Anda di halaman 1dari 17

•Novita Irene

• Nurhaliza Rismawati
• Ovi Oktaviani Putri
• Pipit Selvianti
• Pramanita Khafizah
• Puji Rahayu Ningsih
• Puput Putriyani
• Rachel Ratya Wardani
• Reviyana
• Rizqi Amalia
 Sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar
yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh
untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.

1. Renin
penting untuk pengaturan tekanan darah. Renin
disekresi sel-sel ginjal (arteriol aferen), diaktifkan
melalui sinyal (pelepasan prostaglandin) dari
makula densa, yang menanggapi laju aliran fluida
melalui tubulus distal, dengan penurunan tekanan
perfusi ginjal (melalui peregangan reseptor di
dinding pembuluh darah), dan oleh stimulus saraf,
terutama melalui beta-1 aktivisi reseptor
 Mekanisme yang bertanggung jawab dalam
mempertahankan tekanan darah dan perfusi
jaringan dengan mengatur homeostasis ion Na.
 Hipotensi dan hipopolemia -> hipoperfusi ginjal -
> tekanan perfusi menurun dalam arteriol aferen
dan penurunan hantaran NaCl ke makula densa
-> keduanya menyebabkan sekrsi renin dan sek
JG (Juksta Glomerulus atau sel Granular) pada
dinding arteriol aferen.
 Renin di sirkulasi menyebabkan pecahnya
Angiotensinogen substrat (dihasilkan hati) ->
Angiotensin.
lanjutan

 Angiotensin 1 -> diubah mnjadi Angiotensi 2


oleh ACE ( Angiotensin Converted Enzim) yang
dihasilkan paru dan ginjal.
 Angiotensin 2 -> punya 2 efek menyempitkan
pembuluh darah, meningkatkan sekresi ADH
dan aldosteron dan merangsang hipotalamus
untuk mengaktifkan refleks haus, masing-
masing yang menyebabkan peningkatan
tekanan darah.
2. Eritroprotein
adalah hormon glikoprotein yang mengantro
proses eritropoiesis atau produksi sek darah merah.
Hormon ini dihasilkan olleh fibrolat peritubular
korteks ginjal. Peranan eritroproietin mengubah
flobulin yang dihasilkan menjadi eritropoietin,
dimana eritropoietin akan merangsang
eritripoetin sensitiven sten cells pada sumsum
tulang untuk membentuk proeritroblas yang
merupakan cikal bakal sel eritrosit. Sekresinya
dirangsang oleh hipoksia, garam kobalt,
katekolamin, hormone androgen.
Hipotalamus – menghasilkan RH – menuju
adrenohypofisis – menghasilkan SH – menuju
target gland – menghasilkan hormon. Jika hormon
yang dihasikan dudah banyak, target gland –
hormon – kehipotalamus dan atau adnehypofisis
untuk menghambat produksi RH atau SH. Jika
hormon yang dihasilkan kurang, target gland
akan merangsang hipotalamus untuk
menghasilkan RH
1. Stress ( misalnya trauma, infeksi, atau keruakan
jaringan) akan memicu impuls saraf ke hipotalamus.
2. Hipotalamus kemudian mensekresi hormon melepas
cortikotropin (cortikotropin-realising hormon(CRH)),
yang melewati sistem portal hipotalamus-hipofisis
menuju kelenjar pituitari anterior yang melepas ACTH.
3. ACTH bersikulasi dalam darah menuju kelenjar
adrenal dan mengeluarkan sekresi glukokortikoid.
4. Glukokortikoid (steroid kelamin) disintesis pada zona
retikularis dalam jumlah yang relatif sedikit, steroid
ini berfungsi terutama sebagai prekursor untuk
mengubah testosteron dan estrogen oleh jaringan lain.
Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua bagian yaitu
luar dan dalam.
Bagian luar dikenal sebagai korteks adrenal,
yang selanjutnya dibagi menjadi tiga zona:
1. zona glomerulosa, lapisan terluar
2. zona fasciculata, lapisan tengah
3. zona reticularis, lapisan paling dalam
Sedangkan bagian dalam kelenjar adrenal disebut
sebagai medula adrenal yang dikelilingi oleh
korteks.
Beberapa hormon penting yang dikeluarkan oleh
kelenjar adrenal adalah sebagai berikut:
1. Hormon Aldosteron, Hormon aldosteron disekresikan
oleh zona glomerulosa (lapisan terluar) dari korteks
adrenal. Fungsi utama hormon ini adalah untuk
mengatur jumlah kalium dan natrium yang
dilewatkan ke dalam urin. Produksi aldosteron
dikontrol oleh renin angiotensin system (RAS) atau
renin angiotensin aldosterone system (RAAS). Ini
adalah sistem hormon yang mengatur tekanan darah
dan keseimbangan cairan dalam tubuh.
lanjutan

2. Hidrokortison dan Kortikosteron, Kortikosteroid dilepaskan


dari daerah korteks kelenjar adrenal. Hormon kortikosteroid
yang disekresikan oleh kelenjar adrenal termasuk hormon
hidrokortison dan kortikosteron. Hidrokortison atau kortisol
mengatur metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Hidrokortison dan kortikosteron memainkan peran penting
dalam mengatur respon inflamasi tubuh. Kortikosteron juga
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan karenanya
dapat digunakan sebagai agen penekan kekebalan tubuh.
Sekresi kedua hormon ini dikendalikan oleh hormon
adrenokortikotropik (ACTH) yang disekresikan oleh kelenjar
hipofisis.
lanjutan

3. Androgenik Steroid, Androgenik steroid atau


androgen disekresi oleh zona reticularis (lapisan
terdalam) dari korteks adrenal. Androgen
adalah hormon seks pria dan bertanggung
jawab untuk perkembangan karakteristik laki-
laki. Hormon ini memainkan peran penting
dalam perkembangan organ seks laki-laki
selama fase embrio.
 Jenis hormon korteks adrenal merupakan hormon streoid,
yang dapat menjadi 3 kelompok hormon.:
1. Sintesis Mineralokortikoid, terjadi di zona glomerulosa,
pregnenolon diubah menjadi progesteron oleh 2 enzim yaitu
3β-hidroksisteroid dehidrogenase (3β-OHSD) dan isomerase,
progesteron mengalami hidroklisasi membentuk 11-
deoksikortikostreron (DOC) yang merupakan
mineralkortikoit aktif (yang menahan ion Na+, terjadi
hidroksilasi berikutnya membentuk kortikostero yang
mempunyai aktivitas glukokortikoid dan merupakan
mineralkortikoid lemak, kortikostero diubah menjadi 18-
hidroksikortikosteron dengan bantuan enzim 18-hidroksilase
(aldosteron sintase), 18-hidroksikosrikosteron diubah menjadi
aldosteron (konversi 18-alkohol menjadi aldehid)
lanjutan

2. Sintesis Glukortikoid, memerlukan 3 enzim


hidroksilase pada posisi C17, C21, dan C11.
Enzimnya berturut turut adalah 17α-
hidroksilase, 21-hidroksilase, dan 11β-
hidroksilase, 17α-hidroksilase merupakan enzim
retikulum endoplasma halus yang bekerja pada
progesteron/lebih sering pada pregnenolon, 17α-
hidroksiprogesteron mengalami hidroksilasi
sehingga membentuk 11-deoksikortisol, 11-
deoksikortisol mengalami hidroksilasi
membentuk kortisol, 21-hidroksilase merupakan
enzim retikulum endoplasma halus sedangkan
11β-hidroksilase merupakan enzim mitokondria.
lanjutan

3. Sintesis Androgen, prekursor androgen yang dihasilkan


oleh korteks adrenal adalah dehidroepiandrosteron (DHEA),
produksi androgen adrenal mengalami peningkatan yang
mencolok bila biosintesis glukortikoid terhambat oleh
defisiensi salah satu enzim hidroksilase, sebagian besar
DHEA akan dimodifikasi secara cepat lewat penambahan
sulfat dan sekitar separuh dari modifikasi ini terjadi
didalam adrenal sedangkan sisanya di hati, DHEA sufat
merupakan unsur inaktif tetapi pengeluaran gugus sulfat
akan menghambat pengaktifan kembali, 3β-OHSD dan
isomerase akan mengubah DHEA anrogen yang lemah
menjadi androstenedion yang lebih poten, reduksi
androstenedion pada posisi C17 menghasilkan
terbentuknya testoteron (hanya sejumlah kecil)
 Abnormalistas sekresi adrenokortikal
 Hiposekresi terjadi karena destruksi jaringan kortikal akibat penyakit atau
artrofi,dikenal sebagi penyakit addison.penyakit ini mengakibatkan
ketidakseimbangan natrium-kaliumdarah, penghitaman kulit (akibat penambahan
ACTH,mirip dengan MSH), dan penurunan kemampuam untuk merespons stres
fisiologis.
 Hipersekresi dapat terjadi akibat tumor adrenal atau akibat peningkatan produksi
ACTH. Efek hipersekresi ini bergantung pada jenis sel dalam korteks adrenal yang
mensekresi hormon dalam jumlah besar.
 Aldosteronisme primer ialah sekresi aldosteron yang berlebihan pada zona
glomerulosa.hal ini mengakibatkan peningkatan natrium tubuh, volume cairan
ekstraselular, curah jantung, dan tekanan darah.
 Cushing’desease terjadi akibat produksi glukokortikoid berlebihan pada zona
fasikulata. Hal ini mengakibatkan peningkatan mobilisasi protein dan lemak
dileher, wajah, dan trunkus. Peningkatan glukoneogenesis mengakibatkan kadar
gula darah sangat tinggi (deabetes adrenal).
 Sindrom adrenogenital (virilisme adrenal) terjadi akibat produksi androgen
berlebihan pada zona retikuralis.
lanjutan
 Kondisi ini mengakibatkan pubertas dini,jika terjadi pada anak
prapubertas.
 Pada perempuan dewasa, maskulinisasi berupa tumbuhnya rambut pada
wajah, suara yang memberat, dan peningkatan perkembangan otot dapat
terjadi.
 Maskulinisasi dapat terjadi pada janin berjenis kelamin perempuan jika ibu
menderita tumor adrenal atau mengkonsumsi hormon sejenis androgen
(progestin) selama kehamilan.
 Glukokortikoid dalam jumlah lebih besar dari yang diproduksi tubuh dapat
diinjeksi secara terapeutik untuk mengurangi respons inflamatori dan
alergi.
 Efek positif dariinjeksi glukokortikoid meliputi stabilitas membran
lisosomdan penurunan permeabilitas kapilar yang akan menghambat
inflamasi.
 Efek negatifnya adalah menghambat respons sel darah putih terhadap
infeksi dan penurunan produksi antibodi sehingga memperlama

Anda mungkin juga menyukai