne mudah untuk diaplikasikan di kulit dan melembutkan kulit, maka
pada formulasi gel ini kami menambahkan gliserin dan propilenglikol
yang berfungsi sebagai humektan. Karena, sediaan gel banyak
mengandung air maka pada saat formulasi pembuatan sediaan gel antiacne
ini ditambahkan pengawet yaitu metil paraben yang bertujuan untuk
mencegah tumbuhnya mikroba pada sediaan gel antiacne yang akan
dibuat. TEA merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam
pembuatan sediaan gel antiacne ini, karena TEA berfungsi sebagai pH
stabilizer dan penstabil gelling agent, sehingga nantinya diharapkan
menghasilkan sediaan gel yang bersifat stabil dan sesuai dengan pH kulit
manusia (Maddukuri et al., 2021).
Pada pembuatan sediaan gel antiacne ini, pemilihan gelling agent
merupakan faktor penting dalam pembuatan gel karena dapat
mempengaruhi karakteristik dari sediaan gel. Gelling agent merupakan
suatu polimer yang memiliki karakteristik berbeda, sehingga diperlukan
pertimbangan khusus dalam pemilihan gelling agent sebagai basis dalam
suatu sediaan gel. Pada praktikum ini, kami memilih CMC-Na sebagai
gelling agent. Alasannya yaitu karena berdasarkan literatur yang telah
kami baca bahwa CMC-Na termasuk basis gel yang bersifat hidrofilik,
dengan keuntungannya yaitu memiliki daya sebar yang baik, mudah
dicucui dengan air dan tidak menyumbat pori-pori kulit. Secara umum,
konsentrasi CMC-Na yang digunakan dalam pembuatan gel yaitu berkisar
antara 3-6%, sehingga kami memilih menggunakan CMC-Na dalam
konsentrasi 5%. Alasannya yaitu karena berdasarkan literatur yang telah
kami baca bahwa penggunaan 5% CMC-Na dalam pembuatan gel tersebut
dapat menghasilkan gel bening, daya sebarnya baik, dan memiliki
viskositas yang memenuhi syarat viskositas gel yang baik (2000-4000 cPs)
(Forestryana dkk., 2020). Peningkatan konsentrasi dari CMC-Na dapat
mempengaruhi pembentukan matriks gel. Matriks gel CMC-Na terbentuk
dari perpanjangan rantau polimer, semakin banyak CMC-Na yang
digunakan maka matriks gel yang terbentuk akan semakin rapat. Selain itu,
dengan adanya air maka Na+ akan lepas dan diganti dengan ion H +
membentuk HCMC yang akan meningkatkan viskositas dengan
terbentuknya cross linking. Ikatan hidrogen ini akan menurunkan
kelarutan CMC-Na dalam air dan menghasilkan formasi hidrogel yang
elastis. Semakin banyak CMC-Na di dalam air, makan akan semakin
banyak ikatan hidrogen yang terbentuk dan membuat gel akan semakin
rigid. Dengan demikian, konsentrasi gelling agent menambah dan
memperkuat matriks gel (Yuliani, 2012).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa zat aktif yang
kami gunakan untuk pembuatan sediaan gel antiacne ini yaitu berupa
niacinamide. Niacinamide merupakan bentuk aktif dari niacin atau yang
sering disebut dengan vitamin B3. Alasan pemilihan niacinamide sebagai
zat aktif yaitu karena berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa
niacinamide tersebut memiliki aktivitas sebagai antimikroba. Selain itu,
terdapat beberapa keuntungan yang dimiliki oleh niacinamide, yaitu
sebagai berikut (Maddukuri et al., 2021):
- Dapat meningkatkan ceramides di kulit, yaitu ceramides tersebut dapat
menjaga lapisan lipid dan sebagai penghalang epidermis, sehingga
kelembaban dan kekenyalan dari kulit tetap terjaga. Selain itu, jumlah
ceramides pada kulit itu penting untuk kulit berjerawat, karena banyak
produk topikal yang dapat mengakibatkan kekeringan dan mengurangi
kelembaban kulit.
- Dapat menurunkan produksi sebum di kulit, yaitu dimana sebum
tersebut termasuk suatu zat yang dapat memicu tumbuhnya jerawat.
Semakin meningkatnya produksi sebum dalam kulit, hal tersebut
menyebabkan peningkatkan unsur komedogenik dan inflamatogenik
penyebab terjadinya lesi jerawat.
- Dapat menurunkan peradangan/ inflamasi pada kulit yang berjerawat.
- Dapat menurunkan aktivitas bakteri penyebab jerawat, seperti P.
acnes, S. epidermidis, dan Corynebacterium acnes. Jika aktivitas
bakteri penyebab jerawat tersebut tidak menurun, maka jerawat tidak
akan mereda pertumbuhannya. Hal tersebut dikarenakan bakteri
penyebab jerawat tersebut berperan pada kemotaktik inflamasi serta
pada pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi lipid sebum, dan
menghasilkan komponen aktif seperti lipase, protease, hyaluronidase
dan faktor kemotaktik yang menyebabkan inflamasi. Komponen-
komponen aktif tersebut akan menghidrolisis trigliserida sebum
menjadi asam lemak bebas yang kemudian berperan dalam
menimbulkan hiperkeratosis retensi dan pembentukan mikrokomedo.
Untuk melihat karakteristik dari sediaan gel antiacne yang telah
dibuat, maka dilakukan beberapa macam uji untuk mengetahui kualitas
dari sediaan gel antiacne tersebut. Berikut penjelasannya:
a. Uji Organoleptis
f. Uji Viskositas
Gambar 3. Uji Viskositas Gel Antiacne Niacinamide
D. DAFTAR PUSTAKA
Forestryana, dkk. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Gelling Agent pada
Karakteristik Formula Gel Antiseptik Ekstrak Etanol 70% Kulit
Buah Pisang Ambon. Jurnal Ilmu Kefarmasian. 2020; 1(2).
Husnani & Muazham. Optimasi Parameter Fisik Viskositas, Daya Sebar
dan Daya Lekat Pada Basis Natrum CMC dan Carbopol 940 Pada
Gel Madu dengan Metode Simplex Lattice Design. Jurnal Ilmu
Farmasi dan Farmasi Klinik. 2017; 11-18.
Maddukuri et al. Development of niacinamide and calendula oil anti-acne
gel using carrageenans as gelling agents. Allied J Med Res. 2021;
5(2): 1-29.
Mappa. Formulasi Gel Ekstrak Daun Sasaladahan (Pperomia pellucida L.)
dan Uji Efektivitasnya Terhadap Luka Bakar Pada Kelinci. Jurnal
Ilmiah Farmasi. 2013; 2(20): 49-56.
Nurhamanto dkk. Formulasi Sediaan Gel DIspersi Padat Ibuprofen: Studi
Gelling Agent dan Senyawa Peningkat. Ilmiah Manuntung. 2017;
3(1): 96-105.
Yuliani. 2012. Formulasi Sediaan Hidrogel Penyembuh Luka Ekstrak
Etanol daun Binahong (Anredera cordifolia). Yogyakarta: Fakultas
Farmasi UGM.
E. LAMPIRAN