Penelitian Kimia
Farmasi (Analisis
Farmasi)
Harrizul Rivai
Pengujian Fakta/Data
Proses Penelitian
Penelitian bioavailabilitas
dan Bioekuivalensi
Penelitian klinik
Langkah-langkah Pengembangan
Metode Analisis
Tujuan Penelitian
Kimia Farmasi:
Penyusunan rencana
pengembangan metode
Pengembangan
Metode Analisis
Pengumpulan informasi
latar belakang
Validasi Metode
Analisis
Pengembangan metode
laboratorium
Penyusunan prosedur uji
Penyusunan protokol
validasi metode
Pengembangan
Metode Analisis
Validasi metode
laboratorium
Validasi Metode
Analisis
Evaluasi/
Validasi
Pengumpulan
sampel
Pengukuran:
Pemisahan
dan Deteksi
Penyiapan
sampel
Evaluasi/Pengumpulan
Validasi sampel
Pengukuran:
Penyiapan
Pemisahan
sampel
dan Deteksi
Pengumpulan Evaluasi/
Validasi
sampel
Pengukuran:
Penyiapan
Pemisahan
sampel
dan Deteksi
Jenis metode
Uji Kemurnian
Analisis potensi/
kadar
Ketepatan
Ya
Ya
Ketelitian
Ya
Ya
Ya
Ya
Batas Deteksi
Ya
Ya
Batas Kuantitasi
Ya
Ya
Linearitas
Ya
Ya
Rentang
Ya
Ya
Ya
ya
Spesifisitas
Ketangguhan
Uji Identifikasi
Ya
Ya
Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah ukuran
kesesuaian antara nilai yang
diperoleh dengan metode
analisis yang dikembangkan
dan nilai yang sesungguhnya.
Cara menentukan
ketepatan
1. Dengan menggunakan
prosedur metode analisis
itu pada senyawa murni
atau standar pembanding
tertentu dan menghitung
perolehan kembali
2. Dengan membandingkan
hasil yang diperoleh
dengan metode yang diuji
dengan hasil yang
diperoleh dengan metode
lain yang telah divalidasi.
3. Dengan membuat matriks
plasebo tanpa analit di
dalamnya dan
menambahnya dengan
berbagai konsentrasi zat
standar dan
menganalisisnya kembali.
Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan sering dinyatakan sebagai perolehan kembali
(Recovery):
% Recovery
Jumlah dihitung
100
Jumlah teoritis
Ketelitian (Precision)
Ketelitian menyatakan kesesuaian antara serangkaian pengukuran yang
diperoleh dari beberapa sampel yang sama.
Ketelitian sering dinyatakan sebagai Standard Deviation (SD) atau Relative
Standard Deviation (RSD) dari pengukuran berulang.
Ada tiga kategori ketelitian:
Spesifisitas
Spesifisitas kemampuan mengukur analit dalam adanya komponen-komponen yang
ada dalam matrik sampel.
Spesifistas memperlihatkan bahwa prosedur analisis hanya mengukur analit yang
diinginkan, dan bahwa penentuan kadar tidak dipengaruhi oleh komponenkomponen matriks sampel.
Ada beberapa cara untuk penentuan spesifisitas:
1.
Untuk metode identifikasi (ex. UV/Vis) kita dapat membandingkan hasil dari analit
dengan senyawa lain yang serupa.
2.
Untuk metode HPLC, kita harus membuktikan bahwa analit terpisah dengan baik
dari komponen-komponen lain dalam sampel dan bahwa puncak analit tidak
berdempet dengan puncak penggangu lain.
3.
Batas Deteksi
Batas Deteksi (BD) jumlah analit terendah dalam sampel yang dapat dideteksi,
tetapi tidak selalu dapat ditentukan kadarnya.
Ada beberapa cara untuk menentukan batas deteksi:
1.
2.
3
BD
b
Y a bX
BD = Batas Deteksi
b = kemiringan kurva kalibrasi
= simpangan baku yang ditentukan dengan
salah satu dari cara di atas.
Batas Kuantitasi
Batas Kuantitasi (BK) jumlah analit terendah dalam sampel yang dapat
ditentukan kadarnya dengan ketepatan dan ketelitian yang sesuai.
Batas kuantitasi ditentukan dengan cara yang sama dengan Batas Deteksi,
hanya di sini kita mencari S/N =10.
Setelah batas kuantitasi dihitung, ia harus dibuktikan dengan menganalisis
analit pada konsentrasi BK dan mengevaluasi ketepatan dan ketelitiannya.
Persamaan untuk Batas Kuantitasi (BK) dapat dinyatakan sebagai berikut:
10
BK
b
Y a bX
BK = Batas Kuantitasi
b = kemiringan kurva kalibrasi
= simpangan baku yang ditentukan dengan
salah satu dari cara di atas.
Linearitas/Rentang Dinamis
Linearitas rentang konsentrasi analit di mana prosedur analisis
memberikan respon yang berbanding langsung dengan jumlah analit dalam
sampel (misalnya Absorban berbanding langsung dengan Konsentrasi analit
pada rentang konsentrasi tertentu, A = abC)
Rentang Dinamis sama dengan linearitas, kecuali respon analisis harus
pula tepat dan teliti (pada konsentrasi yang diuji).
Rentang Dinamis = Batas Linearitas Batas Kuantitasi
Analisis mungkin tidak linear pada keseluruhan rentang konsentrasi, sehingga
perlu ditentukan linearitas dan berapa rentang nilai agar prosedur itu linear.
Biasanya, linearitas dan rentang dievaluasi pada waktu yang sama.
Mungkin perlu mentransformasi data untuk memperlihatkan hubungan yang
linear.
Rentang adalah konsentrasi di mana prosedur linear, tepat dan teliti (sehingga
kita dapat membayangkan bahwa beberapa sediaan standar perlu dibuat pada
setiap konsentrasi dan kemudian dievaluasi dan dibuatkan grafiknya).
Ketangguhan
Ketangguhan digunakan untuk membuktikan bahwa prosedur analisis dapat
diandalkan pada kondisi-kondisi yang mungkin dijumpai dalam analisis.
Contoh, pada metode HPLC fase gerak perlu disesuaikan pada pH tertentu.
Variasi yang lazim diuji antara lain :
Waktu ekstraksi
Perubahan suhu
Kesesuaian Sistem
Kesesuaian sistem pengujian yang dilakukan sebelum analisis sampel.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji bahwa sistem yang digunakan
(peralatan, elektronik, sampel, teknik) bekerja baik sebelum sampel dianalisis.
Nilai-nilai kesesuaian sistem akan diperoleh selama pengembangan dan
validasi metode.
Kesesuaian sistem bukan bagian dari validasi metode, tetapi digunakan karena
alasan yang sama. Kita harus melakukan kesesuaian sistem setiap kali analisis
dilakukan.
Kesimpulan
Validasi metode dapat memberikan pengetahuan yang luas dan dapat
dipercaya tentang kemampuan suatu Metode Analitik.
Sebagai seorang ahli analisis farmasi, kita bertanggung jawab
mengembangkan dan memvalidasi metode-metode baru.
Parameter-parameter yang dipilih untuk validasi perlu dipertimbangkan
secara ilmiah, dan tujuan validasi adalah membuktikan bahwa metode itu
melakukan apa yang dimaksudkan untuk dilakukan.
Contoh
Contoh penelitian spektrofotometri 1
Contoh penelitian spektrofotometri 2