Anda di halaman 1dari 101

FORMULASI &

PRODUKSI SEDIAAN
FARMASI
OLEH :
ANITA NILAWATI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
2018
Team pengampu :
1. Dr. T.N. Saifulloh, M.Si., Apt. (2x)
2. Ilham Kuncahyo, M.Sc., Apt. (2x)
3. Anita Nilawati, M.Farm., Apt. (2x)
4. Agnes Rina, S.Farm., Apt. (2x)
5. Dr. Simon Simorangkir, M.Sc., Apt. (2x)
Jumlah pertemuan :
14x tatap muka (@ 100 menit)
KONTRAK 2x Ujian (UTS dan UAS)
PERKULIAHAN Penilaian :
UTS : 60%
UAS : 40%
Nama : Anita Nilawati
TTL : Boyolali, 20091984
Pendidikan :
S1 Farmasi USB (2006)
Profesi Apoteker USB (Klinik) (2013)
S2 Sains USB (2015)

CV Pengalaman Kerja :
2007-2011 : RnD PT. Pharos Indonesia – Jakarta
2012 : RnD PT. Metiska Farma
2013 – now : Aping Apotek Sugihwaras - Kra
2015 – now : Staf Pengajar USB
Lulusan Apoteker mampu :

1. Menetapkan spesifikasi bahan baku, bahan kemasan,


dan sediaan/produk mengacu pada ketentuan Farmakope
Indonesia atau kompendium lain yang sesuai.

2. Menetapkan kesesuaian bahan baku dengan spesifikasi


yang ditetapkan.
Kompetensi
Akhir yang
Diharapkan 3. Merancang kemasan, label & brosur/leaflet sediaan
farmasi, serta memastikan ketersediaan informasi yang
dibutuhkan, a.l. ED (Expiration Date), BUD (Beyond Use
Date), pelarut, kompatibilitas, kondisi penyimpanan.
SLIDE 7

Spesifikasi BB Spesifikasi BK Spesifikasi Produk jadi Desain Kemasan Obat

Menentukan spesifikasi Menentukan spesifikasi Menentukan spesifikasi Mendesain kemasan obat


bahan baku yang tepat dan bahan kemasan obat yang produk jadi yang tepat mencantumkan informasi
sesuai kompendia tepat dan sesuai tujuan pada kemasan obat

KELOMPOK 1
JUMLAH INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA

Data BPOM
Desember 2015

BUMN PMDN PMA


4 IF 169 IF 35 IF
(7 Site/ Izin IF)

PENDAHULUAN
Sumber: BPOM (2016)

Pasar farmasi Indonesia adalah  27% dari total pasar farmasi ASEAN dan
satu-satunya negara di ASEAN yang didominasi industri nasional8
(72,9%)
SISTEM PENGAWASAN OBAT BADAN POM

R&D
Produk

Pre Market
Memastikan efektivitas,
keamanan, mutu obat yang
Registrasi beredar dan informasi produk

BPOM
Industri
Produksi Farmasi

Post Market
PENDAHULUAN
PBF PBF Importasi
Obat Bahan
Jadi Obat PBF Bahan
Obat Lain
Distribusi
Sarana
Pelayanan

Pelayanan
INDUSTRI FARMASI

Obat

Efficacy, Safety, and Quality

PENDAHULUAN

CPOB
Tujuan CPOB
-Menjamin obat dibuat dan dikendalikan secara
konsisten
-Memenuhi persyaratan yang ditetapkan
-Sesuai dengan tujuan penggunaannya
 Persyaratan izin edar
 Spesifikasi produk

PENDAHULUAN
Prinsip Umum CPOB
Pengendalian menyeluruh
Tidak hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi mutu
harus dibangun kedalam produk
Mutu obat tergantung pada :
Bahan awal
Proses pembuatan
Pengawasan mutu
PENDAHULUAN
Bangunan
Personalia
Peralatan

yang terlibat dalam proses produksi


Kondisi dikendalikan dan dipantau secara cermat
Prinsip Umum CPOB
Kualitas dibangun kedalam
Produk :

 Pengawasan dalam pembuatan obat

 Kualitas tidak tergantung pada


pengujian yang dilakukan

PENDAHULUAN
BAHAN BAKU OBAT (BBO)
SLIDE 14
Bahan Baku Obat:
• Bahan aktif (active ingredient / API) Bahan
baku aktif
• Bahan tambahan (excipient / eksipien) Bahan obat
tambahan

Bahan
tambahan

OBAT

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


BAHAN BAKU OBAT (BBO)
SLIDE 15
Peraturan terkait Bahan Baku Obat
•Peraturan Pemerintah No. 14 / 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional Tahun 2015-2035 (RIPIN)
•Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri
Farmasi dan Alat Kesehatan
•Peraturan Menteri Kesehatan No. 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang Registrasi Obat
•Peraturan Menteri Kesehatan No. 16/2013 tentang Industri Farmasi
•Peraturan Menteri Kesehatan No. 87/2013 tentang Peta Jalan Pengembangan Industri
Bahan Baku Obat
•Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.33.12.12.8195 tentang Penerapan Pedoman
Cara Pembuatan Obat yang Baik
•Peraturan Kepala BPOM No. 12 dan 13 Tahun 2015 Pengawasan Pemasukan Obat dan
Makanan ke dalam Wilayah Indonesia

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


BAHAN BAKU OBAT (BBO)
SLIDE 16
Bahan Aktif Obat
( Active Pharmaceutical Ingredient / API)

Tiap bahan atau campuran bahan yang akan


digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi dan
apabila digunakan dalam pembuatan obat menjadi
zat aktif obat tersebut.
Memiliki khasiat farmakologi atau efek langsung
lain dalam diagnosis, penyembuhan, peredaan,
pengobatan atau pencegahan penyakit atau untuk
mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh.
(Pedoman CPBBAOB) The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
Bahan Aktif Obat
( Active Pharmaceutical Ingredient / API) SLIDE 17
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan spesifikasi :
1. Bentuk zat aktif, berupa base/garam (ex : Rosuvastatin atau Rosuvastatin Calcium,
Gentamicin atau Gentamicin Sulfate)

2. Ukuran partikel (biasa, mikro, nano)

3. BB dalam campuran eksipien (ex : ISDN atau ISDN / NaCl 10/90, atau ISDN/Lactosum 60/40)

4. Sterilitas / grade : ex pharmaceutical grade, injectable grade

5. Spesifikasi kompendial (membandingkan CoA BB dengan kompendial resmi) ex : FI, USP, BP,
JP, CP atau internal spec

6. Mikrobial limit

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 18
1. BENTUK ZAT AKTIF

BENTUK BASE BENTUK GARAM


- Dosis zat aktif dihitung sebagai bentuk base -Dosis zat aktif dihitung sebagai bentuk garamnya
- Jika BB yang tersedia bentuk garam, maka harus - Dosis hanya dikonversi jika bentuk garamnya
dikonversi dosisnya agar setara dengan dosis berbeda dengan bentuk garam referensi
base-nya : (BM garam/BM base) x Dosis obat
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 19
Mengapa ada ZA bentuk garam ?
1. Meningkatkan stabilitas senyawa
ex : Ion Ca dalam Rosuvastatin Calcium akan mencegah degradasi gugus statin
dari Rosuvastatin saat berada pada kondisi asam (di lambung)
2. Modifikasi kelarutan ZA
Ex : Hidrokortison - tidak larut air (hanya bisa dibuat sediaan salep / ointment)
Hidrokortison asetat - larut air (bisa dibuat sediaan krim)
Kelarutan Pravastatin Sodium lebih baik jika dibandingkan Pravastatin base

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 20
Tablet Rosuvastatin 10 mg
BA : Rosuvastatin Calcium
BM Rosuvastatin : 480,57
BM Rosuvastatin Calcium : 1001,14
Jumlah zat aktif untuk 1 tablet : (1001,14 / 480,57) x 10 mg
: 20,83 mg/tablet
Misal akan membuat 1000 tablet, maka kebutuhan BB Rosuvastatin
calcium = 1000 tab x 20,83 mg
= 20.830 mg = 20,83 gram

Contoh perhitungan konversi dosis base dan garamnya

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 21
Sebuah industri farmasi akan membuat sediaan krim hidrokortison
1% sebanyak 1 kg. Berapa jumlah ZA yang dibutuhkan jika BA
yang digunakan adalah hidrocortison asetat ?
Diket : BM hidrokortison : 362,46
BM hidrokortison asetat : 404,50

Latihan soal konversi BB dari bentuk garam ke base-nya

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 22
2. Ukuran Partikel
Berpengaruh terhadap : kelarutan, absorbsi dan stabilitas sediaan yang akan dibuat
-Kelarutan :
semakin kecil ukuran partikel - semakin besar luas permukaan aktif - semakin besar kelarutan
-Absorbsi :
semakin kecil ukuran partikel - semakin besar kelarutan - semakin cepat diabsorbsi
Semakin kecil ukuran partikel - peningkatan kemampuan transport aktif - mempercepat efek
-Stabilitas sediaan

Sediaan suspensi - semakin kecil ukuran partikel - laju sedimentasi obat semakin lambat -
stabilitas fisik obat semakin meningkat
-Urutan ukuran partikel :
mili > micro > nano > piko

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


PARACETAMOL SLIDE 23

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 24
3. BA dalam bentuk campuran dengan eksipien
ISDN (Isosorbide Dinitrate) -- dalam keadaan murni mempunyai sifat mudah meledak (eksplosive)
Manufacturer -- membuat campuran ISDN + Laktosum (40-60) dan ISDN + NaCl (10-90)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 25
Contoh Perhitungan BB Campuran
Perusahaan farmasi akan mengembangkan sediaan ISDN sublingual tablet
dosis 10 mg.
BB yang tersedia ISDN dengan campuran laktosum (40%-60%).
•BB yang dibutuhkan untuk membuat 1 tablet = (100/40 ) x 10 mg
= 25 mg
•BB yang dibutuhkan untuk membuat 1000 tablet = 25 mg x 1000
= 25000 mg
= 25 gram

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 26
Latihan soal perhitungan BB campuran

Sebuah industri farmasi akan memproduksi sediaan injeksi ISDN dengan


dosis 1mg/ml.

BB yang tersedia berupa campuran ISDN dalam Nacl (10%-90%).

Berapakah jumlah BB yang dibutuhkan untuk memproduksi injeksi ISDN


sebanyak 1 Liter?

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 27
4. Grade kualitas BA
-BA yang digunakan dalam pembuatan obat hendaknya mempunyai kualitas
/ grade farmasi (pharmaceutical grade)

-Untuk BA yang akan dibuat sediaan injeksi, sebaiknya dipilih yang


injectable grade - minimalisir kontaminasi - mendukung /
mempermudah mencapai persyaratan sterilitas sediaan IV (Intra Vena)

Ex : Citicoline sodium oral grade - untuk membuat sediaan tablet

Citicoline sodium injectable grade - untuk membuat sediaan injeksi

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 28
5. BA sesuai dengan monografi pada kompendia resmi
-Kompendia yang umum digunakan sebagai rujukan :
FI : Farmakope Indonesia
USP : United States Pharmacopeia
BP : British Pharmacopeia
JP : Japan Pharmacopeia
CP : China Pharmacopeia
EP : European Pharmacopeia
- Jika kompendia resmi tidak mencantumkan monografi suatu bahan, maka bisa

menggunakan internal specification dengan mempertimbangkan spesifikasi


kualitas yang ideal untuk sebuah bahan baku
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 29

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 30

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 31
6. Polimorfisme dan Amorfisme

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 32

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 33
Zat tambahan
(EXCIPIENT / EKSIPIEN)

Suatu bahan, bukan berupa zat aktif, yang telah dievaluasi dengan benar keamanannya dan
termasuk dalam sistem pengantaran obat (drug delivery system) untuk:
 Membantu dalam memroses sistem pengantaran obat selama pembuatan obat tersebut;
 Melindungi, mendukung atau meningkatkan stabilitas obat, Ketersediaan hayati
(bioavailability), atau akseptabilitas Pasien;
 Membantu identifikasi produk; atau
 Meningkatkan atribut lain yang berkaitan dengan keamanan dan efektifitas obat selama
penyimpanan atau penggunaan.

(Pedoman CPBBAOB)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 34
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
eksipien
1. Spesifikasi (sesuai kompendia) - Farmakope, HPE (Handbook of Pharmaceutical
Excipient)

2. Grade - pharmaceutical grade

3. Incompatibility

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 35
1. Kesesuaian dengan Kompendia

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 36

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 37

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 38

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Drug Packaging (Kemasan Obat)
SLIDE 39
Kemasan adalah wadah, tutup dan selubung sebelah luar.

Kemasan dapat mempengaruhi stabilitas dan mutu produk akhir obat.

Untuk menjamin stabilitas dari produk ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
bahan kemas

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


FUNGSI BAHAN PENGEMAS OBAT
SLIDE 40
 Mewadahi atau membungkus produk baik secara langsung maupun tidak langsung
selama proses distribusi dari produsen ke konsumen

 Melidungi produk dari pengaruh buruk kondisi di luar dan sebaliknya

 Sebagai identitas produk

 Mencegah kontaminasi mikroba, kerusakan fisika dan kimia

Meningkatkan efisiensi : memudahkan penghitungan, penyimpanan dan pengiriman

 Menambah daya tarik calon pembeli

 Menambah kenyamanan bagi pemakai

 Sarana informasi dan iklan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Introduction
SLIDE 41
Bahan Pengemas harus mampu :
 mempertahankan kualitas, keamanan dan stabilitas dari obat.
Mampu memberikan perlindungan terhadap :
- kerusakan fisik
kontaminasi kimia dan mikrobial
cahaya, kelembabab dan oksigen
 Kemasan harus “user friendly”, mudah dibuka dan ditutup kembali
 pertimbangan khusus lain -- harga

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


KLASIFIKASI BAHAN KEMAS
SLIDE 42

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Kemasan Primer (Primary Packaging)
SLIDE 43
 Kemasan primer : kemasan yang kontak langsung dengan produk
 Contoh : strip, blister, botol, ampul, vial dsb.
 Kemasan primer harus :
“ melindungi obat dari kerusakan dan kontaminasi kimia maupun mikroba
dari luar “
 Kemasan primer tidak boleh :
a. membiarkan produk menjadi bocor
b. Bereaksi secara kimia dengan produk
c. Melepaskan komponen ke dalam produk
d. menyerap komponen produk

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 44
Informasi dalam kemasan primer
Nama Obat
Dosis obat
Volume / berat sediaan
No Reg
No batch
Mfg date
ED
Penyimpanan
HET
Produsen
Lambang golongan obat

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Jenis Kemasan Primer
SLIDE 45
A. Berdasarkan penggunaanya
1. Single-dose containers hold the medicine that is intended for single use.
e.g. glass ampoule.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 46
2. Multidose containers hold a quantity of the material that will be used as two or more
doses. e.g. multiple dose vial or the plastic tablet bottle.
Keuntungan kemasan ganda :
-Harga lebih ekonomis

Kekurangan kemasan ganda :


-Resiko obat sisa
-Resiko kontaminasi

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 47
B. Berdasarkan Tingkat Perlindungannya
1. Well-closed containers :
protect the product from contamination with unwanted foreign materials
and from loss of contents during use.

2. Airtight containers :
are impermeable to solids, liquids and gases during normal storage and
use. If the container is to be opened on more than one occasion it must remain
airtight after re-closure.

3. Sealed containers :
such as glass ampoules are closed by fusion of the container material.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 48
4.Tamper-evident containers are closed containers fitted with a device that irreversibly
indicates if the container has been opened.

5. Light-resistant containers protect the contents from the effect of radiation at a


wavelength between 290 nm and 450 nm.
6. Child-resistant containers, commonly referred to as CRCs,
are designed to prevent children accessing the potentially hazardous
product.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 49
C. BERDASARKAN BAHANNYA
1. PTP (PRESS THROUGH PACKAGING ) / BLISTER
- terdiri dari lapisan dasar (base layer) biasanya dari
bahan alumunium, dengan rongga yang berisi produk
obat dan lapisan penutup (lid) dengan bahan PVC atau
PVdC. Lapisan penutup ini direkatkan ke base layer
dengan menggunakan panas, tekanan atau keduanya.
- lebih kaku dibanding kemasan strip dan tidak
digunakan untuk serbuk atau sediaan semisolid.
- dapat dicetak dengan tanggal untuk mengidentifikasi
tempo pengemasan
- Blister alu : baik base layer maupun lid semua dari
bahan alumunium
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 50
2. Tropicalized packs

Merupakan blister dengan tambahan lapisan


alumunium untuk memberikan perlindungan
tambahan terhadap kelembaban yang tinggi

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 51
Strip packs
Strip packs setidaknya memiliki 1 kantong
/ruang yang direkatkan, dimana 1 kantong
berisi 1 obat. Kemasan terdiri dari 2 lapisan
film atau alumunium.
Komposisi lapisan strip ditentukan oleh
tingkat perlindungan yang dibutuhkan oleh
obat yang akan dikemas.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 52

JENIS STRIP
Berdasarkan bahan penyusunnya, terdapat 3 macam strip :
- PLM (polycellonium)
- PLO (polycello)
- PLN (Polynium)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 53
POLYCELLONIUM (PLM)
Bahan strip yang paling umum digunakan

Kandungan/bahan penyusun : polycello / cellophan / film + alumunium + PE

Polycello / cellophan/film - sejenis bahan dari serat selulosa yang berbentuk tipis
transparan, berfungsi untuk menempelkan pewarna sehingga strip bisa colorfull

Alumunium : berfungsi untuk menjaga obat dari pengaruh kelembaban ---> semakin
tebal, perlindungan semakin baik

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


JENIS CELLOPHAN SLIDE 54

PT (Plain Transparent) MST


Cellophan yang dicoating dengan nitrocellulose, PVC maupun PVdC
- Cellophan yang tidak dicoating
-Fungsi coating : agar strip bisa diseal engan panas pada bagian
-hanya digunakan untuk melekatkan teks atau gambar
cellophan
- Lebih mudah sobek dan harga lebih murah dibanding -Lebih kuat dan mahal dibanding PT
jenis MST

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 55

Antara cellophan dan alumunium, terdapat 1 lapisan yaitu PE(polyethilen) -


berfungsi untuk melekatkan cellophan dan alumunium
Setelah lapisan alumunium terdapat lapisan PE kembali - berfungsi untuk
merekatkan 2 PLM saat proses stripping
Urutan bahan : - Cellophan – PE – Alumunium - PE

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 56
PLO (Polycello)
Komposisi : Cellophan dan PE
Sifat : elastis dan tembus pandang
ex : kemasan antimo tablet

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 57
PLN (Polynium)
 Komposisi : Aluminium dan PE

 Harga lebih mura , namun secara penampakan kurang menarik (polos)

Biasanya digunakan sebagai bahan pengemas untuk produk trial produksi yang
akan digunakan untuk uji stabilitas obat

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


STRIPPING PROCESS
SLIDE 58

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Blisterring Process
SLIDE 59

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


BAHAN KEMASAN SEKUNDER
SLIDE 60
BAHAN KEMASAN SEKUNDER
Bahan kemas setelah kemasan primer, tidak langsung kontak dengan produk/obat
Tidak berpengaruh langsung terhadap stabilitas obat
Contoh : unit box/inner box

BAHAN KEMASAN TERSIER


Pembungkus/kemasan setelah kemasan sekunder , umumnya tidak berpengaruh
terhadap stabilitas obat
Kemasan untuk pelindung selama pengangkutan.
Contoh : Master box (ex kardus, peti, coooler box dsb)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 61
CORRUGATED BOX (CORR BOX)
Arti : Kotak bergelombang

Penggolongan :

1. Corrugated Single Face

Corrugated Single Face yaitu lembaran karton gelombang yang terdiri dari satu lembar liner
dan satu lapisan gelombang (fluting)

Single Face biasanya digunakan sebagai pelindung agar pada saat proses pengiriman
barang dalam kontainer barang tersebut tidak lecet dan sampai ditangan pelanggan dalam
kondisi bagus

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 62
2. Corrugated Single Wall

- lembaran karton gelombang yang terdiri dari 2 lembar liner dan 1 lapisan
gelombang (fluting).

Single Wall merupakan lembaran karton gelombang yang paling banyak dipakai
untuk pengemas produk yang tidak membutuhkan perlindungan terlalu besar.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 63

3. Corrugated Double Wall

- yaitu lembaran karton gelombang yang terdiri dari 3 lembar liner dan 2 lapisan
gelombang (fluting)

- Double Wall biasanya banyak dipakai untuk barang-barang yang membutuhkan


perlindungan besar

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 64
Corrugated Triple Wall yaitu lembaran karton gelombang
yang terdiri dari 4 lembar liner dan 3 lapisan gelombang
(fluting).

Triple Wall tidak banyak digunakan karena selain harganya


mahal juga tidak banyak barang yang membutuhkan
kemasan sekuat triple wall

Pada umumnya tidak ada mesin Corrugator yang mempunyai


3 unit fluting dalam satu line produksi, oleh karena itu
pembuatan triple wall biasanya dengan menggabungkan dua
sheet yaitu single wall dengan double face.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 65
Berdasarkan JENIS FLUTE-nya corr box
dapat dibedakan menjadi:

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 66
a. Flute A
Pada mulanya flute A digunakan sebagai alat pengemas untuk barang-barang dari gelas. Flute jenis ini mempunyai sifat
bantalan (cushioning) yang sangat baik, karena ketebalannya mampu meredam daya tekan yang terjadi pada saat
kemasan ditumpuk.
b. Flute B
Untuk produk yang sudah dikemas dalam kaleng, atau produk yang tidak memerlukan bantalan yang terlalu tinggi
seperti buku tulis, continuous form, photocopy paper, dsb, lebih cocok menggunakan flute B. Selain sedikit lebih murah,
flute jenis ini mempunyai ketahanan tekan datar (flat crush) yang lebih tinggi dari pada flute A.
c. Flute C
Flute C dibuat sebagai suatu pendekatan untuk memperoleh daya bantalan yang tinggi seperti flute A, tetapi
mempunyai daya tekan datar yang baik seperti flute B, disamping tentunya lebih menghemat pemakaian kertas medium
.
d. Flute E
Flute E dibuat sebagai pengganti Solid fibre board, dengan kekuatan yang relatif sama tetapi lebih ringan dan lebih
murah.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


UJI STABILITAS OBAT
SLIDE 67
Uji stabilitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas produk yang telah diluluskan
dan beredar di pasaran.

Dengan uji stabilitas dapat diketahui pengaruh faktor lingkungan seperti suhu dan
kelembapan terhadap parameter–parameter stabilitas produk seperti kadar zat
aktif, pH, berat jenis dan netto volume sehingga dapat ditetapkan tanggal
kedaluwarsa yang sebenarnya.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 68

Definisi stabilitas obat :

Kemampuan suatu produk obat untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang
ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin
identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian obat.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 69
Uji stabilitas dilakukan terhadap :

- produk baru

- produk exist namun mengalami perubahan :


Formula
Kemasan
Proses produksi (ex : alat baru, metode pengolahan berubah)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 70

Untuk produk yang sudah tervalidasi namun tidak mengalami perubahan selama
proses produksi maka dilakukan post marketing stability test.

Uji ini dilakukan dengan mengambil sampel dari salah satu btch pertahun dari
suatu produk, kemudian dilakukan pengujian tiap 12 bulan sekali hingga masa
kadaluwarsanya.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 71
JENIS UJI STABILITAS

Berdasarkan durasinya, uji stabilitas dibagi menjadi dua, yakni:

- Uji stabilitas jangka pendek (dipercepat / accelerated stability test)

- Uji stabilitas jangka panjang (real time stability test)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 72
Parameter REAL TIME STABILITY TEST ACCELERATED STABILITY TEST
Tujuan Memperoleh data stabilitas obat Memperoleh data stabilitas obat
pada kondisi penyimpanan dalam tempo yg lebih singkat
sesungguhnya dengan suhu yg lebih tinggi
daripada suhu penyimpanan
sebenarnya

Kondisi Suhu penyimpanan sebenarnya Suhu penyimpanan sebenarnya +


Penyimpanan Ex : SK (25ºC), RH 75% 15ºC
Ex : 40ºC RH 75%

Jangka Waktu Obat jadi s.d ED Obat jadi s.d 6 bln

Interval pengujian 3,6,9,12,18,24,36,... 1,2,3,6 bulan


bulan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 73
Uji stabilitas jangka pendek
(dipercepat/accelarated stability test)
Uji stabilitas jangka pendek dilakukan selama 6 bulan dengan kondisi ekstrim
(suhu 40±2ºC dan Rh 75% ± 5%).

Interval pengujian dilakukan pada bulan ke –1, 2, 3 dan ke-6

1 bulan pengujian kurang lebih setara dengan 4 bulan penyimpanan pada suhu
yang sebenarnya

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 74
Uji stabilitas jangka panjang / real time
stability test
Uji stabilitas jangka panjang dilakukan dari awal obat tersebut jadi sampai dengan
waktu kadaluwarsa produk seperti yang tertera pada kemasan.

Pengujiannya dilakukan setiap 3 bulan sekali pada tahun pertama dan setiap 6
bulan sekali pada tahun kedua.

Pada tahun ketiga dan seterusnya, pengujian dilakukan setahun sekali.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 75

Misalkan untuk produk yang memiliki ED hingga 3 tahun (36 bulan) pengujian
dilakukan pada bulan ke-3, 6, 9, 12, 18, 24 dan 36.

Sedangkan produk yang memiliki ED selama 20 bulan akan diuji pada bulan ke-3,
6, 9, 12, 18 dan 20.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 76

uji stabilitas jangka panjang, sampel disimpan pada kondisi:


The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
Ruangan dengan suhu 30±2ºC dan Rh 75% ± 5%30untuk menyimpan produk-
produk dengan klaim penyimpanan pada suhu kamar.

Ruangan dengan suhu 25±2ºC dan Rh 75% ± 5% untuk menyimpan produk-produk


dengan klaim penyimpanan pada suhu sejuk.
SLIDE 77

Retained Sampel
Retained sample (sampel pertinggal) produk jadi :

adalah sampel yang diambil dari setiap batch produk jadi sebagaisampel
tertinggal yang digunakan untuk membandingkan apabila ada komplain dari
customer

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 78
Untuk retained sample dengan klaim penyimpanan pada suhu kamar, disimpan pada
ruangan bersuhu 30ºC dengan kelembapan yang tidak ditentukan.

Retained sample diambil untuk setiap batch dengan diambil secukupnya untuk dapat
dilakukan dua kali analisis.

Retained sample yang diambil meliputi produk jadi, raw material dan bahan kemas.

Finished goods retained sample dengan klaim penyimpanan pada kondisi sejuk,
disimpan di ruangan ber-AC.

Finished goods retained sample disimpan sampai dengan satu tahun setelah
kadaluwarsanya.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 79
In-Use Stability Test (uji stabilitas selama pemakaian)
- Uji stabilitas yang dilakukan untuk mengetahui stabilitas produk selama digunakan (setelah
kemasan dibuka)
-Biasanya digambarkan dengan BUD (Beyond Use Date)
Beyond use date (BUD) adalah batas waktu penggunaan produk obat setelah
diracik/disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka/dirusak. Kemasan primer disini
berarti kemasan yang langsung bersentuhan dengan bahan obat, seperti: botol, ampul, vial,
blister, dst.
- Pengertian BUD berbeda dari expiration date (ED) atau tanggal kedaluwarsa karena ED
menggambarkan batas waktu penggunaan produk obat setelah diproduksi oleh pabrik
farmasi,
sebelum kemasannya dibuka. BUD bisa sama dengan atau lebih pendek daripada ED. ED
dicantumkan oleh pabrik farmasi pada kemasan produk obat, sementara BUD tidak selalu
tercantum

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 80

Beyond use date merupakan batas waktu penggunaan yang tercantum pada
wadah/kemasan obat, mencakup:

-obat racikan,

- produk repacking (dikemas ulang),

- produk obat pabrik dengan wadah multidose (penggunaan obat berkali-kali


menggunakan wadah yang sama).

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 81
BUD Sediaan Padat (multipel dose)
- Misal untuk sediaan tablet yang dikemas kaleng berisi 1000 tablet
Langkah-langkah penetapan BUD:
a. Mencari informasi BUD dari pabrik obat yang bersangkutan
b. Jika informasi dari pabrik tidak tersedia, gunakan pedoman umum dari USP:
- Cek ED dari pabrik yang tertera pada kemasan asli
-Jika ED<1 tahun, BUD maksimal = ED pabrik;
- Jika ED>1 tahun, BUD maksimal = 1 tahun.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 82
BUD Sediaan Semipadat
Misal untuk sediaan krim, gel, pasta , lotion, salep
Langkah-langkah penetapan BUD:
a. Mencari informasi BUD dari pabrik obat yang bersangkutan
b. Jika informasi dari pabrik tidak tersedia, gunakan pedoman umum dari USP:
- Cek ED dari pabrik yang tertera pada kemasan asli
-Jika ED<1 tahun, BUD maksimal = ED pabrik;
- Jika ED>1 tahun, BUD maksimal = 1 tahun.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 83

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 84
Contoh kasus :
1. Obat merek X pertama kali digunakan pada bulan November 2011. ED obat yaitu
Juni 2012, berarti sisa masa penggunaan = 8 bulan (<1 tahun), maka BUD
maksimal = 8 bulan sejak pertama kali digunakan, yaitu Agustus 2012.

2. Obat merek Y pertama kali digunakan November 2011. ED obat yaitu Mei 2013,
berarti sisa masa penggunaan = 1,5 tahun (>1 tahun), maka BUD maksimal = 1
tahun sejak digunakan, yaitu Desember 2012.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 85
BUD Produk Cair
Untuk produk obat yang harus direkonstitusi sebelum digunakan, informasi BUD
ditetapkan berdasarkan informasi yang tertera pada kemasan asli obat.
Untuk produk obat nonrekonstitusi (termasuk produk repacking) langkahlangkah
penetapan BUD-nya yaitu:
a. Mencari informasi BUD dari pabrik obat yang bersangkutan
b. Jika informasi dari pabrik tidak tersedia, gunakan pedoman umum dari USP:
- Cek ED dari pabrik yang tertera pada kemasan asli
- Jika ED<1 tahun, BUD = ED pabrik;
Jika ED>1 tahun, BUD = 1 tahun

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 86
BUD Obat Racikan
Langkah-langkah dalam menetapkan BUD obat racikan adalah1-4:

1. Gunakan informasi BUD berdasarkan penelitian spesifik pada obat racikan


yang bersangkutan.

2. Jika tidak tersedia penelitian spesifik, maka carilah informasi penetapan BUD
dari pabrik masing-masing obat yang digunakan dalam racikan (pilih BUD yang
paling singkat).

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 87
3. Jika tidak tersedia informasi dari pabrik, maka carilah informasi stabilitas dari buku
referensi atau literatur primer, seperti:

- Trissel’s Stability of Compounded Formulations

- AHFS Drug Information

- Remington: The Science and Practice of Pharmacy

- USP Dispensing Information

- Journal of Pharmaceutical Sciences

- American Journal of Health-System Pharmacy

- International Journal of Pharmaceutical Compounding.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 88

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 89
Contoh kasus :
Puyer/Kapsul :

-Cek ED masing-masing obat: ED<6 bulan maka BUD maksimal = ED

- ED>6 bulan maka hitunglah 25% dari sisa waktu penggunaan obat sebelum ED,
jika hasilnya <6 bulan maka BUD maksimal = hasil perhitungan tersebut. Jika >6
bulan, maka BUD maksimal = 6 bulan.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 90

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 91
Contoh perhitungan:

Obat merek X diracik pada bulan Desember 2012.

ED obat yaitu Desember 2013.

Perhitungan BUD:

= 25% x 12 bulan

= 3 bulan (<6 bulan)

BUD maksimal = 3 bulan.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 92
Larutan Oral (Oral Solution), Suspensi Oral, Emulsi Oral2

1. Larutan yang mengandung air, BUD maksimal = 14 hari.

2. Larutan yang tidak mengandung air:

- Cek ED masing-masing obat:

ED <6 bulan maka BUD maksimal = ED

ED >6 bulan maka hitunglah 25% dari sisa waktu penggunaan obat sebelum ED,
jika hasilnya <6 bulan maka BUD maksimal = hasil perhitungan tersebut

- Jika >6 bulan, maka BUD maksimal = 6 bulan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 93

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 94

BUD Sediaan Semipadat (Salep, Krim, Gel, Pasta), BUD maksimal untuk obat
racikan sediaan semipadat adalah 30 hari.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 95
BUD Produk Steril
US Pharmacopoeia <797> mengelompokkan tingkat risiko kontaminasi produk steril menjadi
5, yaitu:1
1. Segera digunakan
Pemberian injeksi dilakukan dalam waktu 1 jam sesudah penyiapan/ pencampuran sediaan
injeksi.
2. Rendah
Penyiapan sediaan injeksi dilakukan di Laminar Air Flow Workbench (LAFW) atau Biological
Safety Cabinet (BSC) yang memenuhi persyaratan partikel dan mikroba ISO Class 5 dan
tahapan pencampurannya sedikit,
misalnya: rekonstitusi sediaan injeksi antibiotik vial satu dosis.
Ruang ISO Class 5 adalah salah satu klasifikasi ruang bersih (Clean room) yang digunakan
untuk melakukan pencampuran sediaan injeksi secara aseptik. Persyaratan ruang ISO Class
5 adalah jumlah partikel yang berukuran 0,5 mikrometer tidak lebih dari 3520 partikel/m3 dan
jumlah mikroba kurang dari 1 cfu/m3.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 96
3. Rendah dan diberikan dalam waktu 12 jam BUD enyiapan sediaan injeksi
dilakukan di Ruang ISO Class 5, tahapan pencampurannya sedikit dan diberikan
dalam waktu 12 jam BUD.

4. Sedang

Penyiapan sediaan injeksi dilakukan di Ruang ISO Class 5 dan tahapan


pencampurannya banyak; atau produk steril digunakan untuk lebih dari satu
pasien; atau produk steril digunakan untuk satu pasien namun beberapa kali
penggunaan.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 97

5. Tinggi

Penyiapan sediaan injeksi dengan bahan obat yang tidak steril; atau penyiapan sediaan
steril dengan bahan obat steril namun tidak dilakukan di Ruang ISO Class 5;atau
waktu/saat sterilisasi sediaan injeksi dilakukan >6 jam waktu penyiapan/pencampuran.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 98

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 99

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 100

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


That’s all. Thank you very much! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai