ABSTRACT
Research has been conducted on the making of Lotion using VCO containing Tomato
Carotenoids and Carrageenan with a mass concentration of 3%. The stability of Lotion is
determined by the stability of the emulsion in the Lotion preparation. The resulting Lotion was
tested for quality according to SNI 16-4399-1996 standards, namely pH, density, viscosity, and
total microbial test. In addition, the resulting Lotion was tested for total carotenoids based on the
reading results of UV-Vis Spectrophotometry. The results showed that the highest carotenoids in
A1 samples were 129.99 mg / L and the lowest was in A6 samples 38.15 mg / L. And the results of
the Lotion quality test found in Lotion by using carrageenan were better than Lotion using cetyl
alcohol.
ABSTRAK
94
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
95
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
Dalam penelitian ini produk Lotion 700C dengan perbandingan 1:1 (1gram
dibuat dari olahan minyak kelapa yaitu daging kelapa : 1 mL air) dalam baskom.
VCO yang mengandung ekstak Kemudian daging kelapa diperas dengan
karatenoid tomat menggunakan air dan disaring, santan yang diperoleh
emulsifying agent karagenan dan setil kemudian didiamkan selama 2 jam untuk
alkohol. Lotion yang dibuat selanjutnya memisahkan krim dan skim (Langingi et
diamati kualitasnya menurut SNI No. 16- al., 2012).
4399-1996. Pembuatan VCO mengandung
Ekstrak Tomat
METODE PENELITIAN Sebanyak 300 mL Ekstrak Tomat
Alat dan Bahan Penelitian ditambahkan dengan 700 mL krim santan
Bahan yang digunakan yaitu sehingga total campuran menjadi 1000
Daging kelapa, tomat, asam stearate, mL (Konsentrasi ekstrak tomat 30%).
karagenan, paraffin cair, gliserin, Kemudian diaduk dan diamkan selama 18
trietanolamin (TEA), metil paraben, setil jam. Dilakukan pemisahan antara air
alkohol, Plate Count Agar (PCA), pada lapisan bawah dengan minyak dan
aquades, air. blondo pada lapisan atas, dengan
Alat yang digunakan yaitu membuka keran pada bagian wadah.
Seperangkat alat gelas, neraca analitik, Disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm
blender, saringan 65 mesh, pemanas, selama 15 menit untuk memisahkan
wadah pemisah, alat sentrifugasi, batang minyak dari blondo. Blondo akan
pengaduk, stirrer, pipet tetes, pH meter, mengendap pada dasar tabung sedangkan
bola, cawan petri. minyak akan berada pada lapisan atas
Pembuatan santan (Langingi et al., 2012).
Daging kelapa yang telah diparut
dicampurkan dengan air panas bersuhu
Pembuatan sediaan Lotion VCO+ekstrak Tomat
Tabel 1. Formulasi Lotion
Komposisi (%massa)
Bahan
A1 A2 A3 A4 A5 A6
Fase Minyak
Asam Stearat 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Parafin Cair - 3,5 7,0 - 7,0 3,5
VCO+Ekstrak tomat 7,0 3,5 - 7,0 3,5 -
Fase Air
Karagenan - - - 3,0 3,0 3,0
Setil Alkohol 0,5 0,5 0,5 - - -
Gliserin 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
TEA 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Metil paraben 0,1 0,1 0,1 0,1 0.1 0,1
Aquades 83,9 83,9 83,9 82,4 82,4 82,4
Total 100 100 100 100 100 100
Formulasi Lotion pada penelitian bahan yang larut minyak (fase minyak
ini tertera pada tabel 2. Bahan-bahan atau sediaan 1) dan bahan yang larut air
yang digunakan dalam pembuatan Lotion (fase air atau sediaan 2). Bahan-bahan
dipisahkan menjadi dua bagian yaitu yang termasuk fase minyak yaitu asam
96
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
stearat, VCO dan parafin cair massanya (b). Bobot jenis Lotion
dimasukkan ke dalam gelas piala. ditentukan dengan rumus :
Karagenan yang digunakan terlebih Bobot jenis
dahulu dilarutkan ke dalam air sebelum 𝑏−𝑎
= ………Pers. 1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (25 𝑚𝐿)
dicampurkan ke dalam fase air. Bahan-
Uji viskositas
bahan yang termasuk fase air adalah
Pengukuran Viskositas dilakukan
gliserin, TEA, larutan karagenan, setil
dengan metode bola jatuh. Bola yang
alkohol.
digunakan ditimbang, kemudian sampel
Sediaan 1 dan 2 dipanaskan dan
Lotion dimasukkan ke dalam gelas ukur
diaduk pada suhu 70-75oC secara terpisah
25 mL lalu masukkan bola ke dalam
hingga homogen (Sediaan 1 selama 10
gelas ukur. Dihitung waktu yang
menit, sediaan 2 selama 25 menit).
dibutuhkan bola untuk mencapai tanda ter
Sediaan 1 dan 2 yang telah homogen
5 mL dari 15 mL. Dihitung juga panjang
tersebut dicampur dan diaduk dengan
lintasan yang dilewati bola. Viskositas
pengaduk. Proses pencampuran kedua
dihitung dengan menggunakan rumus
sediaan yang berbeda tersebut dilakukan
2𝑟 2𝑔(𝜌 ′−𝜌)
pada suhu 70oC. Proses pengadukan Viskositas= ……….Pers. 2
9𝑣
dilakukan hingga campuran kedua Ket : r = Jari-jari bola (m)
sediaan homogen dan mencapai suhu g = Percepatan gravitasi (m/s2)
40oC (sediaan 3). Pengawet (metil v = Kecepatan bola (m/s)
paraben) dimasukkan ke dalam sediaan 3 ρ’= Massa jenis bola (Kg/m3)
pada suhu 35oC kemudian dilakukan ρ = Massa jenis fluida (Kg/m3)
pengadukan dengan stirrer selama kurang
lebih satu menit (Anita, 2008). Analisis total mikroba
Uji Kualitas Lotion Pengukuran total mikroba
Homogenitas berdasarkan SNI 19-2897-1992 adalah
Sampel diletakkan pada cawan sebagai berikut, secara aseptis ditimbang
petri kemudian dilihat homogenitasnya. Lotion sebanyak 1 gram dan dimasukkan
Uji pH ke dalam larutan pengencer sebanyak 1
Pengukuran pH pada Lotion mL kemudian dihomogenkan. Sebanyak
dilakukan menggunakan pH meter yang 1 ml sampel, diinokulasikan pada cawan
telah dikalibrasi dengan buffer equimolar petri steril. Media Plate Count Agar
pH 7 dan buffer kalium hidroksi ftalat pH (PCA) yang steril pada suhu 45–55 oC
4. Elektroda dicelupkan ke dalam sediaan dituangkan pada cawan petri sebanyak 20
yang telah diencerkan dengan aquades, ml. Cawan petri digoyang dan dibiarkan
diamati pH yang dihasilkan (Ekowati & memadat. Inkubasi dilakukan pada suhu
Hanifah, 2016). kamar selama 24 jam. Jumlah koloni
Bobot Jenis yang tumbuh dilaporkan sebagai total
Pengukuran ini dilakukan dengan mikroba.
menggunakan piknometer. Massa Total Karotenoid
piknometer ditimbang terlebih dahulu Kandungan Karotenoid diukur
dan dicatat (a). Kemudian sampel Lotion dengan menggunakan metode
dimasukkan ke dalam piknometer sampai Spektrofotometri. Sampel ditimbang
penuh lalu ditutup, ditimbang dan dicatat sebanyak 2 gram dan dilarutkan dalam 10
97
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
98
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
99
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
100
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
Hasil viskositas yang didapat cenderung Viskositas dari sampel Lotion yang
sama, dan memenuhi syarat SNI. menggunakan setil alkohol (A1–A3)
101
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
memiliki nilai vikositas yang cenderung hanya berperan sebagai surfaktan pada
lebih rendah daripada sampel Lotion yang sintesis Lotion. Dapat dilihat bahwa nilai
menggunakan karagenan (A4-A6). Hal visositas juga berpengaruh pada massa
ini disebabkan oleh karagenan bertindak jenis. Semakin tinggi viskositas semakin
sebagai agen pengental pada Lotion yang besar pula massa jenis Lotion yang
menyebabkan viskositas atau dihasilkan.
kekentalannya bertambah. Berbeda Analisa total mikroba
dengan penggunaan setil alkohol yang
Tabel 7. Analisa Total mikorba
Sampel Ulangan 1 Ulangan 2 Total
koloni/gram
A1 40 47 43,5
A2 15 24 19,5
A3 11 19 15
A4 4 2 3
A5 14 12 13
Absorbansi Total Karotenoid
Sampel
480 nm 663 nm 645 nm (μmol/L)
A6 3 2 2,5
102
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
103
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
104
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 1 FEBRUARI 2019 ISSN 2302 - 2493
105