ABSTRAK
Daun singkong (Manihot utilissima Pohl) memiliki manfaat untuk mengobati nyeri rematik dan memiliki
kandungan metabolit sekunder seperti tanin dan flavonoid. Senyawa flavonoid dapat digunakan menyembuhkan
nyeri rematik. Dalam pengunaan daun singkong secara tradisional dianggap kurang praktis. Maka untuk
mempermudah penggunaan digunakan sediaan farmasi yaitu krim. Krim dengan basis M/A agar mempermudah
penyerapan zat aktif dalam kulit. Krim ekstrak daun singkong dibuat dengan variasi asam stearat FI (6%), FII
(8%) dan FIII (10%). Untuk mengetahui stabilitas krim ekstrak daun singkong digunakan metode Freeze thaw
yang dilakukan selama 12 hari atau 6 siklus pada suhu 4oC dalam lemari pendingin dan 40oC didalam oven, di
simpan selama 24 jam. Kemudian diamati perubahan fisik sebelum dan sesudah perlakuan. pengamatan fisik
yang dilakukan meliputi uji pH, daya lekat, daya sebar, dan viskositas. pada FII, FIII (daya sebar dan pH) tidak
berpengaruh pada saat pengujian sebelum dan sesudah perlakuan tetapi FI (pH, daya sebar, daya lekat dan
viskositas) ada pengaruh setelah dan sesudah perlakuan metode freeze thaw dan pada FI, FII, dan FIII ada
pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap stabilitas fisik (pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas)
krim ekstrak daun singkong setelah perlakukan dengan metode freeze thaw.
Kata Kunci : ekstrak daun singkong, pengaruh variasi konsentrasi asam stearat, stabilitas fisik krim.
ABSTRACT
Cassava leaves (Manihot utilissima Pohl) have benefits for treating rheumatic pain and contain secondary
metabolites such as tannins and flavonoids. Flavonoid compounds can be used to treat rheumatic pain. In the
traditional use of cassava leaves is considered less practical. So to make it easier to use, pharmaceutical
preparations are used, namely creams. Cream with an M/A base to facilitate the absorption of active substances
in the skin. Cassava leaf extract cream was made with variations in stearic acid FI (6%), FII (8%) and FIII
(10%). To determine the stability of the cream of cassava leaf extract, the Freeze thaw method was used which
was carried out for 12 days or 6 cycles at 4oC in the refrigerator and 40oC in the oven, stored for 24 hours. Then
observed physical changes before and after treatment. Physical observations carried out included tests of pH,
adhesion, dispersibility, and viscosity. in FII, FIII (spreadability and pH) had no effect during the test before and
after treatment but FI (pH, spreadability, adhesion and viscosity) had an effect after and after the freeze thaw
method and in FI, FII, and FIII there was the effect of variations in the concentration of stearic acid on the
physical stability (pH, spreadability, adhesion, and viscosity) of cassava leaf extract cream after treatment with
the freeze thaw method.
Keywords: cassava leaf extract, the effect of variations in the concentration of stearic acid, the physical stability
of the cream.
2
keringat yang terdiri dari minyak kaku dan TEA akan membuat krim
dan air sehingga untuk penyerapan menjadi lebih encer dan mudah
obat dapat lebih efektif(Metasari, dituang oleh karena itu kedua
2019). Dalam peresapan flavonoid bahan ini dikombinasikan agar
untuk masuk ke dalam jaringan membentuk masa krim yang mudah
kulit dibutuhkan basis air agar digunakan tidak terlalu kaku dan
flavonoid dapat terpenetrasi dan tidak terlalu encer(Arvani, 2020).
efek terapetik diperoleh yang Asam stearat juga dapat
dibantu dengan basis krim untuk meningkatkan sifat fisik, dan
dapat lolos kedalam jaringan untuk stabilitas yang menjadi lebih
masuk kedalam aliran darah dan baik(Alibasri, 2019).
mempercepat penyembuhan nyeri Stabilitas krim diartikan
rematik(Andriani, 2016). Agar sebagai kemampuan sebuah produk
suatu bahan aktif dapat terserap kosmetik untuk tetap dalam kriteria
dengan baik maka diperlukannya yang ditetapkan selama periode
sediaan yang baik. penyimpanan dan penggunaan
Untuk dapat mengetahui untuk menjamin kandungan,
sediaan yang baik maka harus kekuatan, mutu dan kemurnian
didukung dengan formula yang produk. Sediaan krim dianggap
baik. Sediaan harus memiliki stabil jika selama periode waktu
emulgator yang sesuai dalam penyimpanan dan penggunaan,
penelitian ini emulgator yang sifat dan karakteristiknya masih
digunakan adalah asam stearat sama dengan yang dimilikinya saat
yang di kombinasikan bersama sediaan dibuat. Pengamatan yang
TEA. Asam stearat memiliki dilakukan untuk melihat kestabilan
keasaman 195 -212 agar asam sediaan mencakup perubahan kimia
stearat tidak dapat mengiritasi kulit meliputi perubahan warna,
maka dikombinasikan dengan TEA perubahan bau, terbentuknya kristal
yang mempunyai sifat basa agar dan lain sebagainya serta
krim bersifat netral dan membentuk perubahan fisika meliputi suhu,
emulsi M/A yang pemisahan fase, sedimentasi dan
stabil(Romadona, 2018). Sediaan sebagainya(Septiana et al., 2020).
krim yang mengandung asam METODE PENELITIAN
stearat akan membentuk krim yang
4
mengalami penurunan pH pada tiap Dari hasil tabel 1.2 diatas didapatkan
formula, penurunan nilai pH ini dapat hasil dari rata-rata hasil replikasi 3 kali
dikatakan relatif stabil karena masih dalam pada formulasi yang sama. Dari hasil
rentang pH sediaan topikal yaitu 4 sebelum dan sesudah perlakuan freeze
-8(Warnida et al., 2019). Faktor yang thaw pada hasil daya sebar tersebut
mempengaruhi turunnya pH pada krim mendapatkan peningkatan nilai daya sebar
adalah faktor suhu yang tidak stabil dan tetapi nilai dari daya sebar relatif stabil dan
kandungan zat aktif seperti flavonoid juga memenuhi syarat daya sebar untuk sediaan
dapat mempengaruhi penurunan pH pada topikal yaitu 5-7 cm(Septiana et al., 2020).
formulasi sediaan(Dewi et al., 2018). Dari Dari analisa statistika mengunakan paired
hasil analisa data dengan metode uji T-Tes hasil pada FI menunjukkan nilai sig.
paired sampel T-test hasil menunjukan < 0,05 (0,027). Hasil pada FII menunjukan
pada FI menunjukkan nilai sig. < 0,05 nilai sig. > 0,05 (0,580). Hasil pada FIII
(0,020). pada FII menunjukan nilai sig. > menunjukan nilai sig. > 0,05 (0,222). Hasil
0,05 (0,186). Hasil pada FIII menunjukan dari FII dan FIII tidak terdapat perbedaaan
nilai sig. > 0,05 (0,069). Maka pada FII antara sebelum perlakuan freeze thaw dan
dan FIII tidak terdapat perbedaaan antara sesudah perlakuan freeze thaw, tetapi pada
sebelum perlakuan freeze thaw dan FI terdapat perbedaan antara sebelum dan
sesudah perlakuan freeze thaw, tetapi pada sesudah freeze thaw. Untuk hasil dari
FI terdapat perbedaan antara sebelum dan pengujian one way ANOVA menunjukan
sesudah freeze thaw. Dan hasil uji one way nilai sig.< 0,05 (0,000). Hal ini
ANOVA menunjukan nilai sig. < 0,05 menunjukan pada FI, FII, dan FIII bahwa
(0,000). Hal ini menunjukan pada FI, FII, ada pengaruh varias konsentrasi asam
dan FIII bahwa ada pengaruh variasi stearat terhadap daya sebar krim lekat krim
konsentrasi asam stearat terhadap pH krim ekstrak daun singkong yang diuji stabilitas
ekstrak daun singkong yang diuji stabilitas fisik mengunakan metode freeze thaw.
fisik mengunakan metode freeze thaw. 4. Hasi daya lekat
3. Hasil daya sebar Daya Formula Sebelum Sesudah
lekat
7