Anda di halaman 1dari 14

OBAT-OBAT

ANTIDIARE
DAN LAKSATIFA
PENGERTIAN DIARE

Gangguan pada pencernaan dimana pasien


mengalami kondisi BAB lebih dari 3x sehari
dalam satu hari dan konsistensi feses yang
lembek hingga cair.

Diare terjadi karena adanya rangsangan saraf


otonom di dinding usus yang menyebabkan
peningkatan peristaltik usus
Rangsangan yang dapat
MENYEBABKAN DIARE
1. Infeksi bakteri patogen, ex: E.Coli, Salmonella
thyposa
2. Infeksi virus : ex: influenza perut
3. Infeksi cacing, ex: cacing gelang dan cacing pita
4. Keracunan makanan atau minuman
5. Gangguan gizi
6. Pengaruh enzim tertentu
7. Pengaruh saraf (terkejut, takut, dsb)
PENYAKIT YANG MENYEBABKAN DIARE

• Kolera
• Disentri
• Tifus
PENANGANAN PERTAMA PADA DIARE

• Pemberian Cairan elektrolit : ORALIT


• Tujuan : menghindari dehidrasi (kekurangan
cairan tubuh)
• Komposisi oralit: NaCl, KCl, NaHCO3, dan
Glucose 20gram
ANTIDIARE
obat yang digunakan untuk
menanggulangi/mengobati diare baik yang
disebabkan oleh bakteri, virus, keracunan
makanan, dll
PENGGOLONGAN ANTIDIARE
berdasarkan mekanisme kerja

Menekan
CONTOH: LOPERAMID
Peristaltik usus

ADSTRINGEN ANTIDIARE PROTEKTOR

CONTOH: TANNIN MUCILAGO

ADSORBSI

CONTOH: CARBO ADSORBEN


KOMBINASI OBAT DIARE
1. Kemoterapetik : sebagai terapi kausal
(memusnahkan bakteri penyebab diare)
Contoh: Golongan sulfonamida 
sulfametoksazol
2. Spasmolitik: melemaskan otot perut (nyeri
perut) ex: atropin sulfat
3. Oralit
CONTOH OBAT
LAKSATIFA (PENCAHAR)
Obat yang digunakan untuk mempercepat
gerakan peristaltik usus sehingga
mempermudah/melancarkan BAB

“LAKSATIFA=PENCAHAR=PELANCAR BAB”
PENGGUNAAN PENCAHAR
a. Konstipasi akibat efek samping obat, kurang
minum, dan kurang asupan serat
b. Konstipasi pada pasien dengan resiko
pendarahan rektal, ex: pasien hemorhhoid
c. Pembersihan saluran cerna sebelum radiologi
maupun pembedahan
d. Pengeluaran parasit setelah pemberian
antelmentika
PENGGOLONGAN LAKSATIFA
berdasarkan mekanisme kerja

Zat Perangsang
dinding usus

Peningkat Pelicin atau


Volume Tinja LAKSATIFA pelunak tinja
PENGGOLONGAN LAKSATIFA
a. ZAT PERANGSANG DINDING USUS BESAR
 Merangsang dinding usus besar, ex: glikosida
antrakinon (rhei, bisakodil, dll)
 Merangsang dinding usus kecil, ex: ol. Ricini, kalomel
b. ZAT PENINGKAT VOLUME NINJA
-. Menahan cairan dalam usus secara
osmosis, ex: magnesium sulfas (Garam Inggris)
-. Obat yg dapat mengembang dlm usus (CMC, agar)
-. Serat
C. ZAT PELICIN/PELUNAK TINJA : mempermudah defekasi (BAB) karena
melunakkan tinja dan memperlicin jalur defekasi. Ex: paraffin cair, suppositoria dgn
kandungan glycerin, enema, dll
CONTOH OBAT

Anda mungkin juga menyukai