Anda di halaman 1dari 4

CONTOH LATIHAN SOAL UAS NITRIMETRI

NITRIMETRI
Seorang farmasis menganalisis kuantitatif suatu baku pembanding zat aktif obat dan sediaan tabletnya. Zat
aktif (C8H9NO2) berkhasiat dapat menghilangkan rasa nyeri dan menurunkan demam tapi tidak berkhasiat
sebagai antiradang. Analisis dillakukan dengan metoda volumetric yang sesuai dimana pada struktur zat
aktif terdapat gugus amin aromatic sekunder dihidrolisis dengan asam kuat (HCl) menjadi amin aromatic
primer membentuk hasil akhir garam diazonium.
1. Zat aktif yang terkandung dalam tablet X adalah
a. Asetosal c. Asam mefenamat e. Asam askorbat
b. Asam salisilat d. paracetamol
2. Reaksi kimia yang terjadi pada metoda diatas adalah
a. pengendapan c. Netralisasi e. Pembentukan senyawa kompleks
b. Reduksi oksidasi d. Diazotasi
3. Metoda volumetric yang sesuai adalah
a. Asidimetri c. Kompleksometri e. iodimetri
b. Alkalimetri d. Nitrimetri
4. Pereaksi yang digunakan untuk metoda diatas adalah
a. LBS : HNO2, LBP : NaNO2, indicator 1 :Trepeolin OO & metil orange, indicator 2 :
larutan kanji-Iodida
b. LBS : NaNO2, LBP : Asam sulfanilat, indicator 1 :Trepeolin OO & metilen blue,
indicator 2 : larutan kanji-Iodida
c. LBS : Na2EDTA, LBP : NaNO2 , indicator 1 : Trepeolin OO & metilen blue, indicator
2 : EBT
d. LBS : HNO2, LBP : Asam sulfanilat, indicator 1 :Trepeolin OO & metilen blue,
indicator 2 : larutan kanji-Iodida
e. LBS : Asam sulfanilat LBP : NaNO2, indicator 1 :Trepeolin OO & metilen blue,
indicator 2 : larutan kanji-Iodida
5. Titrasi diatas dilakukan pada suhu rendah (5-15oC) dengan tujuan
a. Menghindari degradasi zat aktif menjadi senyawa fenol dan gas nitrogen
b. Mempercepat reaksi pembentukan senyawa fenol dari zat aktif
c. Mencegah terurainya larutan titer.
d. Mencegah degradasi garam diazonium menjadi senyawa fenol dan gas nitrogen.
e. Mempercepat reaksi hidrolisis amin aromatic sekunder menjadi amin aromatic primer.
6. Fungsi KBr ditambahkan pada metoda diatas adalah sebagai
a. Katalisator c. Meningkatkan suhu > 15oC e. Stabilisator
b. Katalisator dan stabilisator d. Meningkatkan kelarutan.
7. Untuk membuat 500 ml Natrium nitrit 0,1 M (BM, Na = 23, N = 14, O = 16) berapa yang harus
ditimbang ?
a. 345 mg d. 3450 mg
b. 69 mg e. 690 mg
c. 6.9 mg
8. Jika 30 ml LBP 0.0335 N membutuhkan 11.225 ml LBS maka N LBS adalah
a. 0.8950 d. 0.9850
b. 0.0895 e. 0.0985
c. 0.00895
9. LBS yang telah diketahui normalitasnya diatas (no 23) digunakan untuk menetapkan kadar baku
pembanding C8H9NO2 dan sediaan tabletnya dengan kesetaraan 1 mL NaNO2 0,1 N ~ 15,12 mg
C8H9NO2. Jika baku pembanding yang ditimbang 0.6017 gram membutuhkan 16.55 ml LBS. Maka
kadar baku pembanding tersebut adalah
a. 3.741% d. 37.41 %
b. 10,45 % e. 64.41 %
c. 17.44%
10. Bila berat rata-rata dari sediaan tablet yang ditimbang sebesar 0,6005 gram membutuhkan 7,7 ml
LBS dengan kesetaraan seperti diatas maka kadar zat aktif C8H9NO2 dalam tablet sebesar
a. 3.741% d. 10,45 %
b. 17.44% e. 37.41 %
c. 64.41 %

KOMPLEKSOMETRI
11. Tablet FeSO4 dapat ditetapkan dengan metoda kompleksometri. Syarat pada titrasi kompleksometri
adalah
a. Kompleks logam indicator lebih stabil dari kompleks logam-EDTA
b. Kompleks yang terbentuk dapat berupa endapan
c. Reaksi yang terjadi tidak perlu kuantitatif
d. Komples logam-EDTA lebih stabil daripada kompleks logam indicator
e. Tidak memerlukan indicator, karena EDTA autoindikator.
12. Ion Fe2+ pada tablet dapat membentuk kompleks stabil pada pH :
a. 2 b. 3 c. 7 d.8
e. 10
13. Indikator yang tidak digunakan pada metoda kompleksometri adalah
a. EBT c. jingga pirokatekol e. KI-Kanji
b. Jingga xylenold. d. biru hidroksi naftol

ARGENTOMETRI
Reaksi Titrasi Argentometri menggunakan larutan AgNO3
Apakah Prinsip reaksi pada metoda tersebut ?
a. Netralisasi d. pembentukan kompleks
b. Diazotasi e. redoks
c. Pengendapan

Metoda argentometri apakah yang dilakukan dengan titrasi langsung ?


a. Fajans d. Mohr
b. Gay Lussac e. Volhard
c. Liebig
Apakah Senyawa obat yang sesuai penetapan kadarnya dengan metoda argentometri ?
a. paracetamol d. sulfadiazin
b. Efedrin HCl e. antalgin
c. asam salisilat
Apakah yang terjadi pada metoda Argentometri secara Mohr jika dilakukan dalam suasana asam ?
a. terbentuk endapan AgCrO4 d. terbentuk endapan kuning AgCl
b. endapan Ag2O e. endapan AgCNS
c. AgCrO4 terlarut
Bagaimanakah pH larutan pada metoda Argentometri volhard ?
a. netral d. asam
b. sedikit alkalis e. basa
c. sedikit asam
Berapa persen kemurnian perak nitrat (BM 169,9) apabila 0,4 g dapat dititrasi dengan 23,50 Ml
ammonium tiosianat
a. 92,89% d. 92,98%
b. 98,29% e. 99,82%
c. 98,92%
Reaksi pembakuan larutan AgNO3 dengan NaBr adalah
a. AgNO3 + NaBr AgBr (endapan) + NaNO3
b. AgNO3 + NaBr 2AgBr (larutan)
c. AgNO3 + NaBr Ag(NH4)+ + NaNO3
d. AgNO3 + NaBr AgBr (larutan) + HNO3
e. AgNO3 + NaBr AgBr (endapan) + H2O
41. Untuk menentukan halogen dengan ion Cl- menggunakan metoda
a. Fajans d. Mohr
b. Gay Lussac e. Volhard
c. Liebig
42. Senyawa obat yang sesuai penetapan kadarnya dengan metoda argentometri adalah
a. paracetamol d. sulfadiazin
b. Efedrin HCl e. antalgin
c. asam salisilat
43. Argentometri metoda Mohr jika dilakukan dalam suasana asam akan terjadi
a. terbentuk endapan AgCrO4 d. terbentuk endapan kuning AgCl
b. endapan Ag2O e. endapan AgCNS
c. AgCrO4 terlarut
44. Argrntometri volhard harus dilakukan dalam suasana
a. netral d. asam
b. sedikit alkalis e. basa
c. sedikit asam
45. Indikator pada metoda volhard yang digunakan adalah
a. kromat d. eosin
b. flurosein e. amilum
c. ferri aluin
46. Salah satu indicator yang digunakan dengan metoda Fajans
a. kromat d. eosin
b. flurosein e. amilum
c. ferri aluin
47. Berapa persen kemurnian perak nitrat (BM 169,9) apabila 0,4 g dapat dititrasi dengan 23,50 ml
ammonium tiosianat
a. 92,89% d. 92,98%
b. 98,29% e. 99,82%
c. 98,92%
48. Menetapkan kadar garam garam halogenida secara titrasi kembali dengan penambahan larutan
standar perak nitrat berlebih, kelebihannya dititrasi dengan NH4CNS merupakan titrasi
argentometri dengan metoda
a. Fajans d. Mohr
b. Gay Lussac e. Volhard
c. Liebig
49. Sebesar 29,6 mg NaBr (BM 58,44) yang ditimbang membutuhkan 12,40 ml lar AgNO3. Maka
Molaritas larutan AgNO3 adalah
a..0.0419 d. 0,0387
b. 0,0438 e. 0,0299
c. 0.0432

50. Reaksi pembakuan larutan AgNO3 dengan NaBr adalah


a. AgNO3 + NaBr AgBr (endapan) + NaNO3
b. AgNO3 + NaBr 2AgBr (larutan)
c. AgNO3 + NaBr Ag(NH4)+ + NaNO3
d. AgNO3 + NaBr AgBr (larutan) + HNO3
e. AgNO3 + NaBr AgBr (endapan) + H2O

SPEKTROFOTOMETRI
Analisis kuantitatif suatu sample dengan spektrofotometri memiliki kelebihan dan kekurangan.
Yang tidak termasuk kelebihan pengujian spektrofotometri adalah
c. Mudah digunakan secara luas
d. Memiliki kepekaan yang tinggi.
e. Sulit pada analisis campuran obat.
f. Selektifitasnya cukup baik
g. Presisi yang baik untuk obat-obat dalam formulasi
Kawasan gelombang pada Spektrofotometer UV-Vis adalah yang digunakan adalah
h. < 10 nm d. 180-350 nm
i. < 180 nm e. 350-800 nm
j. 0.75-2.5 μm
Tahapan-tahapan dalam analisis dengan spektrofotometri adalah 1). penentuan operating time 2).
penentuan panjang gelombang maksimum, 3) penentuan kadar suatu zat, 4) pembuatan larutan
baku pembanding, 5). penentuan kurva baku/standar. Urutan Tahapan-tahapan dalam analisis
kuantitatif zat dengan spetrofotometer yang benar adalah
k. 1-2-3-4-5 d. 3-5-2-1-4
l. 2-3-4-5-1
m. 2-5-4-1-3 e. 4-1-2-5-3
Suatu senyawa obat dapat diukur dengan spektrofotometer karena memiliki gugus kromofor.
Gugus kromofor adalah
n. Bagian cuplikan yang dapat menyerap sinar IR
o. Gugus tak jenuh kovalen yang dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-Vis
p. Gugus senyawa anorganik yang tidak memiliki ikatan rangkap yang dapat menyerap
radiasi Uv-Vis
q. Gugus senyawa organic yang tidak memiliki ikatan rangkap yang terkonyugasi yang
dapat menyerap radiasi Uv-Vis
r. Gugus fungsional yang mempunyai proton bebas yang dapat menyerap radiasi dalam
daerah UV-Vis

Anda mungkin juga menyukai