Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN FARMASI & AKUNTANSI

Manajemen Gudang Farmasi, Puskesmas,dan Rumah Sakit


DOSEN PEMBIMBING:
ERNIZA PRATIWI M,Farm ,Apt

Kelompok 4

 ALDA SYAFITRI (1800003)


 DELINDA MARTI (1800010)
 ELIZA ADELIA NUR (1800017)
 M.RISKI FADIL (1800025)
 NURUL SRI BAROKAH ( 1800033)
 RESKI DEWI YANDA PUTRI
(1800036)
 SELFIANI (1800043)
 SYA’BANUL KARIM (1800048)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SUB PEMBAHASAN

01 Manajemen gudang farmasi,


puskesmas,dan rumah sakit

02 Manajemen obat

03 Perencanaan obat

04 Pengadaan obat dan distribusi


perbekalan obat pada IFRS
Pengertian
Gudang Farmasi merupakan sarana
pendukung kegiatan produksi industri
farmasi yang berfungsi untuk menyimpan
bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi
yang belum didistribusikan. Selain untuk
penyimpanan, gudang juga berfungsi untuk
melindungi bahan (baku dan pengemas)
dan obat jadi dari pengaruh luar dan
binatang pengerat, serangga, serta
melindungi obat dari kerusakan.
Pengertian
Menurut Kemenkes RI, 2014

Gudang Farmasi menurut Kemenkes RI


2014 mempunyai tugas pengelolaan
(penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian) perbekalan farmasi dan
peralatan kesehatan yang diperlukan dalam
rangka pelayanan kesehatan pencegahan
dan pemberantasan penakit dan pembinaan
kesehatan di kabupaten sesuai petunjuk
dinas kesehatan
MANFAAT o Peningkatan pelayanan

GUDANG
pendistribusian.
o Tersedianya data dan informasi
oTerjaganya kualitas dan kuantitas yang lebih akurat, aktual, dan
perbekalan kesehatan. dapat dipertanggungjawabkan.
oTertatanya perbekalan kesehatan.
o Tertib administrasi
Kemudahan akses dalam pengendalian
dan pengawasan.

You can simply impress your audience and


add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully
designed.
SYARAT-SYARAT GUDANG
menurut CPOB
1. Harus ada prosedur tetap (Protap) yang
mengatur tata cara kerja bagian gudang
termasuk di dalamnya mencakup tentang tata 4. Tersedia tempat khusus untuk produk atau
cara penerimaan barang, penyimpanan, dan bahan dalam status ‘karantina’ dan ‘ditolak’.
distribusi barang atau produk.

5. Tersedia tempat khusus untuk melakukan


2. Gudang harus cukup luas, terang dan dapat sampling (sampling room) dengan kualitas
menyimpan bahan dalam keadaan kering, ruangan seperti ruang produksi (grey area).
bersuhu sesuai dengan persyaratan, bersih dan
teratur.
6. Pengeluaran bahan harus menggunakan prinsip
FIFO (First In First Out) atau FEFO (First
3. Harus terdapat tempat khusus untuk Expired First Out).
menyimpan bahan yang mudah terbakar atau
mudah meledak (misalnya alkohol atau pelarut-
pelarut organik).
BANGUNAN
Your Text Here
Area penyimpanan harus dirancang untuk memastikan kondisi penyimpanan yang baik
sebagai berikut: Contents
Get a modern PowerPoint Presentation
a. Kebersihan dan hygiene. Contents
that is beautifully designed. Easy to
change colors, photos and Text.
b. Kelembaban (kelembaban relatif tidak lebih dari 60%).
c. Suhu harus berada dalam batasan yang diterima (8-250C).
d. Bahan dan material yang disimpan tidak boleh bersentuhan langsung dengan lantai.
e. Jarak antar bahan mempermudah
Your Text Here pembersihan dan inspeksi. Your Text Here
f. Pallet harus disimpan dalam kondisi yang bersih dan terawat
Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint Presentation
(United Arab Emirates Ministry
Presentation of Health Contents
that is beautifully Drug Control Department,
Contents 2006).
that is beautifully designed. Easy to
designed. Easy to change colors, change colors, photos and Text.
photos and Text.

Your Text Here

Get a modern PowerPoint


Presentation that is beautifully Contents
designed. Easy to change colors,
photos and Text.
b). DENAH GUDANG
Gudang harus mempunyai tata letak ruang yang
baik untuk memudahkan penerimaan, penyimpanan,

PowerPoint Presentation
penyusunan, pemeliharaan, pencarian,
pendistribusian dan pengawasan material dan
peralatan.

c). AREA DAN SPESIFIKASI GUDANG Lanjutan….


1.Area penyimpanan
Area penyimpanan harus memiliki kapasitas yang
memadai untuk menyimpan dengan rapi dan
teratur. Bahan-bahan yang disimpan dalam gudang
antara lain bahan awal, bahan pengemas, produk
antara, produk ruahan, produk jadi, produk dalam
status karantina, produk yang telah diluluskan,
produk yang ditolak, produk yang dikembalikan
atau produk yang ditarik dari peredaran

Modern PowerPoint Presentation


Contoh denah gudang
Your Text Here
You can simply impress
your audience and add a
unique zing.

Your Text Here


You can simply impress
your audience and add a
unique zing.
Infographic Style

Bahan atau produk yang membutuhkan


kondisi penyimpanan khusus (seperti suhu 2. Area penerimaan dan pengiriman
dan kelembaban) harus dikendalikan,
dipantau dan dicatat, seperti:
 Area penerimaan dan pengiriman
a. Obat, vaksin dan serum memerlukan barang harus dapat memberikan
tempat khusus seperti lemari pendingin perlindungan terhadap bahan dan produk
khusus (cold chain) dan harus dilindungi
dari kemungkinan putusnya aliran listrik. dari pengaruh cuaca. Area penerimaan
harus didesain dan dilengkapi dengan
b. Bahan kimia harus disimpan dalam peralatan untuk pembersihan wadah
bangunan khusus yang terpisah dari gudang
induk. barang. Suhu penyimpanan pada area ini
sesuai dengan suhu kamar (≤30oC).
c. Peralatan besar/alat berat memerlukan
tempat khusus yang cukup untuk
penyimpanan dan pemeliharaannya.
Lanjutan….
3. Area karantina
Area karantina harus dibuat terpisah dengan penandaan yang jelas
berupa label kuning untuk produk karantina dan label hijau untuk
produk yang diluluskan dan hanya boleh diakses oleh personil yang
berwenang.

4. Area pengambilan sampel


Area pengambilan sampel dibuat terpisah dengan lingkungan yang
dikendalikan dan dipantau untuk mencegah pencemaran atau
pencemaran silang dan tersedia prosedur pembersihan yang memadai
untuk ruang pengambilan sampel.
Lanjutan…..

5.Area bahan dan produk yang ditolak


6.Area bahan dan produk yang ditarik
Bahan dan produk yang ditolak disimpan
Produk yang ditarik kembali dari peredaran karena
dalam area terpisah dan terkunci serta
rusak atau kadaluarsa harus disimpan dalam area terpisah dan
mempunyai penandaan yang jelas berupa label
terkunci serta mempunyai penandaan yang jelas dan hanya
merah dan hanya boleh diakses oleh personil
boleh diakses oleh personil yang berwenang.
yang berwenang.

7.Area penyimpanan produk berpotensi tinggi next


Bahan yang berpotensi tinggi, narkotika, psikotropika,
dan bahan yang mudah terbakar atau meledak disimpan di
daerah yang terjamin keamanannya. 8. Area bahan pengemas
Bahan pengemas cetak merupakan bahan yang kritis karena
menyatakan kebenaran produk. Bahan label disimpan di
tempat terkunci (BPOM, 2006)
Your Picture Here

• Berdasarkan Suhu Penyimpanan


PEMBAGIAN GUDANG Your Picture Here Berdasarkan Jenis :

a. Gudang suhu kamar (≤30oC).


a. Gudang bahan baku: gudang bahan padat dan
b. Gudang ber-AC (≤25oC). bahan cair.
b. Gudang bahan pengemas.
c. Gudang dingin (2-8oC). d. Gudang beku c. Gudang bahan beracun.
(<0oC). d. Gudang bahan mudah meledak/mudah
terbakar (Gudang api).
e. Gudang bahan yang ditolak.
f. Gudang karantina obat jadi.
g. Gudang obat jadi (BPOM, 2009).

Modern Portfolio
Presentation
Kapasitas gudang
•Salah satu yang sangat mempengaruhi berfungsi atau
tidaknya suatu gudang adalah kapasitas gudang itu sendiri.
Data yang diperlukan dalam kapasitas gudang:

•1. Jumlah pesanan (order quantity) dalam suatu periode


tertentu yang dilakukan.
•2. Banyaknya bahan pengemas yang dibutuhkan.
•3. Variasi lead time.
•4. Fluktuasi pemakaian (Lachman, 2008)
Manajemen Gudang Farmasi Puskesmas
3. Distribusi
• Kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk
memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan seperti :
• Sub Unit Pelayanan Kesehatan di lingkungan puskesmas (Kamar Obat,
Laboratorium),
• Puskesmas Pembantu,
• Puskesmas Keliling,
• Posyandu, dan
• Polindes/PKD
• unit-unit tersebut melakukan permintaan sesuai dengan LPLPO dari unit
bersangkutan ke Puskesmas induk.
Infographic Style

1 Tujuan Pengelolaan Perbekalan


Farmasi di IFRS
Tersedianya Pedoman Pengelolaan Perbekalan
Farmasi di Rumah Sakit
Terlaksananya pengelolaan perbekalan farmasi
1 yang bermutu, efektif, dan efisien.
Terlaksananya penerapan farmakoekonomi
dalam pelayanan.
Terwujudnya sistem informasi pengelolaan
perbekalan farmasi kesehatan yang dapat
digunakan sebagai dasar perencanaan
3 kebutuhan perbekalan farmasi.
Terlaksananya pengelolaan perbekalan farmasi
satu pintu.
Terlaksananya pengendalian mutu perbekalan
4
farmasi.
Infographic Style

2 Fungsi IFRS
1. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan
pelayanan rumah sakit
2. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara
optimal
3. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada
perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan
1 ketentuanyang berlaku
4.Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit
sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku
5.Menyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan kefarmasian
6. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit
pelayanan di rumah sakit.
3 7. Melakukan pencatatan dan pelaporan persediaan
perbekalan farmasi di RS
8. Melakukan monitoring dan evaluasi, terhadap
persediaan perbekalan farmasi di RS.
4
Metode perencanaan obat
1. Metode morbiditas epidemiologi
Yaitu berdasarkan pada penyakit yang ada.
jumlah kebutuhan obat yang digunakan untuk
beban kesakitan (morbidity load), didasarkan
pada penyakit yang ada di rumah sakit atau
yang paling sering muncul di masyarakat.
• Metode ini yang umumnya digunakan di instalasi
farmasi rumah sakit
Alur tahapan perencaan obat di IFRS
Perencanaan

Pedoman perencanaan :
• DOEN, formularium rumah sakit, standart terapi rumah sakit,ketentuan setempat
yang berlaku.
• Data catatan medik.
• Anggaran yang tersedia.
• Penetapan prioritas.
• siklus penyakit.
• Sisa persediaan.
• Data pemakaian priode yang lalu.
• Rencana pengembangan.
Metode perencanaan obat
Perhitungan Kebutuhan

METODE METODE
KONSUMSI MORBIDITAS

• adalah metode yang adalah perhitungan


didasarkan atas analisa data kebutuhan obat
konsumsi obat periode
berdasarkan pola penyakit.
sebelumnya
Evaluasi Perencanaan
Cara/teknik evaluasi yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisa nilai ABC, untuk evaluasi
aspek ekonomi
2. Pertimbangan/kriteria VEN,
untuk evaluasi aspek
medik/terapi
3. Kombinasi ABC dan VEN
4. Revisi daftar perbekalan
farmasi
Produksi sediaan
Jenis sediaan farmasi yang diproduksi
a. Produksi Steril :
1. Sediaan steril
2. Total parenteral nutrisi
3. Pencampuran obat suntik/sediaan
intravena
4. Rekonstitusi sediaan sitostatika
5. Pengemasan kembali

b. Produksi nonsteril terdiri dari:


1. Pembuatan puyer
2. Pembuatan sirup
3. Pembuatan salep
4. Penegemasan kembali
5. Pengenceran
Distribusi obat di RS
Sistem distribusi dirancang atas dasar
kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan
mempertimbangkan:

1. Efisiensi dan efektifitas sumberdaya


yang ada.
2. Metode sentralisasi atau
desentralisasi.
3. Sistem floor stock, resep individu,
dispensing dosis unit atau kombinasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai