Anda di halaman 1dari 8

INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

Vol 2 (2) 2020, 25-32

Studi Perbandingan Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) Sistem


Enzimatis dan Pancingan Terhadap Karakteristik
Minyak Kelapa Murni yang Dihasilkan

Rindawati1 , Perasulmi, Edy Wibowo Kurniawan

1Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Samarinda,


Kalimatan Timur, email : warinda45@gmail.com

Submisi : 15 Agustus 2019; Penerimaan : 12 Februari 2020

ABSTRAK
Teknik Pembuatan virgin coconut oil dapat dilakukan secara tradisional namun
pembuatan secara tradisional dianggap tidak baik terhadap karakteristik minyak
yang dihasilkan karena dapat menyebabkan minyak cepat berbau tengik dan
warna pada minyak berubah akibat proses oksidasi pada saat perebusan. Sistem
enzimatis dan sistem pancingan dinilai berbeda dengan sistem tradisional karena
keduanya dilakukan tanpa menggunakan pemanasan. Tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui pengaruh pembuatan VCO sistem pancingan dan enzimatis
terhadap karakteristik minyak kelapa murni yang dihasilkan (VCO) setelah
dianalisis kadar air,asam lemak bebas dan rendemen.
Pada penelitian ini dilakukan perbandingan pembuatan vco dengan cara
penambahan potongan buah papaya (10%, 15%, 20%) pada krim untuk sistem
enzimatis dan penambahan minyak pancingan VCO (10%, 15%, 20%) pada krim.
Setelah di fermentasi selama 24 jam kemudian di peroleh hasil berupa VCO
kemudian dianalisa asam lemak, kadar air, rendemen. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa pembuatan VCO metode enzimatis yang paling baik diduga
pada konsentrasi 10% dengan kadar asam lemak bebas 0,04%. Sedangkan VCO
dengan metode pancingan yang baik diduga pada semua konsentrasi dengan
kadar asam lemak bebas yang sama sebesar 0,03%. Namun untuk nilai kadar air
kedua metode ini masih belum memenuhi persyaratan mutu sesuai SNI 7381:
2008 karena nilai dari kedua metode ini melampaui standar 0,2%.Sedangkan
untuk perolehan rendemen metode enzimatis yang tertinggi adalah pada
penambahan potongan buah pepaya sebanyak 20% dengan rendemen yaitu
sebesar 17%. Pada metode pancingan yang memperoleh rendemen tertinggi ialah
metode pancingan 10% sebesar 24,9%.

Kata kunci : VCO; metode enzimatis; metode pancingan; rendemen; asam lemak
bebas.

PENDAHULUAN
Disamping itu, arti penting kelapa bagi
Kelapa menjadi bagian penting masyarakat tercermin dari luas area
dalam kehidupan masyarakat Indonesia. perkebunan rakyat yang mencapai 98%
semua bagian tanaman kelapa mulai dari total luas areal kelapa dengan
dari akar, batang daun dan buah dapat melibatkan lebih dari 3 juta rumah
dimanfaatkan untuk memenuhi tangga petani. Pengusaha kelapa juga
kebutuhan ekonomi, sosial dan budaya. membuka kesempatan kerja dari

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online) 25


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Rindawati, Perasulmi, E. W. Kurniawan / Vol 2 (2) 2020, 25-32

kegiatan pengolahan produk turunan dalam santan dengan minyak kelapa


dan hasil samping yang sangat murni yang sudah jadi. Teknologi ini
beragam. memanfaatkan reaksi kimia sederhana.
Virgin coconut oil (VCO) dimana santan adalah campuran air dan
merupakan hasil olahan dari daging minyak. Kedua senyawa ini bisa bersatu
buah kelapa segar (Non kopra), dalam karena adanya molekul protein yang
pengolahannya tidak melalui proses mengelilingi molekul-molekul minyak.
kimiawi dan tidak menggunakan Dengan teknik pancingan, molekul
pemanasan tinggi hingga minyak yang minyak dalam santan ditarik oleh minyak
dihasilkan berwarna bening (jernih) dan VCO sampai akhirnya bersatu.Tarikan
beraroma khas kelapa. Komposisi asam itu membuat minyak terlepas dari air
lemak tertinggi dalam minyak kelapa dan protein. Minyak yang dihasilkan
murni adalah asam laurat yang adalah minyak kelapa dengan kualitas
berfungsi dapat memberi gizi serta tinggi yang disebut Virgin Coconat Oil
melindungi tubuh dari penyakit menular (VCO).
dan penyakit degeneratif (sutami, 2005 Tujuan penelitian yaitu untuk
dalam pontoh dkk 2011). mengetahui pengaruh pembuatan VCO
Pembuatan minyak kelapa murni sistem pancingan dan enzimatis
dengan cara tradisional yang biasa terhadap karakteristik minyak kelapa
dilakukan dengan merebus santan terus murni yang dihasilkan (VCO) setelah
menerus hingga didapatkan minyak dianalisis kadar air,asam lemak bebas
kelapa namun cara ini dianggap tidak dan rendemen.
baik karena dapat menyebabkan minyak
cepat berbau tengik dan warna pada METODE PENELITIAN
minyak berubah coklat akibat proses
oksidasi pada saat perebusan. Tempat dan Waktu Penelitian
Sistem enzimatis dan sistem Penelitian ini dilaksanakan di
pancingan dinilai berbeda dengan Laboratorium Pengolahan Hasil
sistem tradisional karena keduanya Perkebunan. Teknologi Pengolahan
dilakukan tanpa menggunakan Hasil Perkebunan, Politeknik Pertanian
pemanasan. Enzim merupakan Negeri Samarinda. Waktu penelitian
senyawa protein yang dapat selama 6 bulan terhitung 1 Maret 2018 –
mengkatalisis reaksi-reaksi kimia 30 Agustus 2018.
dengan maksud mempercepat reaksi Alat dan bahan
pada reaktan melalui penurunan energi Alat yang digunakan pada
aktivasi (Nelson dkk, 2008 dalam suaniti penelitian ini antara lain : Timbangan
2014). Virgin Coconut Oil (VCO) digital, Timbangan analitik, Baskom,
dihasilkan melalui reaksi enzimatis Saringan, Selang kecil, Pipet, Sendok,
menggunakan papain yang merupakan Pisau, Toples transparan, Botol, Kertas
salah satu enzim proteolitik dalam getah saring, Gelas ukur, Hotplate,
pepaya. Papain mengkatalisis suatu Erlenmeyer, Cawan porselen, Penjepit,
substrat melalui reaksi hidrolisis dengan Oven, Desikator dan Alat titrasi.
pertolongan molekul air (Onyeike and Bahan yang digunakan adalah
Acheru, 2002 dalam Suaniti 2014). Santan kelapa, Buah papaya, VCO,
Menurut Setiadji (2004) dalam alcohol, Indikator pp, NaOH.
Winarti (2007), pembuatan minyak Prosedur Penelitian
kelapa murni dengan cara pancingan 1. Pembuatan VCO secara enzimatis
dilakukan dengan memancing minyak (Ahmad dkk, 2015)

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online) 26


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Rindawati, Perasulmi, E. W. Kurniawan / Vol 2 (2) 2020, 25-32

a) Persiapan bahan baku (santan) lapisan yaitu bagian atas, blondo


yang dibeli dipasar impress dibagian tengah dan air dibagian
mangkupalas. bawah.
b) Santan dimasukan kedalam d) Minyak dipisahkan dengan
toples didiamkan selama 1 jam memakai sendok kemudian
untuk memisahkan krim dan skim. disaring untuk mendapatkan
c) Setelah terpisah bagian krim di minyak kelapa murni (VCO).
ambil dan air dibagian bawah di e) Minyak kelapa murni yang
buang menggunakan selang air dihasilkan di masukan kedalam
yang berukuran kecil. botol untuk dianalisa kadar air,
d) Selanjutnya krim dibagi menjadi asam lemak bebas dan
tiga bagian yang masing-masing rendemennya.
1000 ml kemudian ditambahkan
potongan buah papaya dengan Parameter yang diamati
konsentrasi 10%,15% dan 20% 1.Pengukuran rendemen
kedalam toples yang berisi krim Kadar rendemen (%)
kemudian diaduk, lalu ditutup dan berat minyak yang dihasilkan
= x 100%
diperam selama 24 jam berat bahan
Selanjutnya pemeraman dapat
dilihat bahwa krim tersebut sudah 2.Analisa asam lemak bebas
terbagi atas tiga bagian, yaitu Prosedur dalam penentuan kadar
minyak berada diatas, blondo asam lemak bebas pada minyak VCO
protein dibagian tengah dan air dilakukan berdasarkan ketentuan BSN
dibagian bawah, (2008) tentang standar mutu minyak SNI
e) Kemudian minyak dpisahkan dari No.738: 2008 dapat di lakukan sebagai
blondo menggunakan sendok berikut :
kemudian disaring menggunakan a. Menimbang bahan sebanyak 5 g
kertas saring. dan memasukan kedalam
f) Minyak (VCO) yang dihasilkan Erlenmeyer ukuran 250 ml.
dimasukan kedalam botol b. Menambahkan 50 ml alcohol
kemudian dianalisa asam lemak netral (95%) kemudian
bebas, kadar air dan dipanaskan dengan
rendemennya. menambahkan 3-5 tetes indicator
Phenolphthalein 1% dan
2.Pembuatan VCO metode pancingan dihomogenkan.
a) Persiapan bahan c. Campuran di titrasi dengan
b) Santan yang dihasilkan didiamkan larutan NaOH (0,1 N) sampai
selama 1-2 jam agar terbentuk terbentuk warna merah muda
dua lapisan yaitu krim dan tetap (selama 15 detik tidak
skim.untuk mendapatkan krim berubah).
maka skim harus dibuang terlebih d. Mencatat volume NaoH yang
dahulu. digunakan.
c) Ditambahkan minyak pancingan e. Melakukan perhitungan kadar
(vco) kedalam toples yang berisi ALB dengan rumus:
krim dengan perbandingan
10%,15%, 20% dari berat krim 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻𝑥𝑁𝑥𝐵𝑀
% 𝐹𝐹𝐴 = 𝑥100%
kemudian diaduk dan didiamkan 1000 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
selama 24 jam agar terbentuk tiga

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online) 27


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Rindawati, Perasulmi, E. W. Kurniawan / Vol 2 (2) 2020, 25-32

Keterangan: c. = Bobot contoh awal (g/sampel)


N = Normalitas NaOH HASIL DAN PEMBAHASAN
BM = 200 (Berat Molekul VCO)
Berdasarkan penelitian yang
3.Analisa Kadar Air dilakukan diperoleh data dari hasil
Pengukuran kadar air dilakukan pembuatan vco sistim enzimatis dan
sesuai prosedur BSN (2008) tentang pancingan terhadap kualitas minyak
standar mutu minyak SNI No. 7381 : kelapa murni (kadar air,asam lemak
2008 dengan menggunakan metode bebas dan pengukuran rendemen).
oven pada suhu 105°C selama 6 jam. Menurut Standar Nasional
a. Cawan kosong dikeringkan dalam Indonesia (SNI) 7381: 2008 minyak
oven selama 1 jam kemudian kelapa murni yang bermutu harus
didinginkan dalam desikator. memenuhi syarat-syarat antara lain :
b. Selanjutnya ditimbang sampal
VCO dalam cawan porselin Tabel 1. Persyaratan Mutu Minyak
sebanyak 5 g lalu di oven selama Kelapa Murni Virgin Coconut Oil yang
6 jam. ditetapkan dalam Standar Nasional
c. Cawan dan isinya lalu Indonesia 7381: 2008
dipindahkan kedalam desikator Jenis Uji Persyaratan
sampai diperoleh bobot tetap. Air Maks 0,2%
d. Kadar air VCO dapat dihitung Kotoran Maks 0,05%
dengan menggunakan rumus Bilangan oid 4,1-11 g iod/100 g
sebagai berikut : Asam lemak bebas Maks 0,2%
Bilangan peroksida Maks 2,0 mg ek/kg
a−b Warna bau, bau Normal
KA = x 100%
c
Keterangan :
Kadar air
Ka = Kadar air
Berdasarkan penelitian yang telah
a. = Bobot cawan dan sampel awal (g)
dilakukan diperoleh rata-rata kadar air
b. = Bobot cawan dan sampel setelah
yang dapat dilihat pada Tabel 2.
dikeringkan (g)

Tabel.2. Rata-Rata Kadar Air VCO dengan Metode Enzimatis dan Metode Pancingan
Ulangan Kadar
No Metode Konsentrasi Jumlah
1 2 3 Air (%)
10% 0,24 0,27 0,50 1,01 0,34
1 Enzimatis 15% 0,4 0,22 0,38 1,00 0,33
20% 0,65 0,21 0,18 1,04 0,35

10% 0,18 0,73 0,13 1,04 0,35


2 Pancingan 15% 0,24 0,62 0,25 1,11 0,37
20% 0,43 0,41 0,38 1,12 0,41

Rata-rata dari hasil perhitungan penambahan buah papaya 10% dan


kadar air metode enzimatis didapatkan 20%. Rata-rata kadar air VCO metode
hasil yang berbeda dimana pada enzimatis yang diperoleh sangat
konsentrasi penambahan buah papaya bervariasi yang berawal dari naik dari
15% adalah konsentrasi yang paling penambahan potongan buah papaya
rendah dibandingkan konsentrasi dari 10% dengan nilai rata-rata yaitu

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online) 28


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Rindawati, Perasulmi, E. W. Kurniawan / Vol 2 (2) 2020, 25-32

0,34% dan turun dipenambahan 15% penambahan VCO 10% dengan nilai
dengan nilai rata-rata yaitu 0,33% lalu rata-rata yaitu 0,35% meningkat pada
kemudian naik kembali dipenambahan konsentrasi berikutnya hal dipengaruhi
20% dengan nilai rata-rata yaitu 0,35%. oleh konsentrasi penambahan VCO
Ini berarti bahwa konsentrasi yang berbeda-beda, dimana
penambahan potongan buah pepaya penambahan VCO pancingan semakin
optimal dan ekonomis dicapai pada banyak yang digunakan maka kadar air
konsentrasi penambahan buah pepaya yang dihasilkan semakin tinggi. Hal ini
sebesar 15%.Namun VCO yang terjadi karena didalam VCO yang
dihasilkan dari semua penambahan dihasilkan dengan penambahan
konsentrasi tersebut masih belum pancingan VCO masih terikat sejumlah
memenuhi standar mutu VCO dengan air. ( Bilang dkk, 2010).
nilai maksimal 0,2%.
Kadar air sangat penting dalam Asam Lemak Bebas
menentukan daya simpan dari bahan Asam lemak bebas merupakan
makanan karena mempengaruhi sifat salah satu parameter kualitas VCO yang
fisik, kimia, perubahan mikrobiologi, dan sangat penting, karena jumlah asam
perubahan enzimatis. Kandungan air lemak bebas dalam VCO erat kaitannya
dalam bahan dapat menentukan dengan tingkat kerusakan VCO baik
penerimaan konsumen, kesegaran dan selama pembuatan, penyimpanan, dan
daya tahan bahan. Kandungan air yang distribusinya. Penyebab utama
tinggi dalam bahan menyebabkan daya kerusakkan VCO karena terjadinya
tahan bahan rendah, Selain itu adanya proses hidrolisis dan salah satu faktor
air dalam minyak akan mengakibatkan pemicu hidrolisis minyak adalah kadar
reaksi hidrolisis yang dapat air.
menyebabkan minyak menjadi tengik ( Berikut hasil nilai rata-rata asam
Winarno,1997 dalam Adawiah 2010). lemak bebas pada kedua metode
Dari Tabel 2 terlihat bahwa rata- pembuatan VCO dapat dilihat pada
rata kadar air VCO metode pancingan Tabel 3.
yang terendah diperoleh pada

Tabel 3. Rata-Rata Asam Lemak Bebas Pada Metode Enzimatis Dan Pancingan
Ulangan Asam
Lemak
No Metode Konsentrasi Jumlah
1 2 3 Bebas
(%)
10% 0.04 0.04 0.04 0.12 0.04
1 Enzimatis 15% 0.05 0.05 0.06 0.17 0.06
20% 0.08 0.04 0.06 0.18 0.06

10% 0.03 0.04 0.04 0.10 0.03


2 Pancingan 15% 0.04 0.03 0.03 0.10 0.03
20% 0.04 0.04 0.03 0.10 0.03

Berdasarkan pada Tabel 3 rata- penambahan konsentrasi potongan


rata asam lemak bebas pembuatan buah pepaya bahwa rata-rata asam
VCO metode enzimatis dengan lemak bebas yang terendah diperoleh

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online) 29


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Rindawati, Perasulmi, E. W. Kurniawan / Vol 2 (2) 2020, 25-32

dari konsentrasi penambahan potongan pada VCO. Hal ini terjadi karena di
buah pepaya 10% dengan nilai rata-rata dalam VCO yang dihasilkan dengan
yaitu 0,04% dan memenuhi syarat mutu bahan pemancing VCO masih terikat
VCO yang telah ditetapkan, tetapi pada sejumlah air, keberadaan air
konsentrasi 15% dan 20% juga masih menyebabkan minyak akan mengalami
memenuhi standar. hidrolisis menjadi gliserol dan asam
Menurut Winarti dkk (2007) lemak bebas (Billang, 2010).
bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim Selain itu nilai rata-rata VCO yang
papain yang diberikan maka akan diperoleh memperlihatkan bahwa ketiga
meningkatkan nilai ALB pada minyak perlakuan penambahan VCO memiliki
yang dihasilkan karena air yang nilai ALB yang cukup baik dan masih
terkandung pada pemberian enzim memenuhi standar SNI. SNI telah
memungkinkan terjadinya pemecahan menjelaskan syarat mutu VCO tentang
trigliserida menjadi asam lemak dan asam lemak bebas pada VCO
gliserol. sebaiknya tidak melebihi 0,2%. Hal
Rata-rata asam lemak bebas ini berarti VCO yang dihasilkan dalam
pada pembuatan VCO metode penelitian ini sangat layak untuk
pancingan dengan penambahan dikonsumsi karena memiliki kualitas
konsentrasi VCO 10% - 20% dengan yang baik.
nilai rata-rata yang sama yaitu 0,03%.
Dari Tabel 3 yang telah disajikan Rendemen
dapat dilihat bahwa nilai rata-rata asam Berdasarkan penelitian yang
lemak bebas dari penambahan VCO dilakukan diperoleh rendemen VCO dari
10%, 15%, dan 20% memiliki nilai rata- sistem enzimatis yang tertinggi adalah
rata yang sama, yaitu 0,03%. Hal ini pada penambahan potongan buah
menandakan bahwa setiap pepaya sebanyak 20% dengan
penambahan VCO pada pembuatan rendemen yaitu 17%. Dimana dapat
VCO yang diberikan tidak dilihat pada Tabel 4.
mempengaruhi nilai asam lemak bebas

Tabel 4. Rata-Rata Rendemen Metode Enzimatis Dan Metode Pancingan

Berat krim Berat Vco Yang Rendemen


No Metode Perlakuan
(gr) Dihasilkan (%)

10% 122 12,2


1 Enzimatis 15% 1000 160 16,0
20% 170 17,0

10% 249 24,9


2 Pancingan 15% 1000 225 22,5
20% 225 22,5

Rendemen adalah besarnya potongan buah papaya pada pembuatan


prosentase bahan yang tertinggal. VCO maka rendemen yang dihasilkan
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan semakin meningkat kerena semakin
bahwa semakin tinggi penambahan banyak potongan buah papaya yang

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online) 30


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Rindawati, Perasulmi, E. W. Kurniawan / Vol 2 (2) 2020, 25-32

ditambahkan semakin banyak ikatan yang mempengaruhi kualitas dan


peptida dalam protein santan yang rendemen VCO khususnya kadar air.
menyelubungi minyak dapat dihidrolisis,
karena didalam potongan buah papaya DAFTAR PUSTAKA
terdapat getah dimana didalam getah [BSN] Badan Standarisasi Nasional.
tersebut mengandung enzim proteolitik 2008. SNI 73812008: Syarat Mutu
yang dapat menghidrolisa ikatan peptida Minyak Kelapa Virgin (VCO).
(Winarti, 2007). Jakarta (ID). Badan Standarisasi
Pada Tabel 4 menunjukkan Nasional.
tingginya rendemen VCO dengan Ahmad, I., Ersan. dan Edison, R,. 2015.
metode pancingan diperoleh dari Pengaruh Dosis Enzim Papain
penambahan VCO sebanyak 10% Terhadap Rendemen dan
dengan rendemen 24,9% hal ini Kualitas Virgin Coconut Oil
disebabkan karena pemberian VCO (VCO). Jurnal AIP. Vol. 3 No. 2:
yang digunakan di dalamnya sudah 82-93. Bandar Lampung.
terdapat molekul-molekul protein yang Anwar, C., dan Salima, R, 2016.
dapat mempercepat proses pemisahan Perubahan Rendemen Dan Mutu
minyak dari air dan protein (Winarti, Virgin Coconut Oil (VCO) Pada
2007). Bebrbagai Kecepatan Putar Dan
Lama Waktu Sentrifugasi. Jurnal
PENUTUP Teknotan Vol. 10 No.2. Politeknik
Indonesiah Venezuela. Aceh.
Kesimpulan Aprilasani, Z., dan Adiwarna. 2014.
Berdasarkan kandungan kadar Pengaruh Lama Waktu
asam lemak bebas VCO dengan Pengadukan Dengan Variasi
metode enzimatis yang baik diduga Penambahan Asam Asetat Dalam
pada konsentrasi 10% dengan kadar Pembuatan Virgin Coconut Oil
asam lemak bebas 0,04%. Sedangkan (VCO) Dari Buah Kelapa. Jurusan
VCO dengan metode pancingan yang Teknik Kimia. Fakultas Teknik
baik diduga pada semua konsentrasi Universitas Muhammadiyah.
dengan kadar asam lemak bebas yang Volum. 3 No. 1. April 2014. ISSN
sama sebesar 0,03%. Namun untuk nilai 2252-7311. Jakarta.
kadar air masih belum memenuhi Bilang, M, A., Rasti S, dan Khairunnisa
persyaratan sesuai SNI 7381: 2008 S. 2010. Pengaruh Variasi
karena nilai dari kedua metode ini Metode Pemancigan (Stimulan)
melampaui standar 0,2%. Dan Penambahan Getah Pepaya
Sedangkan untuk perolehan Terhadap “Virgin Coconut Oil”
rendemen metode enzimatis yang Yang Dihasilkan. Jurnal
tertinggi adalah pada penambahan Agritecno. ISSN: 1979-7362 (Vol.
potongan buah pepaya sebanyak 20% 3 . No. 1, Pebruari 2010).
dengan rendemen yaitu sebesar 17%. Makassar.
Pada metode pancingan yang Pontoh Julius dan Lita Makasoe. 2011.
memperoleh rendemen tertinggi ialah Perbandingan Beberapa Metode
metode pancingan 10% sebesar 24,9%. Pembuatan Metil Ester Dalam
Analisa Asam Lemak Dari Virgin
Saran Coconut Oil (Vco). Jurnal Ilmiah
Perlu melakukan penelitian Sains Vol. 11. No. 2. Manado.
lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online) 31


INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
Rindawati, Perasulmi, E. W. Kurniawan / Vol 2 (2) 2020, 25-32

Rifa’atul Adawiyah, 2010. Pengaruh Suyanti, Setyadjit dan Abdullah Bin Arif.
konsentrasi ekstrak kulit nanas 2012. Produk diversifikasi olahan
(Ananas Ccomosus) dan lama untuk meningkatkan nilai tambah
pemeraman terhadap rendemen dan mendukung pengembangan
dan kualitas minyak kelapa buah pepaya (Carica papaya L) di
(cocos nucifera L). Skripsi Indonesia. Balai Besar Penelitian
Universitas Islam Negeri Maulana dan Pengembangan Pascapanen
Malik Ibrahim Malang. Pertanian. Vol 8 (2). Bogor.
Suaniti Ni M., Manuntun M. dan Nadya Winarti S., Jariyah. dan Yudi Purnomo.
Hartasiwi. 2014. Uji Sifat Virgin 2007. Proses Pembuatan VCO
Coconut Oil (VCO) Hasil Ekstraksi (Virgine Coconut Oil) Secara
Enzimatis Terhadap Berbagai Enzimatis Menggunakan Papain
Produk Minyak Kelapa Hasil Kasar. Jurnal Teknologi
Publikasi. Jurnal Kimia.171-177. Pertanian. Vol. 8. No. 2. 136-141,
Issn 1907-9850. Univ. Udayana. Surabaya.
Bukit Jimbaran.

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online) 32

Anda mungkin juga menyukai