Anda di halaman 1dari 24

VCO (Virgin Coconut Oil)

GIRLY RISMA FIRSTY


DEFINISI VCO
VCO adalah modifkasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk
dengan kadar air dan asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau
harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.

Minyak kelapa murni atau Bahasa ilmiahnya virgin coconut oil (VCO) adalah
minyak yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis tanpa sentuhan
api secara langsung dan bahan kimia tambahan sehingga kandungan yang penting
dalam minyak tetap dapat dipertahankan.
Kandungan VCO
 Mengandung vitamin larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, Kdan pro-vitamin A
(Karoten)
 Komponen utama dari VCO sekitar 92% adalah asam lemak jenuh, diantaranya asam
laurat (48,74%), asam miristat (16,31%), asam kaprilat (10,91%), asam kaprat(8,10%)
dan asam kaproat (1,25%).
 Asam lemak pada minyak kelapa banyak mengandung MCFA (Medium Chain Fatty
Acid) yang berfungsi memperbaiki asam lemak tubuh secara sinergis dengan asam
lemak esensial.
Kenapa Minyak Kelapa Murni Tidak
Mudah Tengik?
 Minyak kelapa murni memiliki kandungan asam lemak jenuhnya tinggi sehingga proses
oksidasi tidak mudah terjadi. Apabila kualitas VCO rendah maka proses ketengikan akan
berjalan lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh oksigen, keberadaan air, dan mikroba
yang akan mengurangi kandungan asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen
lain.

 Apabila didalamnya masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna
putih
Karakterikstik Fisika-Kimia
 Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak
digolongkan kedalam minyak asam laurat karena kandungan
asam lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam
lemak lainnya.
 Berdasarkan tingkat ketidakjenuhannya yang dinyatakan
dengan bilangan Iod (Iodine Value), maka minyak kelapa dapat
dimasukan kedalam golongan non drying oils karena bilangan
minyak tersebut berkisar antara 7,5-10,5
Khasiat dan Kegunaan VCO
Membantu mengatasi hiperlipidemia

Membantu mengatasi D,M tipe II dan komplikasi yg ditimbulkannya

Mempercepat penyembuhan penyakit

Membantu pengikisan lemak tubuh

Membantu menyehatkan jantung

Mmebantu proses penyembuhan liver dan ginjal


Baik untuk bayi yg mengalai gizi buruk

Membantu mencegah peradangan pasca operasi

Jika dioleskan pada kulit yang terbakar maka lukanya cepat mengering dan
tidak menimbulkan bekas

Untuk perawatam kulit berjerawat

Menghaluskan kulit bersisik dan menua


Metode Pengolahan VCO

A. Cara Tradisional

Umumnya, VCO yang dihasilkan digunakan untuk minyak goreng. VCO yang
dihasilkan dengan cara tradisional berwarna agak kekuningan dan memiliki daya
simpan yang tidak lama. Kandungan antioksidan dan asam lemak rantai sedang
juga sudah banyak yang hilang.
Cara Pembuatan
1. Sabut buah kelapa dikupas kemudian dibelah dan daging buahnya dicongkel.
2. Daging buah tersebut dibersihkan dengan air mengalir kemudian diparut.
3. Hasil parutan kelapa dicampur dengan air dengan perbandingan 10:6.
4. Endapkan santan sekitar 1 jam sampai terbentuk krim santan dan skim santan. Ambil krim
santan dan panaskan hingga mendidih pada suhu sekitar 100-110 C.
5. Matikan api bila sudah terbentuk minyak dan blondo. Lama waktu yang dibutuhkan sekitar 3
- 4 jam.
6. Minyak yang sudah diperoleh disaring dengan menggunakan kain dan kertas saring.
B. Cara Enzimatis

 Cara ini merupakan cara pembuatan VCO tanpa proses pemanasan. Enzim yang
dibutuhkan adalah enzim papain (daun pepaya), enzim bromelin (buah nanas),
dan enzim protease dari kepiting sungai.

 Salah satu manfaat atau keunggulan dari metode enzimatis adalah bahan mudah
diperoleh dan tidak membutuhkan biaya yang mahal, begitu juga dengan
peralatan yang sederhana tidak menggunakan alat yang mahal dan rumit
VCO yang dihasilkan dari proses enzimatis memiliki keunggulan antara lain VCO berwarna
bening, kandungan asam lemak di dalam VCO tidak banyak berubah sehingga khasiatnya
tetap tinggi, tidak mudah tengik karena komposisi asam lemaknya tidak banyak berubah.
Rendemen yang dihasilkan tinggi (Setiaji, 2006).
a) Enzim papain

Papain mengkatalisis suatu substrat melalui reaksihidrolisis dengan pertolongan


molekul air (Onyeike and Acheru, 2002). Suhu kerja optimum papain berkisar
50˚C-65˚C dengan pH 5-7 (Mansor et al., 2012). Pembuatan VCO dengan bantuan
papain dipilih untuk menghindari pemanasan, dengan pemanasan akan merusak
struktur komponen senyawa yang terdapat dalam minyak (Villarino et al., 2007
dan Raghavendra et al., 2010).
b) Enzim bromelin

Enzim bromelin banyak terdapat pada bagian bonggol buah nanas. Pada pembuatan
minyak kelapa dengan cara enzimatis, enzim bromelin mampu memecah ikatan
protein minyak yang berada pada emulsi santan. Yang dirusak adalah proteinnya
bukan lemaknya.
c) Enzim Protease

Enzim protease dapat memecah globula-globula protein yang menyelimuti minyak


sehingga dapat mempercepat proses pembuatan minyak kelapa murni tanpa mengurangi
manfaat dan kualitas minyak kelapa murni yang dihasilkan. Enzim protease bersifat
sebagai destabilizer, yakni mampu menghidrolisis misel santan kelapa yang menyelubungi
globula-globula minyak sehingga sistem emulsi tidak stabil, dengan pecahnya misel
santan maka antar globula minyak akan bergabung dan membentuk lapisan yang mudah
dipisahkan
Cara Pembuatan VCO secara Enzimatis
1. Setelah terbentuk santan diamkan selama 1 jam sampai terbentuk krim dan skim santan.

2. Buang bagian skim santan dengan menggunakan selang.

3. Parut nanas hingga halus. Campurkan santan dengan enzim bromelin atau enzim papain
atau enzim protease dengan cara diaduk.

4. Diamkan selama 20 jam hingga terbentuk 3 lapisan yaitu minyak, blondo dan air.

5. Buang air dengan selang dan ambil minyak dengan sendok besar secara hati-hati agar
blondo tidak ikut. Lalu lakukan penyaringan.
D. Cara Fermentasi

 Metode fermentasi merupakan alternatif pembuatan VCO yang mudah dengan


menambahkan starter untuk proses pemecahan emulsi santan atau krim agar
mendapatkan VCO yang diinginkan. Fermentasi santan menghasilkan VCO dengan
bau tengik yang rendah, daya simpan lebih lama, warna cerah dan beraroma khas
minyak kelapa.

 Ragi yang dapat digunakan diantaranya, yaitu ragi roti, ragi tape, dan ragi tempe.
Proses pembuatan VCO menggunakan cara fermentasi dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu pH, suhu, kecepatan pengadukan, konsentrasi starter, waktu
fermentasi, dan jenis mikroorganisme
Cara Prmbuatan VCO dengan metode
Fermentasi
FORMULASI SABUN
PADAT
Cara Pembuatan
1. Larutkan NaOH terlebih dahulu dengan aquadest.
2. Asam stearat dilelehkan pada suhu 60 C sampai mencair, kemudian ditambahkan
VCO.
3. Setelah asam stearat dan VCO homogen, tambahkan ekstrak, gliserin, natrium
lauril sulfat, NaCl aduk homogen.
4. Setelah larutan menjadi homogen, mixer selama 1 menit. Lalu tambahkan
5. larutan NaOH, mixer kembali selama 2 menit hingga terbentuk massa sabun yang
homogen.
6. Campuran homogen dituangkan ke dalam cetakan silikon dan dibiarkan dingin
pada suhu ruangan.
Evaluasi Fisik
 Uji Organoleptik

 Uji pH
pH sabun padat berkisar antara 9 sampai 11
 Uji Kadar Air
Persyaratan sesuai SNI, 2016 (<15%)

 Uji Alkali Bebas


Persyaratan sesuai SNI, 2016 (<0,1%)

Anda mungkin juga menyukai