Indonesia merupakan negara tropis dengan banyaknya pula
merupakan negara produsen kelapa utama di dunia. Minyak VCO merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30%-35%, atau kandungan minyak dalam kopra mencapai 63-72%. Kebutuhan akan Minyak VCO terpenuhi dengan adanya pemanfaatan lahan tanaman kelapa sekitar 3,712 juta hektar. Kebutuhan Minyak VCO dari waktu ke waktu semakin meningkat seiring dengan semakin mahalnya minyak jenis lain. Berbagai cara telah dilakukan untuk memperoleh hasil olahan minyak VCO, mulai dari cara tradisional sampai dengan cara modern. Produk kelapa yang paling berharga adalah Minyak VCO. Minyak VCO dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra. Proses untuk membuat Minyak VCO dari daging buah kelapa segar dikenal dengan proses basah (wet process), karena pada proses ini ditambahkan air untuk mengekstraksi minyak. Sedangkan pembuatan Minyak VCO dengan bahan baku kopra dikenal dengan proses kering (dry process). Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil atau VCO) merupakan produk olahan asli Indonesia yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah pada suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan, sehingga kandungan yang penting dalam minyak tetap dapat dipertahankan, Minyak kelapa murni merupakan hasil olahan kelapa yang bebas dari transfatty acid (TFA) atau asam lemak-trans. Asam lemak trans ini dapat terjadi akibat proses hidrogenasi. Agar tidak mengalami proses hidrogenasi, maka ekstraksi minyak kelapa ini dilakukan dengan proses dingin. Misalnya, secara fermentasi, pancingan, pemanasan terkendali, pengeringan parutan kelapa secara cepat dan lain-lain Kandungan utama VCO adalah asam lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh sekitar 10%. Asam lemak jenuh VCO didominasi oleh asam laurat. VCO mengandung ± 53% asam laurat dan sekitar 7% asam kaprilat. Keduanya merupakan asam lemak rantai sedang yang biasa disebut Medium Chain Fatty Acid (MCFA). VCO mengandung 92% lemak jenuh, 6% lemak mono tidak jenuh dan 2% lemak poli tidak jenuh Manfaat VCO Kandungan antioksidan di dalam VCO sangat tinggi seperti tokoferol yang berfungsi untuk mencegah penuaan dini dan menjaga vitalitas tubuh. Di samping itu VCO pun efektif dan aman digunakan sebagai moisturizer pada kulit sehingga dapat meningkatkan hidratasi kulit dan ketersediaan VCO yang melimpah di Indonesia membuatnya berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pembawa sediaan obat, diantaranya sebagai peningkat penetrasi dan emollient. Kandungan Nutrisi dan Asam Lemak VCO/100 g Energi: 3.760 kal, protein: 0, Karbohidrat: 0, Gula: 0, Lemak: 100 g, Lemak jenuh: 92,1 g. Medium chain fatty acids (MCFA) Asam kaprilat: 8 g, Asam kaprat : 10 g, Asam laurat : 48 g, Asam Miristat: 17 g Long chain fatty acids (LCFA), Asam palmitat: 9 g, Asam stearat : 2 g,Polyunsaturated : 2,1 g. pada kesempatan praktikum kali ini saya akan membuat VCO, tapi sebelum memulai prosesnya mari kita siapkan alat dan bahan: alat Toples : 1 buah, Baskom : 1 buah, Saringan : 1 buah, Gelas Ukur : 1 buah, Timbangan : 1 buah, Piknometer : 1 buah dan bahan sebagai berikut : Kelapa Parut : Variable (1 kg, 1,5 kg, 2 kg), Air : Variable (1 Liter, 1.5 Liter, 2 Liter), Ragi Roti : Variable (0.5%, 1%, 1.5% dari berat krim). Kemudian kita masuk ke dalam step dari pembuatan sebagai berikut: Kelapa yang telah diparut ditambahkan air sebanyak 1 liter, dan disaring untuk diambil sarinya. Menuangkan santan yang telah diperoleh ke dalam toples. Menutup toples dan didiamkan selama 6 - 12 jam untuk memisahkan air dan krim santan. Setelah 6 – 12 jam, membuang air hasil pemisahan, sehingga hanya tersisa. krim santan didalam toples Menimbang krim santan lalu ditambahkan ragi roti sebanyak 0,5% dari berat krim santan, lalu diaduk hingga rata Menutup toples dan menyimpannya dalam suhu ruang selama 24 jam. Dan proses fermentasi akan berlangsung Memisahkan minyak dari bahan lain, lalu dilakukan pemanasan minyakhingga mendidih Amati bentuk, tekstur, rasa, bau, dan densitas. Metode fermentasi merupakan salah satu metode pengolahan VCO, yang memiliki kelebihan yaitu prosedurnya lebih mudah, dapat menghemat bahan bakar dan rendemen minyak yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan metode yang lain. Keberhasilan metode fermentasi sesuai dengan hasil penelitian Widyastuti (2015), adalah hasil fermentasi VCO hasil fermentasi memiliki warna jernih yang disukai panelis dibandingkan dengan warna yang dihasilkan VCO hasil pemanasan berulang. Tujuan Percobaan1. Mengetahui proses pembuatan virgin coconut oil secara fermentasi. 2. Mengetahui peran bakteri dalam proses fermentasi minyak kelapa. 3. Mengetahui tekstur, rasa, dan bau dari VCO yang telah dibuat. 4. Mengetahui densitas VCO yang telah dibuat.