Anda di halaman 1dari 3

SOAL UJI KOMPETENSI 2019

Soal Kasus,
Pada analisis infus ringer ditentukan kadar kloridanya secara Argentometri ,
pada pembakuan AgNO3, ditimbang 290 mgNaCl dimasukan kedalam, labu takar 50
ml, kemudian dipipet 10,0 ml , dititrasi dengan AgNO3 dengan K2CrO4, vol titran
10,20 ml.
Pada penentuan kadar sampel, dipipet 10,0 mL larutan infus, dimasukkan
keerlenmeyer 250 mL, ditambah 20,0 mL larutan AgNO3, dikocok hingga reaksi
sempurna. Suspensi disaring dengan cara dekantasi, endapan dicucidengan air suling
sampai bebas NO3-, filtrate dititrasi dengan larutan NH4CNS 0, 1000 N menggunakan
indicator larutan FeCl3 sampai warna merah intensif. Apabila titran yang diperlukan
adalah 11,50 mL, berapa persen (b/v) kadar klorida dalam sampel infus? (BM NaCl
58,55, BA Cl 35,5)

1. Metoda Argentometri yang digunakan pada saat standarisasi diatas adalah:


a) Mohr.
b) Volhard.
c) Fajans
d) Liebig.
e) Turbidity.
2. Sedangkan Argentometri pada penetapan kadar NaCl infus adalah:
a) Mohr.
b) Volhard.
c) Fajans
d) Liebig.
e) Turbidity
3. Titik akhir titrasi pada saat standarisasi ditandai dengan ..........
a) Terbentuknya endapan merah bata.
b) Terbentuk larutan berwarna merah .
c) Terbentuknya endapan putih.
d) Terbentuknya kekeruhan.
e) Terbentuknya endapan florocensi.
4. Reaksi yang terjadi pada saat titik akhir titrasi pada standarisasi:
a) NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3.
b) 2NaCl + K2CrO4 Na2CrO4 +2 KCl.
c) AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 +2 KNO3.
d) AgNO3 + NH4 CNS AgCNS + NH4NO3.
3+
e) NH4 CNS + Fe Fe( CNS )3 + NH4+.
5. Reaksi yang terjadi pada saat titik akhir penetapan kadar di atas :
a) NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3.
b) 2NaCl + K2CrO4 Na2CrO4 +2 KCl.
c) AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 +2 KNO3.
d) AgNO3 + NH4CNS AgCNS + ( NH4) NO3.
e) NH4 CNS + Fe 3+ Fe( CNS )3 + NH4+.
6. Pada titrasi Argentometri metoda Mohr harus dilakukan dalam kondisi:
a) Pada pH 4.
b) Pada pH 6
c) Pada kondisi netral atau sedikit basa.
d) Pada pH 10.
e) Pada pH 14.
7. Pada titrasi Argentometri metoda Volhard harus dilakukan dalam kondisi:
a) Pada pH asam
b) Pada pH 7
c) Pada kondisi netral atau sedikit basa.
d) Pada pH 10.
e) Pada pH 14.
8. Normalitas NaCl yang dipakai diatas adalah:
a) 0,0090 N.
b) 0,0100 N
c) 0,0500 N.
d) 0,0990 N
e) 0,9900 N.
9. Normalitas AgNO3 diatas adalah:
a) 0.0048.
b) 0.0100
c) 0.0971.
d) 0,9710.
e) 1.0000.
10. Kadar NaCl dalam infus tersebut adalah:
a) 0,23 %.
b) 0,46 %.
c) 0,67 %.
d) 1,14 %.
e) 1,34 %.
Pada analisis tablet Ca laktat 20 tablet ditimbang rata-rata berat tablet 650 dilakukan
sebagai berikut menimbang 350 mg dimasukan kedalam labu erlenmeyer + 150 ml Aquades
+ 2 ml HCl 3 N aduk sampai homogen + 10 ,0 ml EDTA + 15 ml NaOH 1 N dan indikator
biru hidroksi naftol titrasi dilajutkan dengan EDTA sampai warna biru memerlukan volume
total 16,80 ml.
Standarisasi EDTA dengan CaCl2 2 H2O dilakukan sebagai berikut menimbang 150 mg
CaCl22 H2O,dimasukan ke labu ER + aquades 50 ml + 5 ml Buffer Salmiak + indikator EBT
untuk titrasi memerlukan =20,00 ml EDTA ( BM CaCl2 2 H2O = 147 , BM C6H10Ca O6 52
H2O = 308,4 ), Zat aktif Ca laktat dalam kemasan 500 mg
11. Molaritas EDTA yang dipakai pada titrasi adalah:
a) 0,0510 M.
b) 0,0153 M.
c) 0,1020 M.
d) 0,1530 M.
e) 0,1950 M.
12. Metoda titrasi diatas adalah:
a) Alkalimetri.
b) Asidimetri.
c) Kompleksometri.
d) Reduksi-Oksidasi.
e) Argentometri.
13. Buffer salmiak tersebut yang dipakai adalah pH ......
a) pH 4
b) pH 6
c) pH 8.
d) pH 10.
e) pH 12.
14. Perubahan warna pada standarisasi dengan indikator EBT yaitu:
a) Dari merah menjadi biru.
b) Dari biru menjadi merah.
c) Dari merah menjadi merah ungu.
d) Dari merah menjadi kuning.
e) Dari kuning menjadi merah.
15. Kadar Ca laktat diatas adalah
a) 94,15 %.
b) 96,15 %.
c) 98,15 %.
d) 100,15 %.
e) 104, 15 %.

Anda mungkin juga menyukai