IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Larasati Surliadji
NIM : 03031181419063
Shift/Kelompok : Senin Siang/5
1
2
Bahan pendukung dalam pembuatan VCO ini tergantung dari jenis metode
yang digunakan dalam pembuatan VCO. Metode yang dipakai bisa berupa metode
enzimatis, metode fermentasi, dan metode mengikat dengan minyak kelapa . Pada
pembuatan VCO secara enzimatis, enzim yang digunakan pada umumnya berupa
bubuk papain yang bisa didapatkan secara instan atau dari getah buah pepaya, dan
enzim bromelin hasil ekstraksi dari buah nanas. Pemanfaatan enzim papain
digunakan untuk memecah protein santan yang berperan sebagai pengemulsi.
Pemecahan emulsi santan terjadi karena adanya enzim proteolitik . Enzim ini dapat
mempercepat reaksi pemecahan protein dengan menghidrolisa ikatan peptidanya.
Pembuatan minyak secara fermentasi pada prinsipnya adalah perusakan
protein yang menyelubungi globula lemak. Pada pembuatan VCO menggunakan
metode ini umumnya digunakan enzim yang dioperoleh dari mikroorganisme atau
tanaman. Pada proses pembuatan VCO secara enzimatis bahan pendukung yang
digunakan bisa berupa ragi roti. Proses pengolahan VCO secara pancingan yaitu
dengan menambahkan VCO kedalam krim santan. Bagian minyak kemudian
diambil dan disaring, sehingga pada proses ini bahan pendukung yang digunakan
yaitu minyak kelapa itu sendiri yang dipakai sebagai bahan pemancing.
sehingga minyak terlepas. Metode yang digunakan untuk memisahkan minyak dari
air dan ampas kelapa adalah proses pemanasan, fermentasi, enzim, dan centrifuge.
Proses pemanasan ini dikenal juga dengan proses panas. Hal ini disebabkan
karena proses mendapatkan VCO melibatkan pemanasan. Sedangkan proses-proses
pemisahan lainnya termasuk proses dingin. Santan kelapa yang sudah diperoleh
kemudian dipanaskan pada suhu 60C-80C. Hasilnya adalah ampas kelapa
(blondo), air, dan minyak kelapa. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat
VCO dengan proses ini adalah suhu pemanasan tidak boleh melebihi 80C dan
waktu pemanasannya juga tidak lama karena prinsip pembuatan VCO adalah tanpa
menggunakan pemanasan. Minyak yang dihasilkan akan jernih dan dapat
dikategorikan sebagai minyak kelapa murni. Jika pemanasannya mencapai suhu di
atas 100C maka hasilnya akan berwarna kuning tua atau kecoklatan. Ini
merupakan minyak goreng biasa yang tidak dapat dikategorikan sebagai VCO.
Proses pemisahan dengan fermentasi atau mikrobiologis paling banyak
dilakukan oleh produksi VCO skala industri. Caranya adalah santan yang sudah
didapat tadi diberi ragi air ketam sawah sebagai starter. Setelah itu diaduk samapi
merata dan biarkan proses fermentasi berjalan selama 24 sampai 36 jam. Selama
waktu ini air terpisah dengan minyak. Hasil fermentasi kemudian dipanaskan
sebentar untuk mengurangi kandungan airnya dan setelah itu disaring . Hasilnya
adalah minyak kelapa murni yang jernih dan harum . Sebagai starter fermentasi
juga dapat dilakukan dengan bantuan bakteri seperti Saccharomyces cerevisiae.
Proses pemisahan dengan enzim langkah-langkahnya hampir sama dengan
pemisahan dengan proses fermentasi. Hanya saja sebagai starter ditambahkan
enzim ke dalam santan. Enzim yang digunakan adalah enzim proteolitik, misalnya
enzim papain, bromelin, ficin, dan enzim lainnya. Proses pemisahan dengan
centrifuge menghasilkan VCO dengan kandungan gizi masih sangat lengkap
antioksidan. Selain itu aroma kelapa segar masih dapat tercium dari VCO ini.
Santan tadi dipisahkan menjadi minyak dan air dengan menggunakan alat
sentrifugal secara mekanis. Namun proses ini masih agak sulit untuk dilakukan .
Jika ada satu jenis minyak selain berfungsi sebagai penggoreng makanan juga
membantu mencegah penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit degeneratif
6
kandungan minyak 50-85%, kuning telur 5-10%, cuka, garam, serta bumbu
penyedap. Oleh karena itu, salad dressing dan mayones mempunyai komposisi
yang hampir sama dan hanya berbeda pada bagian kadar minyaknya saja.
VCO adalah minyak yang benar-benar aman karena tidak mengandung asam
lemak trans dan sangat murni karena tidak adanya kontak dan penambahan bahan
kimia lain. Pada bidang kesehatan atau farmasi, hal yang ditinjau dari VCO adalah
asam lemak yang menyusun trigliseridanya. VCO pada umumnya mengandung
50% asam laurat. Asam laurat dikelompokkan kedalam asam lemak jenuh berantai
sedang atau dikenal dengan sebutan MCFA (Medium Chain Fatty Acid). Minyak
kelapa murni atau yang lebih dikenal dengan virgin coconut oil mempunyai banyak
manfaat dalam bidang kesehatan diantaranya sebagai berikut:
1. Merupakan antioksidan, antibakteri, antivirus, antijamur, dan antiprotozoa.
2. Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko diabetes.
3. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis, tekanan
darah tinggi, liver, dan kanker.
4. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
5. Menjaga stamina tubuh dan memelihara kesehatan kulit serta rambut.
6. Mempercepat penyembuhan penyakit.
Pada VCO terkandung MCFA (Medium Chain Fatty Acid) yang merupakan
komponen asam lemak berantai sedang yang memiliki banyak fungsi . Beberapa
fungsi MCFA yaitu seperti memudahkan bayi menyerap nutrisi, memperbaiki
penyerapan vitamin, mineral, dan protein yang bisa dilarutkan lemak meningkatkan
absorpsi kalsium yang penting bagi pertumbuhan bayi, melindungi bayi dari
mikroorganisme berbahaya. VCO akan meningkatkan MCFA pada ibu menyusui
sampai tiga kali lipat. Pemberian asupan makanan yang banyak mengandung
MCFA pada ibu menyusui akan menghasilkan air susu yang kaya MCFA . Selain
itu, VCO juga dapat membantu dalam proses persalinan dan mengembalikan
kebugaran ibu secara cepat setelah proses persalinan. Pada bidang kosmetik, virgin
coconut oil adalah salah satu perawatan tertua dan pelembab kulit serta rambut
yang terpercaya di negara-negara tropis. Minyak kelapa lebih baik daripada
kebanyakan pelembab komersial mahal dan kondisioner rambut di pasar, karena
10
tidak hanya melembutkan kulit kasar, juga kaya akan antioksidan yang membantu
memperbaiki dan memperkuat jaringan kulit sehingga mencegah kulit keriput.
VCO berguna dalam memerangi radikal bebas, membantu mencegah bintik-
bintik hitam di kulit (penuaan), membantu dalam penyembuhan dan memperbaiki
jaringan kulit, membantu dalam menghilangkan sel-sel kulit mati, sehingga kulit
terlihat dan memang menjadi lebih muda dan halus. Penggunaan virgin coconut oil
sebagai ketika mencuci rambut dapat membantu menghilangkan ketombe . Minyak
diesel merupakan minyak hasil destilasi minyak bumi pada suhu 260C-350C.
Minyak kelapa murni atau virgin coconut oil merupakan minyak yang diperoleh
dari kopra atau bisa juga diperoleh dari pemerasan kulit luar daging buah yang
berwarna hitam dengan menggunakan mesin press. Biodiesel yang berasal dari
virgin coconut oil dihasilkan dengan cara menambahkan methanol (CH3OH) dan
natrium hidroksida (NaOH) sebagai katalis pada minyak kelapa murni (VCO).
berfungsi sebagai stabilizer dalam minyak. Tokoferol atau lebih dikenal dengan
sebutan vitamin E mempunyai tiga isomer, yaitu -tokoferol (titik cair 158o-160oC),
-tokoferol (titik cair 138o-140oC) dan -tokoferol. Persenyawaan tokoferol bersifat
tidak dapat disabunkan dan dapat berfungsi sebagai antioksidan alami yang
membuang atau menyingkirkan berbagai macam radikal bebas.
Warna coklat pada minyak yang mengandung protein dan karbohidrat bukan
disebabkan oleh zat warna alamiah, tetapi oleh reaksi browning. Warna ini
merupakan hasil reaksi dari senyawa karbonil dengan asam amino dari protein, dan
terjadi terutama pada suhu tinggi. Warna pada minyak kelapa disebabkan oleh zat
warna dan kotoran-kotoran lainnya. Zat warna alamiah yang terdapat pada minyak
kelapa adalah karoten yang merupakan hidrokarbon tidak jenuh dan tidak stabil
pada suhu tinggi. Pada pengolahan minyak menggunakan uap panas maka warna
kuning yang disebabkan oleh karoten akan mengalami degradasi (reduksi).
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1. Alat
1. Beaker glass/Erlenmeyer.
2. Inkubator.
3. Pengaduk.
4.2. Bahan
1. Enzim papain/bromelin.
2. Santan 200 ml.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buat larutan enzim (5 gram, 10 gram, dan 15 gram).
2. Larutan enzim yang telah dibuat tadi dimasukkan dalam santan sambil
diaduk secara perlahan.
3. Kemudian diamkan dan masukkan dalam inkubator selama 24 jam,
sehingga santan mengeluarkan minyak.
4. Amati perubahan yang terjadi.
12
17
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, N.A. 2005. Pengenalan Virgin Coconut Oil. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian.
Cahyono, Bambang. 2006. Produksi dan Analisis Minyak Virgin Coconut Oil.
Jurnal Teknik Kimia. Vol. 9, No.3, pp. 1-6.
Frazier, W.C. dan D.C. Westhoff. 1988. Food Microbiology. New York: McGraw-
Hill.
Kamaludin, Putra. 2014. Pembuatan Virgin Coconut Oil dan Sabun Transparan.
(Online): https://www.academia.edu/21672434/Laporan_Pembuatan_VC
O_dan_Sabun_Transparan (Diakses pada tanggal 4 Februari 2017).
Novrianto. 2007. Pembuatan dan Pemanfaatan VCO. Jakarta: Penebar Swadaya.
Poedjiadi. 1994. Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Usdoko, Sylvania. 2015. Manfaat Minyak Kelapa Murni. (Online): http://www.
koran-sindo.com/news.php?r=3&n=11&date=2015-12-06 (Diakses pada
tanggal 3 Februari 2017).