I. TUJUAN
1. Membuat minyak kelapa murni (VCO) dari daging buah kelapa
2. Menganalisa sifat fisis dan kimia yang terkandung dalam minyak kelapa
murni (VCO) yang dihasilkan.
Buah kelapa terdiri dari bagianbagian seperti:
1. Epicarp (Kulit Luar)
Yaitu kulit bagian luar yang berwarna hijau, kuning, atau jingga permukaannya licin, ag
ak keras dan tebalnya 0,14 mm.
2. Mesocarp (Sabut)
Yaitu kulit bagian tengah yang disebut serabut terdiri dari bagian berserat tebalnya 3 5
mm.
3. Endocarp (Tempurung)
Yaitu bagian tempurung yang keras sekali tebalnya 3-5 mm, bagian dalam melekat pada
kulit luar biji.
4. Testa ( Kulit Daging Buah )
Yaitu bagian dari warna kuning sampai coklat.
5. Endosperm (Daging Buah )
Yaitu bagian yang berwarna putih dan lunak, sering disebut daging kelapa yang tebalny
a 8 -10mm.
6. Air Kelapa
Yaitu bagian yang berasa manis, mengandung mineral 4%, gula 2%, dan air.
7. Lembaga
Yaitu bakal tanaman setelah buah tua.
Pembuatan minyak kelapa murni dengan fermentasi
Pembuatan minyak secara fermentasi pada prinipnya adalah pengrusakan protein yang
menyelubungi globula lemak mengunakan enzim proteolitik. Enzim yang dimaksud
adalah enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau tanaman sebaga inokulum.
Pada pembuatan minyak kelapa dengan fermentasi, krim yang didapatkan dicampurkan
dengan ragi atau laru tempe yang mengandung Rhizopus Oligosporus. Mikroba ini
mempunyai kemampuan menghasilkan enzim protease dan lipase yang dapat
menghidrolisis minyak dengan didukung oleh kadar air yang tinggi.
Mekanisme reaksi :
R−¿ CH −¿ COOH [C −¿ NH]
NH2 O
Protein Polipeptida
Pembuatan VCO dengan fermentasi memiliki kelebihan dan kekurangan :
Kelebihan
a. Berwarna jernih dan beraroma harum khas minyak kelapa.
b. Penggunaan energi yang minimal karena tidak menggunakan bahan bakar.
c. Pengolahan sederhana dan tidak terlalu rumit.
d. Tingkat ketengikan rendah dan daya simpan lebih lama.
Kekurangan
a. Proses fermentasi lama karena membutuhkan waktu 24 jam
3.2 Bahan
3.2.1 Bahan Baku
1. Kelapa
2. Aquadest
3. Ragi Tempe
b. Bilangan Penyabunan
1. Menimbang 2 gram contoh minyak/lemak dan memasukkan kedalam
erlenmeyer 250 ml.
2. Menambah 50 ml KOH beralkohol 0,5 N secara perlahan-lahan
menggunakkan pipet tetes.
3. Menghubungkan erlenmeyer dengan pendingin tegak, kemudian mendidihkan
dengan hati-hati sampai semua contoh tersabunkan dengan sempurna yaitu
jika sudah diperoleh larutan yang bebas dari butir-butir lemak.
4. Mendinginkan larutan dan membilas pendigin tegak dengan sedikit aquadest.
5. Menitrasi dengam menggunakan HCL 0,5 N dengan ndikator llarutan
phenolphatalein hingga larutan merah jambu menghilang.
6. Melakukan titrasi blanko.
7. Mencatat volume HCL yang digunakan
( A−B)
Bilangan Penyabunan = × 28,05
G
A = Jumlah ml HCL untuk titrasi blanko
B = Jumlah ml HCL untuk titrasi contoh
G = Bobot contoh minyak (gr)
28,05 = Setengah dari bobot KOH
c. Bilangan Peroksida
1. Menimbang minyak seberat 1 gram, kemudian memasukkan kedalam
erlenmeyer 250 ml
2. Menambahkan 30 ml campuran pelarut yang terdiri dari 60 % asam asetat dan
40 % kloroform.
3. Menambahkan 0,5 larutan kalium iodide jenug sambil dikocok setelah
minyak larut.
4. Menambahkan aquades sebanyak 30 ml.
5. Menitrasi dengan lautan natrium thiosulfat
6. Mencatat volume larutan natrium thiosulfat yang digunakan
A × N ×1000
Miliekuivalen per 1000 gram =
G
d. Berat Jenis
1. Menimbang picnometer kosong
2. Mengisi picnometer dengan aquades sampai meluap dan tidak terbentuk
gelembung udara kemudian menutupnya.
3. Menimbang picnometer dan isinya
4. Mengukur suhu aquadest
5. Melakukan hal yang sama pada contoh minyak
e. Viskositas (Kekentalan)
1. Memasukkan aquadest kedalam viscometer bersamaan dengan menghidupkan
stopwatch.
2. Mencatat waktu yang diperlukan cairan untuk sampai ke garis batas.
3. Mengulangi langkah diatas untuk minyak.
V. DATA PENGAMATAN
c. Bilangan Peroksida
No Sampel Gr N Natrium N Natrium Thiosulfat
Sampl Thiosulfat V1 V2 V3
e
1 Sampel 1 gram 0,1 N 0,6 ml 0,5 ml 0,7 ml
VCO 1
2 Sampel 1 gram 0,1 N 1,7 ml 1,8 ml 1,7 ml
VCO 2
3 Sampel 1 gram 0,1 N 0,6 ml 0,6 ml 0,6 ml
VCO 3
4 Sampel 1 gram 0,1 N 0,6 ml 0,5 ml 0,6 ml
VCO 4
d. Berat Jenis
No. Sample Uji Ma Mb Mc
1 Sample Minyak VCO 1 33,6818 gr 59,2444 gr 57,3010 gr
2 Sample Minyak VCO 2 33,6818 gr 59,2444 gr 57,3042 gr
3 Sample Minyak VCO 3 33,6818 gr 59,2444 gr 57,2980 gr
4 Sample Minyak VCO 4 33,6818 gr 59,2444 gr 57,3066 gr
Keterangan :
Ma = Massa Piknometer Kosong
Mb = Massa Piknometer + Air
Mc = Massa Piknometer + Minyak VCO
e. Viskositas ( Kekentalan )
No Sample Uji Bola Penguji k ρb t1 t2 t3
Sample Minyak Nikel Iron Alloy 0,7 8,1 8,37 8,75 8,24
1
VCO 1 W.-No. 4034 4,5 7,9 1,48 1,30 1,35
Sample Minyak Nikel Iron Alloy 0,7 8,1 17,24 17,98 17,46
2
VCO 2 W.-No. 4034 4,5 7,9 2,98 3,24 3,37
Sample Minyak Nikel Iron Alloy 0,7 8,1 15,16 15,91 15,88
3
VCO 3 W.-No. 4034 4,5 7,9 2,22 1,90 2,12
Sample Minyak Nikel Iron Alloy 0,7 8,1 15,21 15,01 15,76
4
VCO 4 W.-No. 4034 4,5 7,9 1,57 1,98 1,79
Keterangan:
k : konstanta (m ρ a.s.cm2/g . s)
ρ a : Massa jenis bola (gr/cm3)
t : Waktu yang dibutuhkan bola untuk jatuh (s)
1. Rendemen
124 ml+ 150 ml
Rendemen sampel 1= x 100 %=39,14 %
700 ml
180 ml
Rendemen sampel 2= x 100 %=22,22 %
810 ml
231 ml
Rendemen sampel 3= x 100 %=45,12 %
512 ml
234 ml
Rendemen sampel 4= x 100 %=39,00 %
600 ml
39,14 %+22,22 %+ 45,12 %+39,00 %
Rendemen rata−rata= =36,37 %
4
2. Analisis
a. Bilangan Asam
Bilangan Asam Sampel 1
0,5 ml +0,5 ml+ 0,6 ml
A= =0,53 ml
3
A x N x 56,1
Bilangan Asam Sampel 1=
G
0,53 ml x 0,1 mek /ml x 56,1 mg/mek
¿ =2,9733 mg KOH / gr minyak
1 gr
b. Bilangan Penyabunan
Bilangan Penyabunan Sampel 1
c. Bilangan Peroksida
Bilangan Peroksida Sampel 1
0,6 ml+0,5 ml+ 0,7 ml
A= =0,6 ml
3
A x N x 1000mg
Bilangan Peroksida Sampel 1=
G
mek
0,6 m x 0,1 x 1000 gr /kg
ml
¿ =60 mek /kg
1 gr
karena ρ air adalah 1 gr/ml, berarti v air = 25,5626 gr = 25,5626 ml. yang
berarti, volume di dalam piknometer adalah 25,5626 ml.
Density Sample 1
Mc = 57,3010 gr
m sampel = (57,3010 - 33,6818) gr = 23,6192 gr
v sampel = 25,5626 ml
23,6192 gr
ρ sampel = = 0,9239 gr/ml
25,5626 ml
Density Sample 2
Mc = 57,3042 gr
m sampel = (57,3042 - 33,6818) gr = 23,6224 gr
v sampel = 25,5626 ml
23,6224 gr
ρ sampel = = 0,9241 gr/ml
25,5626 ml
Density Sample 3
Mc = 57,2980 gr
m sampel = (57,2980 - 33,6818) gr = 23,6162 gr
v sampel = 25,5626 ml
23,6162 gr
ρ sampel = = 0,9238 gr/ml
25,5626 ml
Density Sample 4
Mc = 57,3066 gr
m sampel = (57,3066 - 33,6818) gr = 23,6248 gr
v sampel = 25,5626 ml
23,6248 gr
ρ sampel = = 0,9241 gr/ml
25,5626 ml
e. Viskositas
Viskositas Sampel 1
( 8,37+8,75+8,24 ) s
t= = 8,453 s
3
η(mPa . s)=k ( ρ1−ρ2 ) ×t
= 0,7 mPa.s cm3/gr.s (8,1 gr/cm3 – 0,9239 gr/cm3) × 8,453 s
= 42,4617 mPa.s
Viskositas Sampel 2
( 17,24+17,98+17,46 ) s
t= = 17,56 s
3
η=k ( ρ1− ρ2) × t
= 0,7 mPa.s cm3/gr.s (8,1 gr/cm3 – 0,9241 gr/cm3) × 17,56 s
= 88,2061 mPa.s
Viskositas Sampel 3
( 15,16+15,91+ 15,88 ) s
t= = 15,65 s
3
η(mPa . s)=k ( ρ1−ρ2 ) ×t
= 0,7 mPa.s cm3/gr.s (8,1 gr/cm3 – 0,9238 gr/cm3) × 15,65 s
= 78,6152 mPa.s
Viskositas Sampel 4
( 15,21+15,01+15,76 ) s
t= = 15,326 s
3
η=k ( ρ1− ρ2) × t
= 0,7 mPa.s cm3/gr.s (8,1 gr/cm3 – 0,9241gr/cm3) × 15,326 s
= 76,9844 mPa.s
Pada percobaan, ini kami membuat minyak kelapa murni (VCO) dengan cara
fermentasi yaitu dengan menggunakan ragi tempe. Percobaan kali ini berlangsung
selama 2 minggu, pada minggu pertama yaitu proses pembuatan minyak kelapa murni
dan pada minggu kedua melakukan anlisis minyak kelapa murni yang kami buat berupa
analisis bilangan asam, analisis bilangan penyabunan, analisis bilangan peroksida, berat
jenis dan viscositas. Pada minggu pertama untuk membuat VCO kami menggunakan 1
liter santan murni dan 4 gr ragi tempe, setelah itu mendiamkan santan selama 24 jam
sehingga terdapat 2 lapisan air dan krim/kanil. Kemudian kami memanaskan krim /kanil
selama 90 menit hingga mengeluarkan minyak kelapa. Dari 1 liter kelapa murni dapat
menghasilkan minyak kelapa murni sebanyak 234 ml. Dengan rendemen sebesar
39,00%, dan rendemen rata-rata 4 sampel tersebut sebesar 36,37%.
Pada minggu kedua kami melakukan analisis minyak yang kami buat. untuk
menentukan bilangan asam hal pertama yang dilakukan adalah menimbang 1gr VCO
yang di masukan kedalam erlenmeyer dengan menambahkan 50 ml alkohol netral 96%
kemudian dipanaskan di atas hotplate selama 10 menit setelah di dinginkan
menambahan indikator phenolphtalein dan menitrasinya dengan larutan KOH 0,1 N
sehingga volume rata-rata KOH yang di peroleh adalah 3,4 ml. Dan didapat besar
bilangan asamnya sebesar 19,074 mg KOH/gr minyak.
Dalam penentuan bilangan penyabuan yaitu menimbang sebanyak 2 gr vco di
masukan kedalam erlenmeyer dengan menambahkan 19,2 ml larutan KOH beralkohol
0,5 N secara perlahan-lahan. Setelah itu menghubungkan erlenmeyer dengan pendingin
tegak, kemudian mendidihkan dengan hati-hati sampai semua contoh tersabunkan
dengan sempurna yaitu jika sudah diperoleh larutan yang bebas dari butir-butir lemak.
Selanjutnya mendinginkan larutan dan membilas pendigin tegak dengan sedikit
aquadest, dan menitrasi dengam menggunakan HCL 0,5 N dengan indikator larutan
phenolphatalein hingga larutan merah jambu menghilang. Kemudian melakukan titrasi
blanko. Dan mencatat volume HCL yang digunakan. Sehingga didapat volume HCL
yang kami dapat adalah 1,46 ml, sedangkan untuk volume blanko yang didapat adalah
2,6 ml. Untuk bilangan penyabunannya didapatkan hasil sebesar, 3,1977 mg KOH / gr
minyak.
Pada saat melakukan analisis ketiga, yakni tes bilangan peroksida kami
menimbang minyak seberat 1 gr dan dimasukkan kedalam erlenmeyer. Setelah itu kami
menambahkan 30 ml campuran pelarut yang terdiri dari 60% asam asetat dan 40%
kloroform. Langkah selanjutnya adalah, menambahkan 0,5 ml larutan Kalium Iodide
jenuh sambil dihomogenkan agar minyak nya larut. Kemudian menambahkan aquadest
30 ml, dan menitrasi campuran tadi dengan Thiosulfat. Sehingga volume rata-rata dari
Natrium Thiosulfat yang kami dapatkan adalah sebesar 5,6 ml, dan untuk bilangan
peroksidanya yakni sebesar 56 mek/kg.
Pada uji berat jenis di lakukan penimbangan picnometer kosong di peroleh berat
33,6 gr, picnometer + aquadest 59,3 gr, picnometer + VCO 57,3 gr setelah melalui
perhitungan di peroleh berat jenis VCO yaitu 0,9241 gr/ml . Kemudian pada uji
viskositas digunakan metode hapler dengan berbagai bola penguji, disini kami
menggunakan jenis bola penguji Nikel Iron Alloy dan W.- No. 4034, sehingga setelah
dilakukan perhitungan di peroleh nilai viskositas VCO sebesar 76,9844 mPa.s.
VIII. KESIMPULAN
DIAGRAM BLOK PROSES PEMBUATAN
VIRGIN COCOUNUT OIL
x Linier H2O
Santan
Separator
¿
t=21 /2 Jam
Krim
Heat Exchanger T¿ 90 ℃
Minyak
T =65℃
Heat Exchanger t =10 jam
Minyak
Filtrator
Storange
tank
Metode Fermentasi
t =24 Jam
Krim
Heat Exchanger
Blondo
Separator ¿
Minyak
Storange
tank
GAMBAR ALAT
Viskometer Piknometer
Termometer Saringan
Pengaduk Magnetic Stirrer