Anda di halaman 1dari 22

Metode

Penelitian Kimia
Farmasi (Analisis
Farmasi)
Harrizul Rivai

Pengujian Fakta/Data

Proses Penelitian

Penelitian bioavailabilitas
dan Bioekuivalensi
Penelitian klinik

Cara pengujian fakta/data


sesuai dengan bidang ilmu yang
diteliti
Cara pengujian fakta/data
disebut metode penelitian
Metode penelitian bidang
farmasi meliputi:
Metode penelitian kimia farm
asi
(analisis farmasi, sintesis
obat)
Metode penelitian tumbuhan
obat
(fitokimia, farmakognosi)
Metode penelitian farmakolog
i
(farmakodinamik dan
farmakokinetik)
Metode penelitian teknologi

Penelitian Kimia Farmasi


(Analisis Farmasi)
Penelitian Kimia Farmasi bertujuan untuk
Pengembangan dan Validasi Metode Analisis
Pengembangan dan validasi metode analisis
berperan penting dalam penemuan,
pengembangan dan pembuatan perbekalan
farmasi.
Hasil dari pengembangan dan validasi metode
analisis adalah metode-metode uji resmi.
Metode uji resmi digunakan oleh laboratorium
pengawasan mutu untuk menjamin identitas,
kemurnian, potensi dan unjuk kerja produkproduk farmasi.

Langkah-langkah Pengembangan
Metode Analisis
Tujuan Penelitian
Kimia Farmasi:

Penyusunan rencana
pengembangan metode

Pengembangan
Metode Analisis

Pengumpulan informasi
latar belakang

Validasi Metode
Analisis

Pengembangan metode
laboratorium
Penyusunan prosedur uji

Langkah-langkah Validasi Metode


Analisis
Tujuan Penelitian
Kimia Farmasi:

Penyusunan protokol
validasi metode

Pengembangan
Metode Analisis

Validasi metode
laboratorium

Validasi Metode
Analisis

Penyusunan metode uji


yang telah divalidasi
Pembuatan laporan
validasi

Pengembangan metode analisis


diperlukan untuk
Produk-produk herbal
Proses dan reaksi baru
Molekul-molekul baru
Bahan-bahan aktif (analisis
makro)
Residu (analisis mikro)
Pengotor (impurities)
Komponen penting dalam
berbagai matriks

Metodologi analisis terdiri dari

Teknik penggunaan jenis alat khusus


untuk analisis (ex. Teknik analisis
spektrofotometri)
Metode prosedur yang diikuti ketika
menggunakan suatu teknik instrumental
Prosedur urutan kerja yang harus diikuti
ketika menggunakan suatu metode
Protokol peraturan atau metode yang
dikenal secara resmi yang harus sesuai
dengan GLP dan GMP

Strategi pengembangan metode analisis

Evaluasi/
Validasi

Pengumpulan
sampel

Pengukuran:
Pemisahan
dan Deteksi

Penyiapan
sampel

Strategi pengembangan metode


analisis

Evaluasi/Pengumpulan
Validasi sampel

Pengembangan cara pengumpulan sampel:


Cara pemetikan dan penyimpanan sampel dari
lapangan
Cara pengambilan dan penyinpanan sampel
dari cairan biologis
Pengembangan cara penyiapan sampel
Cara penyiapan sampel dengan ekstraksi cair-cair
Cara penyiapan sampel dengan ekstraksi fase padat
Cara penyiapan sampel dengan sentrifugasi

Pengukuran:
Penyiapan
Pemisahan
sampel
dan Deteksi

Pengembangan cara pengukuran


Cara pemisahan analit dengan teknik-teknik
kromatografi
Cara deteksi analit setelah pemisahan dengan
kromatografi
Cara pengukuran analit dengan spektrofotometri

Validasi metode analisis

Pengumpulan Evaluasi/
Validasi
sampel

Pengukuran:
Penyiapan
Pemisahan
sampel
dan Deteksi

Validasi metode analisis adalah


proses pembuktian (melalui
penelitian ilmiah) bahwa suatu
metode analisis dapat diterima
untuk penggunaan yang
dimaksudkan
Parameter validasi (karakteristik
kinerja analisis) tergantung pada
jenis metode analisis

Parameter-parameter untuk validasi


metode
Ketepatan
Ketelitian
Spesifisitas
Batas deteksi
Batas kuantifikasi
Linearitas
Rentang dinamik
Ketangguhan

Parameter validasi untuk setiap jenis


metode analisis
Parameter
Validasi

Jenis metode
Uji Kemurnian

Analisis potensi/
kadar

Ketepatan

Ya

Ya

Ketelitian

Ya

Ya

Ya

Ya

Batas Deteksi

Ya

Ya

Batas Kuantitasi

Ya

Ya

Linearitas

Ya

Ya

Rentang

Ya

Ya

Ya

ya

Spesifisitas

Ketangguhan

Uji Identifikasi

Ya

Ya

Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah ukuran
kesesuaian antara nilai yang
diperoleh dengan metode
analisis yang dikembangkan
dan nilai yang sesungguhnya.
Cara menentukan
ketepatan
1. Dengan menggunakan
prosedur metode analisis
itu pada senyawa murni
atau standar pembanding
tertentu dan menghitung
perolehan kembali

2. Dengan membandingkan
hasil yang diperoleh
dengan metode yang diuji
dengan hasil yang
diperoleh dengan metode
lain yang telah divalidasi.
3. Dengan membuat matriks
plasebo tanpa analit di
dalamnya dan
menambahnya dengan
berbagai konsentrasi zat
standar dan
menganalisisnya kembali.

Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan sering dinyatakan sebagai perolehan kembali
(Recovery):
% Recovery

Jumlah dihitung
100
Jumlah teoritis

Jika recovery metode analisis jelek (misalnya < 90%), maka


ini menunjukkan bahwa ada masalah dengan metode analisis
itu.

Ketelitian (Precision)
Ketelitian menyatakan kesesuaian antara serangkaian pengukuran yang
diperoleh dari beberapa sampel yang sama.
Ketelitian sering dinyatakan sebagai Standard Deviation (SD) atau Relative
Standard Deviation (RSD) dari pengukuran berulang.
Ada tiga kategori ketelitian:

Repeatibility ketelitian pada kondisi operasi yang sama selama


jangka waktu yang singkat (ex. ketelitian penginjeksian HPLC).
Repeatibility dapat dievaluasi dengan menginjeksikan suatu larutan 6
kali dan menentukan RSD (RSD < 2% biasanya normal untuk analisis
HPLC atau GC)

Intermediate Precision mengevaluasi variansi apabila sampel yang sama


dianalisis dengan menggunakan dua atau lebih instrument yang
berbeda, atau oleh analis yang berbeda, atau pada hari yang berbeda.
Hasil yang diperoleh harus terletak dalam rentang yang sama (ex. RSD
< 3%).

Reproducibility serupa dengan Intermediate Precision, hanya sampel


yang sama akan diuji oleh dua atau lebih laboratorium yang berbeda
dan hasilnya dievaluasi.

Spesifisitas
Spesifisitas kemampuan mengukur analit dalam adanya komponen-komponen yang
ada dalam matrik sampel.
Spesifistas memperlihatkan bahwa prosedur analisis hanya mengukur analit yang
diinginkan, dan bahwa penentuan kadar tidak dipengaruhi oleh komponenkomponen matriks sampel.
Ada beberapa cara untuk penentuan spesifisitas:
1.

Untuk metode identifikasi (ex. UV/Vis) kita dapat membandingkan hasil dari analit
dengan senyawa lain yang serupa.

2.

Untuk metode HPLC, kita harus membuktikan bahwa analit terpisah dengan baik
dari komponen-komponen lain dalam sampel dan bahwa puncak analit tidak
berdempet dengan puncak penggangu lain.

3.

Menggunakan gabungan metode analisis. Kadang-kadang, analit tidak mungkin


diidenfikasi dengan satu uji saja, dan metode lain perlu digunakan untuk
memberikan informasi lebih banyak. Misalnya, spektrum UV/Vis suatu molekul
obat digunakan untuk identifikasi, tetapi spektrum UV obat itu sama dengan
spektrum UV beberapa kotoran obat, sehingga metode itu sendiri tidak spesifik.
Tetapi, dengan menggabungkannya dengan metode lain (HPLC) maka identifikasi
dapat dilakukan.

Batas Deteksi
Batas Deteksi (BD) jumlah analit terendah dalam sampel yang dapat dideteksi,
tetapi tidak selalu dapat ditentukan kadarnya.
Ada beberapa cara untuk menentukan batas deteksi:

Pemeriksaan visual (misalnya membandingkan warna tabung-tabung yang berisi


larutan analit pada berbagai konsentrasi)

Penentuan perbandingan Sinyal/Noise Taksiran BD terbaik pada S/N = 3.


Ada dua cara menentukan , yaitu:

1.

Simpangan baku blanko

2.

Simpangan baku kemiringan atau perpotongan sb-y dari kurva


kalibrasi

Persamaan untuk menentukan Batas Deteksi (BD) adalah:

3
BD
b
Y a bX

BD = Batas Deteksi
b = kemiringan kurva kalibrasi
= simpangan baku yang ditentukan dengan
salah satu dari cara di atas.

Batas Kuantitasi

Batas Kuantitasi (BK) jumlah analit terendah dalam sampel yang dapat
ditentukan kadarnya dengan ketepatan dan ketelitian yang sesuai.
Batas kuantitasi ditentukan dengan cara yang sama dengan Batas Deteksi,
hanya di sini kita mencari S/N =10.
Setelah batas kuantitasi dihitung, ia harus dibuktikan dengan menganalisis
analit pada konsentrasi BK dan mengevaluasi ketepatan dan ketelitiannya.
Persamaan untuk Batas Kuantitasi (BK) dapat dinyatakan sebagai berikut:

10
BK
b
Y a bX

BK = Batas Kuantitasi
b = kemiringan kurva kalibrasi
= simpangan baku yang ditentukan dengan
salah satu dari cara di atas.

Linearitas/Rentang Dinamis
Linearitas rentang konsentrasi analit di mana prosedur analisis
memberikan respon yang berbanding langsung dengan jumlah analit dalam
sampel (misalnya Absorban berbanding langsung dengan Konsentrasi analit
pada rentang konsentrasi tertentu, A = abC)
Rentang Dinamis sama dengan linearitas, kecuali respon analisis harus
pula tepat dan teliti (pada konsentrasi yang diuji).
Rentang Dinamis = Batas Linearitas Batas Kuantitasi
Analisis mungkin tidak linear pada keseluruhan rentang konsentrasi, sehingga
perlu ditentukan linearitas dan berapa rentang nilai agar prosedur itu linear.
Biasanya, linearitas dan rentang dievaluasi pada waktu yang sama.
Mungkin perlu mentransformasi data untuk memperlihatkan hubungan yang
linear.
Rentang adalah konsentrasi di mana prosedur linear, tepat dan teliti (sehingga
kita dapat membayangkan bahwa beberapa sediaan standar perlu dibuat pada
setiap konsentrasi dan kemudian dievaluasi dan dibuatkan grafiknya).

Ketangguhan
Ketangguhan digunakan untuk membuktikan bahwa prosedur analisis dapat
diandalkan pada kondisi-kondisi yang mungkin dijumpai dalam analisis.
Contoh, pada metode HPLC fase gerak perlu disesuaikan pada pH tertentu.
Variasi yang lazim diuji antara lain :

Kestabilan larutan analitik

Waktu ekstraksi

Pengaruh variasi pH dalam fase gerak

Pengaruh variasi komposisi fase gerak

Kolom HPLC/GC yang berbeda-beda (lot atau pemasok)

Perubahan suhu

Perubahan laju alir

Kesesuaian Sistem
Kesesuaian sistem pengujian yang dilakukan sebelum analisis sampel.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji bahwa sistem yang digunakan
(peralatan, elektronik, sampel, teknik) bekerja baik sebelum sampel dianalisis.
Nilai-nilai kesesuaian sistem akan diperoleh selama pengembangan dan
validasi metode.
Kesesuaian sistem bukan bagian dari validasi metode, tetapi digunakan karena
alasan yang sama. Kita harus melakukan kesesuaian sistem setiap kali analisis
dilakukan.

Kesimpulan
Validasi metode dapat memberikan pengetahuan yang luas dan dapat
dipercaya tentang kemampuan suatu Metode Analitik.
Sebagai seorang ahli analisis farmasi, kita bertanggung jawab
mengembangkan dan memvalidasi metode-metode baru.
Parameter-parameter yang dipilih untuk validasi perlu dipertimbangkan
secara ilmiah, dan tujuan validasi adalah membuktikan bahwa metode itu
melakukan apa yang dimaksudkan untuk dilakukan.

Contoh
Contoh penelitian spektrofotometri 1
Contoh penelitian spektrofotometri 2

Anda mungkin juga menyukai