Anda di halaman 1dari 38

Ratih Puspita Febrinasari

Patologi → ilmu yang mempelajari tentang penyakit


Patologi anatomi: ilmu yang mempelajari tentang
perubahan morfologi sel dan jaringan → patologi
bedah, sitopatologi, patologi otopsi
Patologi klinis: ilmu yang mempelajari tentang
perubahan kimia klinis (reaksi biokimia) sel atau
jaringan, mikrobiologi, hematologi, imunologi,
imunohematologi
Patofisiologi: ilmu yang mempelajari tentang
perubahan fisiologik akibat penyakit
Patofisiologi merupakan integratif ilmu: anatomi,
fisiologi, biologi sel dan molekuler, genetika,
farmakologi dan patologi
Patofisiologi fokus pada mekanisme penyakit, atau
proses dinamik yang menampakan tanda (sign)
dan gejala (symptom)
Penyakit adalah kegagalan organisme untuk
beradaptasi atau mempertahankan homeostasis
Penyakit merupakan proses fisiologik yang mengalami
penyimpangan
Penyimpangan fisiologik dapat disebabkan oleh banyak
faktor: agent, hipersensitivitas (alergi), genetik
Agent: bakteri, virus, protozoa, jamur
Mekanisme adaptif tubuh sendiri:
Lekosit: fungsi fagositosis untuk agent, juga untuk
cedera jaringan
Imunitas penting untuk pertahanan, juga dapat
menyebabkan alergi (hipersensitivitas)
Proliferasi sel penting untuk penyembuhan sel, juga
menyebabkan penyakit kanker
Etiologi: studi mengenai penyebab atau alasan suatu
fenomena (penyakit)
Etiologi → konsep yang komplek karena sebagian besar
penyakit causanya multifaktorial dan akibat interaksi
faktor instrinsik (genetik) dan lingkungan
Tanpa mengetahui etiologi , pencegahan dan
pengobatan menjadi sulit
Patogenesis: rangkaian kejadian (proses)
perkembangan penyakit dari permulaan yang paling
awal serta faktor yang mempengaruhi
Riwayat penyakit alamiah: perjalanan penyakit dari
awal sampai akhir tanpa pengobatan (campur tangan
medis)
Tahap Prepatogenesis
Tahap Patogenesis
Tahap Pasca Patogenesis

Sembuh
Kronik/ Karier
Cacat
Mati
Kondisi Host masih normal/sehat
Sudah ada interaksi antara Host dan Agent, tetapi
Agent masih diluar Host
Jika interaksi Host, Agent dan Environment berubah →
Host jadi lebih rentan atau Agent jadi lebih virulen →
masuk tahap patogenesis
Tahap Inkubasi → tahap masuknya Agent kedalam
Host, sampai timbul gejala sakit
Tahap penyakit dini → tahap mulainya timbul gejala
penyakit dalam keadaan awal (ringan)
Tahap penyakit lanjut → tahap penyakit telah
berkembang pesat dan menimbulkan kelainan
patologis (timbul tanda dan gejala)
Tahap penyakit akhir → tahap berakhirnya perjalanan
penyakit, dapat dalam bentuk;
Sembuh sempurna → Agent hilang, Host pulih dan
sehat kembali
Sembuh dengan cacat → Agent hilang, penyakit tidak
ada → Host tidak pulih sempurna (ada cacat)
Karier → Agent masih ada, Host pulih →gangguan
Agent masih ada (minimal)
Manifestasi: pada awal perkembangan penyakit, agent
sudah membuat perubahan fisiologik tetapi belum
menunjukan gejala → disebut stadium subklinis
Gejala: perasaan subyektif adanya sesuatu yang salah
dan hanya dapat dilaporkan oleh pasien kepada
pengamat.
Tanda: manifestasi penyakit yang dapat diobservasi
(Obyektif) oleh pengamat.
Lesi: perubahan struktural didalam jaringan akibat
penyakit (yang jelas terlihat secara makroskopis
maupun mikroskopis)
Sekuele: perubahan akibat /pengaruh setelah terjadi
penyakit atau cedera (dapat berupa parut atau
kelainan lain)
Komplikasi: keadaan yang tidak diduga atau penyakit
skunder yang terjadi dalam proses perjalanan penyakit
primer, misal peritonitis akibat apendisitis
Penyakit Herediter: penyakit akibat kelainan kromosom
atau gen dalam herediter
Penyakit Kongenital: penyakit yg terjadi sejak lahir
(penyebab diketahui atau tidak)
Penyakit Toksik: penyakit akibat racun
Penyakit Infeksi: penyakit akibat agent biologis masuk
kedalam tubuh
Penyakit Traumatik: penyakit disebabkan cedera fisik
Penyakit Degeneratif: disebabkan degenerasi berbagai
bagian tubuh → osteoporosis, arteriosklerosis
Penyakit Imunologik: disebabkan hipersensitivitas,
autoimune, imunodefisiensi
Penyakit Neoplastik: disebabkan pertumbuhan sel
abnormal → tumor atau kanker
Penyakit Gizi: disebabkan defisiensi gizi (protein, kalori,
vitamin, mineral)
Penyakit Metabolik: disebabkan gangguan proses
metabolik/ hormonal
Penyakit Molekuler: disebabkan kelainan molekul
tunggal yang menyebabkan abnormalitas → anemia
bulan sabit, akibat kesalahan urutan asam amino
dalam Hb –nya
Penyakit Psikogenik: disebabkan gangguan mental →
Neurosa, skizofrenia
Penyakit Iatrogenik: disebabkan tidak sengaja akibat
pengobatan tenaga kesehatan → efek diuretik tiazid →
hipokalemia → aritmia
Penyakit Idiopatik: penyakit yang penyebabnya tidak
diketahui
Cairan tubuh adalah larutan isotonik yang tersusun
atas air dan zat terlarut (mineral)
Bayi: 75 % BB air
Dewasa laki: 60% BB air
Dewasa wanita: 50% BB air
Orang tua: 50% BB air
ICF = 40%, ECF = 20% (ISF =15%, IVF = 5%)
Ion Na → kation utama ECF
Ion K → kation utama ICF
Defisit volume ECF adalah berkurangnya cairan isotonik
plasma (serta hilangnya ion Na dan air yang relatif
seimbang) → disebut dehidrasi
Penurunan 2% : dehidrasi ringan
Penurunan 5% : dehidrasi sedang
Penurunan 8% : dehidrasi berat
Ekstrarenal:
Gastrointestinal: muntah, diare, ileostomi, fistula
biliaris, perdarahan
Kulit: diaforesis, luka bakar
Ruang ketiga: obstruksi usus, peritonitis, ascites,
pankreatitis, efusi pleura, hipoalbuminuria, fraktur
paha
Renal:
Penyakit ginjal: nefritis, GGA, diuretik, DM,
defisiensi aldosteron, penyakit Addison
Lesu, lemah dan lelah
Anoreksia, haus, hipotensi
Mukosa mulut kering, lidah kering, turgor menurun
Oligouria
Takikardi, pusing, sinkop
Kesadaran menurun
Edema: penumpukan cairan interstisial yang
berlebihan
Edema disebabkan oleh 4 mekanisme:
Peningkatan tekanan hidrostatis kapiler (gagal gantung
kongestif)
COP (colloid osmotic presure) yang menurun
(hipoalbumin pd sirosis)
Peningkatan permiabilitas kapiler pada peradangan
Obstruksi aliran limfe (post mastektomi)
Distensi vena jugularis
Peningkatan tekanan v sentral (>11 cm H2O)
Peningkatan tekanan darah
Denyut nadi penuh, kuat
Melambatnya waktu pengosongan vena tangan (> 3-5
detik)
Edeme perifer dan periorbita
Asites, efusi pleura
Ketidakseimbangan osmolalitas adalah
ketidakseimbangan konsentrasi zat yang terlarut
(mineral) dalam cairan tubuh Karena ion Na
merupakan partikel utama ECF →
hipo/hiperosmolalitas → mencerminkan
hipo/hipernatremia Hiperglikemia → kejadian khusus
pada kasus DM, akibat defisiensi H. Insulin
Disebabkan air yang berlebihan atau ion Na yang
berkurang (Na+ serum < 135 mEq/L)
Menyebabkan pembengkakan sel (karena perpindahan
air dari ECF ke ICF) → mengancam jiwa → jika edem
terjadi di sel otak Terapi → membuang air yang
berlebihan atau menganti ion Na
Hipernatremia: kadar Na serum >145 mEq/L →
menyebabkan hiperosmolalitas (ECF) → dehidrasi ICF
dan pengerutan sel
Penyebab utamanya:
Kehilangan air (mengandung Na)
Penambahan ion Na dengan kekurangan air
Menurunkan ion Na serum, sebelum mencapai kadar
kritis (>160 mEq/L)
Hipernatremia dengan normovolemia → D5 per oral
atau IV
Hipernatremia dengan hipervolemik → D5 dan diuretik
Diabetes insipidus → desmopresin
Hipokalemia → kadar ion K serum <3,5mEq/L ( K ion
utama ICF) Hipokalemia berkaitan dengan alkalosis
(karena alkalosis menyebabkan ion K berpindah dari
ECF ke ICF) Etiologi: asupan K ↓, kehilangan K lewat:
saluran cerna, ginjal, luka bakar
EFEK HIPOKALEMIA
Perlu diingat: diuretik, digitalis, hipokalemia
merupakan kombinasi yang mematikan, karena
diuretik → hipokalemia → meningkatkan efek
digitalis → disritmia jantung → mati
Hiperkalemia: peningkatan kadar ion K serum
>5,5mEq/L
Hiperkalemia → keadaan darurat medis yang perlu
segera dikenali dan ditangani untuk menghindari
disritmia dan henti jantung (cardiac arrest)
Neuromuskuler:
kelemahan otot → paralisis flasid pd tungkai bawah
lalu ke badan dan lengan,
Parestesia wajah, lidah, kaki,
tangan
Saluran cerna:
Mual, diare, kolik usus
Ginjal:
Oliguria → anuria
Pada ion K sangat tinggi (7-8mEq/L) atau ada
perubahan EKG sangat mencolok → menunjukan
adanya ancaman henti jantung → ion K harus dirunkan
dalam waktu 5 menit →
10 ml kalsium glukonat 10% IV secara perlahan, dengan
pemantauan EKG
500 ml glukose 10% dengan insulin dalam waktu 30
menit

Anda mungkin juga menyukai