Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
obat dari kerusakan. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut maka harus dilakukan pengelolaan
pergudangan secara benar atau yang sering disebut dengan manajemen pergudangan
(priyambodo, 2007).
Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan,
penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian, dan pemusnahan, serta pelaporan
material dan peralatan agar kualitas dan kuantitas terjamin (Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, 2009)
Manfaat pergudangan
Manfaat pergudangan adalah untuk :
1.
2.
3.
4.
jawabkan
5. Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan
6. Tertib administrasi (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009).
Manajemen pergudangan memiliki cakupan antara lain:
a.
b.
c.
d.
4. Harus ada prosedur tetap (protap) yang mengatur /tatacara kerja bagian gudang, termasuk
didalamnya mencakup tentang tatacara penerimaan bahan, penyimpanan, dan distribusi
bahan/produk
5. Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan banhan yang mudah terbakar atau
mudah meledak (misalnya alcohol atau pelarut organic)
6. Tersedia tempat khusus untuk produk dan bahan dalam status karantina dan ditolak
7. Tersedia tempat khusus untuk melakukan sampling (sampling room) dengan kualitas
ruangan seperti ruang produksi (grey area)
8. Pengeluaran bahan harus menggunakan prinsip FIFO (first in first out) atau FEFO (first
expired first out) (priambodo, 2007)
Bahan-bahan untuk keperluan produksi disimpan di gudang. Gudang meliputi gudang bahan
baku, gudang bahan kemas dan gudang obat jadi.
1. Gudang Bahan Baku. Sistem penyimpanan bahan baku yang digunakan disusun
berdasarkan bentuk sediaan, status bahan baku, dan penggolongan obat. Penyimpanan
bahan baku berdasarkan bentuk sediaan dibedakan ke dalam bagian solida, semi solida,
dan liquida. Penyimpanan berdasarkan status bahan baku dibedakan ke dalam status
karantina, diluluskan dan ditolak. Penyimpanan berdasarkan penggolongan obat
dikhususkan untuk bahan baku narkotik, psikotropik, dan prekursor. Penyimpanan bahan
baku golongan ini terdapat di tempat khusus dan terkunci.
2. Gudang Bahan Kemas. Sistem penyimpanan yang digunakan dalam gudang bahan kemas
berdasarkan fungsinya (etiket, insert, botol, karton, box, aluminium foil, pot, tube,
cangkang kapsul). Khusus untuk penyimpanaan aluminium foil dan cangkang kapsul
ditempatkan pada ruang khusus yang memiiliki AC/Air Conditioner (15 derajat Celcius).
3. Gudang obat jadi. Sistem penyimpanan yang digunakan dalam gudang obat jadi disusun
berdasarkan alfabet dan bentuk sediaan.
Bangunan
Area penyimpanan harus dirancang untuk memastikan kondisi penyimpanan yang baik sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
produk yang telah diluluskan, produk yang ditolak, produk yang dikembalikan atau
produk yang ditarik dari peredaran.
Produk ditangani dan disimpan dengan cara yang sesuai untuk mencegah pencemaran,
campur baur dan pencemaran silang. Area penyimpanan diberikan pencahayaan yang
memadai sehingga semua kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan aman. Bahan atau
produk yang membutuhkan kondisi penyimpanan khusus (seperti suhu dan kelembaban)
harus dikendalikan, dipantau dan dicatat, seperti:
a. Obat, vaksin dan serum memerlukan tempat khusus seperti lemari pendingin khusus
(cold chain) dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran listrik.
b. Bahan kimia harus disimpan dalam bangunan khusus yang terpisah dari gudang
induk.
c. Peralatan besar/alat berat memerlukan tempat khusus yang cukup untuk penyimpanan
dan pemeliharaannya.
Ruang penyimpanan
Ruang penyimpanan digudang ada empat yaitu :
Gudang A
Gudang A merupakan tempat penyimpanan sementara berupa area karantina bahan
baku non Betalaktam dan transit produk jadi. Suhu maksimal adalah 30 C dan
dan untuk bahan yang ditolak disimpan dalam area yang dibatasi dengan garis
berwarna merah. Selain itu di dalam Gudang D terdapat 2 ruang penyimpanan
khusus dengan suhu berbeda yaitu cool storage dan cold storage. Cool storage(815 C) untuk bahan non ekstrak seperti DHA powder, Triamcinolon, Omeprazol
pellet 8,5%, Lanzoprazole dan Rifampicin. Cold storage (2-8 C) untuk bahan
ekstrak seperti ekstrak kemuning, jati belanda, ekstrak kering teh hijau, ekstrak pekat
kunyit dan lain-lain.
2. Area penerimaan dan pengiriman
Area penerimaan dan pengiriman barang harus dapat memberikan perlindungan terhadap
bahan dan produk dari pengaruh cuaca. Area penerimaan harus didesain dan dilengkapi
dengan peralatan untuk pembersihan wadah barang. Suhu penyimpanan pada area ini
sesuai dengan suhu kamar (30oC).
3. Area karantina
Area karantina harus dibuat terpisah dengan penandaan yang jelas berupa label kuning
untuk produk karantina dan label hijau untuk produk yang diluluskan dan hanya boleh
diakses oleh personil yang berwenang.
4. Area pengambilan sampel
Area pengambilan sampel dibuat terpisah dengan lingkungan yang dikendalikan dan
dipantau untuk mencegah pencemaran atau pencemaran silang dan tersedia prosedur
pembersihan yang memadai untuk ruang pengambilan sampel.
5. Area bahan dan produk ditolak
Bahan dan produk yang ditolak disimpan dalam area terpisah dan terkunci serta
mempunyai penandaan yang jelas berupa label merah dan hanya boleh diakses oleh
personil yang berwenang.
6. Area bahan dan produk yang ditarik
Produk yang ditarik kembali dari peredaran karena rusak atau kadaluarsa harus disimpan
dalam area terpisah dan terkunci serta mempunyai penandaan yang jelas dan hanya boleh
diakses oleh personil yang berwenang.
7. Area penyimpanan produk berpotensi tinggi
Bahan yang berpotensi tinggi, narkotika, psikotropika, dan bahan yang mudah terbakar
atau meledak disimpan di daerah yang terjamin keamanannya.
8. Area bahan pengemas
Bahan pengemas cetak merupakan bahan yang kritis karena menyatakan kebenaran
produk. Bahan label disimpan di tempat terkunci (BPOM, 2006).
Spesifikasi Gudang
Gudang di industry farmasi mempunyai spesifikasi antara lain :
1. Lantai
a. Terbuat dari beton padat dengan hardener, bersifat menahan debu dan tidak tahan
terhadap tumpahan larutan bahan kimia.
b. Terbuat dari beton dilapisi ubin keramik berwarna putih dengan kriteria harus tahan
terhadap bahan kimia dan goresan, mudah diperbaiki, memerlukan penutupan celah,
keras, dan licin bila basah.
2. Pencahayaan : 200 Lux (satuan kekuatan cahaya ) (BPOM, 2009)
Pembagian Gudang
Gudang diindustri farmasi diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan suhu penyimpanan
a. Gudang suhu kamar (30oC)
b. Gudang berAC (25oC)
c. Gudang dingin (2-8oC)
d. Gudang beku (<0oC)
2. Berdasarkan jenis
a. Gudang bahan baku : gudang bahan padat dan bahan cair
b. Gudang bahan pengemas
c. Gudang bahan beracun
d. Gudang bahan mudah meledak/mudah terbakar (gudang api)
e. Gudang bahan yang ditolak
f. Gudang karantina obat jadi
g. Gudang obat jadi (BPOM, 2009)
Peralatan
Peralatan yang terdapat diarea penyimpanan hanya boleh digunakan untuk tujuan tertentu
dan untuk kegiatan yang diperbolehkan dengan izin yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas
Obat Dan Makanan (United Arab Emirates Ministry of Health Drug Control Department, 2006).
Semua peralatan harus dikalibrasi dan divalidasi secara berkala termasuk alat pengatur
suhu, kelembaban dan timbangan (United Arab Emirates Ministry of Health Drug Control
Department, 2006).
Sarana penunjan yang harus ada digudang antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Pallet
Forklift
Rak
Pengatur udara (AC, ventilator, kipas angin)
Timbangan
Kulkas/lemari pendingin
Troli
Pest control
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
Pengatur kelembaban
Termometer
Computer
Generator
Lemari
Fire extinguisher (tabung pemadam kebakaran).
Alarm kebakaran (Anonim, 2010 dan BPOM, 2006).
Personil
Semua
personil
di
area
penyimpanan
harus
diberikan
pelatihan
awal
dan
berkesinambungan yang berkaitan dengan cara distribusi dan penyimpanan yang baik, peraturan
yang berkaitan, dan peraturan keselamatan. Catatan pelatihan harus disimpan untuk diperiksa
bila diperlukan (United Arab Emirates Ministry of Health Drug Control Department, 2006).
Semua anggota staf harus dilatih dan mempunyai tingkat kebersihan dan sanitasi yang
tinggi. Petunjuk yang jelas tentang kebersihan pribadi harus didistribusikan dan diamati. Personil
yang bekerja di area penyimpanan harus mengenakan pakaian pelindung atau pakaian kerja
sesuai dengan aktivitas yang mereka lakukan (United Arab Emirates Ministry of Health Drug
Control Department, 2006).
Manajemen gudang dilakukan oleh pengelola gudang yang ditunjuk berdasarkan peraturan yang
berlaku dan sekurang-kurangnya terdiri dari:
1. Kepala gudang, mempunyai tugas pokok antara lain :
a. Mengelola penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian material dan peralatan.
b. Melakukan perencanaan, pengendalian dan pelaporan pergudangan.
c. Mengamankan pergudangan beserta isi dan lingkungannya dari segala sesuatu yang
mengancam keberadaan gudang beserta isinya.
d. Mendukung percepatan pendistribusian material.
2. Petugas perencanaan, pengendalian, dan pelaporan mempunyai tugas pokok antara lain :
a. Merencanakan, mengendalikan dan melaporkan setiap material dan peralatan yang
masuk, disimpan dan didistribusikan setiap periode tertentu atau secara berkala.
b. Merencanakan, mengendalikan dan melaporkan pengelolaan material dan peralatan.
c. Merencanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan manajemen pergudangan.
d. Mendukung perencanaan, pengendalian, dan pelaporan dalam rangka percepatan
pendistribusian material dan peralatan.
3. Petugas penerimaan mempunyai tugas :
Administrasi Gudang
Buku induk
Kartu stock
Buku harian penerimaan barang
Buku harian pengeluaran barang
Surat bukti barang masuk (SBBM)
Surat bukti barang keluar (SBBK) (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009).
Mekanisme Pergudangan
Mekanisme pergudangan meliputi proses sebagai berikut:
1. Penerimaan
Penerimaan merupakan proses penyerahan dan penerimaan material dan peralatan di
gudang. Dalam proses penyerahan dan penerimaan ini dilakukan:
a. Pendataan jumlah dan mutu material dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
b. Pencatatan administratif sebagai dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan oleh
petugas yang bersangkutan.
2. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan proses kegiatan penyimpanan material dan peralatan di gudang
dengan cara menempatkan material dan peralatan yang diterima:
a. Penempatan sesuai dengan denah
b. Aman dari pencurian
c. Aman dari gangguan fisik
d. Aman dari pencemaran secara kimia dan biologis yang dapat merusak kualitas dan
kuantitas
e. Aman dari kebakaran
f. Penataan sesuai dengan standar pergudangan
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan perawatan material dan peralatan agar kondisi tetap
terjamin dan siap pakai untuk digunakan secara efektif, efisien dan dapat diterapkan,
melalui prinsip material dan peralatan disusun di atas pallet secara rapi dan teratur, sesuai
dengan ketentuan.
4. Pendistribusian
Pendistribusian merupakan proses kegiatan pengeluaran dan penyaluran material dan
peralatan dari gudang untuk diserahkan kepada yang berhak, melalui suatu proses serah
terima yang dapat dipertanggungjawabkan, disertai dengan bukti serah terima. Hal ini
dilakukan berdasarkan permintaan sesuai kebutuhan.
5. Pengendalian
Pengendalian merupakan proses kegiatan pengawasan atas pergerakan masuk keluarnya
material dan peralatan dari dan ke gudang agar persediaan dan penempatan dapat
diketahui secara cepat, tepat, dan akurat serta dapat diterapkan.
6. Penghapusan
a. Penghapusan merupakan rangkaian kegiatan pemusnahan material dan peralatan
dalam rangka pembebasan milik/kekayaan negara dari tanggung jawab berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Tujuan penghapusan adalah sebagai berikut:
-
Membuat daftar material dan peralatan yang akan dihapuskan beserta alasanalasannya.
Membuat berita acara hasil pencelaan dan penghapusan material dan peralatan
yang akan dihapuskan.
Pengelolaan Stok
Sistem pengeluaran bahan baku dan bahan pengemas dilakukan dengan cara FIFO (First
In First Out) dan FEFO (First Expired First Out) yaitu barang yang datang awal akan
dikeluarkan terlebih dahulu dan barang yang expired lebih dahulu serta dibantu dengan stiker
bertuliskan Gunakan Dulu Bahan Ini.
Kapasitas gudang
Salah satu hal yang sangat mempengaruhi berfungsi tidaknya suatu gudang adalah
kapasitas dari gudang itu sendiri. Dalam menentukan kapasitas gudang, maka kedaan yang harus
dipertimbangkan adalah kedaan maksimum. Gudang mencapai keadaan maksimum pada saat
sediaan pengaman belum terpakai, terjadi keterlambatan pemakaian bahan, sedangkan pesanan
datang lebih cepat, yang dapat digambarkan dengan diagram
4. Fluktuasi pemakaian
Kapasitas gudang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Kapasitas gudang = jumlah pesanan + sediaan pengaman positif + sediaan pengaman
negatif
Atau
= q+k1UL +K2UL
Dimana :
Sediaan pengaman positif
: jumlah pesanan
K1
K2
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Good Storage Practice. Distribusi: Kini dan Masa Depan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2009. Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 06 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pergudangan.
Halaman 1,3,6-12,16-21.
BPOM. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Halaman 22-24, 52.
BPOM. 2009. Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Halaman 63,
69, 76, 159.
Lachman, L., Lieberman, H.A., Joseph, L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi
Ketiga. Jakarta: UI-Press. Halaman 1484-1487.